#16
Pelangi menatap Luna dan Mike secara bergantian, sungguh suasana pagi yang aneh karena di antara Mike dan Pelangi kembali kedatangan orang asing. Dua tahun yang lalu Valerie hadir sebagai kekasih Mike, dan Kini Luna hadir sebagai istri sah Mike.
Walau Mbak Yuli pun hadir di sana, tapi tetap saja, Pelangi merasa tak ada yang bisa dimintai pertolongan.
Pelangi menggenggam tangan Luna, “kenapa?” bisik Luna.
“Takut?” Kembali Luna bertanya, karena Pelangi tak menjawab pertanyaan pertama.
“Iya,”
“Kan ada Papa.”
Mike mendahului, ia ingin secepatnya mengakhiri sandiwara pernikahan ini. Semakin cepat Pelangi kembali dekat dengannya seperti dulu, akan semakin baik.
Pelangi menarik tangannya yang kini ada dalam genggaman Mike, ia bahkan beringsut mendekati Luna.
"Mama, nanti ikut masuk, kan?" tanya Pelangi, seolah takut Dokter dengan yang ada di dalam sana.
"Tidak, sayang, Mama akan menunggu di luar."
"Tapi aku takut."
"Dokter Meyriska baik kok, jangan takut." Hibur Luna dengan suara nyaris berbisik.
Kelembutan dan sikap Luna terhadap anak-anak, tidak terjadi begitu saja. Sejak lama ia bergelut dengan dunia tulis-menulis buku anak-anak, maka secara tidak langsung, ia pun dituntut banyak membaca buku bertema pengasuhan anak dan bagaimana cara menghadapi anak-anak. jadi ketika kini ia mendadak jadi Ibu sambung, ia tak lagi merasa kesulitan, terlebih, Pelangi sendiri yang menginginkan kehadiran dirinya.
Mike semakin dibuat tak mengerti dengan Putrinya sendiri, ia ingin kembali meraih perhatian Pelangi, tapi ternyata tak semudah kelihatannya. Pelangi terasa semakin jauh dari jangkauannya.
Tak lama kemudian, Pelangi di panggil memasuki ruangan dokter meyriska. Dengan sigap dan tanpa penolakan, Mike memindahkan tubuh pelangi ke kursi rodanya. Kemudian mendorongnya masuk ke ruangan Dokter.
Dokter Meyriska berdiri, dengan balutan jas Dokternya ia terlihat semakin berwibawa, senyumnya ramah menyambut kedatangan Pelangi beserta kedua Orang Tuanya.
"Silahkan duduk," Dokter Meyriska mempersilahkan Mike dan Luna untuk duduk. Sebelumnya, Dokter Meyriska sudah diberitahu oleh Dokter Bagas perihal kedatangan Pasien VIP, Putri dari Direktur rumah sakit yang akan membawa anak sambungnya untuk berkonsultasi.
Perbincangan singkat terjadi, membuat Dokter Meyriska paham tentang apa yang kini Pelangi alami. memang akan perlu sedikit usaha untuk menyelami pemikiran anak-anak berusia 8 Tahun, tapi melihat kemampuan Pelangi berkomunikasi, membuat Dokter Meyriska yakin penanganan Pelangi tak akan sulit.
Setelah Pelangi bisa ditinggalkan, Luna dan Mike pun menunggu diluar.
Pintu ruang Dokter baru saja tertutup rapat, Mike seolah tak ingin membuang banyak waktu, ia bergegas menyeret Luna ke ruangan kosong.
"Lepass!!" Luna menyentak tangan kirinya yang sedari tadi digenggam erat oleh Mike.
"Tak perlu berlebihan, aku muak dengan sandiwaramu, aku sudah katakan padamu, bahwa kamu cukup diam di sisi Pelangi, dan biarkan aku saja yang bicara."
“Tapi pada kenyataannya, kamu tak melakukan tugasmu, kan?! Kamu hanya sibuk membujuk kekasihmu yang sedang merajuk.”
“Jangan bawa-bawa Valerie, ini hanya antara kamu dan aku?!”
" … " Luna pun diam, membiarkan Mike mengeluarkan isi hatinya.
"Aku hanya memintamu berpura-pura menjadi Mamanya, bukan memerankan seorang Mama yang sesungguhnya.”
"Terserah, aku tak peduli dengan tuduhan mu," Malas menanggapi Mike, Luna pun berbalik badan hendak kembali ke tempatnya semula.
Tapi Mike kembali menahan lengannya, Pria itu menatap Luna dengan tajam. “Aku belum selesai bicara!!” lanjutnya.
"Apa hanya karena kejadian yang tanpa sengaja ku perbuat, membuatmu begitu membenciku? hingga sekarang, apapun yang kulakukan tak pernah terlihat baik di matamu?" Tanya Luna, yang kini kesal karena sejak awal, ia tak pernah terlihat baik di mata Mike.
"Bukan hanya karena itu, tapi juga karena sebab lainnya."
Kening Luna sedikit berkerut, "Sebab apa?"
"Keangkuhan keluargamu, memanfaatkan situasi ku agar aku bersedia menikahi mu.” Kemudian Mike tersenyum miring, "Apa karena mereka takut kamu tidak laku? jadi ketika mereka tahu ada Pria yang memiliki wajah serupa dengan mantan kekasihmu, serta Putriku menginginkanmu menjadi Mamanya, mereka serta merta menggunakan kekuasaan untuk menjeratku dalam pernikahan." Tuduh Mike tanpa perasaan.
Plak!!
Bersamaan dengan tamparan itu, kedua mata Luna berkaca-kaca, "Seseorang yang tak bisa menggunakan lisannya dengan baik, maka akan terlihat seperti tong kosong yang berbunyi nyaring," balas Luna, sudah cukup jika hanya dirinya saja yang disalahkan dan dijelekkan, Luna akan terima. Tapi ketika keluarganya ikut disangkut pautkan, saat itulah Luna marah.
Mike mengusap pipinya yang kini berdenyut nyeri, tamparan dari tangan mungil Luna rupanya cukup keras. Mike tak menyangka, tangan halus itu menyimpan tenaga luar biasa.
Luna mengangkat jari telunjuknya di depan wajah Mike. "Bicarakan saja semua kejelekanku, aku akan terima!! tapi jangan pernah menghina keluargaku hanya karena kamu pernah berbincang dengan mereka sesaat, Itu sungguh pemikiran yang picik."
"Kamu … berani menamparku?" desis Mike dengan bibir bergetar.
"Iya, ini peringatan untukmu!!" jawab Luna tegas. "Jangan pernah lagi kamu ulangi, karena sekali lagi aku mendengar penghinaanmu pada keluargaku, maka ku pastikan kamu akan menyesalinya."
Mike tak lagi menjawab kalimat Luna, karena kepalanya sedikit berdenyut mungkin akibat tamparan dari Luna. Hingga ia melihat Luna berbalik pergi, tapi tak lama kemudian Luna kembali.
“Lebih baik kamu pergi saja dari Rumah Sakit ini, karena sepertinya Pelangi tak menginginkan kehadiranmu, biarkan dia bersamaku dan Mbak Yuli.”
“Dia anakku, dan kamu bukan siapa-siapanya.” Mike mencekal tangan Luna, sementara lisannya kembali mengucap kalimat pedas.
“Kamu lupa kalau sekarang aku istri sahmu? maka secara otomatis, Pelangi adalah anakku.”
Luna membalas tatapan garang Mike, “kenapa? kamu takut terjadi apa-apa dengan anakmu? aku jamin Pelangi akan aman bersamaku, hingga nanti malam kamu tiba sepulang bekerja.”
Luna berbalik, membuat rambutnya ikut berkelebat, sepintas lalu Mike mencium aroma bunga yang sangat ia sukai. Aroma yang sering ia hirup dari rambut Valerie, entah shampo apa yang mereka berdua pakai.
.
.
Hingga hampir satu jam lamanya, Mike, Luna dan Mbak Yuli menunggu di depan ruangan Dokter Meyriska. Karena ternyata Mike enggan pergi sebelum mendengar hasil diagnosa Pelangi.
Hingga tak lama kemudian pintu ruangan tersebut terbuka, dan menampakkan Pelangi yang sedang didorong oleh seorang Perawat.
“Mama!!” Seru Pelangi dengan wajah ceria. Sama sekali ia tak ingin menyapa Mike. Membuat Mike kesal namun tak bisa berbuat apa-apa.
Luna menoleh, ia segera menyimpan ponsel kemudian menghampiri Pelangi yang kini sedang merentangkan kedua tangannya. “Wah hebat sekali anak Mama, sudah berani bertemu Dokter seorang diri.”
Pelangi tersipu senang, ia menyembunyikan wajahnya di perut Luna. “Mama, ayo kita Pulang,”
“Iya, sayang, kita pasti pulang …”
“Maaf, Nyonya, dan Tuan, Anda berdua di tunggu Dokter Meyriska di dalam.”
Perawat menyela kalimat Pelangi.
“Pelangi, tunggu di sini dulu sama Mbak Yuli, Mama dan Papa akan bertemu Dokter sebentar.”
“Iya, Ma.”
Mbak Yuli segera mengambil alih kursi roda Pelangi, sementara Luna dan Mike masuk ke ruangan Dokter Meyriska.
Dokter Meyriska kembali tersenyum menyambut kedatangan keduanya, “bagaimana, Dok?”
“Setelah Observasi singkat, serta sedikit keterangan yang saya dengar dari Pelangi. Saya bisa memastikan bahwa beberapa bulan ini, Pelangi sedang sangat tertekan, dan bisa dikatakan nyaris depresi ringan.”
Mike terdiam tak percaya, ia bahkan tersenyum remeh menanggapi ucapan Dokter Meyriska. Selama ini dirinya memang terlampau sibuk dengan tuntutan pekerjaan, tapi ia selalu memastikan bahwa Pelangi di asuh oleh orang yang tepat, yakni Valerie. Dan beberapa bulan menetap di Indonesia, ada Mbak Yuli yang membantu Valerie mengasuh Pelangi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
lucky gril
disini kekuasaan tapi kenapa ngga bisa mencari tau sedetail detailnya tentang evan....
luna bilang kuat,tapi kenyataan sering kayak org nge blank ngga sinkron sih.
tapi ntah kenapa mak seneng ngikutin ceritanya😂😂😂
2024-09-05
1
Esther Lestari
Mike terlalu percaya sama Valerie, anakmu tertekan penyebabnya ya Valerie mu itu Mike
2024-08-14
2
𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩
nahh lohhh sapa tuh yg bwt pelangi jdi depresi? msh pantaskah dia bwt mamah sambung Pelangi?
2024-08-06
1