Malam pun tiba Fikri telah memberitahu kepada ayah dan ibunya mengenai jawaban dari pinangan nya dan kunjungan malam ini.
Tentunya ayah dan ibunya senang, mengingat perubahan pada anak semata wayangnya jauh lebih baik
Semenjak diusir dari rumah karena kenakalannya ia semakin mengembangkan usaha diskotik nya
Jika diingat masa lalu Fikri sangat tidak terarah keluar sama sini, mabuk sana sini karena pergaulan membawanya kepada kegelapan. Bahkan sangat jauh dari agama ia membuka tempat diskotik. Tapi saat itu ia bertemu dengan Naqeeb dan Galih yang baru pulang dari sholat Jum'at tepatnya saat itulah ia mengalami kecelakaan akibat dari mabuk-mabukan.
Naqeeb lah yang banyak membantu Fikri saat musibah itu menimpa nya Hingga harus dirawat dirumah sakit dengan lamanya hingga pemulihan dia juga yang mengajak Fikri untuk tinggal dirumahnya untuk sementara waktu sejak itulah Fikri berubah meninggalkan pekerjaan haramnya dan kembali kerumah meminta maaf pada orang tuanya dan melanjutkan kuliahnya
"Ma! Pa!" teriak Fikri
"Iya sebentar Fik" ucap mama yang telah keluar dari kamarnya
"Sabar Napa Fik, rumah calon kamu nggak bakalan pindah dalam beberapa menit" canda papa nya
"Ayo kita berangkat ma, pa" ajak Fikri
"Anak kamu ma" ucap papa Rey
"Anak papa juga kali" balas mama Hana
Memakan waktu 1 jam untuk sampai dirumah kediaman Destina
"Fikri" ucap papa nya mengetuk pintu mobil anaknya
"Ayo keluar!"
Fikri pun membuka pintu mobilnya
"Santai boy" ucap papa
"Papa seperti nggak pernah muda aja. Wajar kalau Fikri gugup"
mereka telah sampai didepan pintu rumah Destina yang tampak elegan dan sederhana terkesan nyaman dipandang
Tok tok
"Assalamu'alaikum" ucap mereka
"Wa'alaikumussalam" jawab mereka
Ibu Destina segera membuka pintu dan menyambut kedatangan calon besannya.
"Mari masuk!" ajak ibu Lina
Di ruang tamu sudah ada Abi Sakhi dan umi Hadrah yang ikut hadir disana
"Roman-romannya ada yang gugup ni! Cepat siapkan kipas angin yang banyak soalnya pasti kekurangan nafas nih anak muda" goda Abi Sakhi sontak semua tertawa
"Abi jangan buat Nak Fikri tambah grogi bi" ucap Hadrah
"Silahkan di nikmati dulu cemilannya. Untuk menghilangkan grogi " ucap Irwan ayah Destina
"Kenapa semua nya malah menggoda aku nggak tahu kalau aku ini tambah grogi, ah! Mengesalkan sekali orang yang sudah berpengalaman ini" batin Fikri
Setelah dirasa tenang Fikri mengutamakan niatnya kembali dan disambut dengan baik oleh keluarga calon
"Tentunya nak Fikri sudah tahu jawaban dari anak kami tapi saya minta sama nak Fikri dan keluarga untuk datang kemari untuk melihat kesungguhan nak Fikri. Awalnya saya terkejut saat Abi Sakhi menyampaikan nya perihal ini. Tapi, setelah istikharah ia mendapatkan jawabannya dan kami pun mengikuti saja. Tapi saya ingin bertanya apa kamu memang betul-betul sama niat kamu ini?" tanya ayah Irwan
"Saya sangat serius untuk menikahi putri bapak, maaf jika kesannya terlalu mendadak" jawab Fikri
"Sejak kapan kalian mengenal?" tanya ayah
"Sudah beberapa kali kami saling bertemu tapi tidak saling sapa. Saya hanya memperhatikan nya pada saat jarak jauh namun saat jarak dekat saya tidak berani pak, saat itu saya takut terjebak dengan perasaan yang tidak halal bagi saya sementara saya selalu mengingat seseorang akan haramnya pacaran saya takut diri ini terjebak terhadap perkara itu. Dan akhirnya saya. Memutuskan untuk meminang putri bapak" jelas Fikri
"Apakah yang di ingatkan itu Naqeeb" batin Abi Sakhi
"Mendengar penjelasan Fikri membuat Irwan merasa senang. pilihannya sudah tepat tidak ada keraguan yang menyelimuti dirinya lagi
"Bapak senang dengarnya" ucap Irwan
"Tapi satu hal yang harus bapak, ibu dan Destina tahu" ucap Fikri ia sudah memikirkan semua itu
papa dan mamanya tampak gugup mendengar keseriusan anaknya. Bagaimana reaksi keluarga ini jika tahu? Kenapa anaknya menceritakan nya' pikir mamanya
"Apa itu nak?" tanya Irwan
"Anak bapak terpelajar agama dari kalangan pesantren sementara saya tidak, saya fakir ilmu dan masa lalu saya begitu buruk jauh dari agama mabuk sana sini bahkan ini pun saya masih belajar. Tapi, Insyaallah saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak bapak. Jika pun setelah mendengar ini semua bapak berubah pikiran saya ikhlas pak, sebab saya tidak bisa memaksa yang terpenting saya sudah memberitahukan nya sekarang dari pada dikemudian hari ada hati yang menyesal" ucap Fikri
Bukannya marah Irwan malah tersenyum "Pelajar pondok atau tidak itu bukanlah suatu alasan untuk menjadi lebih baik nak. Justru pria yang gentleman seperti kamu yang saya cari kamu mengakui nya didepan walinya dan kamu menyesali masa lalu mu dan kamu berusaha memperbaiki diri. Satu pesan saya kami menerima kamu dan itu artinya kamu juga menerima Destina. Jaga dia sebagaimana kami menjaga nya sayangi anak kami sebagaimana kami menyayangi nya bahkan berikan lebih dari pada yang kami berikan." ucap ayah Irwan
Fikri tampak tersenyum "Terima kasih pak, sebab sudi menerima saya" ucap Fikri
Kelegaan pun terasa pada papa dan mama Fikri yang sedari tadi pun ikut tegang.
"Apa mahar yang Destina minta nak?" tanya mama Hana
"Soal ini biar ayah dan ibu yang menetapkan Bu" jawab Destina
"Berapa mahar yang bapak minta?" tanya Rey
"Yang tidak memberatkan pihak Fikri dan tidak merendahkan pihak kami pula" jawab Ayah Irwan
"Baiklah"
Mereka mengatur persiapan acara demi acara hingga menetapkan tanggal pernikahan dan resepsi nya.
"Ayah" panggil Destina
"Iya"
"Kalau boleh, di acara nya pas Ghalisa datang yaitu saat libur semester" tawar Destina
"Ghalisa itu siapa?" tanya Hana
Abi dan umi tersenyum mendengar nya
"Anak kami buk, mereka memang berteman sejak kecil berpisah ketika kuliah." ucap Hadrah
Keluarga Fikri mengangguk mengerti
"Bagaimana apakah kalian setuju?" tanya ayah Irwan
"Kapan itu nak?" tanya Rey
"Ghalisa sempat memberikan kabar na, katanya sebulan lagi InsyaaAllah" jawab Destina
"Fikri apa tidak keberatan?" tanya Irwan
"Tidak masalah pak, saya menerima keputusan nya" ucap Fikri
"Baiklah kalau begitu acaranya sebulan lagi ya" ucap Rey
Sementara Ghalisa yang mendapatkan kabar dari Destina terkejut sekaligus terharu rasanya baru kemarin membahan soal nikah. Malah nikah beneran.
Hari yang sangat ditunggu untuk melihat sahabatnya sedari kecil menikah dan itu artinya kebebasan seperti biasa pun berkurang' pikirnya
Video call
"Kamu kok nangis lish" ucap Destina
"Itu kamu juga" ucap Ghalisa
"Aku sedih tahu lish" ucap Destina
"Sedih kenapa lagi?"
"Gimana kita mau ngumpul bareng-bareng lagi kalau aku nya nikah" ucap Destina
"Udah nggak papa kan bisa sesekali"
"Aku nggak mau sesekali lish"
"Kita kan udah jauhan ini, masa nanti jauhan lagi, kan nggak asik!"
"Ih nih anak ya"
"Lish datang ya aku udah bela-belain Lo minta dihadapan mereka demi kamu hadir pas libur" ucap Destina
"Insyaallah" jawab Ghalisa
"Kamu bicara sama siapa lish?" tanya Mira
"Sama Destina sini gabung biar kenal" ajak Ghalisa
Mira mendekat ia mengerutkan alisnya saat menatap Destina dilayar handphone Ghalisa
"Na" ucap Mira
"Lah! Mira!..." ucap Destina tidak kalah terkejut
"Kalian saling kenal?" tanya Ghalisa
"Iya, Mira itu sepupu aku lish" ucap Destina
"Ya ampun dunia sempit banget ya, jadi kalian sepupu an" ucap Ghalisa lalu tertawa
"Jadi teman yang sering kamu cerita in itu Ghalisa na?" tanya Mira
"Iyaa mir" jawab Destina
"Ya Allah...Kenapa kita baru sadar ya" ucap Mira terkekeh
"Jagain ya sahabat aku Mira" ucap Destina
"Dia kan sahabat aku juga"
"Iya kita sama-sama" ucap Destina
"Kalian datang ya, Mira kamu juga ya" ucap Destina
"insyaallah" jawab Ghalisa dan Mira bersamaan
"Cie...Yang sudah mau jadi pasutri aja nih!" goda Mira
"Jodohnya sudah tiba Mira" ucap Ghalisa
Banyak berbincang bertukar cerita hingga waktu sholat telah tiba membuat mereka memutuskan telpon nya.
Meraka melaksanakan sholat seperti biasa dan berdzikir.
......................
Kediamannya rumah Al Fatih tengah berbincang persoalan yang serius
"Aqeeb sudah memutuskan kalau Aqeeb akan menikahi Selina" ucap Naqeeb
"Kalau ayah setuju saja dari pada kamu pacaran tidak jelas" ucap Salman
"Mama terserah kamu, asalkan kamu serius dengan keputusan itu dan kamu sudah memutuskan baik-baik" ucap ifza
"Kakek tidak setuju Aqeeb nikah dengan Selina!" ucap kakek Raid Al Fatih
"Kek... Naqeeb mohon kek kali ini aja tolong beri persetujuan untuk Naqeeb kek" ucap Naqeeb merayu kakeknya
"Apa yang harus Aqeeb lakukan supaya kakek menerima Seliana kek"
"Bawa Selina kemari kakek akan memberikan dia tes" ucap kakek Raid
"Kakek jangan aneh-aneh kek"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments