Pov Azura

Pulang bekerja semalam aku benar-benar letih. Baik mental maupun fisik merasa letih

Tak ku sangka kehidupan bekerja tak semudah yang ku bayangkan, ku kira hanya tinggal melakukan pekerjaan saja ternyata banyak tantangan yang ada di dunia kerja. semalam adalah hari pertama ku bekerja. baru saja bekerja aku sudah harus merasakan banyak hal yang membuat ku ingin berhenti bekerja saja

Terlahir dari orang tua yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan ku adalah anugerah. Namun, malu rasanya jika di usia ku yang sudah hampir 19 tahun masih meminta pada mereka. Aku mungkin tak bisa menghilangkan semua beban mereka tapi aku akan berusaha mengurangi sedikit beban itu.

Berasal dari keluarga miskin, ku paksakan diri ku kuliah di Universitas ternama meski hanya bermodalkan tekad. Meski banyak orang yang tertawa melihat ku yang nekad berkuliah mungkin sebab mereka merasa orang tua ku tak kan mampu membiayai kuliah ku.

Entah waktu yang begitu cepat atau diri ku yang terlalu letih hingga merasa waktu untuk beristirahat usai bekerja semalam tak cukup.

Rasanya baru saja aku tertidur sampai beberapa saat kemudian alarm membangunkan tidur ku.

Melawan rasa malas, ku paksakan diri ku bangun dari tidur untuk bersiap. Mengingat hari ini adalah hari kedua ospek di kampus. sebagai calon mahasiswa tentunya aku harus datang tepat waktu.

Untung saja tempat ku kuliah ini menyiapkan tempat tinggal untuk setiap mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa, dan aku salah satu dari orang beruntung itu yang mendapat beasiswa.

Berlomba dengan jarum jam yang berputar, aku segera bersiap-siap menuju kampus. Karena masih ospek kami di wajibkan untuk memakai kemeja putih dan celana hitam saja. dengan cepat aku bersiap.

Mereka sudah siap, aku segera berjalan kaki menuju kampus. saat hampir tiba di lapangan ku lihat sudah banyak orang berbaris rapi menunggu panitia ospek datang

Dari tempat ku berdiri bisa ku lihat seorang wanita dengan mic di tangannya naik di atas tribun. samar samar ku dengar beberapa mahasiswa bergosip tentangnya

"Dia pacar presiden mahasiswa di kampus ini kan?"

"Oh pantas saja kemarin Daniel marah mendengar ada orang yang mengusik wanita itu!"

Begitulah percakapan yang ku dengar dari beberapa wanita di belakang ku, aku tak merespon meski mendengar gosip orang yang di belakang ku itu

Ku lihat wajah wanita yang mereka gosip kan itu ternyata sangat cantik, rambutnya berwarna coklat, kulitnya putih bola matanya hitam dan besar benar-benar cantik tak heran jika sekelas presiden mahasiswa menyukainya

Beberapa saat wanita itu diam sampai kemudian di mendekatkan mic di mulutnya

"Hallo semuanya, selamat pagi!" seraya tersenyum manis wanita itu menyapa kami

"Sudah tahukan siapa saya atau musti saya perkenalkan diri kembali?" tanyanya masih tersenyum manis pada kami.

"TAHU! KAKAK PACAR PRESIDEN MAHASISWA!" sepertinya hampir semua mahasiswa yang melakukan ospek berteriak mengatakan hal itu. Wanita itu tersenyum mungkin mengira perkataan itu hanya sebuah candaan

"Nama saya Amel, saya sekretaris!" ucapnya memperkenalkan diri sedikit tak menyangka dia begitu tenang meski mendengar beberapa orang bergosip tentangnya. ternyata benar kecantikan hati selalu terpancar di wajah

"Oke semuanya, apa persiapan kalian sudah siap?" tanyanya pada kami

"Hari ini kita akan melakukan ospek lapangan dan sebentar lagi kita akan berangkat." Jelasnya

"Kita lagi nunggu apasih kak?" teriak seseorang

"Kita lagi tunggu penangung jawab kegiatan ini." ucap Amel lalu pandangan matanya beralih melihat pintu gerbang seakan menanti kedatangan seseorang.

Merasa ingin buang air kecil aku segera pergi mencari toilet. kampus ini yang sangat luas membuat ku sulit mencari dimana keberadaan toilet

Berjalan menyusuri lorong kampus aku mencari ruangan bertuliskan toilet, cukup jauh berjalan sampai akhirnya aku menemukan toilet.

menyebut kata toilet membuat ku mengingat kejadian semalam saat bekerja bagaimana bisa aku begitu ceroboh menjatuhkan minuman mahal pada tamu istimewa bar, hampir saja semalam aku di pecat tapi untungnya aku masih di beri kesempatan untuk bekerja. Tak tahu jika di pecat di mana lagi aku harus mencari pekerjaan.

Setelah buang air kecil aku kembali menuju lapangan tempat kami berkumpul, dari jarak yang tidak begitu jauh ku lihat barisan mulai bubar. sembari memikul tas ku, aku berlari menuju barisan yang telah bubar

"Kenapa bubar?" tanya ku pada seseorang yang tak ku kenal

"Kita mau berangkat!" ucapnya

Ku ikuti langkah mereka menuju parkiran, terlihat ada banyak bus yang menunggu kami untuk berangkat. jumlah kami yang banyak membuat hampir semua bus penuh bahkan ketika beberapa di antara kami belum masuk.

Hampir saja aku menyerah melihat semua bus penuh sampai aku melihat ada bus terakhir yang baru datang. berlomba dengan yang lain aku segera masuk

Setelah kami semua masuk, bus mulai berjalan menuju lokasi tempat kami akan melakukan ospek. Ku kira perjalan hanya akan memakai waktu 1 jam saja ternyata tidak hampir lebih 3 jam perjalanan baru akhirnya kami sampai

Sebelum sampai ku kira lokasinya hanya lapangan biasa saja yang di penuhi debu dan panas. ternyata tidak, ini jauh dari ekspetasi kami. tempat ini lebih cocok di jadikan tujuan liburan sebab keindahannya. lapangan begitu hijau bersih sekitarnya di penuhi pepohonan buah apel, di depannya ada sebuah air terjun. benar benar indah membuat kami semua terpesona hingga lupa dengan tujuan kami kemari. tak ingin melewatkan momen ku keluarkan handphone lalu ku foto pemandangan indah ini untuk sekedar ku kirimkan pada ibu ku yang pasti sangat senang melihat ini

"Ini sangat indah." ucap ku mengagumi keindahan tempat ini

"Daerah ini milik Daniel, presiden mahasiswa." ucap seorang gadis seumuran ku

"Hy nama ku Azura." ucap ku memperkenalkan diri pada 2 gadis di hadapan ku

"Nama ku Rani!" ucap seorang gadis berambut pendek

"Nama ku Angela." ucap gadis berambut kuning itu

Masih asik bercanda ria, pemimpin ospek ini memanggil kami berkumpul untuk melakukan doa. Usai berdoa bersama dia memerintahkan kami membangun sebuah tenda yang beranggotakan 5 orang. Rani dan Angela mengajak ku membangun tenda bersama mereka. aku tak menolak karena memang aku belum memiliki teman ataupun kenalan sama sekali.

"Kita hanya 5 orang bagaimana ini?" tanya Rani

"Apa tak ada yang mau berkelompok dengan kami?" Teriak Rani.

Usia Rani berteriak terlihat 2 orang gadis datang mendekat di daerah tenda kami

"kami berdua boleh gabung nggak?" tanya salah seorang dari gadis itu

"Oh iya sebelumnya kenalkan nama ku Nisa."

"Dan nama ku Dara!" ucapnya

"Boleh silahkan." ucap Angela

Usai anggota kelompok kami cukup, kami mulai membangun tenda bersama

"Zur, kayaknya paku kita kurang deh!" keluh Rani

"Terus gimana?" kata ku

"Coba minta ke kelompok lain kali aja ada yang punya paku lebih." titahnya. aku segera pergi mencari paku.

"Butuh berapa?" tanya ku pada mereka sambil terus berjalan menjauh dari mereka

Ku lihat bibir Rani bergerak seperti mengatakan sesuatu namun mungkin karena jarak kami yang cukup jauh aku tak mendengar apapun yang ia katakan

"Butuh berapa?" tanya ku sekali lagi. kembali ku lihat bibir Rani bergerak seolah mengatakan sesuatu tapi aku tak mendengar apapun yang ia katakan

^^^Brukkk ^^^

Aku menabrak sesuatu, meski merasa takut ku paksakan diri ku melihat apa yang ku tabrak

beberapa detik ku lihat wajahnya memerah mungkin sebab marah

"A-azura?" lirihnya, masih ku dengar. Wajahnya yang memerah berubah biasa saja

Ku lihat wajahnya seperti pernah ku lihat sebelumnya, beberapa detik aku lupa sampai aku sadar dialah orang yang semalam. Bukan lupa tapi aku tak tahu siapa namanya

"Ma-aaf!" ucap ku gelagapan.

"Ma-afkan dia kak!" ucap Angela menarik ku pergi dari hadapan pria itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!