Setengah bulan sudah setelah kejadian nyeri dikaki Ginta sudah berlalu , dan dalam setengah bulan juga pak Budi tetap rutin mengantarkan Ginta terapi . kemajuan yang dialami kaki Ginta hanya di ketahui oleh Lukas seorang , bahkan pak Budi yang mengantarkan Ginta kemanapun pergi tidak mengetahuinya .
sebulan juga , biduk rumah tangga yang dijalani Flo dan Ginta tanpa kendala apapun juga tidak banyak kemajuan ,
Flo tetap dengan telaten melayani semua kebutuhan suaminya , walaupun Ginta juga bisa melakukannya sendiri, tapi demi baktinya pada sang suami , ia selalu memenuhi semua apa yang dilakukan seorang istri pada suaminya , kecuali urusan nafkah batin ,
karena Ginta tidak pernah memintanya , jadi flo juga tidak ambil pusing , Flo menganggap mereka sedang berpacaran saja, sebelum tidur terkadang saling berciuman , setelah itu mendekap dengan erat dan selalu berakhir dengan Flo yang terlelap dalam pelukan suaminya sampai pagi.
komunikasi yang terjalin juga tetap seperti biasa , Flo lebih banyak bercerita tentang situasi di kantornya ,tentang teman tamannya , sesekali Ginta bertanya melalui tab nya , dan Ginta juga paling senang mendengarkan segala celotehan yang keluar dari bibir istrinya , karena dimata Ginta , mimik flora kalau bercerita berbeda beda seperti sedang main drama, dan itu membuat Ginta menjadi gemas .
untuk menyalurkan exspresinya karena istrinya yang menggemaskan tak jarang Ginta mempermainkan kedua pipi Flo , dan akhirnya Flo tertawa terbahak bahak ,Ginta hanya bisa tersenyum .
pada dasarnya flora ,seorang perempuan yang ceria dan sedikit bawel, hanya kalau baru kenal dengannya kesannya flora itu kalem.
karena hari ini weekend flora tidak masuk kantor , dari pagi Flo sudah sibuk didapur membantu bik Siti , karena kakek Johan dan nek Sarah akan datang berkunjung.
sore sekitar jam empat sebuah mobil Fortuner warna hitam memasuki pekarangan rumah yang halamannya terbilang luas buat daerah perkotaan .
seorang lelaki paruh baya turun membukakan pintu belakang, sepasang suami istri usia senja turun , walaupun sudah memasuki usia kepala tujuh tapi kek Johan dan nek Sarah masih cukup sehat , berjalan tanpa bantuan tongkat atau pun di papah.
Flo berlari kecil menyambut keduanya .
" apa kabar nak ? " tanya kakek Johan.
" Alhamdulillah , baik kek, kakek sehat kan ? " ucap Flo mencium punggung tangan kakek Johan santun .
" tentu saja nak , kamu bisa melihatnya kan ? " ucap kakek Johan sambil menggoyangkan badannya pelan lalu tertawa.
Flo pun beralih memeluk nek Sarah ,
" suamimu belum pulang nak ? " nek Sarah celingukan melihat sekitar dalam rumah setelah ketiganya sudah berada diruangan keluarga .
" belum nek , mungkin sebentar lagi " jawab Flo sambil mengurut bahu dan punggungnya. nek Sarah , karena perjalanan dari kota ke daerah perbukitan atau sebaliknya membutuhkan waktu lima Samapi enam jam baru sampai , jadi Flo tau kalau tubuh wanita tua itu pasti pegal .
nek Sarah yang mendapatkan perlakuan manis dari cucu menantunya tentu saja semakin menyukai flora .
" ada apa dengan kalian , kenapa ginta menyuruh kami datang kesini ? " tanya kek Johan sambil menyesap kopinya yang baru diantarkan oleh bik Siti.
flora terkejut " Flo gak tau kek, kak Ginta juga gak ada bilang ke Flo " ucap flora masih dengan wajah berpikirnya sedikit bingung .
" ya sudah kek, kita tunggu saja Ginta nya pulang, baru kita tau ada apa ia menyuruh kita datang " nek Sarah menenangkan
mereka terus mengobrol sampai tidak lama setelahnya mobil yang dikendarai pak Budi memasuki halaman rumah .
ketiganya menyambut Ginta di beranda .
tapi bukan pak Budi yang keluar dari dalam mobil dulu seperti biasa melainkan seorang lelaki dengan tinggi mencapai 180 cm , berdiri dan melangkah mendekati ketiganya .langkahnya memang sedikit lambat berhati hati , karena belum terbiasa.
kakek Johan tersenyum lebar dengan mata berkaca kaca . nek Sarah membuka mulutnya terkejut jangan ditanya air matanya ,sudah menganak sungai dipipinya yang sudah mulai.mengendur, dan wanita muda yang berdiri diantara kedua pasangan usia senja itu hanya mematung dengan kedua mata juga membulat.
" ya Alloh nak, inikah alasan engkau menyuruh kami datang ? " kek Johan mendekap erat tubuh cucunya seraya menggoyang goyangkan badannya.
nek Sarah tidak sabar menunggu pelukan dari sang cucu , ia segera memeluk kedua lelaki yang badannya lebih besar dua kali lipat dari wanita sepuh itu. dan mereka bertiga berpelukan dengan derai air mata bahagia , kecuali Ginta ,ia tidak gampang mengeluarkan air matanya hanya dari wajahnya ,terpancar rona bahagia.
ketiganya saling melepas pelukan ,
Ginta berpaling menatap istrinya , flora tidak. bergerak satu langkah pun dari tempatnya berdiri ,wajahnya sudah penuh dengan air mata . Ginta melangkah dengan pelan mendatangi flora ,tangannya terulur meraih tubuh istrinya dan memeluknya dengan erat .flora menangis kencang didada suaminya, ia sangat bahagia dengan kesembuhan suaminya , untuk mendiamkan flora yang terus menangis ,Ginta menciumi seluruh permukaan wajah istrinya dan terakhir mengcup singkat di bibir flora . mendapat ciuman yang begitu banyak dari suaminya didepan kakek dan nek Johan ,wajah Flo memerah .
kakek Johan hanya bisa tersenyum melihat apa yang Ginta lakukan , itu menunjukkan bahwa rumah tangga cucunya berjalan dengan baik.
" sudah Gin, lakukan itu dikamar kalian, lihat wajah istrimu , sudah merah karena malu " nek sarah memukul pelan bahu Ginta.
lalu ketiganya masuk ke dalam rumah.
▫️
▫️
▫️
bersambung
💞💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Siti Sofia
kok berasa pendek banget ya bab nya
2024-11-28
0
Ney Maniez
😘
2023-01-01
0
Malem Sihombing
aduh ginta so sweet, tapi lebih sweet author nya hahaha semangat ya thor
2021-07-31
1