Nggak ada aku hanya nonton komedi, jangan mikir yang aneh aneh deh, ini sudah malam nggak mungkin aku chatan dengan temanku
"Ouw gitu, kukira kamu lagi chatan sama perempuan lain kak,
" Ya nggak mungkin lah aku kayak gitu,
"awas kamu begitu
" Ya ya ya bawel tidur lagi sana masih malam, aku juga mau tidur ngantuk
Kucoba memejamkan mata walaupun belum terasa ngantuk, karena kepikiran suami ku yang agak aneh pertama kali dia begitu sebelumnya nggak pernah apa memang aku yang tidak terlalu memperhatikan.
Pagi hari pun tiba seperti biasa rutinitas ku dipagi hari, menyiapkan sarapan suami dan juga kopi, membersihkan rumah, nyuci mencuci, sama ngurus anak, tapi kali ini sedikit berbeda karena jam tujuh lewat seperempat diriku mengendarai motor kerumah orang tua ku menitipkan Lili karena mulai hari ini aku sudah mulai bekerja.
"Assalamu'alaikum bu, Aira sama Lili datang
" Mbah uti ow mbah uti Lili cantik datang ini.
"Wa'alaikumssalam, sini masuk sayang mbah dari tadi nungguin kamu, kamu sudah sarapan Ra, sini sarapan dulu nanti sakit perut
" Sudah kok bu, Aira langsung saja ya bu takut telat kerja hari pertama kok sudah telat nanti kena marah bu haji lagi hihi
"Ya sudah sana hati hati kerja yang rajin jangan berat tangan kalau di tempat orang nak.
" Iya bu, Assalamu'alaikum
"Wa'alaikumssalam
Setelah berpamitan kepada ibu dan anakku aku langsung pergi ke tempat kerja dan sampai disana diriku langsung memulai pekerjaan ku dari bersih bersih hingga memasak.
Jam makan siang pun tiba, diriku sudah selesai masak dan ku letakan di meja makan, hari ini diriku disuruh masak capai sayur, ayam Laos, sambal terasi.
" Mmm Ra kamu bagusnya buka rumah makan masakan kamu enak banget, serius deh kalau ada modal bikin rumah makan.
"Aaa ibu bisa saja, Aira juga kan baru belajar bu, Aira cuma bisa masak masakan kampung bu, makasi bu kalau ibu suka masakan buatan Aira, pengen si bu buka warung makan nunggu modal dulu bu hihi sambil bercanda
" Aamiin ibu doa ini semoga cepat terwujud. tapi kalau butuh dana bilang saja sama ibu, nanti ibu pinjemin,
"Makasih banyak bu tawarannya, sebenarnya pengen sih bu, tapi nggak sekarang kayaknya bu mentalnya belum siap ngadepin pembeli yang aneh aneh hihihi.
" Iya ibu hanya sayang saja sama kamu masih muda, punya bakat masak kan sayang kalau nggak disalurkan Ra, kamu kan sudah kenal lama sama ibu sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri, coba kalau kamu belum nikah ibu jodohin sama ponakan ibu Ra
Aku mendengar itu hanya tersenyum dan menjawab
"Iya Aira tau kalau ibu perhatian dan sayang sama Aira bu, ini juga kan bakatnya sudah disalurkan bu jadi asisten tukang masak, sambil tertawa
" Ada ada saja kamu ini Ra, kamu sudah makan belum Ra, makanlah dulu istirahat nanti baru dilanjutkan lagi kerjanya, oouw iya anakmu sama siapa Ra kamu kan kerja
"Mmm sama mbah uti nya bu dirumah
" Ouw kirain ditempat mertua, mertuamu kan orangnya sedikit penuh kejutan, takut kamu kena sasaran saja Ra
"Nggak enak bu kalau mertua yang ngasih anakku takut jadi omongan keluarga kak Anto bu
" Ya baguslah kalau sama ibumu, ibumu juga kan tinggal kakek nenek saja dirumah, kalau ada anakmu pasti mereka merasa senang nggak kesepian lagi.
"Bener bu, mbah uti nya Lili malah seneng bu
sebenarnya Aira nggak boleh pindah dari rumah, cuma karena sudah menikah jadi kan harus nurut sama suami ngajak pindah ya pindah bu, apalagi kami sama sama anak bungsu, untung dapet jodoh nggak jauh, jadi bisa pulang ke rumah orang tua bu
" Iya bener itu, kamu kalau ada apa apa kalau butuh uang ngomong sama ibu ya Ra,
"Iya bu, nanti Aira bilang kalau butuh
" Ouw iya Ra sesekali anakmu dibawa kemari nggak apa apa kok Ra, ibu nggak marah kok,
"iya bu, tapi lain kali saja soalnya anak Aira aktif banget bu mana ceriwis lagi bu, ngomong terus nanya nggak berhenti henti haha mengingat putriku kalau lagi mengoceh.
" Sudah pinter ngomong cucu ibu ya, pasti lucu kalau Lili ngomong.
"iya sangking gemasnya pengen Aira kuncir bibirnya, kalau ngomong bibirnya maju maju
" Kamu in Ra, anak sendiri itu loh
"hehe bercanda bu, kalau lagi emosi saja bu itu kan lagi marah dia banyak tanya jadi makin gemas.
" Aira Aira
Diriku berani bercerita kepada ibu haji karena aku sudah mengenal keluarga ibu haji lama, keluarganya dan keluarga ku termasuk dekat, dan ibu haji memang dari dulu menganggap aku sebagai putrinya, beliau orangnya ramah nggak pilihan, makanya diriku berani berbicara seperti itu kepada beliau.
Aku kagum pada beliau walaupun dari keluarga terpandang beliau tidak pernah meremehkan ataupun meremehkan orang lain.
Sekitar jam empat sore waktunya diriku pulang kerja, diriku langsung masak untuk makan malam sebelum pulang, aku pulang tidak lupa menghampiri rumah orang tua ku untuk menjemput putriku, aku bersyukur bisa bekerja dan dapat majikan yang baik.
"Assalamu'alaikum, Ibu Lili, Aira pulang bu ow bu
" Wa'alaikumssalam, iya nak kok teriak teriak ibu denger kok Ra,
"hehe kalau ibu nggak denger Aira manggil, Lili mana bu
" Itu lagi main sama mbah kakungnya
"Ouw Aira samperin dulu ah sudah sore ini, nanti takut pulangnya deket maghrib pula bu
" iya sudah samperin, kalau belum makan makan dulu nak baru pulang ke rumah, gimana kerjamu hari ini nak
"Allhamdulillah bu, bu haji baik banget sama aku
" Syukurlah ibu seneng dengernya nak, itu Lili sudah mandi sudah makan sudah cantik lah pokoknya Ra,
"Makasih banyak ya bu, ibu memang yang terbaik Aira sayang sama ibu love you bu mmuah
(sambil mencium pipi ibuku)
" Ishh kamu ini Aira nyium sih nyium tapi air ludah nya itu loh kamu sengaja ya, awas kamu ya mengejar diriku
"hehe ampun ibu ratu, sambil melarikan diri ketempat ayah dan putriku
yah ow yah lihat itu istri ayah ngejar Aira karena Aira cium tadi.
" Masak iya ibumu gitu, pasti kamu jahil kan sama ibumu
"mana ada yah, ayah nih suudzon saja
" Benar itu yah(ibu datang dengan membawa centong nasi) masak sayang sayang sama ibu tiba tiba nyium dikasih ludah kan kesel jadinya, sini kamu Ra ibu pukul pakek centong, dasar sudah punya anak masih jahil saja
"Ampun bu, nggak nggak lagi deh (ibu memukul pelan diriku dengan centong nasi)
" Ini kamu biar kapok
ayah hanya menggelengkan kepala melihat aku dan ibu kejar kejaran dengan ibu memukulmu dengan menggunakan centong nasi
Hai readers
Selamat membaca ya, jangan lupa like dan komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments