Dirumah kediaman kakek Johan
pukul delapan malam
mereka bertiga berada di ruang keluarga .kakek Johan , nenek Sarah dan cucunya Ginta.
"gin, bacalah surat yang ditulis almarhum ayahmu ,dua puluh satu tahun yang lalu , ayah dan ibumu memberikan surat ini kepada kami semua , siapapun yang masih hidup pada saat ini , dialah yang berhak memberikannya padamu , sebenarnya surat ini tidak harus sekarang diserahkan padamu , cuma saat ini adalah batas yang maksimal buat usiamu dan usia yang pas buat yang disana " ucap kakek Johan berahasia.
Ginta hanya menautkan kedua alisnya menyatu .
dengan gaya yang elegant ia menyobek salah satu ujungnya dan mengeluarkan isinya lalu membacanya .
******putraku darma Ginta
saat kau membaca surat ini , ayah sudah bisa memastikan pasti ayah sudah berada dalam alam kubur.
kau pasti belum menikah kan ?
dan kau masih putra ayah yang baik bukan ?
nak , jika kau sudah mempunyai kekasih , ayah harap kau melepaskannya, lupakan dia ! .karena ayah sudah memilihkan istri yang cocok untukmu
kau masih ingat si imut putri teman ayah Yudha , ayah yakin kau tidak melupakannya , karena setiap kau bertemu dengannya , kau selalu menggendongnya .
nikahi dia nak, sayangi dia ,jangan pernah engkau melukai fisiknya maupun hatinya .ingat itu nak.
ayah tidak membutuhkan alasan apapun buat engkau bisa menolaknya .
ayahmu
Rudi***
Ginta sudah selesai membaca surat yang ditinggalkan almarhum ayahnya .
kakek Johan meneliti raut wajah cucunya ,tapi tidak dapat dibaca , wajah itu datar tanpa ekspresi.
lelaki tua yang masih kelihatan bugar itu mengambil surat yang masih dipegang cucunya .
kakak johan terkekeh setelah selesai membacanya " Rudi benar benar putraku , tidak ada manis manisnya menulis surat , tegas dan cenderung memaksa " masih terbahak .
nek Sarah istrinya pun menjadi penasaran apa isi surat tersebut , begitu ia membacanya , ia pun tersenyum .
" jadi gimana gin ? kamu menyetujuinya ? " tanyanya pada sang cucu.
Ginta mengangguk dengan raut masih sedatar meja.
" oke , besok pagi kakek akan menghubungi Yuli , dan malamnya nya kita bertemu pada saat makan malam , lebih cepat perjodohan ini diresmikan , akan lebih baik , kamu setuju kan nek ? " tanyanya pada sang istri .
" iya , nenek setuju sekali , gimana dengan kamu gin ? " tanya nya beralih ke cucu laki lakinya.
Ginta menunjukkan tabletnya
apakah gadis itu setuju ?
" kakek yakin dia pasti setuju , Yudha dan Yuli pasti mendidiknya dengan sangat baik " ucap kakeknya .
" ah , nenek jadi tidak sabar ingin melihatmu menikah ,gin , berikan cicit yang banyak buat kami ya gin ,jangan seperti ayahmu dan kamu , cuma.satu, sepi , nenek jadi tidak sabar menunggu moment dimana rumah ini akan terasa ramai dengan suara teriakan anak anak " mata tua itu menerawang jauh dengan senyum yang menghiasi wajah tuanya
lelaki tua itu merengkuh bahu istrinya dan berkata " jauh sekali khayalanmu nek , tapi aku juga tidak sabar menunggu waktu itu datang " ucapnya terkekeh
Ginta hanya bisa tersenyum tipis , ia tidak tau apakah impian kakek neneknya akan menjadi kenyataan atau tetap hanya sebatas mimpi.
entalah , hanya Tuhan yang tahu.
dua jam setelahnya .
Ginta sudah berada didepan cermin menatap wajahnya yang tampan dadanya yang bidang tapi begitu pandangannya jatuh pada lutut kebawah,ia tersenyum getir,
apakah ia akan menolakku ? sudah pasti , apalah arti wajah yang tampan ,jika untuk berdiri saja tidak mampu .ucapnya pada diri sendiri didalam hati.
tapi ginta tidak memusingkannya , setidaknya seminggu dua kali , lima bulan terakhir ia rajin melakukan terapi ,otak kecilnya berhenti memberi perintah pada syaraf syaraf yang berhubungan dengan mengeluarkan suara dan menggerakkan otot kakinya . dokter mengatakan kerusakan syaraf nya tidak permanen hanya sementara, cuma karena terlalu lama dibiarkan jadi membutuhkan terapi rutin.
▫️
▫️
▫️
bersambung
💞💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Siti Sofia
kamu hebat kok ginta ...pasti bisa /Chuckle/
2024-11-28
0
Manggu Manggu
semangat
2023-01-23
0
Ney Maniez
hemmm🤔🤔
2023-01-01
0