Bujukan Selina

Bercerita satu sama lain, hingga terlihat sangat akrab seperti sudah lama saling mengenal.

Sementara Galih tengah berperang dengan perasaannya.

"Aku merasa senang dengan anak ini" batin Ifza

"Sudah ada keinginan mau menikah lish?" tanya ifza

Ghalisa yang tengah meminum es buah langsung tersedak mendengar pertanyaan itu.

Uhuk!

"Astagfirullah Halish"

Galih refleks langsung bergerak menyodorkan sapu tangan dihadapan Ghalisa

Ghalisa melihat kearah sapu tangan itu menjalar keatas hingga terlihat lah pemilik nya. Sontak langsung menundukkan kembali pandangannya.

"Terima kasih" ucap Ghalisa menerima bantuan itu

"Galih?"

"Tante" sapa galih

"Tan galih kesana dulu ya Tan, Halish" pamit galih

"Ha? Dia tahu namaku?" pikir Ghalisa

"Kamu nggak papa lish? Tante minta maaf ya, pertanyaan Tante buat kamu sampai tersedak gini"

"Nggak kok Tan, nggak papa, Halish kaget aja tadi" ucap Ghalisa

"Ada Tan, tapi belum untuk sekarang masih menjalankan pendidikan soalnya Tan. Lagi pula hilalnya belum terlihat Tan" canda Ghalisa

"Andai aja Tante punya anak lelaki dua, sudah Tante tempah deh" ucap Ifza

"Bisa aja Tan, anak tante yang pertama sudah menikah?"

"Belum lish. Tapi, baru rencana mau lish"

"Semoga diberikan kelancaran ya Tan, dan sebagaimana baiknya yang Allah pilihkan dan Allah takdir kan untuk anak tante"

"Aamiin... Makasih ya nak"

"Iya Tan"

....................

Rangkaian acara satu persatu telah terlewati kini hanya ada keluarga terdekat dan teman terdekat dari kedua belah pihak.

"Duduknya kenapa sampai berjarak gitu?" celetuk Hana

"Iya ih! Kalian seperti bermusuhan" ucap Mira

"Maklum lah kan masih malu-malu meong" ucap Ghalisa

"Kalian berdua ini kalau sudah bergabung puas banget ledek in nak Destina" ucap umi Hadrah

"Sana dikit dong na, aku mau duduk juga" ucap Mira menyerobot duduk disamping sehingga tubuh sepupunya itu terdorong kearah Fikri

Sungguh berniat sekali bukan?

"Kurang asem ni Mira" geram Destina dalam hatinya

Degh!

"Maaf bang, nggak sengaja" ucap Destina

"Tidak masalah" Fikri merangkul istri dan mengusap lengan istrinya

"Haaaaaaaaa! Mama mau nikah juga" canda Mira

"Makanya jangan disitu duduknya. Kamu kalau lihat begituan bawaannya mau nikah Mulu!" ucap Ghalisa mengundang tawa mereka yang ada diruangan itu.

"Perasaan aku jadi nggak karuan gini ya, mana duduknya dekat banget lagi" batin Destina

................

Berbeda lagi dengan manusia yang satu ini, siapa lagi jika bukan Naqeeb.

"Iya, halo" ucap Naqeeb setelah mengangkat telpon nya

"Sayang, kamu serius? Kamu beneran mau lamar aku? Dan itu artinya kita bakalan nikah dong!" ucap Selina

"Iya, aku nggak pernah main-main dengan ucapan aku"

"Kapan kamu datang kerumah?"

"Setelah urusan pekerjaan aku disini selesai ya sayang"

"kelamaan... Bisa-bisa kakek tua itu berubah pikiran" batin Selina

"Aku maunya kamu segera untuk dilamar kalau nggak aku marah sama kamu"

"Sayang, nggak bisa gitu pekerjaan aku masih belum selesai"

"Ya udah nggak papa, kamu selesaikan saja pekerjaan kamu disana. Keluarga kamu aja yang datang buat lamar aku"

"Masa dihari lamaran sendiri aku nya nggak ada sayang"

"Sayang.... Ini kan hanya lamaran saja. Aku nggak mau nanti kakek kamu berubah pikiran gimana? Kita sudah lama loh sayang rencanakan pernikahan. Dan ini kita sudah dapat lampu hijau, jadi bukannya lebih baik kita segerakan?" bujuk Selina

"Ya sudah aku ikut apa mau kamu aja. Nanti aku sampaikan ke keluarga aku ya" ucap Naqeeb

"Iya sayang.... bye, selamat bekerja" ucap Selina lalu mematikan sambungan telpon nya

"Ha... Yes! akhirnya"

...............

Beberapa hari kemudian....

Ghalisa mengisi hari liburnya dengan mengelola kembali toko nya. Ia begitu bahagia tidak henti-hentinya ia mengucapkan rasa syukur atas semua yang Allah berikan.

Tidak lupa ia juga mengajak Mira untuk berkeliling Jakarta tempat tinggalnya. Membawanya ke sana sini untuk membuat Mira senang.

"Halish kamu ternyata anak kyai, terus punya bisnis toko sendiri. Tapi, kenapa dari awal aku nggak nyadar sama sekali ya lish"

"Sama aja"

"Selalu aja begitu jawabannya, kamu kenapa tutupi identitas kamu"

"Selagi orang nggak nanya ya diam aja"

"Santai sekali sahabat ku yang satu ini"

"Pamer dikit Napa lish" ucap Mira

"Eh!!! Nggak boleh Mira"

Sementara keadaan kakek Raid sudah kembali membaik, sekarang ia telah diperbolehkan untuk pulang karena ia telah sembuh total.

Malam hari, saat mereka tengah berada di halaman belakang. Suara deringan handphone menghentikan pembicaraan mereka

📞📞📞

.....

"Kamu serius qeeb?" tanya salman

"Serius pa, Naqeeb mohon restu dari kalian semua, dan Naqeeb benar-benar serius untuk menghalalkan Selina pa." ucap Naqeeb

"Papa, mama, dan kakek akan masuk untuk meminang Selina untuk kamu" ucap Salman

"Makasih ya pa, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Salman meletakkan handphone nya diatas meja dan menatap ifza dan kakek Raid dengan serius.

"Naqeeb minta kita segera melamar Selina untuknya" ucap Salman

"Tapi, bukannya Naqeeb minta setelah dia pulang pa?" tanya ifza

"Berubah pikiran dia ma"

"Motif Selina semakin kuat hingga menghasut cucu ku" batin kakek Raid

"Oke, besok kita kerumah pacarnya yang katanya relung hatinya itu" ucap kakek Raid

Salman dan ifza saling berpandangan setelah mendengar ucapan ayahnya

"Kalian kenapa?" tanya kakek Raid

"O-oh ti-tidak apa-apa pa" ucap Salman

"Aku ingin beristirahat" ucap kakek Raid lalu beranjak masuk kedalam rumah

"Papa benar-benar serius pa, papa nggak hilang ingatan setengah kan pa?"

"Kenapa malah nanya begitu?"

"Aneh aja gitu, setelah pasca kejadian itu. Dia tampak bersemangat buat Selina dan Naqeeb

"Entahlah ma, papa juga merasa gitu, tapi kita doakan saja yang terbaik"

"Pa, kalau boleh jujur. Hati mama nggak tenang pa"

"Nggak tenang gimana sayang"

"Selina dan Naqeeb pa" ucap ifza

"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Kita sebagai orang tua harus tetap mendoakan yang terbaik buat Naqeeb. Kalau memang itu jodohnya ya, pasti ada berubah. tapi, kalau pun bukan, pasti Allah beri petunjuk" ucap Salman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!