"Fik, sudah siap nak? Ayo kita ntar telat loh!" teriak Hana
"Iya ma, iya sebentar" ucap Fikri tidak lama terlihat lah ia muncul menuruni tangga
"Sudah?" tanya Rey
"Huff... Sudah pa"
"Rileks bro..." ucap Galih
"Nggak bisa gue rileks" ucap Fikri dengan nafas megap-megap
"Belum juga sampai sudah seperti orang mau mati Lo"
"Ledekin aja terus gue doain lu lebih dari gue"
"Enak ajak kalau ngomong"
...----------------...
"MasyaaAllah cantiknya" puji Ghalisa dan Mira saat Destina telah selesai di dandani
"Nggak afdol kalau kita nggak Selfi dulu" ucap Mira
"Kenapa malah mau nangis ini" ucap Ghalisa
"Sedih aja gitu, pasti nanti jarang kumpul terus main sama kalian" ucap Destina
"Namanya kehidupan kita ikuti alur" ucap Ghalisa
"InsyaaAllah kita akan sama-sama nanti" ucap Mira
tok tok tok
Pintu kamar dibuka dari arah luar ia adalah bunda nya.
"Anak bunda calon suaminya sudah ada diluar nak"
"Bu, ayah. Na minta maaf atas semua kesalahan yang telah na buat. Mohon doa restunya ayah, bunda" ucap Destina
"Iya nak, kami pasti selalu mendoakan kamu" ucap ibu Lina
"Sekarang siap-siap sebentar lagi acara ijab qobul akan dimulai" ucap ayah Irwan
Ayah dan ibu nya keluar lebih dahulu
"Kamu yang ijab qobul kenapa Halish yang gugup ya" ucap Ghalisa
"Nggak tahu aja aku sudah gemetar tahu" ucap Destina
"Lish selepas ini kamu kali ya lish" canda Mira
"Sudah jangan bercanda mulu! Ayo kita antar Destina"
...----------------...
"Lo belum mau mati kan bro" bisik galih yang tepat berada dibelakang Fikri
"Gue tonjok Lo lih" ucap Fikri
Sementara yang dibelakang hanya cekikikan sepertinya ia senang meledak temannya.
"Kamu belum ngerasain duduk disitu, jangan ledekin Fikri" ucap Ghafi pada galih yang berada disampingnya
"Iya bang" ucap Galih
Mereka berdua memang akrab sejak galih mondok di pesantren jadi tidak ada lagi rasa canggung diantara kedua lelaki ini.
Tidak lama kemudian mempelai wanita telah terlihat tampak anggun dibaluti dengan gaun dengan pernak pernik yang indah, hijab menutupi dada dibagian belakang terulur panjang, cantik dan elegan. Tidak lupa dengan dua orang yang mengiringi nya Dengan gamis berwarna mouve lengkap dengan hijab syar'i nya
Galih tertuju pada wanita bercadar "MasyaaAllah" ucapnya dalam hatinya lalu kembali menunduk.
Ghafi beralih menatap galih yang seketika berubah "Kenapa dengan anak ini?" pikirnya
"Sudah siap nak Fikri?" tanya Abi sakhi yang menjadi penghulu nya
"Siap bi" ucapnya dengan mantap
"Saudara Ahmad Fikri Zein bin Reyhan Zein saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan Destina Gina Sari binti Irwan yang walinya telah mewakilkan kepada saya untuk menikahkannya dengan Anda dengan mahar 100 juta dan emas 10 gram dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Destina Gina Sari binti Irwan dengan mahar yang telah disebutkan dibayar tunai.” ucap. Fikri dengan lantang
"Bagaimana saksi? Sah"
"Sah"
"Alhamdulillah, Baarakallaahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama‘a bainakumaa fii khairin. Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih"
"Aamiin ya rabbal 'alamin"
"Mempelai wanita dipersilahkan untuk menuju pada suaminya" ucap moderator
"Waduh deg-degan ya" canda sang moderator
"Pengen ku Jambak deh moderator ini! Sudah tahu gugup jangan ditambah-tambah gugup nya ini" batin Destina
"Des, kepincut apa ha dapat yang seperti oppa gini" bisik Mira sambil menuntun sepupu nya itu
Ghalisa hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya
Destina sudah duduk disamping Fikri, Fikri segera memasang kan cincin begitupun dengan Destina dengan tangan yang gemetaran.
"Awas cincin nya jatuh ntar!" celetuk Mira
"Pegang erat-erat tu cincin na, nanti nggak tepat masuk kejarinya" ucap Ghalisa
Semuanya terkekeh mendengar dua temannya itu yang meledek sahabatnya.
"Aaa" teriak Mira saat melihat Fikri telah membacakan doa di ubun-ubun Destina dan mencium kening Destina
"Hem Hem"
"Kalian berdua suka sekali menggoda pengantin" tegur mama Mira
Galih terkekeh melihat kedua perempuan itu terlebih lagi pada Ghalisa
Destina dan Fikri berjalan menuju sandingan
banyak tamu yang ikut turut menghadiri akad nikah dan resepsi nya. Acara demi acara terlalui. Kini acara salam-salaman oleh para tamu dan ucapan pada kedua mempelai.
"Selamat ya bro, sakinah mawadah warahmah" galih memeluk sahabatnya
"Thanks bro" menepuk pundak galih
"Dari tadi gue mau nanya, mana bos?" tanya Fikri
"Masih ada kerjaan, ini ada hadiah dari gue dan ini dari bos doa baik untuk kalian berdua, Naqeeb minta maaf karena nggak bisa ikut hadir" ucap Galih
"Memangnya urusan apa sampai-sampai nggak bisa pulang sementara Lo pulang" ucap Fikri
"Nanti gue ceritain" ucap Galih
"Destina selamat ya Fikri sahabat gue, dia baik InsyaaAllah" ucap galih menyatukan kedua tangannya didepan
Tidak lama setelah kini giliran Ghalisa dan Mira memberikan selamat pada kedua mempelai.
Mereka memeluk satu sama lain
"Sudah dong! Dari tadi masa mau nangis aja" ucap Ghalisa
"Semoga rumah tangga kalian selalu diberkahi oleh Allah SWT" ucap Ghalisa
"Dan saling mengingatkan satu sama lain yang pasti nya sakinah mawadah warahmah"
"Aamiin... Makasih"
"Bang, tuntun Destina ke jalan yang penuh dengan keridhoan ya bang. Kami titip satu sahabat kami ini" ucap Ghalisa
"Iya pasti. Terimakasih atas doa baiknya"
Kini acara sesi foto Ghalisa dan Mira ikut serta didalamnya. Begitupun dengan Galih.
Saat mencicipi hidangan mereka mengambil tempat kosong disusulah dengan Nasrul dan Halima, Ghafi dan Galih sementara Agnia bersama umi
"Adek mau ikut nyusul ya?" Nasrul sedikit berteriak
"Bang Ghafi lihat bang Nasrul" adu Ghalisa
"Nasrul...." tegur Ghafi
"Jadi dia adik bang Ghafi? Yang kecil itu?" batin Galih
"Dasar pengadu" ejek Nasrul
"Jangan buat adek aku nangis ya mas Arul" ucap Halima
"Huuu" ejek Ghalisa
"Sudah besar aja ya, perasaan kemarin masih kecil suka ikut-ikut Abang" ucap Galih
"Apa lih?" Ghafi kurang dengar perkataan Galih
"Ah! Nggak bang, nggak papa" ucap Galih
Sementara Mira jangan merasa kagum pada Galih sedari tadi. Tapi, tidak ada yang menyadarinya.
.....
"Lihat Fikri yang nikah, jadi keinget Naqeeb. Apa dia serius dengan keputusan itu?" Pikir Ifza
"Entah kenapa hati mama nggak tenang qeeb" batin Ifza
"Tante" panggil Ghalisa
"Nak Halish"
"Sini nak duduk dekat Tante" ajak ifza
"Tante sama siapa?" tanya Ghalisa
"Suami Tante, dia lagi bertemu teman bisnisnya"
Tampak begitu dekat padahal baru satu hari mereka bertemu.
"Ada apa dengan ku sedari tadi kenapa malah memperhatikan wanita itu" batin Galih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments