Di bully lagi

"Halo Azura bangunlah sekarang saatnya melayani tuan mu!" sembari mengelus pucuk kepala Azura

"Arghhhhhhh! Sejak kapan kamu datang?" tanya Azura sembari menenangkan rasa kaget dalam dirinya, bagaimana tidak tiba-tiba Bryan berada tepat di depan matanya

"Ba-bagaimana bisa kamu masuk ke kamar ku?" tanya Azura sambil menarik selimutnya ia bergeser menjauh dari Bryan

"Mudah saja." Jawab Bryan mengunakan matanya ia menunjuk ke arah jendela yang terbuka

"Apa tidak ada penjaga gerbang disana? Bagaimana boleh kamu masuk ke dalam asrama putri?" tanya Azura beruntun. Sedang yang di tanyai itu hanya mengangkat bahunya

"Mudah saja, aku adalah pangeran." jawab singkat Bryan

"Cepatlah bersiap ke kampus." titah Bryan

"Aku tidak punya jam pelajaran hari ini." jawab Azura

"Aku punya!"

"Sebagai pelayan kamu harus menemani ku!" ucap Bryan

"Sekarang bangun dan bersiap." titah Bryan

"Berbalik, tunggu aku di kursi depan." Ucap Azura

Mendengar ucapan Azura, Bryan segera keluar dari kamar gadis itu.

Azura pun segera bersiap, memilih memakai dress warna pink berpadu putih, sepatu berwarna coklat serta tas berwarna coklat membuat penampilannya terlihat cantik, lalu rambut panjangnya ia ikat dengan sangat rapi.

"Yuk!" ucap Azura lalu menutup pintu kamarnya

"Kamu bisa.. " ucap Bryan terpotong melihat kecantikan Azura membuat bibirnya keluh tak bisa mengatakan apapun

"Bisa apa?" tanya Azura

"Nggak jadi!" ketus Bryan

Sepanjang perjalanan melewati asrama putri, semuanya memperhatikan Bryan mungkin sebab heran bagaimana Azura bisa bersamanya

"Kalian melihat apa?" tanya seorang gadis pada kerumunan yang memperhatikan Azura dan Bryan

"Itu! Kok Bryan bisa bersama Azura?" tanya seseorang

"Dia menjadi pelayan Bryan," jawab seorang gadis

"Kamu tiap hari ke kampus jalan kaki?" tanya Bryan saat mereka sudah berada di depan asrama

"Biasanya aku ke kampus naik sepeda tapi hari ini aku ingin berjalan kaki." tutur Azura

"Baiklah ayo ke mobil ku." ajak Bryan

"Jangan masuk ke dalam?" cegah Bryan saat Azura hampir masuk ke dalam mobil mewahnya

"Mobil ini khusus untuk orang kaya bukan rakyat jelata." ucap Bryan membuat Azura malu selain sebab mengira Bryan mengajaknya naik mobil juga banyak orang yang mendengar perkataan Bryan pada gadis itu

"Ambil semua buku itu," titah Bryan menunjuk buku yang terletak di samping kursi pak sopir

Tidak ingin dipermalukan lagi, Azura segera mengambil semua buku yang tebal itu.

"Antarkan buku itu ke kelas ku!" titah Bryan lalu masuk ke dalam mobilnya

"Pelajaran ku akan di mulai 30 menit lagi jadi kamu harus sampai sebelum pelajaran ku di mulai." ucap Bryan di dalam mobil yang sedang berjalan

Dengan perasaan kesal Azura berjalan membawa buku Bryan, jarak kampus tidak terlalu jauh dari asramanya. Namun, setiap berjalan ia selalu melihat jam tangannya.

Setelah sampai di depan kampus, sejenak ia berhenti mengatur nafasnya yang ngos-ngosan sebab berlari dan membawa buku Bryan yang cukup berat.

Belum berhenti ngos-ngosan, Azura kembali berlari menuju ruang kelas Bryan sebab mengingat kelas Bryan akan segera di mulai.

"Sayang ini buku mu!" ucap Bryan mengambil bukunya dari tangan Azura yang masih ngos ngosan

"Dia siapa?" tanya wanita berambut pendek

"Pelayan ku!" jawab Bryan lalu mengelus kepala wanita itu

"Kamu menyuruh ku membawa buku untuk orang lain?" kesal Azura

Meski berbicara seperti itu baik Bryan maupun wanita itu tak menanggapi kekesalan Azura

"Sayang tolong suruh pelayan mu membelikan minuman untuk ku." titah wanita itu

"Tentu honey!" jawab Bryan

"Azura!"

"Pergi ke kantin lalu belikan minuman untuk kekasih ku." titah Bryan

"Aku tidak punya.." baru saja Azura ingin mengatakan tak punya uang, tanpa di duga Bryan langsung menutup mulut Azura dengan sebuah kartu berwarna hitam

"Pergilah!" titah Bryan

Sembari berjalan Azura menghentakkan kakinya ke lantai guna melampiasakan kekesalannya pada Bryan

"Eh Azura mau ke mana?" tanya Zero sambil menghalang Azura.

"Ke kantin!" ketus Azura mencoba melawati Zero

"Kabar lo gimana?" tanya Alvaero

"Ngapain ke kantin?"

"Emangnya lo punya uang?" ejek Alvaero

"Eh bro lihat deh di tangan dia ada blackcard." ucap Zero melihat blackcard di tangan gadis itu

"Nyolong dimana?" ejek Zero lalu tertawa terbahak bahak. Alvaero dan semua orang yang ada di kantin ikut tertawa melihat keusilan Zero pada gadis berumur 19 tahun itu

"I-ini pu-punya Bryan." lirih Azura menahan isak tangisnya

Mendengarkan penuturan dan melihat air mata Azura, mereka semua berhenti tertawa

"Permisi!" ucap Azura melewati Zero dan Alvaero

"Hy gadis kecil dimana Bryan?" tanya Alvaero menepuk pundak Azura

"Di kelas ****." jawab Azura lalu mengambil beberapa botol minuman lalu di bayarnya.

"Banyak banget buat siapa?" tanya Zero

"Pacar kak Bryan." ketus Azura

"BISA NGGAK SIH KALAU NGOMONG SANTAI AJA!" tegas Zero

"MAKANYA KAKAK BISA NGGAK JANGAN GANGGU SAYA!" teriak Azura

"KAMU MEMANG GADIS PEMBERANI!" ucap Alvaero

"Hy kamu bawakan minuman dan blackcard Bryan sekarang." titah Alvaero lalu merampas minuman dan Blackcard dari tangan Azura

"Hukuman apa yang pantas untuk seorang gadis?" tanya Alvaero menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan Azura

"Apakah lemparan tepung?" ucap Zero

lalu seseorang melepari Azura dengan tepung

"Apakah lemparan telur busuk?"

seseorang melempari Azura dengan telur busuk

"Ayolah kenapa kita harus mengotori tangan kita dengan mengusik gadis baik sepertinya." ucap Alvaero lalu tersenyum manis

"Aku yakin akan sangat sulit menghilangkan bau busuk ini." ejek Alvaero lalu bersama Zero dan teman mereka yang lain pergi meninggalkan Azura sendirian

"Mengapa mereka begitu jahat." Lirih Azura dalam isak tangisnya

Sepanjang perjalanan menuju asramanya semua orang mengejek Azura karena bau telur busuk yang dilempari padanya, menahan segala rasa malunya mau tak mau Azura harus tetap berjalan.

Saat berjalan kaki sebuah mobil mengikuti Azura dari belakang. saat berada tepat di samping Azura kaca mobil itu terbuka. Menampakkan seorang gadis cantik berkulit putih.

"Azura ada apa dengan mu?" tanya Angela lalu keluar dari mobilnya mengikuti langkah kaki Azura yang semakin cepat

"Kamu kenapa?" tanya Angela menepuk pundak Azura.

Azura langsung tersungkur ke lantai jalanan, ia menangis sejadi jadinya

"Mengapa mereka sangat tega pada ku?"

"Aku memang salah tapi apa pantas mereka seperti ini?"

"Aku sudah meminta maaf tapi mengapa mereka masih menjahili ku." tanya Azura secara beruntun.

Sambil menangis dia memeluk tubuh cantik sahabatnya itu

"Maafkan aku sebagai sahabat aku tidak bisa membantu atau bahkan melindungi mu." ucap Angela ikut menangis melihat keadaan sahabatnya itu

"Menjauhlah Angela!"

"Kenapa?" tanya Angela takut

"Aku bau." ucap Azura lalu tertawa

"Tidak apa nanti aku numpang mandi di kamar mu." ucap Angela

"Baik sekarang ayo, aku antar kamu ke asrama." Kata Angela

"Aku bisa jalan kaki."

"Tapi aku harus mandi bagaimana aku akan ke kampus jika bau seperti ini." jelas Angela dan akhirnya Azura mau di antar oleh Angela

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!