Welcome to Mesir

Nasrul berjalan dengan gontai, gerak-gerik nasrul diperhatikan oleh keluarga yang masih menunggu kedatangannya untuk pulang bersama.

"Lah, Gus Nasrul kenapa tu? jalan nya lemah banget seperti nggak bertulang" ucap Destina yang melihat pertama

Mendengar ucapan Destina, semua mata tertuju kedepan mereka sehingga terlihatlah Nasrul.

"Baru terasa jauh dari adiknya na, gitu deh tadi ogah ogahan, dan sekarang lihat bagaimana terkulai nya dia" ucap Abi

"Ya sudah kita pulang" ucap Abi berjalan duluan diikuti oleh semua orang

"Kamu duluan dek sana sama Halima dan yang lain, mas bareng nasrul" ucap Ghafi diangguki oleh Agnia

Ghafi segera merangkul adiknya terlihat dengan jelas mata telah memerah

"Sudah sedihnya, adek itu pergi belajar. Ayo pulang!" Ucap Ghafi dengan singkat tidak ada kata-kata yang dapat menghibur Nasrul

"Gimana sih bang! Singkat amat ucapannya" ucap Nasrul

Ghafi memandang Nasrul " lah terus mau nya gimana ngereog?" ucap Ghafi

"Ya hibur kek apa kek, ya minimal kata-kata nya agak dipanjangkan dikit biar aku tu nggak sedih-sedih gitu" ucap Nasrul

"Ah sudah! Abang bukan kamu yang nye rocos Mulu! Udah lah ayo pulang" ucap Ghafi

"Gini ni kalau manusia berkarakter kulkas, ajak nya ayo ayo pulang Mulu, Abang kira Arul anak kecil yang diberi kesekian kalinya perintah buat pulang dari main" ucap Nasrul

Membuat Ghafi hanya terkekeh mendengar Nasrul berbicara

"Ya sudah, ayo pulang (Nasrul mengangkat tangannya dengan telunjuknya mengarah kedepan) ayo pulang sekarang, jangan main lagi!" Canda Nasrul lalu tertawa

Mereka pun ikut menyusul keluarga mereka yang sudah masuk kedalam mobil.

...🍃🍃🍃...

Disisi lain, Ghalisa masih berada dalam perjalanan dengan pesawat yang ia tumpangi ia berada duduk dibagian pinggir sehingga dapat melihat dibalik jendela keindahan alam yang Allah ciptakan.

"Fabiayyi ala irabbikumaa tukazziman" ucap Ghalisa sambil tersenyum dibalik cadarnya

Mengisi waktu kekosongannya, Ghalisa membuka tasnya mengambil Al-Qur'an nya, lalu menciumnya dan membuka setiap lembar ayat suci itu

Zara membacanya dengan pelan namun bacaan itu masih dapat didengar samar-samar oleh penumpang lelaki yang berada dibelakang nya.

Ia tersenyum " Zaman sekarang wanita seperti ini sangat sulit untuk ditemukan" ucap lelaki itu

Ayat demi ayat dibaca oleh Ghalisa, disaat orang sekitarnya ada yang tidur, sibuk dengan ponselnya.

Mata lelaki itu tetap tertuju pada kursi penumpang yang berada didepannya yang tidak lain ia adalah Ghalisa

...🍃🍃🍃...

Waktu terus berjalan hingga jam telah menunjukkan waktu sholat telah tiba, meski dalam keadaan seperti sekarang tidak membuat umat Islam yang berada di pesawat untuk sholat, termasuklah Ghalisa.

Ia ber tayyamum didalam pesawat itu.

Ghalisa

-Niat bertayyamum: Nawaitu tayammuma lisstibaahatish sholaati fardhol lillaahi taala. Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."

-Menempelkan kedua tangannya didepan kursi penumpang yang ada didepannya dengan sedikit memukul atau mengusap kursi tersebut

-lalu menepuk kedua telapak tangan itu setelah itu, meniup telapak tangan

-(debu yang ada di telapak tangan itu ada di pada kelingking-ibu jari itu) diusapkan pada wajah dengan kedua ibu jari berada dibelakang telinga, jari telunjuk kemudian sambil bergerak geser menyentuh muka lalu diikuti jari tengah, jari manis, jari kelingking keduanya bertemu didepan.

-setelah itu, tepuk lagi/usapkan lagi kedua telapak tangan lalu tepuk dan tiup telapak tangan lalu

-mengusap bagian lengan

(Debu pada tangan ada tiga tempat ujung jari, bagian dalam pada tengah tengah tangan dan juga yang terakhir pada bagian jempol)

-jadi bagian ujung jari itu, diusapkan pada lengan dimulai dari punggung hingga kesiku setelah itu bagian dalam lengan usapkan dengan telapak tangan bagian tengah setelah sampai di pergelangan tangan lalu lanjut usapkan pada jempol.

-Begitu juga sebaliknya pada lengan satunya debu ditangan satu masih ada lakukan seperti tadi. (Dilakukan cukup 1 kali usapan saja) Setelah selesai lanjut membaca doa setelah wudhu seperti biasa Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh."

(Untuk lebih jelasnya para pembaca author bisa tonton video ceramah ustad Abdul Somad ya. Wallahu'alam)

Setelah selesai Ghalisa mulai sholat.

Adapula yang mengatakan didalam pesawat kita tidak diwajibkan untuk sholat, ada juga yang mengatakan tetap sholat tapi nanti sholat lagi ketika sampai. Jadi yang mana yang benar? Semuanya benar karena ini ikhtilaf ulama kalau ditempat itu tidak ada tempat bersuci tidak ada air tidak ada debu maka ulama terbagi menjadi tiga: Masing-masing mahzab berbeda-beda pendapat jangan saling menghakimi satu sama lain. Untuk yang mahzab Hanafi mengatakan tidak wajib sholat karena tidak ada alat bersuci, untuk yang mahzab Hambali tetap tayyamum tetap sholat dan mahzab Syafi'i tetap sholat lalu ketika Sampai ulang kembali kembali sholatnya, namanya sholat 'iadah diartikan dengan menjalankan shalat yang sama untuk kedua kalinya pada waktunya atau tidak. Karena dalam shalat yang pertama terdapat cacat atau ada shalat kedua yang lebih tinggi tingkat afdhaliyahnya. Sholat I'adah dilakukan ketika seseorang menyadari adanya ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan sholat sebelumnya

Jadi kalau begitu sholat itu untuk apa jika sholat tadi diulang lagi? Menghormati waktu, jadi dalam sehari subuh, Zuhur, ashar, magrib, isya itu tidak boleh kosong

Jadi hal yang baik mestilah kita lakukan dengan yang baik pula

...🍃🍃🍃...

Pesawat yang Ghalisa tumpangi dari Indonesia menuju Mesir memakan waktu lebih kurang sekitar 11 jam lebih. Kini pesawat itu perlahan-lahan mendarat bersamaan dengan itu suara pramugari memberikan announcement pada para penumpang hingga seluruh instruksi terikuti dengan baik hingga pesawat menjejaki Bandar Udara Internasional Kairo.

"Alhamdulillahirrobbil 'alamin" ucap mereka

Satu persatu penumpang turun membawa barangnya memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

Ghalisa tersenyum dibalik cadarnya melihat sekitarnya ia begitu tidak menyangka bahwa ia telah menjejakkan kakinya dikota yang ia impikan.

Seorang perempuan yang memakai pakaian sama dengan Ghalisa nampak berjalan terburu-buru mencari seseorang yang berada dibandara hingga tidak melihat kearah depan bahwa ada orang yang tegak berdiri melihat alam.

Brak!

"Astagfirullah" ucap mereka bersamaan

"Afwan ukh, (maaf) tolong maafkan saya tidak sengaja" ucap wanita itu melihat orang yang ia tabrak

"La ba' sa ukh (tidak apa- apa), jangan panik" jawab Ghalisa sedikit terkekeh melihat orang didepannya panik

"Ah ya, kamu bisa berbahasa Indonesia juga?" tanya wanita itu

"Iya, aku berasal dari Indonesia" jawab Ghalisa

"Kalau begitu kita sama tapi aku sudah lama dimesir ini" ucap wanita itu

"Jihan Amira Sofiyah, kamu bisa panggil Jihan" ucap wanita itu memperkenalkan dirinya mengulurkan tangannya pada Ghalisa

"Ghalisa Maryam Kinanti, bisa dipanggil Halish" Ghalisa menyambut dengan hangat perkenalan itu

"Senang bisa berkenalan dengan mu" ucap Jihan saat ingin berbicara lagi panggilan telepon berdering

"Sebentar ya, aku angkat telpon dulu" ucap Jihan diangguki oleh Ghalisa

"Assalamu'alaikum dek, kamu jadikan jemput Abang?" Tanya Abang Jihan ditelpon

"Iya, wa'alaikumussalam bang, Abang sudah dimana? Ini Jihan sudah dibandara kok bang" jawab Jihan

Sementara Ghalisa melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya

"Hem, Jihan aku pamit duluan ya sudah ada jemputan soalnya" ucap Ghalisa

Jihan menoleh " Ha, iya" ucap Jihan

"Assalamu'alaikum" ucap Ghalisa lalu pergi

"Wa'alaikumussalam" ucap Jihan sudah beberapa langkah Ghalisa telah jauh Jihan baru teringat sesuatu

"Lish aku belum minta no...." Ucap jihan saat menoleh Ghalisa sudah terlihat sangat jauh darinya

"Halo dek, dek! Kamu masih disitu kan?" Ucap Abang Jihan ditelpon

"Iya bang, ya sudah kamu tunggu Abang disitu jangan dimatikan telepon nya ya" ucapnya

............

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!