Bab 18 Demam

Semua orang menoleh ke arah Maher, para pelayan menunduk ketakutan, entah mengapa semua orang di sana seolah lebih takut kepada laki-laki itu daripada Prawira sang pemilik rumah.

Ska yang melihat omnya memasang mimik marah tak ingin mengucapkan sepatah katapun, laki-laki berwajah cool itu memilih mendekat dan berdiri diantara Bianca dan Felisya yang sama-sama menggigil kedinginan.

"Mati loe Ska kalau sampai loe lebih milih Felisya daripada gue." bisik Bian dalam hati.

"Ska, bawa aku dari sini dan tunjukkan ke orang-orang kalau kamu masih mencintaiku." Feli pun bergumam dalam hatinya.

Dengan sedikit membungkuk Skala menatap ke arah Feli, mata gadis itu terlihat penuh harap kepadanya,"Kalau kamu memang tidak bisa berenang sebaiknya jauhi kolam renang," ucap Skala yang langsung berpaling memandang istrinya. Binar bahagia jelas terpancar dari mata Bian, sementara Feli benar-benar merasa kecewa dengan mantan kekasihnya itu.

Skala memegang kedua bahu istrinya dari belakang, membantu gadis itu berdiri kemudian merapatkan badan Bian ke tubuhnya, Ia pergi dari kerumunan para pelayan tanpa peduli atau sekedar menyapa Maher dan Viona saat melewati kedua orang itu.

"Loe ketempelan setan dari mana Ska?" canda Bian saat menaiki anak tangga, bahkan Skala masih memegang erat pundaknya dengan cara melingkarkan lengan tangannya.

"Kita harus pura-pura layaknya suami istri di depan semua orang, apa loe lupa? bukannya malah aneh kalau gue tadi milih nolongin Feli."

"Artinya dalam hati loe sebenernya pengen nolongin Feli, gitu?"

Mereka berhenti di depan pintu kamar, Bian menatap suaminya kesal karena sebelumnya Ia merasa bahagia mendapat perlakuan seperti itu dari Skala meskipun hanya sandiwara.

"Terserah loe mau mikir apa, udah masuk dan cepetan mandi sana! liat wajah loe udah pucet." Skala meraih gagang pintu dan mendorong pelan tubuh Bianca masuk ke dalam kamar.

Gadis itu masih menatap kesal suaminya yang perlahan menutup pintu kamar dari luar, Bian masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membilas badannya sambil masih cemberut. Sementara itu Feli masih terdiam duduk di pinggir kolam, ia tak menyangka dengan adegan yang baru saja terjadi di hadapannya.

Maher menatap sang menantu tanpa rasa iba sama sekali, malah matanya menyorot kesal, "bantu dia berdiri dan bawa masuk ke kamarnya!" perintah laki-laki itu ke pelayan Feli sambil berlalu pergi.

"Jangan terus-terusan melakukan hal yang bisa membuat papa mertuamu marah!" ucap Viona yang sama saja seperti sang suami, tidak peduli dengan kondisi menantunya sendiri.

Feli terlihat memalingkan mukanya, ia hampir saja menangis jika tidak ingat bahwa masih banyak pelayan yang ada disana, ia menepis tangan Ayu si pelayan pribadi yang sedang mencoba membantunya.

"Aku bisa sendiri." gadis itu berdiri sambil membuang handuk dari badannya begitu saja.

***

Bian terlihat meringkuk di atas ranjang membelakangi Skala yang tengah bersiap untuk makan malam seperti biasa.

"Apa loe ga mau siap-siap untuk turun kebawah?"

Diam, Bianca mengunci mulutnya.

"Apa yang harus gue bilang ke kakek kalau ditanya alasan loe ga ikut makan malam?"

Gadis itu masih saja terdiam, sampai Ska menepuk-nepuk betis kakinya, "bilang aja gue udah tidur."

Skala tak melanjutkan perbincangannya dengan istrinya, tapi sebelum keluar kamar ia masih sempat bertanya apakah Bian ingin makan malamnya dibawakan saja ke kamar.

"Minta aja pelayan gue buat kesini!" jawab gadis itu ketus.

"Pelayan loe namanya siapa?"

Bian akhirnya berbalik untuk menatap Skala, heran bercampur kesal nampak jelas di wajah gadis itu" Lestari, masa loe ga tau nama pelayan dirumah sendiri?" bibir mungilnya sudah mengerucut heran.

"Jangankan nama pelayan loe, nama pelayan gue sendiri aja gue ga tau siapa." jawab Skala enteng.

***

Prawira terlihat heran karena dua menantu di keluarganya sama-sama tidak turun untuk makan malam bersama, Ska berkata Bian sudah tidur sementara dengan enteng Tama berkata bahwa sang istri sedang tidak enak badan, berpikir bahwa mungkin Feli tengah hamil, Prawira menatap tajam cucu kesayangannya.

Didalam ruang kerjanya Prawira masih terus menatap tajam Skala yang duduk di hadapannya," Tama bilang istrinya sedang tidak enak badan, jangan-jangan Felisya hamil."

Skala terdiam, ia sibuk membaca laporan dari sang kakek yang harus ia periksa sesegera mungkin.

"Apa ularmu itu tidak dapat menyemburkan bisa mematikan? malu-maluin saja," ledek Prawira.

"Feli tidak sedang hamil, dia tadi siang jatuh ke kolam renang," beber Ska "bersama Bian," lanjutnya.

Prawira terkejut mendengar cerita sang cucu, "apa yang terjadi? kenapa bisa? apa istrimu tidak apa-apa?"

Mendengar pertanyaan sang kakek, Skala seolah baru tersadar, apa mungkin Bian juga sedang tidak enak badan? Ska menyerahkan laporan yang baru selesai dia baca ke sang kakek dan bergegas menuju kamarnya.

Skala melihat pelayan Bianca keluar dari kamar sambil membawa nampan, melihat makanan yang masih utuh laki-laki itu sudah bisa menebak bahwa istrinya sedang tak berselera makan.

"Apa Bian sedang tak enak badan?" tanyanya ke Lestari.

Pelayan itu sontak kaget dengan pertanyaan aneh tuan mudanya, mana mungkin ia tidak tahu bahwa istrinya sedang demam.

"Nona demam, sepertinya terkena flu," jawab Lestari.

"Apa dia tidak mau makan?"

Lestari menganggukkan kepalanya, "Nona bilang ingin bubur, jadi saya akan turun kebawah untuk meminta koki menyiapkannya."

Skala menganggukkan kepala, sebelum membiarkan si pelayan pergi dan ia melangkahkan kaki untuk masuk ke kamar.

"Katanya loe demam? bukannya tidur malah main HP."

"Gue ada urusan penting, perusahaan gue mau meluncurkan koleksi terbaru musim ini, kacau! model andalan gue minta kenaikan honor sampai dua puluh lima persen," ucap Bian.

"Hem... makanya jangan pakai model yang sama, jual mahal kan dia?" Ska menyandarkan punggungnya di kepala ranjang sambil meraih remote untuk menyalakan televisi.

Selang tiga puluh menit Lestari kembali mengetuk kamar nonanya, melihat Bian yang sudah terpejam Skala meminta pelayan itu untuk meletakkan nampan yang dia bawa ke atas meja.

"Ca bangun! makan dulu, tuh bubur yang loe minta sudah jadi," Skala berbisik di atas kepala istrinya.

"Ca...," ragu Ska memberanikan diri menyentuh lengan tangan Bian dengan jari telunjuknya, menusuk-nusuknya berulang-ulang.

Bian langsung membalikkan tubuhnya tanpa aba-aba, membuat wajahnya mau tak mau menjadi sangat dekat dengan wajah Skala, bukannya langsung mengangkat kepalanya suaminya itu malah menatap matanya lekat.

"Loe mau mati?" ucap Bianca.

"Dasar gadis oon ke ge-er an, noh ada belek di mata loe." Skala menjauhkan badannya sambil menahan tawanya.

Bian yang merasa malu langsung membersihkan matanya dengan jari telunjuknya, jelas saja tidak ada apa-apa di sana karena Skala hanya mengerjainya.

"Dasar tukang bohong!" Bian bangun untuk duduk di sofa, tangannya meraih semangkuk bubur yang dia minta tadi dan mulai memakannya dengan lahap.

"Oh ya gue lupa bilang, tiga minggu lagi ulang tahun PG group!"

"Emang kenapa?" Bian menyesap sendok bubur miliknya menatap Skala untuk menunggu jawaban.

"Tentu saja akan ada pesta besar, tahun ini kakek sudah menyewa The Queen Miri selama tiga hari."

Bianca melotot, bahkan sendok di mulutnya sampai terjatuh ke lantai, jiwa miskinnya kembali meronta-ronta mendengar nama kapal pesiar dengan harga sewa dua puluh empat miliar per minggu itu.

Terpopuler

Comments

Rose_Ni

Rose_Ni

jangan efeknya yg mematikan dong, minimal bisa bikin perut kembung

2024-04-15

1

Uwie Mmkhansakifa

Uwie Mmkhansakifa

🤣🤣🤣

2022-09-06

0

Just Rara

Just Rara

sultan mah bebas ya😁

2022-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dua Manusia Arogan
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Makan Malam Keluarga
4 Bab 4 Tentang Bianca
5 Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6 Bab 6 Klarifikasi
7 Bab 7 Kena Batunya
8 Bab 8 Lara Ska dan Bian
9 Bab 9 Perjanjian
10 Bab 10 Keputusan Menikah
11 Bab 11 Malam Pertama
12 Bab 12 Anaconda dan Piranha
13 Bab 13 Gigitan di Leher
14 Bab 14 Feelings
15 Bab 15 Rumah
16 Bab 16 Dikadalin Nuna
17 Bab 17 Bian Vs Feli
18 Bab 18 Demam
19 Bab 19 Kesucian Anaconda
20 Bab 20 Pindahan
21 Bab 21 Undangan Arisan
22 Bab 22 Pesta Dadakan
23 Bab 23 Bertemu GD
24 Bab 24 Indehoi?
25 Bab 25 Jatah
26 Bab 26 Tragedi Mikurame
27 Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28 Bab 28 Aksi Geng Sultini
29 Bab 29 Hati yang Meronta
30 Bab 30 Don't judge
31 Bab 31 The Queen Miri
32 Bab 32 Bakat Terpendam
33 Bab 33 Pulau Kilikili
34 Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35 Bab 35 Hamil
36 Bab 36 Adik Kakak?
37 Bab 37 Jatah Malam Jumat
38 Bab 38 Panas Panas Panas
39 Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40 Bab 40 Kenyataan Manis
41 Bab 41 Obrolan Di Markas
42 Bab 42 Kecebong Lucknut
43 Bab 43 Loe Gue End
44 Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45 Bab 45 Melepas yang Tertunda
46 Bab 46 Lagi dan Lagi
47 Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48 Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49 Bab 49 Salma Vs Rickha
50 Bab 50 Adu Mulut
51 Bab 51 Masalah
52 Bab 52 Persembahan Tim Design
53 Bab 53 Pacaran ala ABG
54 Bab 54 Double Sialnya
55 Bab 55 Hati Yang Terbakar
56 Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57 Bab 57 Curhat Jebakan
58 Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59 Bab 59 Detektif Conan
60 Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61 Bab 61 Quality Control
62 Bab 62 Mau Bayi
63 Bab 63 Salah Sangka
64 Bab 64 Kontrak Pernikahan
65 Bab 65 Pesta Ala BPJS
66 Bab 66 Cemburunya Sultan
67 Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68 Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69 Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70 Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71 Bab 71 Harta Tahta Bianca
72 Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73 Bab 73 Dementor Part 1
74 Bab 74 Gajah VS Anaconda
75 Bab 75 Analisis Kecebong
76 Bab 76 Demi Sertifikat
77 Bab 77 Bianca Pelakor
78 Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79 Bab 79 Sidang Bu Dewan
80 Bab 80 Ska Aku ...,
81 Bab 81 Of Course You Baby
82 Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83 Bab 83 Hadiah Terbaik
84 Bab 84 Little Peanut
85 Bab 85 Peresmian
86 Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87 Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88 Bab 88 Perbandingan Hidup
89 Bab 89 Banteng Betina
90 Bab 90 Excellent Service
91 Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92 Bab 92 Taman Bermain
93 Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94 Bab 94 Kencan Tiga Jam
95 Bab 95 Sebut Namaku
96 Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97 Bab 97 Sungguh Teganya
98 Bab 98 Dua Belas Miliar
99 Bab 99 Jogjakarta Sayang
100 Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101 Bab 101 Serpihan Petunjuk
102 Bab 102 Galak Sih
103 Bab 103 Jumpalitan
104 Bab 104 Anak Siapa?
105 Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106 Bab 106 Dua Monster Kecil
107 Bab 107 Merayu Skala
108 Bab 108 Rumah Papa
109 Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110 Bab 110 Bertemu sang Mafia
111 Bab 111 Tersesat
112 Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113 Bab 113 Dementor Part 2
114 Bab 114 Master
115 Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116 Bab 116 Pengorbanan Tama
117 Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118 Bab 118 Haru
119 Bab 119 Hand Sanitizer
120 Bab 120 Mengembang
121 Bab 121 Absurd
122 PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123 INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124 DIHAPUS
125 DIHAPUS
126 DIHAPUS
127 DIHAPUS
128 NOVEL MADAME ZI
129 Bukan Salah Nikah
130 INFO
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Dua Manusia Arogan
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Makan Malam Keluarga
4
Bab 4 Tentang Bianca
5
Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6
Bab 6 Klarifikasi
7
Bab 7 Kena Batunya
8
Bab 8 Lara Ska dan Bian
9
Bab 9 Perjanjian
10
Bab 10 Keputusan Menikah
11
Bab 11 Malam Pertama
12
Bab 12 Anaconda dan Piranha
13
Bab 13 Gigitan di Leher
14
Bab 14 Feelings
15
Bab 15 Rumah
16
Bab 16 Dikadalin Nuna
17
Bab 17 Bian Vs Feli
18
Bab 18 Demam
19
Bab 19 Kesucian Anaconda
20
Bab 20 Pindahan
21
Bab 21 Undangan Arisan
22
Bab 22 Pesta Dadakan
23
Bab 23 Bertemu GD
24
Bab 24 Indehoi?
25
Bab 25 Jatah
26
Bab 26 Tragedi Mikurame
27
Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28
Bab 28 Aksi Geng Sultini
29
Bab 29 Hati yang Meronta
30
Bab 30 Don't judge
31
Bab 31 The Queen Miri
32
Bab 32 Bakat Terpendam
33
Bab 33 Pulau Kilikili
34
Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35
Bab 35 Hamil
36
Bab 36 Adik Kakak?
37
Bab 37 Jatah Malam Jumat
38
Bab 38 Panas Panas Panas
39
Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40
Bab 40 Kenyataan Manis
41
Bab 41 Obrolan Di Markas
42
Bab 42 Kecebong Lucknut
43
Bab 43 Loe Gue End
44
Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45
Bab 45 Melepas yang Tertunda
46
Bab 46 Lagi dan Lagi
47
Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48
Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49
Bab 49 Salma Vs Rickha
50
Bab 50 Adu Mulut
51
Bab 51 Masalah
52
Bab 52 Persembahan Tim Design
53
Bab 53 Pacaran ala ABG
54
Bab 54 Double Sialnya
55
Bab 55 Hati Yang Terbakar
56
Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57
Bab 57 Curhat Jebakan
58
Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59
Bab 59 Detektif Conan
60
Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61
Bab 61 Quality Control
62
Bab 62 Mau Bayi
63
Bab 63 Salah Sangka
64
Bab 64 Kontrak Pernikahan
65
Bab 65 Pesta Ala BPJS
66
Bab 66 Cemburunya Sultan
67
Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68
Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69
Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70
Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71
Bab 71 Harta Tahta Bianca
72
Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73
Bab 73 Dementor Part 1
74
Bab 74 Gajah VS Anaconda
75
Bab 75 Analisis Kecebong
76
Bab 76 Demi Sertifikat
77
Bab 77 Bianca Pelakor
78
Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79
Bab 79 Sidang Bu Dewan
80
Bab 80 Ska Aku ...,
81
Bab 81 Of Course You Baby
82
Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83
Bab 83 Hadiah Terbaik
84
Bab 84 Little Peanut
85
Bab 85 Peresmian
86
Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87
Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88
Bab 88 Perbandingan Hidup
89
Bab 89 Banteng Betina
90
Bab 90 Excellent Service
91
Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92
Bab 92 Taman Bermain
93
Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94
Bab 94 Kencan Tiga Jam
95
Bab 95 Sebut Namaku
96
Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97
Bab 97 Sungguh Teganya
98
Bab 98 Dua Belas Miliar
99
Bab 99 Jogjakarta Sayang
100
Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101
Bab 101 Serpihan Petunjuk
102
Bab 102 Galak Sih
103
Bab 103 Jumpalitan
104
Bab 104 Anak Siapa?
105
Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106
Bab 106 Dua Monster Kecil
107
Bab 107 Merayu Skala
108
Bab 108 Rumah Papa
109
Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110
Bab 110 Bertemu sang Mafia
111
Bab 111 Tersesat
112
Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113
Bab 113 Dementor Part 2
114
Bab 114 Master
115
Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116
Bab 116 Pengorbanan Tama
117
Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118
Bab 118 Haru
119
Bab 119 Hand Sanitizer
120
Bab 120 Mengembang
121
Bab 121 Absurd
122
PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123
INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124
DIHAPUS
125
DIHAPUS
126
DIHAPUS
127
DIHAPUS
128
NOVEL MADAME ZI
129
Bukan Salah Nikah
130
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!