Penolakan Kakek Raid

Sholat magrib telah selesai dilaksanakan, mereka bertiga mengisi kekosongan sambil menunggu waktu isya untuk membaca Al-Qur'an.

Suara mengaji memenuhi setiap sudut mesjid jami' itu. Pemandangan yang begitu membuat hati adem dan tentram ketika melihat hamba berinteraksi dengan Al-Qur'an dan termasuk syukur yang patut untuk disyukuri karena masih diberikan nikmat pendengar, pengucapan serta penglihatan

Maka gunakan lah dengan beribadah karena semua itu akan menjadi saksi kelak diakhirat.

Ada yang sudah selesai membaca akhirnya memilih berdzikir begitu pun Hira dan Mira. Sementara Ghalisa masih dengan aktivitas nya hingga suara nya terdengar dengan jelas

Sementara dibagian depan tepatnya dishaf laki-laki seorang laki-laki masih berada diposisi duduknya ikut menyimak bacaan yang ia dengar.

"MasyaaAllah" satu kata terucap dalam hati lelaki itu

Ghalisa menyudahi bacaan Al-Qur'an nya. Mira dan Hira mendekat.

Hira dan Mira memeluk Ghalisa " Senang bisa jumpa dengan kamu lish" ucap Hira

"Lish, kak Hira mau nggak kita sahabatan" ucap Mira

Ghalisa mengangguk sementara kak Hira tampak berpikir

"Boleh asalkan dalam bersahabat dompet kamu bisa jadi milik ku juga dan dompet ku akan jadi milik mu juga" jawab Hira

"Iya benar. Halish sih iya " ucap Ghalisa

"Iya siap" ucap Mira

"Karena kita tidak bisa bersahabat jika tidak ada pengorbanan dan kepedulian apalagi pelit" ucap Hira

"Iya mbak, seperti ini perlu dipertegas terlebih dahulu supaya kedepannya tidak ada acuh tak acuh" ucap Ghalisa

"Kamu alumni mana sih lish?" tanya Mira

"Pondok Al-Fath" jawab Ghalisa

"Sebagai?" tanya Hira

"Sebagai santri lah mbak" ucap Ghalisa apa adanya

Muadzin bersiap-siap untuk mengumandangkan adzan. Begitupun dengan mereka menghentikan pembicaraan mereka menyimak adzan dan menjawabnya

Sholat berjamaah pun telah selesai, Mira dan Hira telah memperkenalkan Ghalisa terlebih dahulu pada saat masih di shaf perempuan.

"Siapa namanya?" tanya ustadzah Kalilah

"Ghalisa Maryam Kinanti ustadzah, bisa dipanggil Halish " Jawab Ghalisa

"Nama yang indah seperti orangnya" ucap ustadzah Kalilah

"Halish baru disini?" tanya ustadzah Kalilah

"Iya ustadzah" jawab Ghalisa

"Ahlan wa sahlan semoga tetap selalu semangat dan dalam Istiqomah" ucap ustadzah

"Aamiin"

"Langsung saja ya kita mulai kajiannya" ajak ustadzah Kalilah

Kini acara kajian para akhwat yang akan di sampaikan oleh ustadzah Kalilah.

Jadilah perempuan yang mampu menjaga diri . Yang sulit untuk didekati dan beruntung ketika didapatkan eak... (para jamaah tertawa)

Gimana caranya ustadzah menjaga kalau yang dekati nya sudah ganteng, Sholeh, Kaya kan sulit ditolak tu zah? Kapan lagi coba iya kan? Ayo ngaku!

Kita para akhwat disini yang pada belum menikah ya yang sudah menikah jangan coba-coba" sontak mereka kembali tertawa

Sayyidah Maryam sudah menjadi panutan bagi kita dek jadilah perempuan yang takwa, jadilah perempuan yang terjaga dan jauh dari dosa.

Pasti didalam hati pengen ada yang menyayangi, rasa pengen ada yang menanyakan kabar, diperhatikan apalagi dimasa sekarang ini. Iya kan Mira?

"Iya ustadzah" jawab Mira dengan lantang

Sontak teman yang lainnya tertawa kembali

"Nah kan benar"

"Gimana kita menghindari itu ustadzah sementara Allah menciptakan rasa itu yang kita pun tidak tahu dari mana munculnya, kenapa diberi rasa itu jika rasa cinta itu tidak boleh untuk diikuti?" ucap Ghalisa

"Ya benar tuh ustadzah. Manusia kadang tidak menyadari sudah sejauh mana ia hilang kendali dalam hal seperti itu"

"Ustadzah demen nih kalau sharing-sharing sama anak muda berasa muda lagi" canda ustadzah kalilah

"Allah hadir kan rasa itu sebagai ujian bagi kamu sekalian. Jangan sekali-kali ikuti rasa cinta yang tidak halal itu. Ingat! Hidup hanya sekali didunia ini. Jangan biarkan dirimu tersiksa hingga membuat kedua orang tua mu ikut tersiksa. Orang tua didunia banyak berkorban jangan kau balas dengan menyakiti nya diakhirat kelak dengan cinta yang tidak halal bagimu.Jangan biar kan ia terjatuh pada hal yang tidak Allah sukai. Bagaimana cara menghindarinya? Nah, kalau orang jatuh cinta nih ya pasti apa-apa ingat dia, mau makan ingat dia menatap langit ingat dia, kadang senyum sendiri seperti orang gila iya kan? Iya... Wajar kita manusiawi tapi untuk menghindari hal itu coba jadikan cinta itu untuk kekasih Allah Muhammad Saw. Betapa indahnya kalau kita menatap langit kita ingat nabi, kita lihat orang tua kita keringat nabi, kita lihat habib ingat nabi bahkan kita melihat orang-orang sekeliling kita kita pun ingat nabi. Kenapa? Karena kita adalah umat nabi. Betapa indahnya kalau cinta kita seperti itu tertuju kepada Baginda kita. Rasa cinta kita kepada Baginda nabi Muhammad adalah cerminan rasa sayang nabi kepada kita. kita berharap suatu saat nanti kita mendapatkan syafaat dari beliau diakhirat kelak."

Kajian berlangsung dengan sangat baik hingga tiba lah diakhir kajian yaitu doa.

Keesokan harinya....

"Sudah siap semuanya?" tanya Hira

"Sudah mbak" jawab Ghalisa dan Mira bersamaan

"Yaudah kita berangkat ke kampus kalian kan anak baru disini harus datang tepat waktu mau perkenalan kan?"

"Iya mbak"

Di kampus

Teman-teman berbagai negara berada dikampus itu. Saling bertukar cerita satu sama lain.

Kegiatan khusus untuk anak baru pun telah terlaksana dan ini berlangsung tiga hari. Tanpa terasa mereka telah berada ditahap ini.

Beberapa hari kemudian...

Suara kebisingan memenuhi kelas itu. Hingga kembali sunyi dengan muka yang tegang ketika langkah sepatu mulai terdengar dengan jelas. Hingga terlihatlah dosen yang masuk kelas itu siap untuk mengajar.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap dosen

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Kaifa Halukum? (Apa kabar kalian semua (banyak)"

"nahnu bikhoirin (kami baik-baik saja)" jawab mereka

"Alhamdulillah"

Sekian detik demi detik berlangsung pelajaran kian usai. Begitupun hari demi hari terlalui. Alih ber alih tanpa terasa waktu-waktu terisi dengan berbagai kegiatan.

Sementara di Negara lain

Acara wisuda kini telah berlangsung, senyum bahagia tampak diwajah mereka seakan melupakan bagaimana susahnya yang telah terlalu kini terbayarkan tepat dihari ini.

"Akhirnya gue lulus bro!" teriak Fikri

Galih dan Naqeeb terkekeh dan menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang satu ini teriak setelah turun dari pemindahan tali toga

Naqeeb mendapatkan penghargaan dari hasil kerja kerasnya.

"Selamat ya papa sama mama bangga sama kamu"

"Kakek juga bangga"

"Terimakasih ma, pa, kek"

Mereka mengabadikan moment hari dimana kebahagiaan itu berlangsung.

Saat acara telah selesai dilaksanakan, mereka keluar untuk makan diluar menikmati ciri khas makanan disana.

"Pilih makanan yang memang pantas untuk kita makan sebagai umat Islam qeeb" ucap kakek

"Siap Kek, kakek tenang aja disini aman kek" ucap Naqeeb

Makan bersama berjalan dengan baik, ditemani dentingan sendok dan garpu dan pembicaraan.

"Kamu ikut pulang kan?" tanya kakek Raid

Papa dan mama Naqeeb tidak banyak berbicara ia hanya ikut mendengar kakek yang sedari tadi berbicara

"Ikut, bisnis Naqeeb akan Naqeeb perkembangankan lagi" ucap Naqeeb

"Lalu?" tanya kakek

"Maksud kakek?"

"Bagaiman dengan Selina?" tanya kakek Raid

"Naqeeb akan menikahinya" ucap Naqeeb dengan mantap

"Uhuk...uhuk" kakek Raid terkejut dengan keputusan cucunya

Sementara Salman dan ifza tidak ambil pusing karena mereka tidak tahu seperti apa Selina.

"Dari pada hubungan kamu terlalu jauh dengan ikatan yang tidak halal. Sepertinya itu memang keputusan yang terbaik" ucap Salman sebenarnya ia memang tidak setuju saat mengetahui Naqeeb memiliki pacar tapi apa boleh buat Naqeeb keras kepala

"Apa kamu sudah yakin qeeb dengan wanita itu?" tanya ifza ibunya

"Iya ma, Aqeed yakin seratus persen Aqeed akan menikahi Selina" ucap nya

"Tidak!" tolak kakek dengan sorot mata tajam

Semua mata tertuju pada kakek Raid yang menolak mentah-mentah keinginan cucunya

"Walaupun bagaimana pun keputusan kakek Aqeeb tetap akan menikahi Selina." ucap Naqeeb tidak kalah dinginnya

"Astagfirullah" lirih Salman

"Sudah-sudah tidak baik bertengkar di depan rezeki. Lebih baik lanjutkan makannya" ucap Salman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!