Bab 20 Pindahan

Mata Bian membelalak tak percaya mendapati mobil yang sama persis dengan mobilnya sudah ada di halaman rumah, Skala yang datang dari dalam rumah lalu bersedekap mensejajarinya sambil memasang raut muka sombong.

"Ah susah memang terlalu banyak uang, sampai bingung mau dipakai untuk apa," ocehnya.

Sang istri yang mendengar ucapannya tak peduli sama sekali, gadis itu meraih kunci mobilnya yang tengah dipegang oleh sopir, tanpa berpamitan pada suaminya Bian masuk ke dalam mobil dan pergi dari istana Prawira.

"Kenapa tidak mengantar istrimu bekerja?" Prawira yang mendapati cucunya masih berdiri di depan rumah bertanya heran.

"Dia itu wanita mandiri kek, biarkan saja!" jawab Skala yang langsung pergi karena tak ingin urusannya menjadi panjang dengan sang kakek.

***

Di dalam ruang kerjanya Skala terlihat bingung, rumah yang ia beli ternyata tidak bisa di tempatinya segera karena masih ada beberapa bagian dari perumahan itu yang belum jadi, sekretarisnya yang memberi tahu kabar itu terlihat menunduk di depan meja kerjanya.

Skala sudah sangat berhasrat ingin segera pindah rumah, alasannya dia ingin terbebas dari rasa tak nyaman karena tidur satu ranjang dengan istri jadi-jadiannya, karena saat tidur tak hanya badan Bianca saja yang kemana-mana tetapi juga tangannya. Skala bergidik mengingat saat tangan gadis itu bergerilya dan menangkap anaconda miliknya.

"Carikan aku sebuah rumah di lingkungan elite, harga tidak menjadi masalah asal hari minggu ini sudah bisa aku tempati," titah Ska kepada Beni sang sekretaris.

"Minggu depan pak?" tanya pria beranak satu itu.

"Minggu besok ini," ucap Skala.

"Maaf? apa Pak?" Beni terkejut, melotot ke arah bosnya dengan mimik wajah kebingungan.

"Carikan aku rumah di perumahan elite yang bisa aku tempati hari minggu besok." sedikit membentak, Skala sampai menghentakkan kaki ke lantai karena kesal.

"Walah Bapak mbok ya kalau minta itu jangan dadakan, kayak semalam itu minta mobil malam dan paginya harus sudah ada, lha saya bukan tukang tahu bulat je Pak digoreng dadakan lima ratusan," Jawab Beni dengan logat bicara khas tempat kelahirannya yaitu Jogjakarta.

Skala semakin kesal dengan sang sekretaris yang sudah menemaninya selama enam tahun itu, "aku menggajimu tinggi memang untuk itu dasar Sabeni." Skala gemas, tangannya terlihar meremas-remas udara di samping mukanya sendiri.

"Ya sudah saya carikan, tapi kalau harganya diatas dua puluh M gimana?" tanya laki-laki berwajah ganteng khas Jawa itu.

"Terserah mau dua puluh miliar, tiga puluh miliar pokoknya minggu ini rumah itu bisa aku tempati titik." Skala terlihat tegas dan bersungguh-sungguh dengan niatannya membeli rumah lagi.

"Bener ini pak? titik ya? ga pake koma?" canda Beni.

Skala berdiri sambil meraih papan nama dirinya yang terbuat dari kayu di atas meja, bersiap untuk melempar benda itu ke muka sang sekretaris. Beni yang melihat bosnya mengamuk terlihat berlari sambil meminta ampun.

Namun, setelah Beni tak nampak batang hidungnya Skala terlihat tertawa, sekretarisnya itu memang hobi bercanda jika membicarakan masalah di luar pekerjaan kantor, tapi akan serius dan fokus jika menyangkut masalah pekerjaan.

***

Tepat di hari Minggu pagi dengan membawa mobil sendiri-sendiri Skala mengajak Bianca ke rumah yang akan mereka tinggali, sebuah truk pick up yang mengangkut beberapa barang mereka nampak mengikuti dari belakang.

Bian sedikit heran saat mobil suaminya berhenti di depan sebuah rumah mewah, gadis itu mentap sekeliling, alisnya menyatu melihat lingkungan perumahan yang aslinya berbeda jauh dengan gambar perumahan yang dia lihat bersama suaminya beberapa hari yang lalu.

"Ska, ini bukan perumahan yang kita lihat deh kayaknya." Bian sampai tak berkedip memandangi rumah yang meskipun pagarnya tidak terlalu tinggi tetapi terlihat begitu mewah.

"Bukan, yang kemarin ternyata belum siap ditempati, males gue," jawab Ska enteng.

"Lha terus ini rumah harga berapa?"

"Sama kok, pemiliknya pindah ke Perancis jadi dijual cepat." Skala berbohong padahal rumah itu dia dapat dengan harga dua kali lipat rumah yang dia lihat bersama istrinya.

Bian tertawa bahagia, gadis itu merasa senang meskipun rumah itu bukan rumah yang dia lihat beberapa hari yang lalu, tapi setidaknya rumah itu jauh lebih besar dan lagi hutang ke suaminya masih sama.

Skala memilih masuk ke dalam rumah, sementara Bian masih menunggui sang sopir pick up yang sibuk menurunkan barang-barang mereka, gadis itu ingin memastikan agar tidak ada barang yang tertinggal untuk diturunkan.

"Eh masuk-masukin nih barang loe," ujar Bian sambil menyeret dua koper miliknya ke dalam rumah.

"Tingal aja lah dulu, gue mau room tour." Skala berlalu untuk mengeksplor kediaman barunya yang baru pertama kali ini juga dia masuki, Bian hanya bisa menekuk wajahnya mendengar jawaban dari sang suami.

Saat akan mengambil dan memasukkan barang lagi dari luar ke dalam rumah, seorang wanita paruh baya terlihat menghampiri Bian, dengan celana training dan kaos dry fit yang dikenakan jelas wanita itu baru saja selesai berolah raga.

"Wah penghuni baru ya?" sapanya.

Bian tersenyum, gadis itu sudah hampir berlalu masuk ke dalam rumah tapi wanita itu mendekat sampai ke batas pagar rumahnya, merasa harus bersikap sopan Bianca memilih untuk meladeni percakapan dengan wanita itu lebih dulu.

"Saya tinggal persis di sebelah," ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum.

Bianca mengangguk sambil menunjukkan deretan gigi putihnya, " Saya dan suami saya baru pindah bu, perkenalkan nama saya Bianca."

Bian meletakkan kardus yang dari tadi berada ditangannya, mengulurkan tangan ke wanita itu.

"Saya bu Dewan."

"Oh suaminya anggota DPR ya bu?" Bian masih berusaha berbasa-basi karena sadar dia adalah warga baru di komplek perumahan elite itu.

" Lho kok tahu?" Bu Dewan terlihat terkejut.

"Itu namanya kan bu Dewan," Bianca masih tersenyum manis bak finalis di ajang puteri Indonesia.

"Iya, suami saya memang anggota DPR tapi nama asli saya juga Dewan , Dewanti." Wanita itu tertawa, " Suami saya namanya juga Dewan, anak saya namanya Dewa, kami itu keluarga 3D."

Wanita itu semakin tertawa terbahak-bahak, Bian mengernyitkan dahinya sambil berpura-pura ikut tertawa mendengar ucapan tetangga sebelah rumahnya itu.

"Oh ya nanti sore ada acara arisan di rumah saya, mba Bianca datang ya."

"Waduh bu, terima kasih undangannya tapi saya kan masih warga baru besok-besok saja ya," tolak Bian dengan nada yang dibuat sehalus mungkin.

"Eh gapapa, cuma arisan ibu-ibu blok kita aja kok, hitung-hitung perkenalan gitu, suaminya diajak ya mba."

Bian hanya bisa mengganggukkan kepalanya seperti orang bodoh, gadis itu ikut melambaikan tangan saat bu Dewan juga melambaikan tangannya untuk berpamitan pulang ke rumahnya.

"Wah kacau loe Ska, katanya loe pengen cari tempat tinggal yang ga ada emak rumpinya tapi kayaknya loe malah bikin gue masuk ke kandang mereka."

Kesal Bian memukul lengan Skala yang baru saja turun dari lantai atas. Bian lantas menceritakan perbincangannya dengan tetangga barunya tadi.

"Gampang, loe ga usah datang, gitu aja kok repot, jadi orang yang solutif gitu lho!"

Ucapan Skala yang mengutip kalimat Bu Tedjo yang belakangan viral di media sosial itu semakin membuat Bian kesal, dengan sengaja gadis itu menginjak kaki sang suami kemudian menaiki anak tangga menuju ke lantai atas.

"Sakit tau!" pekik Ska, " Kalau kayak gini terus mending kita temui Andra dan Melanie lagi, kita tambahin klausul perjanjian kita, ga ada kontak fisik di luar kebutuhan sandiwara, nginjek kaki, megang anaconda gue harusnya elo udah gue pidana."

Bian yang sudah berada di pertengahan anak tangga terlihat berbalik menatap ke arah sang suami yang terdengar seolah sedang mengolok-olok dirinya, "Berani ngomongin anaconda lagi, gue sunat diam-diam tu anaconda pas loe lagi tidur!" ancam Bian.

Merasa ngilu, Skala memilih diam dan berhenti membalasa ucapan sang istri.

-

-

-

-

-

-

info : Ini cerita updatenya sehari satu bab ya guys 😀 jangan minta crazy up, nulis disini ga bisa dijadiin mata pencaharian, jadi Na juga sibuk mengais rejeki di dunia nyata biar bisa tetep jajan kinderjo di alpa 🤗

Jangan lupa bagi apresiasi dengan LIKE KOMEN RATE dan VOTE

Thanks a Ton

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

pasangan absurd

2023-02-17

3

Kawaii 😍

Kawaii 😍

1 komplek sama mina

2022-10-19

0

Eni Purwanti

Eni Purwanti

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dua Manusia Arogan
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Makan Malam Keluarga
4 Bab 4 Tentang Bianca
5 Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6 Bab 6 Klarifikasi
7 Bab 7 Kena Batunya
8 Bab 8 Lara Ska dan Bian
9 Bab 9 Perjanjian
10 Bab 10 Keputusan Menikah
11 Bab 11 Malam Pertama
12 Bab 12 Anaconda dan Piranha
13 Bab 13 Gigitan di Leher
14 Bab 14 Feelings
15 Bab 15 Rumah
16 Bab 16 Dikadalin Nuna
17 Bab 17 Bian Vs Feli
18 Bab 18 Demam
19 Bab 19 Kesucian Anaconda
20 Bab 20 Pindahan
21 Bab 21 Undangan Arisan
22 Bab 22 Pesta Dadakan
23 Bab 23 Bertemu GD
24 Bab 24 Indehoi?
25 Bab 25 Jatah
26 Bab 26 Tragedi Mikurame
27 Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28 Bab 28 Aksi Geng Sultini
29 Bab 29 Hati yang Meronta
30 Bab 30 Don't judge
31 Bab 31 The Queen Miri
32 Bab 32 Bakat Terpendam
33 Bab 33 Pulau Kilikili
34 Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35 Bab 35 Hamil
36 Bab 36 Adik Kakak?
37 Bab 37 Jatah Malam Jumat
38 Bab 38 Panas Panas Panas
39 Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40 Bab 40 Kenyataan Manis
41 Bab 41 Obrolan Di Markas
42 Bab 42 Kecebong Lucknut
43 Bab 43 Loe Gue End
44 Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45 Bab 45 Melepas yang Tertunda
46 Bab 46 Lagi dan Lagi
47 Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48 Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49 Bab 49 Salma Vs Rickha
50 Bab 50 Adu Mulut
51 Bab 51 Masalah
52 Bab 52 Persembahan Tim Design
53 Bab 53 Pacaran ala ABG
54 Bab 54 Double Sialnya
55 Bab 55 Hati Yang Terbakar
56 Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57 Bab 57 Curhat Jebakan
58 Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59 Bab 59 Detektif Conan
60 Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61 Bab 61 Quality Control
62 Bab 62 Mau Bayi
63 Bab 63 Salah Sangka
64 Bab 64 Kontrak Pernikahan
65 Bab 65 Pesta Ala BPJS
66 Bab 66 Cemburunya Sultan
67 Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68 Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69 Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70 Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71 Bab 71 Harta Tahta Bianca
72 Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73 Bab 73 Dementor Part 1
74 Bab 74 Gajah VS Anaconda
75 Bab 75 Analisis Kecebong
76 Bab 76 Demi Sertifikat
77 Bab 77 Bianca Pelakor
78 Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79 Bab 79 Sidang Bu Dewan
80 Bab 80 Ska Aku ...,
81 Bab 81 Of Course You Baby
82 Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83 Bab 83 Hadiah Terbaik
84 Bab 84 Little Peanut
85 Bab 85 Peresmian
86 Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87 Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88 Bab 88 Perbandingan Hidup
89 Bab 89 Banteng Betina
90 Bab 90 Excellent Service
91 Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92 Bab 92 Taman Bermain
93 Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94 Bab 94 Kencan Tiga Jam
95 Bab 95 Sebut Namaku
96 Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97 Bab 97 Sungguh Teganya
98 Bab 98 Dua Belas Miliar
99 Bab 99 Jogjakarta Sayang
100 Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101 Bab 101 Serpihan Petunjuk
102 Bab 102 Galak Sih
103 Bab 103 Jumpalitan
104 Bab 104 Anak Siapa?
105 Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106 Bab 106 Dua Monster Kecil
107 Bab 107 Merayu Skala
108 Bab 108 Rumah Papa
109 Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110 Bab 110 Bertemu sang Mafia
111 Bab 111 Tersesat
112 Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113 Bab 113 Dementor Part 2
114 Bab 114 Master
115 Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116 Bab 116 Pengorbanan Tama
117 Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118 Bab 118 Haru
119 Bab 119 Hand Sanitizer
120 Bab 120 Mengembang
121 Bab 121 Absurd
122 PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123 INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124 DIHAPUS
125 DIHAPUS
126 DIHAPUS
127 DIHAPUS
128 NOVEL MADAME ZI
129 Bukan Salah Nikah
130 INFO
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Dua Manusia Arogan
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Makan Malam Keluarga
4
Bab 4 Tentang Bianca
5
Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6
Bab 6 Klarifikasi
7
Bab 7 Kena Batunya
8
Bab 8 Lara Ska dan Bian
9
Bab 9 Perjanjian
10
Bab 10 Keputusan Menikah
11
Bab 11 Malam Pertama
12
Bab 12 Anaconda dan Piranha
13
Bab 13 Gigitan di Leher
14
Bab 14 Feelings
15
Bab 15 Rumah
16
Bab 16 Dikadalin Nuna
17
Bab 17 Bian Vs Feli
18
Bab 18 Demam
19
Bab 19 Kesucian Anaconda
20
Bab 20 Pindahan
21
Bab 21 Undangan Arisan
22
Bab 22 Pesta Dadakan
23
Bab 23 Bertemu GD
24
Bab 24 Indehoi?
25
Bab 25 Jatah
26
Bab 26 Tragedi Mikurame
27
Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28
Bab 28 Aksi Geng Sultini
29
Bab 29 Hati yang Meronta
30
Bab 30 Don't judge
31
Bab 31 The Queen Miri
32
Bab 32 Bakat Terpendam
33
Bab 33 Pulau Kilikili
34
Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35
Bab 35 Hamil
36
Bab 36 Adik Kakak?
37
Bab 37 Jatah Malam Jumat
38
Bab 38 Panas Panas Panas
39
Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40
Bab 40 Kenyataan Manis
41
Bab 41 Obrolan Di Markas
42
Bab 42 Kecebong Lucknut
43
Bab 43 Loe Gue End
44
Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45
Bab 45 Melepas yang Tertunda
46
Bab 46 Lagi dan Lagi
47
Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48
Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49
Bab 49 Salma Vs Rickha
50
Bab 50 Adu Mulut
51
Bab 51 Masalah
52
Bab 52 Persembahan Tim Design
53
Bab 53 Pacaran ala ABG
54
Bab 54 Double Sialnya
55
Bab 55 Hati Yang Terbakar
56
Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57
Bab 57 Curhat Jebakan
58
Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59
Bab 59 Detektif Conan
60
Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61
Bab 61 Quality Control
62
Bab 62 Mau Bayi
63
Bab 63 Salah Sangka
64
Bab 64 Kontrak Pernikahan
65
Bab 65 Pesta Ala BPJS
66
Bab 66 Cemburunya Sultan
67
Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68
Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69
Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70
Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71
Bab 71 Harta Tahta Bianca
72
Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73
Bab 73 Dementor Part 1
74
Bab 74 Gajah VS Anaconda
75
Bab 75 Analisis Kecebong
76
Bab 76 Demi Sertifikat
77
Bab 77 Bianca Pelakor
78
Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79
Bab 79 Sidang Bu Dewan
80
Bab 80 Ska Aku ...,
81
Bab 81 Of Course You Baby
82
Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83
Bab 83 Hadiah Terbaik
84
Bab 84 Little Peanut
85
Bab 85 Peresmian
86
Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87
Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88
Bab 88 Perbandingan Hidup
89
Bab 89 Banteng Betina
90
Bab 90 Excellent Service
91
Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92
Bab 92 Taman Bermain
93
Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94
Bab 94 Kencan Tiga Jam
95
Bab 95 Sebut Namaku
96
Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97
Bab 97 Sungguh Teganya
98
Bab 98 Dua Belas Miliar
99
Bab 99 Jogjakarta Sayang
100
Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101
Bab 101 Serpihan Petunjuk
102
Bab 102 Galak Sih
103
Bab 103 Jumpalitan
104
Bab 104 Anak Siapa?
105
Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106
Bab 106 Dua Monster Kecil
107
Bab 107 Merayu Skala
108
Bab 108 Rumah Papa
109
Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110
Bab 110 Bertemu sang Mafia
111
Bab 111 Tersesat
112
Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113
Bab 113 Dementor Part 2
114
Bab 114 Master
115
Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116
Bab 116 Pengorbanan Tama
117
Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118
Bab 118 Haru
119
Bab 119 Hand Sanitizer
120
Bab 120 Mengembang
121
Bab 121 Absurd
122
PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123
INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124
DIHAPUS
125
DIHAPUS
126
DIHAPUS
127
DIHAPUS
128
NOVEL MADAME ZI
129
Bukan Salah Nikah
130
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!