Izora Story

Izora Story

01, Screat Admirer

...You're so gorgeous...

...I can't say anything to your face...

...'Cause look at your face...

...And I'm so furious...

...At you for making me feel this way...

...But what can I say?...

...You're gorgeous...

...Gergeous~Taylor swift...

...*****...

Suara tepuk tangan yang tidak terlalu meriah terdengar di lapangan, saat seorang gadis yang cukup populer di SMA Taruna berhasil memasukkan bola basket ke ring lawan.

Padahal saat ini bukan sedang ada pertandingan antar sekolah, hanya kelas 12 IPA 2 sedang berolahraga, namun karena kelas itu terkenal dengan orang-orang nya yang cantik dan tampan mangkanya banyak yang menonton. Apalagi sekarang sudah memasuki jam istirahat.

Seperti yang di lakukan oleh pria bernama Davian Bramasta, sejak tadi dia berdiri di ujung lapangan tanpa lelah hanya untuk memperhatikan seorang gadis yang bernama Izora Aurelia Amberlyn, gadis yang sangat populer di kalangan siswi Taruna.

Tidak heran lagi jika banyak lelaki disana jatuh dalam pesona gadis itu, salah satunya dirinya sendiri. Ya, sejak pertama kali masuk ke Taruna dia sudah menyukai Izora, namun ia lebih memilih menyembunyikan nya dan memperhatikan gadis itu dari jauh. karena dirinya sadar jika umur mereka terpaut beberapa tahun.

Izora yang sekarang kelas 12 sudah pasti berumur 18 tahun. Sedangkan dia sekarang masih kelas 10 dan berumur 16 tahun. bahkan usianya saja belum memasuki tahap legal.

Ketika sedang asyik dengan pikirannya sendiri seseorang menepuk bahunya membuatnya berjengit kaget.

"Serius amat, ngeliatin siapa si?" tanya si penepuk yang tak lain adalah Luna, teman perempuannya sejak kecil.

Si empu yang di tepuk menghela nafas "Menurut lo?" tanyanya acuh.

Luna menoleh ke arah lapangan, "oh kak Izora, belum move on juga lo? udah kali lupain. Udah setahun ini lo suka sama dia, sedangkan orangnya aja gatau lo idup apa ngga. Bentar lagi juga dia udah mau lulus yan. mending lo nyari yang lain deh, banyak tuh cewe-cewe ngantri yang mau jadi pacar lo." cerocos gadis itu.

"Syut bacot lo, dari pada lo ngoceh ga guna mending bantuin gue." ucap davian.

Luna menatap cowo dihadapan nya itu dengan sinis, "wani piro?"

Davian berdecak, "gue beliin novel yang lo mau."

mata Luna berbinar "oke lo mau gue ngelakuin apa?"

"Giliran ada balesannya aja baru mau lo."

"harus lah, di dunia ini harus sama sama saling menguntungkan, males amat gue kalo harus rugi sendiri. jadi, lo mau minta tolong apa?"

"kasih in ini ke kak Izora." davian menyodorkan paper bag berwarna ungu.

"oh, gampang ini mah, serahin aja ke gue." luna menerima paper bag tersebut.

"hum, jangan lo buka."

"lo kira gue manusia tukang kepo?!"

"ck udah sana buruan kasih in, keburu pergi ntar orangnya." davian mendorong pelan gadis itu.

"ish udah nyuruh, disuruh cepet cepet pula." dumel Luna.

"Oh iya jangan kasih tau dari gue!" ujar davian agak keras karena Luna sudah berjalan menuju tempat Izora berada.

Luna menoleh kebelakang "bodo gue kasih tau!"

"Ga jadi gue beliin novel nya ntar."

"Ish iya iya nggak!" ujar Luna kesal, lalu gadis itu berjalan sambil menghentak hentakkan kakinya.

Davian yang melihatnya terkekeh. Puas sekali rasanya membuat manusia satu itu kesal.

Disisi lain Luna yang sudah tiba di hadapan Izora langsung menyapanya dengan ramah, untungnya ia lumayan kenal baik dengan kakak kelasnya yang satu ini.

"Hai kak" sapa Luna pada Izora.

"Eh Luna, kenapa Lun?" tanya Izora.

"emm ini gue ada titipan buat lo," Luna menyerahkan paper bag dari davian tadi.

Izora mengedipkan mata "dari siapa, bukan dari kenzo kan?" tanya Izora was-was.

Kenzo, itu adalah nama laki-laki yang Izora benci di Taruna, karena pria itu selalu mengejar nya sejak ia duduk di bangku kelas sepuluh namun ujungnya selalu saja terkena tolak.

"eh bukan kok, ini dari temen gue, dia suka sama lo udah dari lama, itu orangnya ada di sana." Luna tersenyum smirk seraya menunjuk ke arah dimana davian tengah berdiri.

Davian yang melihat luna menunjuk ke arahnya langsung kelabakan, cepat cepat ia berlari pergi agar Izora tidak melihatnya.

Luna anjing! batin Davian kesal.

Luna yang melihat kelakuan Davian tadi sebisa mungkin menahan tawanya.

Izora sendiri yang menoleh kearah tempat Luna tunjuk, bingung karena tidak ada siapa siapa disana, "Mana Lun? ga ada siapa siapa tuh."

Luna terkekeh, "dia kabur kak, gak mau ketahuan elo."

Izora tersenyum, lalu menerima paper bag pemberian Luna itu. ia sedikit membukanya, saat mengetahui isi dalam paper bag tersebut matanya berbinar.

"ih ada susu UHT" gumamnya senang.

"bilangin ya sama temen lo, makasih banyak gue suka banget sama isinya, paperbag nya juga cantik. pas banget warna nya, warna kesukaan gue." ujar izora senang.

"oke ntar gue sampein."

"oh iya bilangin juga, kalo ketemu gue sapa aja jangan malu malu, gue ga gigit kok."

Luna tertawa, "oke oke ntar gue sampein"

"gue balik ya kak." pamit luna.

"iyaaa, sekali lagi thanks ya lun."

luna mengacungkan jempolnya lalu gadis itu berlalu pergi.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

awal yang asik. mampir yuk teman-teman di karya aku
Perjodohan Arini

2024-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!