Destina keasikan chat grup siapa lagi jika buka Ghalisa dan Mira yang tukang rusuh digrup itu. Menggoda dan menanyakan hal pribadi pada Destina. perihal kado apakah sudah terpakai apa belum
"Hemm... Sayang"
"Merinding" batin Destina
"I-iya"
"Hujannya lebat ya" ucap Fikri
"Ha? hujan"
"Iya hujan"
"Oh iya hujan ya"
"Ya Ampun kenapa. Jadi linglung begini" batin Destina
"Abang rasa adaptasi kita sudah cukup, hm sebenarnya teman Abang ada yang ngasih hadiah ini" ucap Fikri memberikannya pada Destina
Hingga menambah degupan kencang bergemuruh.
"Kenapa mereka sepaket semua hadiah modelan begini, mereka ini memberikan pengaruh baik atau nggak sih!" batin Destina
"kamu mau kan?"
"Ikut aja bang"
"Hm tapi kalau angsur dari sekarang boleh kan? Biar nggak terkejut aja gitu" negosiasi Fikri begitu bijak
Destina hanya mengangguk sebagai jawaban. Fikri membacakan doa sebagaimana yang telah ia pelajari.
****************
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Naqeeb telah selesai dengan pekerjaan nya, sekarang ia telah berada di bandara Jakarta menunggu jemputan.
Dengan kaca mata hitam yang semakin menambah ketampanan nya berjalan mendekati mobil yang telah sampai.
"Silahkan den"
"Iya terimakasih pak"
"Langsung kerumah utama den?"
"Iya, pak. Saya cukup lelah butuh istirahat terlebih dahulu"
"Baik den"
dengan kecepatan sedang pak Budi mengendarai mobil hingga setengah jam mereka sampai dipekarangan rumah utama bak istana itu.
"Assalamu'alaikum" ucap Naqeeb masuk dan mendorong kopernya
"Kakek kira kamu tidak mau pulang lagi, kesibukan kerja"
"Maaf kek, memang lagi sibuk-sibuknya, bukan maksud tidak mau pulang"
"Persiapkan diri mu jaga kesehatan. Sebentar lagi acara akad mu"
"Baiklah kakek, aku ke kamar dulu ya kek. Kakek juga jaga kesehatan. Dan ingat kabari Naqeeb jika ada apa-apa, jangan seperti kemarin lagi kek"
Naqeeb memang sudah tahu kejadian yang menimpa kakek saat itu juga lah Naqeeb marah-marah perihal tidak ada yang memberikan nya kabar sama sekali.
Meskipun mereka kadang tidak sependapat hanya gara-gara sang kekasih, tapi Naqeeb tetap menunjukkan rasa sayangnya pada keluarga nya.
...----------------...
"Naqeeb!" teriak mama ifza
"Makan nak!" teriaknya lagi
Salman dan kakek Raid hanya menggelengkan kepalanya
"Iya ma iya" ucap Naqeeb segera menuruni tangga dengan sedikit berlari
"Jangan lari-lari"
"Mama ini gimana tadi teriak-teriak biar Naqeeb cepat tiba kan. Naqeeb percepat malah dikomen lagi. Wanita kenapa selalu begitu pa?"
"Entahlah kenapa qeeb, papa belum menemukan rumus untuk memecahkan nya"
"ish kalian kenapa begitu, tidak perlu mencari rumus karna rumusnya hanya menurut saja" ucap ifza
"Sudah-sudah sekarang kita makan" ucap kakek Raid
"Kakek-kakek harus diperhatikan karena ia lama berjejak di bumi" ucap Naqeeb
Kakek Raid hanya terkekeh mendengar nya.
"Kamu tenang saja qeeb, meski pun kakek tahu cinta kamu besar tapi kamu tertutupi biar kakek yang membuka kannya untuk mu" batin kakek Raid
Setelah selesai makan, Naqeeb membicarakan perihal rencananya esok hari dan disetujui oleh keluarganya
...----------------...
"Hati-hati ya, jangan ngebut- ngebut"
"Iya ma"
Mobil nya melesat hingga meninggalkanmu pekarangan rumah nya. sementara kakek Raid memberikan kode pada Rio untuk mengikuti cucunya.
Karena memang itu misinya, Rio pun sudah paham bagaimana seharusnya tanpa perlu bertanya lagi dan tidak dicurigai oleh orang lain.
Naqeeb menjemput Selina tepat didepan rumah nya.
"Sayang" sapa Selina dengan manja
"Hey"
"Berangkat ya" ucap Naqeeb dan membuka kan pintu mobil selayaknya memperlakukan ratu bak istana.
Diperjalanan...
Ting!
Sebuah pesan masuk di ponsel Selina. Selina segera membaca pesan itu dan tersenyum.
Naqeeb merasa penasaran dan curiga pada Selina sedari tadi asik dengan handphone nya
"Siapa sayang?" tanya Naqeeb tidak ada jawaban sama sekali
"Sayang?"
Berkali-kali Selina tidak menjawab
"SELI!"
"Sayang kamu buat aku terkejut aja"
"Kamu kenapa sih?"
"Ha! nggak sayang, bukan apa-apa"
"I-ini, ada keluarga aku mau datang berkunjung sayang, ya... keluarga sayang" ucap Selina dengan gugup
Naqeeb hanya mengangguk.
Setelah sampai ditujuan, Naqeeb mengitari kembali mobilnya dan membuka kan kembali pintu mobil untuk Selina.
Dan beberapa notif kembali terdengar masuk di handphone Selina. Lagi dan lagi fokusnya berada dipesan itu.
Berjalan pun masih dengan membalas pesan, hingga Naqeeb tidak dihiraukan nya yang masih berdiri di dekat mobilnya sementara ia telah berada di depan.
"Ada apa sebenarnya?" tanya Naqeeb
Hatinya mengatakan ada yang mengganjal berkali-kali ia mendapati Selina asik dengan handphone nya dengan mimik wajah yang lain ketika ditanya tampak seperti menyembunyikan sesuatu.
Naqeeb melanjutkan langkahnya memasuki Mall dan menyusul Selina.
"Selina" panggil Naqeeb
"Iya sayang?"
"Kamu mau kemana?"
"Kita mau cari cincin kan sayang?"
"Iya, disini"
"O-oh iya sayang, maaf ya aku kelewat ya"
"Ayo sayang"
Meletakkan handphone nya didalam tasnya dan mengandeng tangannya di lengan Naqeeb.
"Kamu pilih saja yang mana kamu mau"
"kalau bukan hanya cincin boleh ya sayang?"
"Iya, pilih saja"
Rio setia mendokumentasi kan dan video sebagai bukti kepada kakek Raid dan mengirimkan nya pada bosnya.
"Naqeeb ini lulusan apa sebenarnya? Membedakan wanita ia tidak tahu, penyakit nya anak muda dilema cinta kenapa terlalu seram untuk berkorban" ucap Rio dengan pelan
"Kalau begini mah bukan tuan Raid saja yang gregetan, tapi aku pun juga ikut gregetan. Tak cemplung in tuh den Naqeeb ke comberan biar sadar tu otaknya" ucap Rio
Lalu lalang sana sini mengurusi acaranya dan sesuai dengan kemauan sang kekasih.
Sungguh cinta yang sangat serius rela berkorban tanpa melihat apa pun. Dimanfaatkan pun tidak disadari lagi
"Naqeeb Naqeeb! wanita seperti itu diberi peluang ya semakin merajalela."
"Semoga semuanya bisa secepatnya terungkap. Tunggu tanggal mainnya Seli kau yang memulai maka aku lah yang akan mengakhiri nya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments