episode 3

Setelah suamiku makan siang, suamiku duduk di didepan televisi sambil menonton siaran televisi.

"kak mau adek buatin kopi gak, tanyaku kepada Anto

" Dia menoleh, boleh la dek kayak biasa jangan terlalu manis ya,

"siip (sambil mengangkat kedua jempolku kearah suamiku)

dan kopi aku letakkan didekat suamiku yang masih didepan televisi

" ini kak kopinya"

"makasi ya dek, sambil meminum kopi buatanku

Mmm mantap seperti biasanya

Mendengar suami memujiku, aku balas sambil tersenyum saja.

" Kak, adek mau cerita,

"cerita apa dek, ngomong ngomong Lili anak gadis ayah kemana kok gak kelihatan biasany kalau ayah pulang pasti berteriak.

" Ouw kalau Liliana ikut mamak kak ketempat bibi Tukinah main kesana,

"Pantes saja, kok sepi rumah dek

tadi mau cerita apa sama kakak,

" mmmm itu kak soal mamak,

"lah memangnya mamak kenapa dek

" gak kenapa-napa sih kak, cuma sikap mamak ke aku kok kayak gitu ya kak,

"kayak gitu gimana, tanya suamiku

" iya kalau sama adek pasti mau marah terus, pasti kerjaan dek selalu salah di mata mamak,

" Suamiku berkata : itu cuma perasaan kamu saja dek, dak mungkin mamak kayak gitu, pasti mamak kalau marah ada sebabnya gak mungkin tiba- tiba marah gitu,

memang tadi mamak marah gara-gara apa,

" Itu tadi liliana gak mau makan, makan sih tapi cuma sedikit, terus mamak ngomongin aku katanya dak becus ngurus anak kak,

Padahal Lili sudah ku bujuk kak tapi tetap gak mau makan, aku sudah coba kak tapu ibu gak percaya.

"Ouw masalah itu, harusnya kamu harus pandai ngebujuk anak kita supaya mau makan, ajak main kek atau ajak jalan keluar sambil main kan bisa,

Itu saja masak kamu gak bisa, padahal anak baru satu, masak gitu aja kamu gak bisa!

Lah dulu mamak macam mana anak tiga bisalah ngurusnya,

Masih kecil, dulu kalau kakak gak mau makan, pasti mamak bujuk kakak, di ajak main keluar sambil disuapin baru makannya banyak.

Suamiku malah membela mamaknya dan menyalahkan aku sebagai isterinya, mendengar kata kata suamiku mataku langsung berair rasanya air mataku mau keluar cuma masih aku tahan.

akupun langsung menjawab perkataan suamiku

" kalau aku ngajak main Liliana keluar supaya bisa makan, trus kerjaan dirumah yang lain gimana kak, sedangkan aku belum mencuci baju, belum masak untuk keluarga kita, belum nyapu rumah,

memangnya siapa yang mengerjakan semua itu kak, gak mungkin mamak ku suruh mengerjakannya, jawabku dengan nada yang sedikit tinggi

"Alah alasan kamu saja, kan bisa habis kasih makan Liliana mengerjakan semua itu, kamu bikin emosi saja suami pulang kerja dapat cerita yang tidak tidak

kamu jangan sekali kali memerintah mamakku untuk ngerjain pekerjaan rumah, mamakku bukan pembantu denger dak kamu.

Air mataku sudah jatuh tak terbendung mendengar penjelasan suamiku,

" Terus kalau bukan mamak yang bantu aku siapa kak, aku dirumah keteteran karena Liliana lagi aktif aktifnya akupun tidak pernah memerintah mamak kak, setiap pekerjaan yang kukerjakan selalu disalahin mamak,

kalau nyuci piring, dibilang kurang bersih la, masih berminyak padahal piring itu ku cuci sampai bisa tuk berkaca kurang bersih gimana lagi kak"

" Kamu selalu buat alasan untuk nyalahin mamak, sudahla aku capek denger cerita kamu,

Seharusnya kamu itu harus bisa mengambil hati mamak, mamak itu sebenernya orang yang baik, asal kamu bisa ambil hatinya bukan malah ngedumel dak jelas.

"kamu selalu membela mamakmu terus kak, tanpa memikirkan perasaan aku

Karna gak ada solusinya aku cerita sama suami, aku memutuskan keluar rumah menjemput putriku ketempat bibi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!