Bukan Kontrak Pernikahan

Bukan Kontrak Pernikahan

Bab 1 Dua Manusia Arogan

Suasana Ballroom sebuah hotel Bintang lima terlihat ramai dan riuh dengan suara lautan manusia, musik menggema mengalun mengiringi dua pasang anak manusia yang berdiri diatas pelaminan sambil tersenyum bahagia mengucapkan terima kasih atas doa dan kedatangan para tamu undangan di perhelatan mereka.

Bianca dan Skala, hidup mereka seolah membuat iri orang-orang yang tidak mengenalnya. Bian, anak ketiga, putri satu-satunya dari keluarga Nataniel, sementara Ska putra kesayangan dari klan Prawira, mereka digadang-gadang akan menjadi pasangan pebisnis muda dengan segudang prestasi nantinya.

Bianca, gadis cantik itu terkenal dengan senyuman yang mematikan untuk lawannya. Bian adalah seorang direktur di sebuah perusahaan fashion yang masih milik papanya, sama seperti Bian, Ska juga seorang direktur di perusahaan milik Prawira kakeknya, perusahaan Prawira bergerak di berbagai bidang yang berhubungan dengan kebutuhan pokok sehari-hari.

Dari bawah panggung Melanie dan Andra menatap klien mereka yang sedang berpura-pura bahagia sambil menenggak minuman dari gelas yang berada ditangan mereka.

"Sungguh aku heran, darimana mereka belajar akting," ucap Andra sambil mengedarkan pandangannya.

"Jangan bicarakan hal itu disini, jika sampai ada yang mendengar matilah kita," bisik Melanie.

Kedua pengacara itu terdiam sambil terus menatap Bianca dan Ska, mengingat kembali kejadian dua bulan lalu dimana mereka diajak berlibur oleh pasangan yang menyebut diri mereka sendiri genius itu ke Bali. Melanie yang marupakan sahabat sekaligus pengacara Bian melotot saat mendapati permintaan yang tak masuk akal dari klien nya, begitu juga Andra.

Ska melipat kedua tangannya didepan dada, sambil menatap Bian dengan pandangan menelisik, sementara gadis itu menatap tajam wajah laki-laki didepannya dari balik kacamata hitam yang dia kenakan.

"Mel, tolong tulis yang jelas jika dia melanggar kesepakatan, aku ingin ganti rugi berupa villa beserta pulau pribadi miliknya." Bianca meniup kutek yang bahkan sudah kering dikuku jarinya, seolah mengancam laki-laki didepannya.

Ska mendecih, melepaskan tautan tangannya dari depan dada, berpaling menatap Andra sang pengacara yang duduk disebelahnya "Tulis! Jika Bianca melanggar kesepakatan dia harus mundur dari dunia bisnis selamanya."

Bianca berdiri lalu menggebrak meja membuat Melanie dan Andra terjingkat, tapi tidak untuk Ska, dia tau benar gadis didepannya pasti akan marah dengan ucapannya, karena bagi Bianca bisnis adalah hidupnya, mundur dari dunia bisnis sama saja mati baginya.

Bian melepas kacamata hitam miliknya, menggunakan benda itu untuk menunjuk-nunjuk muka Ska yang ada didepannya.

"Heh...punuk onta, bukannya kemarin kamu bilang hanya akan meminta saham jika akhirnya aku yang berhasil duluan," ucap Bianca.

Mendengar kalimat gadis itu sontak Mel menunduk sambil menahan tawa, sedangkan Andra memalingkan muka menahan geli dengan cara menahan udara di rongga mulutnya.

Mata Ska melotot mendengar Bianca yang memanggilnya dengan sebutan punuk onta, mulut laki-laki itu komat-kamit bingung harus balas mengatai gadis didepannya dengan sebutan apa.

"Aku berubah pikiran, enak saja kamu minta pulau dan villa, apa tidak sekalian minta saja aku menjadi budakmu seumur hidup," sindir Ska.

Melihat klien mereka yang sedang emosi jiwa, dua pengacara berbeda jenis kelamin itu saling pandang, membuat gerakan dengan kepala agar salah satu diantara mereka mau terlebih dulu berbicara memisah pertengkaran dua orang yang sebentar lagi akan menikah itu.

"Hah, sorry dorimori strawberry , bikin kamu jadi budakku seumur hidup? artinya sampai mati aku harus liat muka kamu gitu? demi Spongebob dan seluruh rakyat Bikini Bottom aku mah ogah." Bianca memalingkan wajahnya kesal.

Ska hampir berdiri dari kursinya. Namun, Andra akhirnya menengahi perdebatan mereka. "Kesepakatan ini tidak akan selesai kalau kalian seperti ini terus."

Bianca menoleh ke arah Melanie yang memandangnya sambil menganggukkan kepala, pengacaranya itu menarik ujung dress bunga-bunga yang Bian kenakan, meminta gadis itu untuk kembali duduk dikursinya.

"Bagaimana jika kita samakan saja nilai kompensasinya jika salah satu dari kalian melanggar kesepakatan?" saran Andra sambil menatap Melanie kemudian Ska dan Bianca secara bergantian.

"Setuju," jawab dua manusia arogan itu serempak.

Dua lembar kertas berisi kesepakatan akhirnya selesai mereka buat, keduanya lantas menandatangani perjanjian yang masih menggunakan tulisan tangan pengacara mereka, salah satu isi kesepakatan itu di antaranya Ska dan Bian setuju untuk menikah, tapi pernikahan itu akan berakhir jika tujuan keduanya telah tercapai yaitu Ska menjadi pewaris Prawira group dan Bian mendapatkan Niel Fashion.

"Dengar Ska! Ini bukan kontrak pernikahan, tapi ini kontrak hidup dan mati kita," ucap Bianca penuh penekanan.

"Aku tau, dan kalau aku sampai menjadi gelandangan karena tidak mendapatkan apa-apa dari kakekku, aku akan pastikan kamu juga bernasip sama," balas Ska dengan pandangan tajam ke arah Bianca.

"Aku akan merapikan dokumen ini, setelahnya kita bisa bertemu dan kalian bisa tanda tangani lagi," terang Andra.

Bianca menatap ke arah Melanie mempercayakan semuanya ke pengacaranya itu. Bian lantas berdiri, Ska juga beranjak dari kursinya di saat yang hampir bersamaan dengan gadis didepannya. Sejenak mata mereka beradu pandang sebelum keduanya menuju pintu keluar ruangan di villa milik Ska yang mereka pakai untuk berunding tadi.

Saat didepan pintu keduanya terlihat berusaha saling mendahului untuk keluar dari sana, saling sikut satu sama lain seperti anak kecil yang berebut posisi pertama, Andra dan Melanie hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kliennya sambil merapikan beberapa kertas di atas meja.

***

Acara resepsi pernikahan Bian dan Ska telah usai, keluarga besar mereka juga sudah pergi dari sana, dengan langkah gontai karena lelah mereka berjalan menuju lift untuk masuk ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka masih di hotel yang sama.

Bian menyandarkan tubuhnya ke dinding lift merasakan pegal dibetis kakinya, sementara Ska memilih berdiri didepan tombol lift sambil memijat pundaknya sendiri.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana capeknya papaku jika setiap kali menikah harus mengadakan pesta seperti ini," gumam Bianca.

Skala yang berdiri membelakangi Bian nampak menyunggingkan senyum tanpa membalas omongan gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu, Ia tau bahwa papa mertuanya memang punya tiga istri, istri pertamanya memberikan dua anak laki-laki, istri keduanya adalah wanita yang melahirkan Bianca, dan istri ketiganya adalah wanita yang umurnya hanya lebih tua tiga tahun dari Bianca dan tidak memiliki anak.

Sayangnya ibunda Bianca meninggal empat tahun yang lalu dengan alasan yang tidak masuk akal. Namun, bisa di bilang hidup Bianca jauh lebih baik dari pada Ska yang menyedihkan. Ia dibesarkan dan tumbuh hanya bersama sang kakek karena sejak berumur delapan tahun Skala sudah menjadi yatim piatu.

Lift yang membawa mereka seolah lama sekali sampai ke lantai di mana kamar mereka berada. Bianca berkali-kali memijat betis kakinya dari balik gaun yang ia kenakan, lalu memilih melepas heel yang berada di kakinya.

Pintu lift terbuka, mereka masuk ke kamar pengantin yang terlihat dihiasi bunga-bunga, aroma lavender menyeruak dari dalam sana menusuk indera penciuman mereka, Bianca melihat kelopak mawar segar berbentuk lambang cinta diatas ranjang ada satu bucket bunga diatasnya. Benar-benar romantis cocok sekali suasananya untuk menghabiskan malam pertama berdua, tapi tunggu dulu mereka adalah Bianca dan Skala, pasangan yang menikah hanya karena harta.

"Heh... penguin Madagascar." Panggil Ska ke Bianca. Gadis itu melebarkan matanya berpaling dari lambang hati di ranjang untuk menatap Ska, mulut Bian sudah hampir meluncurkan peluru tajam, bersiap menghujani Ska dengan kosa kata kebun binatang yang tersimpan dalam memori hitam di folder otaknya.

"Ini lingerie siapa?" tunjuk Ska ke sebuah baju tidur tipis yang menurut orang awam seperti baju kekurangan bahan.

Bianca menatap lingerie berwarna merah menyala yang berada diatas sofa lalu mengedikkan pundaknya. Gadis itu memilih berlalu meninggalkan suaminya, membuka koper miliknya mengambil baju ganti lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ska menggertakkan gigi melihat tingkah Bianca, tangannya meraih kartu ucapan berwarna putih diatas lingerie itu kemudian membacanya.

"Sial!" umpat Ska saat melihat siapa nama pengirim lingerie itu.

_

_

_

_

_

_

Jangan lupa LIKE dan KOMEN sebelum lanjut ke next bab ya 🙏

THANK A TON

Terpopuler

Comments

jumirah slavina

jumirah slavina

ya ampunnnnn... miring kiri kanan donk jalan'y
🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ini kali k'2 Thor Aku baca

2024-09-25

1

Ira Suryadi

Ira Suryadi

Baca Ulang yg ke-4x ny,,

2024-07-13

1

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Mampir yah Thor 🥰🥳

2023-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Dua Manusia Arogan
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Makan Malam Keluarga
4 Bab 4 Tentang Bianca
5 Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6 Bab 6 Klarifikasi
7 Bab 7 Kena Batunya
8 Bab 8 Lara Ska dan Bian
9 Bab 9 Perjanjian
10 Bab 10 Keputusan Menikah
11 Bab 11 Malam Pertama
12 Bab 12 Anaconda dan Piranha
13 Bab 13 Gigitan di Leher
14 Bab 14 Feelings
15 Bab 15 Rumah
16 Bab 16 Dikadalin Nuna
17 Bab 17 Bian Vs Feli
18 Bab 18 Demam
19 Bab 19 Kesucian Anaconda
20 Bab 20 Pindahan
21 Bab 21 Undangan Arisan
22 Bab 22 Pesta Dadakan
23 Bab 23 Bertemu GD
24 Bab 24 Indehoi?
25 Bab 25 Jatah
26 Bab 26 Tragedi Mikurame
27 Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28 Bab 28 Aksi Geng Sultini
29 Bab 29 Hati yang Meronta
30 Bab 30 Don't judge
31 Bab 31 The Queen Miri
32 Bab 32 Bakat Terpendam
33 Bab 33 Pulau Kilikili
34 Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35 Bab 35 Hamil
36 Bab 36 Adik Kakak?
37 Bab 37 Jatah Malam Jumat
38 Bab 38 Panas Panas Panas
39 Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40 Bab 40 Kenyataan Manis
41 Bab 41 Obrolan Di Markas
42 Bab 42 Kecebong Lucknut
43 Bab 43 Loe Gue End
44 Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45 Bab 45 Melepas yang Tertunda
46 Bab 46 Lagi dan Lagi
47 Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48 Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49 Bab 49 Salma Vs Rickha
50 Bab 50 Adu Mulut
51 Bab 51 Masalah
52 Bab 52 Persembahan Tim Design
53 Bab 53 Pacaran ala ABG
54 Bab 54 Double Sialnya
55 Bab 55 Hati Yang Terbakar
56 Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57 Bab 57 Curhat Jebakan
58 Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59 Bab 59 Detektif Conan
60 Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61 Bab 61 Quality Control
62 Bab 62 Mau Bayi
63 Bab 63 Salah Sangka
64 Bab 64 Kontrak Pernikahan
65 Bab 65 Pesta Ala BPJS
66 Bab 66 Cemburunya Sultan
67 Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68 Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69 Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70 Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71 Bab 71 Harta Tahta Bianca
72 Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73 Bab 73 Dementor Part 1
74 Bab 74 Gajah VS Anaconda
75 Bab 75 Analisis Kecebong
76 Bab 76 Demi Sertifikat
77 Bab 77 Bianca Pelakor
78 Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79 Bab 79 Sidang Bu Dewan
80 Bab 80 Ska Aku ...,
81 Bab 81 Of Course You Baby
82 Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83 Bab 83 Hadiah Terbaik
84 Bab 84 Little Peanut
85 Bab 85 Peresmian
86 Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87 Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88 Bab 88 Perbandingan Hidup
89 Bab 89 Banteng Betina
90 Bab 90 Excellent Service
91 Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92 Bab 92 Taman Bermain
93 Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94 Bab 94 Kencan Tiga Jam
95 Bab 95 Sebut Namaku
96 Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97 Bab 97 Sungguh Teganya
98 Bab 98 Dua Belas Miliar
99 Bab 99 Jogjakarta Sayang
100 Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101 Bab 101 Serpihan Petunjuk
102 Bab 102 Galak Sih
103 Bab 103 Jumpalitan
104 Bab 104 Anak Siapa?
105 Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106 Bab 106 Dua Monster Kecil
107 Bab 107 Merayu Skala
108 Bab 108 Rumah Papa
109 Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110 Bab 110 Bertemu sang Mafia
111 Bab 111 Tersesat
112 Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113 Bab 113 Dementor Part 2
114 Bab 114 Master
115 Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116 Bab 116 Pengorbanan Tama
117 Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118 Bab 118 Haru
119 Bab 119 Hand Sanitizer
120 Bab 120 Mengembang
121 Bab 121 Absurd
122 PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123 INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124 DIHAPUS
125 DIHAPUS
126 DIHAPUS
127 DIHAPUS
128 NOVEL MADAME ZI
129 Bukan Salah Nikah
130 INFO
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1 Dua Manusia Arogan
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Makan Malam Keluarga
4
Bab 4 Tentang Bianca
5
Bab 5 Ulah si Badak Afrika
6
Bab 6 Klarifikasi
7
Bab 7 Kena Batunya
8
Bab 8 Lara Ska dan Bian
9
Bab 9 Perjanjian
10
Bab 10 Keputusan Menikah
11
Bab 11 Malam Pertama
12
Bab 12 Anaconda dan Piranha
13
Bab 13 Gigitan di Leher
14
Bab 14 Feelings
15
Bab 15 Rumah
16
Bab 16 Dikadalin Nuna
17
Bab 17 Bian Vs Feli
18
Bab 18 Demam
19
Bab 19 Kesucian Anaconda
20
Bab 20 Pindahan
21
Bab 21 Undangan Arisan
22
Bab 22 Pesta Dadakan
23
Bab 23 Bertemu GD
24
Bab 24 Indehoi?
25
Bab 25 Jatah
26
Bab 26 Tragedi Mikurame
27
Bab 27 Meminta Bantuan Geng
28
Bab 28 Aksi Geng Sultini
29
Bab 29 Hati yang Meronta
30
Bab 30 Don't judge
31
Bab 31 The Queen Miri
32
Bab 32 Bakat Terpendam
33
Bab 33 Pulau Kilikili
34
Bab 34 Gara-Gara Jungkook KW
35
Bab 35 Hamil
36
Bab 36 Adik Kakak?
37
Bab 37 Jatah Malam Jumat
38
Bab 38 Panas Panas Panas
39
Bab 39 Dua Hal Mengejutkan
40
Bab 40 Kenyataan Manis
41
Bab 41 Obrolan Di Markas
42
Bab 42 Kecebong Lucknut
43
Bab 43 Loe Gue End
44
Bab 44 Cemburu Berujung Anu
45
Bab 45 Melepas yang Tertunda
46
Bab 46 Lagi dan Lagi
47
Bab 47 Pasangan Pembuat Onar
48
Bab 48 Berkat Alarm Kebakaran
49
Bab 49 Salma Vs Rickha
50
Bab 50 Adu Mulut
51
Bab 51 Masalah
52
Bab 52 Persembahan Tim Design
53
Bab 53 Pacaran ala ABG
54
Bab 54 Double Sialnya
55
Bab 55 Hati Yang Terbakar
56
Bab 56 Dua Laki-Laki Childish
57
Bab 57 Curhat Jebakan
58
Bab 58 Bagaimana Kalau Hamil?
59
Bab 59 Detektif Conan
60
Bab 60 Side Story : Tama Felisya
61
Bab 61 Quality Control
62
Bab 62 Mau Bayi
63
Bab 63 Salah Sangka
64
Bab 64 Kontrak Pernikahan
65
Bab 65 Pesta Ala BPJS
66
Bab 66 Cemburunya Sultan
67
Bab 67 Mengulangi Malam Itu
68
Bab 68 Akankah Masih Mencintaiku?
69
Bab 69 Tetap Akan Mencintaimu
70
Bab 70 Kita Selesaikan Berdua
71
Bab 71 Harta Tahta Bianca
72
Bab 72 Bertemu Bibit Pelakor
73
Bab 73 Dementor Part 1
74
Bab 74 Gajah VS Anaconda
75
Bab 75 Analisis Kecebong
76
Bab 76 Demi Sertifikat
77
Bab 77 Bianca Pelakor
78
Bab 78 Side Story : Tama Felisya
79
Bab 79 Sidang Bu Dewan
80
Bab 80 Ska Aku ...,
81
Bab 81 Of Course You Baby
82
Bab 82 Mau Berapa Ronde?
83
Bab 83 Hadiah Terbaik
84
Bab 84 Little Peanut
85
Bab 85 Peresmian
86
Bab 86 Bodyguard untuk Bianca
87
Bab 87 Mr Arrogant Double Combo
88
Bab 88 Perbandingan Hidup
89
Bab 89 Banteng Betina
90
Bab 90 Excellent Service
91
Bab 91 Berkencan Dengan Skala
92
Bab 92 Taman Bermain
93
Bab 93 Side Story : Tama Felisya
94
Bab 94 Kencan Tiga Jam
95
Bab 95 Sebut Namaku
96
Bab 96 Titik Terang, Barbie?
97
Bab 97 Sungguh Teganya
98
Bab 98 Dua Belas Miliar
99
Bab 99 Jogjakarta Sayang
100
Bab 100 Menunggu Mba Barbie
101
Bab 101 Serpihan Petunjuk
102
Bab 102 Galak Sih
103
Bab 103 Jumpalitan
104
Bab 104 Anak Siapa?
105
Bab 105 Bertemu Si Kembar Fenomenal
106
Bab 106 Dua Monster Kecil
107
Bab 107 Merayu Skala
108
Bab 108 Rumah Papa
109
Bab 109 Tragedi Mencari Kacang
110
Bab 110 Bertemu sang Mafia
111
Bab 111 Tersesat
112
Bab 112 Karma Si Badak Afrika
113
Bab 113 Dementor Part 2
114
Bab 114 Master
115
Bab 115 Jebakan untuk Dementor
116
Bab 116 Pengorbanan Tama
117
Bab 117 NITIP BLURB MADAM ZI
118
Bab 118 Haru
119
Bab 119 Hand Sanitizer
120
Bab 120 Mengembang
121
Bab 121 Absurd
122
PENGUMUMAN GA VOTE 20 Des - 3 Jan
123
INFO SEASON 2 DI BUKU BARU
124
DIHAPUS
125
DIHAPUS
126
DIHAPUS
127
DIHAPUS
128
NOVEL MADAME ZI
129
Bukan Salah Nikah
130
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!