#12

#12

“Apa jaminan untuk Putriku, jika dia membantu anda?” tanya Dokter Kevin, wajahnya terlihat serius, pertanda ia tak bisa bermain-main jika menyangkut kebahagiaan Putrinya. Sudah terlalu lama Luna menangisi kepergian Evan, bahkan satu bulan yang lalu hatinya kembali hancur ketika Nyonya Melinda mengakhiri pertunangan Luna dengan Nathan secara sepihak. 

Kini, anggaplah Tuhan sedang membuka jalan untuk kebahagiaan Luna, dan entah kenapa Dokter Kevin seolah bertaruh dengan takdir Putrinya sendiri. 

Mike menelan ludah, ia mendatangi rumah Dokter Kevin untuk meminta bantuan, dan sama sekali tidak menyangka jika pertanyaan itu, akan terlontar dari lisan Dokter Kevin. “Saya hanya meminta tolong pada Nona Luna untuk membujuk Putri saya, dia menolak makan bahkan minum obat. Terkecuali jika …” Mike menjeda kalimatnya.

“Jika?” Dan Dokter Kevin menanti kelanjutannya. 

“Kecuali jika Putri anda yang menemani dan memintanya,” Lanjut Mike penuh harap, jika menyangkut Pelangi ia merasa tak berdaya. Kasih sayangnya pada sang belahan jiwa, sungguh tak diragukan lagi. 

“Sebagai Mama?” 

“Apakah selama ini anda memata-matai saya?” tanya Mike penuh curiga. 

“Silahkan berpikir semaumu, asal kamu tahu, Rumah Sakit, sepenuhnya adalah daerah kekuasaanku. Mata dan telingaku akan memberikan informasi apapun tanpa perlu aku meminta. Lagi pula sebagai seorang Papa, bukan hal yang salah jika aku pun ingin Putriku mendapatkan status yang jelas, bukan sekedar pura-pura menjadi Ibu dari seseorang yang bukan darah dagingnya.” Dokter Kevin menekankan kalimat terakhirnya. 

Dan Mike, masih belum bisa mencerna kalimat Dokter Kevin dengan jelas. Niatnya datang hanya ingin meminta pertolongan, siapa sangka jika urusannya jadi serumit ini. “Maksud anda apa, Dok?” 

“Nikahi Putriku, atau Putrimu tak pernah mendapatkan seorang Ibu, seperti yang dia inginkan.” 

Tegas, lugas, dan jelas. Dokter Kevin menyatakan keinginannya. Bukan sekedar permintaan biasa, tapi permintaan yang menuntut tanggung jawab penuh dari si pelaku yang menjalani bahtera bernama rumah tangga. 

Antara terkejut dan kesal, itulah yang Mike rasakan. Ia tak menyangka ada seseorang memanfaatkan kondisinya yang sedang tak bisa berbuat banyak. “Apakah anda sedang memanfaatkan keadaan untuk menjebakku?” Jadilah Mike menyimpulkan, ternyata seperti ini lah sifat asli keluarga mereka. 

“Tidak, tapi kamu membutuhkan putriku untuk menjadi Ibu dari anakmu, dan aku membutuhkanmu untuk jadi suami dari putriku.” 

“Apa tidak sebaiknya Papa pertimbangkan lagi?” Tanya Mama Disya. 

Sementara yang ditanya, malah sibuk menatap layar televisi yang sedang menyiarkan berita malam. 

Mama Disya sangat mengerti, ketika sang Suami lebih banyak diam, itu artinya ada hal berat yang sedang ia pikirkan. Digenggamnya tangan sang suami, “Pa… Mama sedang bicara loh.” 

Akhirnya Papa Kevin menoleh, menatap wajah Ayu yang kini menatapnya dengan cemas. “Mama bicara apa?” 

“Sebaiknya Papa pertimbangkan lagi keinginan Papa.” 

“Tentang Luna dan Mike?” 

Mama Disya mengangguk, “Mike memang memiliki wajah serupa dengan Evan, tapi Mama tak yakin bahwa dia adalah Evan.” 

“Mama pikir aku yakin?? Gaya bicaranya saja tak ada mirip-miripnya dengan Evan, Mike seperti tidak punya sopan santun pada lawan bicaranya.” 

“Lali kenapa Papa menyodorkan Putri kita untuk pria semacam itu?” 

Papa Kevin memutar tubuhnya, hingga ia berhadapan langsung dengan sang istri, “Ma … Apa mama masih ingat bagaimana keadaan Luna ketika Evan pergi? Jiwanya bahkan terguncang hebat. Lantas jika sekarang dia melihat wajah serupa dengan Evan, tapi lelaki itu bukan Evan. Menurut Mama, apa anak kita akan bisa baik-baik saja?” 

“Tapi, Pa… menikah itu tidak semudah yang nampak di permukaan. Bagaimana jika Luna justru disakiti hati dan perasaannya?” 

“Pelangi, gadis kecil itu yang akan melindungi Putri kita. Aku yakin sekali setelah resmi menjadi istri Mike, kelak Luna bisa menyayangi Pelangi seperti anak kandungnya sendiri. Dengan demikian, keduanya akan saling menjaga dan menyayangi. Harapan terakhirku semoga Mike juga bisa mencintai putri kita dengan tulus.”

Mama Disya berpaling dengan wajah kesal. “Tapi Mike punya kekasih, dan menikah tanpa cinta, sungguh bukan hal yang mudah pada awalnya.” 

Di lain tempat, hal serupa pun terjadi, Valerie sungguh marah mendengar cerita dari Mike tentang permintaan dari Dokter Kevin. 

“Beberapa bulan lagi pernikahan kita, dan sekarang kamu memintaku untuk mengerti?” Tanya Valerie, wajahnya berurai air mata. Cemburu, benci, dan marah berbaur jadi satu. 

Tapi Mike juga tak bisa berbuat apa-apa, Hidup Pelangi kini hanya bergantung dari infus yang menyuplai nutrisi ke tubuhnya. Tak ada senyum ceria dan panggilan manja yang terucap dari lisannya. Wajahnya pucat, bahkan Pelangi kini benar-benar tak bisa membuka mata. 

“Keselamatan Pelangi sedang dipertaruhkan! tolong mengerti dengan posisiku yang sedang terjepit.” Mike memohon pada sang kekasih agar mengertikan keadaan dirinya saat ini. 

“Memangnya tidak ada jalan lain? Apa harus pernikahan sebagai solusi?” 

“Aku pun berpikir demikian, tapi Itulah permintaan Dokter Kevin. Jika aku tak menuruti kemauannya, maka Dokter Kevin pun tak akan mengabulkan keinginanku.” 

Valerie melipat kedua tangannya di dada, perjuangannya untuk membuat Mike jatuh cinta terhadap dirinya sungguh tak bisa di bilang mudah. Dan sekarang, ketika pernikahan sudah di depan mata, apa dirinya harus mengalah?? 

“Lalu bagaimana denganku? Perasaan cinta ini tak mungkin aku hapus begitu saja,” Valerie menunduk, kedua tangannya saling meremas. “Setelah menikah, kalian tak akan ada penghalang, semuanya boleh, bahkan kalian akan berbagi kehangatan. Sementara aku? Hanya bisa diam membisu menahan rasa cemburu.” 

Valerie mengusap kasar bulir air matanya yang kian deras, membuat Mike semakin iba. Direngkuhnya tubuh Valerie yang kini terguncang dalam tangis, dalam hati ia memohon agar Valerie memaafkannya. “Baiklah, baiklah, tolong hentikan air matamu, aku benar-benar dalam kondisi terjepit, Pelangi hanya memiliki aku, dan aku pun akan melakukan apapun demi Pelangi.” 

Mike menangkup kedua sisi wajah Valerie. “Tatap mataku dan dengarkan janjiku. Jika ini akan membuatmu tenang, selama menjalani pernikahan aku tak akan menyentuhnya, walau hanya seujung rambutnya. Aku menikahinya hanya demi menghadirkan sosok Ibu yang diinginkan anakku, dan segera setelah kondisi Pelangi membaik, aku akan menceraikannya.”

Valerie mendorong dada Mike, tak akan menyentuh dia bilang, apa Mike bisa dipercaya? Sementara mereka akan tinggal serumah, bohong sekali jika Mike tak akan menyentuh istrinya kelak. “Bohong!!!” 

“Tidak, sungguh aku tak bohong, demi Tuhan yang telah menghadirkan cinta diantara kita. Aku tak akan mengingkari janjiku.” Janji itu terucap dengan sungguh-sungguh dari lisan Mike, membuat Valerie akhirnya luluh dan percaya begitu saja. 

“Janji yah? Kamu tahu kan, jika aku sangat sangat sangat mencintaimu?” Valerie sengaja mengulang untuk menegaskan perasaannya. 

“Apakah aku akan tetap nomor satu?”

“Iya, setelah Pelangi.” 

“Kamu juga harus segera datang, kapanpun aku membutuhkanmu.” 

“Iya, bukankah selama ini juga begitu? kamu dan Pelangi, tetap yang utama bagiku.” Janji Mike, hingga akhirnya dengan berat hati, Valerie memberi izin sang kekasih menikahi wanita lain demi Pelangi. 

Terpopuler

Comments

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

jancimmu taroe mike 🤣🤣🤣🤣

2025-01-18

0

15_01 RD

15_01 RD

lebih percaya dinosaurus bisa hidup lagi daripada percaya janjinya Mike 🤪

2024-10-23

1

Saadah Rangkuti

Saadah Rangkuti

kasihan luna...dia akan menikah dgn org yg tdk menyukainya sama sekali

2024-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!