episode 6

Sudah cukup lama aku berdiam diri didalam kamar, karena kelamaan menangis akhirnya akupun tertidur disebelah putriku.Dan tak lama aku mengerjapkan mata sepertinya hari sudah mulai sore karena ku lihat langit yang awalnya biru cerah berubah menjadi kuning ke orange, kayaknya diriku tidur sudah lama kurang lebih ada dua jam, dan putriku mulai terganggu karena diriku bangun.

Lili bangun sambil mengucek matanya dan sambil berkata " ibu mau kemana,

"Ibu mau bangun nak, ayo nak bangun ini sudah sore lihat itu langitnya, Lili kan belum mandi ayo sekarang kita mandi dulu"

"hore mandi, asyik asyik main air, ibu mandi cama lili kan,

" iya nak"

Sekitar setengah jam kami baru kelar mandi, dan langsung menggantikan lili pakaian, lili lama mandi karena keasyikan main air.

Tak lama aku mendengar mertuaku memanggil Lili,

"Lili, lili sini nak mbah wedok ada kue untuk kamu,

" Asyik mbah bawa kue, sambil berjalan mendekat kearah mertuaku. Ku lihat putriku menikmati pemberian dari mertua.

"Lili sudah mandi ya, pantes harum sekali, kata mertuaku

" Iya donk mbah, Lili cudah mandi kan biar wangi dan cantik, supaya calau orang dekat sama Lili ndak tutup hidung hihi

"Aira kalau mandiin lili jangan terlalu sore ini sudah hampir duk duk maghrib baru kamu mandikan, pamali kata orang tua, dengar kan kamu Aira!

" iya mak, tadi kesorean mandinya karena Lili baru bangun tidur mak,

"Kamu juga kan sudah tau, seharusnya tengah hari itu lili tidur siang, bukannya ngeluyur main, kan jadinya tidur siangnya diganti sore, ini baru bangun tidur, nanti malam mana mungkin Lili tidur cepat, pasti malam ujung ujungnya begadang, masak kayak gitu juga harus dikasih tau sih Aira! marah mertuaku terhadapku

" iya mak, tapikan Lili tidurnya terlambat karena tadi mamak ngajak main ketempat Bibi Tukinah, jawabku

" Ouuw sudah berani jawab kamu ya, jadi kamu nyalahin mamak gitu karena Lili terlambat tidur siang ya, pinter sekali kamu,

"Tapikan memang seperti itu mak,

" Alesan saja kamu ! kan bisa kamu jemput waktunya Lili tidur siang, ini menyalahkan mamak

Karena malas berdebat ku lebih dulu diem, tetapi mertuaku masih ngomel terus, sampai akhirnya suamiku datang karena mendengar suara mertuaku yang sedang marah marah. Kemudian suamiku menghampiri kami.

"Ada apa sih mak kok ribut ribut, tanya Kak Anto

" Ini loh istrimu tercinta yang bikin mamak marah, masak mamak disalahkan sama Aira gara gara Lili terlambat tidur siang, padahal kan mamak cuma ngajak Lili main sebentar, itupun tidak lama dan mainnya juga nggak jauh cuma ketempat Bibi kamu Nto, terang mertua yang memutarbalikkan keadaan.

Rasanya geram sekali aku mendengarnya padahal tadi dia jelas jelas yang marah marah karena Lili tidur siangnya diganti sore.

"Halah kamu ini Aira itu saja diributin, lagian kan sesekali juga Lili lewat dari jam tidurnya, jangan terlalu dibesar- besarkan lah!

" Aira nggak ada meributkan masalah itu yah, tadi yang memulai mamak duluan kak,

" Apa kamu bilang Aira, mamak yang mulai duluan Ya Allah, kamu kok tega sih Aira nuduh mamak kayak gitu, padahal niat mamak itu baik mau ngajak cucu main biar nggak suntuk dirumah dan mengenal lingkungan sekitar rumah, lagian mainnya tidaklah jauh Aira hanya ke tempat bibimu, berapa nianlah jauhnya,

Ucap mertuaku sambil bersedih, padahal aku yang melihatnya kesal setengah mati, dia yang memulai dia pula yang merasa jadi korban.

"Astaghfirullah, ya Allah

Mak, Aira kan tidak mempermasalahkan hal ini, tetapi mamak sendiri yang memulainya kenapa mamak malah menuduh Aira mak. sambil mengucap istigfar sebanyak banyaknya di dalam hati

Mendengar itu, mertuaku tidak Terima

" Itu lihat Anto istri yang kamu bangga banggakan kayak gini kelakuannya menuduh mamak terus, apalagi kalau kamu nggak ada Lili nggak pernah terurus selalu mamak yang menjaga dan mengasuh Lili, istrimu hanya rebahan saja dikamar.

Itu pilihan kamu Nto, coba kamu nurut pilihan pasti tidak kayak gini, jelas lagi bibit bebet bobotnya, orang terpandang di desa kita.

Aku yang mendengar penjelasan mertua merasa sakit sekali hatiku,

"bener itu Aira apa yang dikatakan mamak, kamu nggak pernah ngurus Lili kalau aku masih kerja, Aira mamak ku bukan pengasuh, seharusnya kamu menganggap mamak ku seperti kamu memperlakukan orang tuamu, bukannya semena mena.

" Nggak benar itu Kak, aku nggak pernah melepas pengawasan ku dari Lili kecuali Lili yang minta bermain bersama mamak atau sebaliknya kalau mamak pengen bermain bersama Lili kak, terangku mencoba membela diriku sendiri walaupun ku tahu suamiku tidak semudah itu percaya terhadapku.

"Nah kan lihat itu kamu Anto, dia nggak pernah mengakui kesalahannya,

" Kamu ini Aira lihat itu mamak jadi bersedih, apa kamu nggak kasian sama mamak, mamak ini sudah tua Aira, seharusnya kamu mengerti itu!

Mertuaku masih memanas manasi suamiku dan sambil berkata

"tuh kan Anto kamu itu salah pilih istri, seharusnya kamu pilih si Anita, sudah cantik wanita karir orang tuanya terpandang, etitude baik, mamak nyesel merestui kamu sama Aira, tapi ya sudah terlanjur mau di apakan lagi, apalagi sekarang sudah ada Lili.

Kemudian aku pergi ke dapur menghindari mereka daripada mendengar perkataan mertuaku yang bikin sakit hati, bisa bisanya mamak bicara seperti itu.

" Eh eh eh Aira mau kemana kamu, orang ngomong malah kabur, dasar nggak sopan nggak ada etitude, kayak gitu tu kayak orang nggak pernah di didik orang tuanya,

"Sudahlah mak nggak usah di tanggepin nanti tensi mamak kumat lagi, malah nggak bisa main sama Lili

" Kamu ini Anto, istri salah dibela bela,

" Anto bukannya ngebela mak, cuma Anto mikirin mamak takut penyakit mamak kumat lagi, nanti Lili sedih mbah wedok nya sakit, trus nanti Anto disalahin sama mbak Ijah dan mbak Yani,

"Kok kamu yang disalahin, ya istri kamulah Anto

Nanti ibu mau bilang sama mbak mbakku biar bisa nasehatin Aira biar bisa berubah, tapi kalau nggak berubah juga ya cari yang baru sajalah Anto, kamu kan ganteng pasti masih banyak yang mau sama kamu nak.

" Ih mamak ini apa apaan sih, Anto nggak berminat menikah lagi, yang ini saja ribet, ganti yang baru belum tentu bisa, apalagi Anto sudah punya anak memang mau menyayangi anak sambung, jarang sekali mak.

"Kamu ini kalau dibilangin sama mamak suka ngeyel, Eh Anita itu masih berharap sama kamu loh nak, kemarin pas mamak ke warung ada si Anita nanyain kamu nak, setiap membicarakan kamu dia senyum senyum sendiri.

" Lah mamak malah menggosip pula, ngapain juga mamak ngobrol sama dia, nanti kalau tau Aira bisa salah paham mak,

"Memangnya kenapa, kan Anita juga mantan pacar kamu jadi ibu ngobrol sedikit ya nggak apalah nak, eh dia malah antusias dengernya.

" Hush mamak ini, sudah nggak usah bahas itu nggak penting mak, nanti Aira dengar pula

"Ya sudah mamak kan cuma ngomong sesuai kenyataannya saja, kalau kamu sudah bosan kan sudah ada yang nungguin kamu gitu

" iya ya ya mak,

Sesudahnya Anto pergi kekamar membawa Lili, sedangkan mertuaku yang berada di ruang keluarga sambil tersenyum sendiri dan menghayal jikalau menantunya berganti si Anita pasti hidupnya senang, bisa belanja terus semua kemauannya pasti diturutin secara Anita wanita karir bekerja di perusahaan dan mempunyai jabatan.

Hai readers,

Mohon dukungannya ya jangan lupa like dan komen. Terima kasih sudah membaca, besok ya kita update cerita lagi biasa Ama berebut HP sama bocil hihi😊

Terpopuler

Comments

Fira Dona

Fira Dona

makasi kakak, nanti author update lagi😊

2024-06-20

0

Guillotine

Guillotine

Ngga bisa berhenti baca!

2024-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!