6. OSC 6

Claira berbalik tanpa menghiraukan kebingungan yang ada di wajah tiga orang yang berada disana. Namun, ketika ia mencapai pintu keluar, lima pria bertubuh besar mendorong pintu cafe dengan kasar dan menerobos masuk begitu saja. Menyeringai lebar ketika melihat Samuel masih berdiri didepan meja kasir.

"Yo,,, Apa kau menungguku, Samuel?" serunya tanpa beban, membuat Claira membalikkan badannya.

"Jadi, mana uangku?" pintanya.

Samuel melebarkan kedua matanya, bukan karena terkejut dengan kedatangan para preman itu, melainkan Claira telah melihat mereka.

Claira terus memperhatikan mereka dan mengangguk pada Samuel untuk memberikan apa yang mereka minta agar segera pergi dari cafe.

'Kalian tidak akan selamat. Hal terbaik yang bisa terjadi hanyalah kalian berakhir di rumah sakit dan dirawat minimal satu bulan,' Samuel meringis dalam hatinya.

"Kami akan datang lagi besok," ujar preman itu sebelum berlalu pergi meninggalkan cafe tanpa memperdulikan Claira.

Sementara Claira menatap kepergian mereka dan beralih pada Samuel setelah mereka tidak terlihat.

"Apakah mereka yang menjadi alasannya?" tanya Claira.

Samuel mengangguk lemah dengan kepala tertunduk, tidak bisa lagi menghindar dari tatapan tajam yang diberikan Claira padanya.

"Sejak kapan?" tanya Claira.

"Tiga minggu yang lalu," jawab Samuel.

"Kenapa kau tidak menjelaskannya sejak awal? Bukankah kau bisa menghubungiku jika memang ini yang terjadi?" cecar Claira.

"Aku sudah ingin mengatakannya, tapi saat itu kakak sudah memiliki banyak pekerjaan dan mendapatkan banyak pesanan," sanggah Samuel.

Claira kembali menghembuskan nafas kasar, beralih menatap wanita yang telah bersikap kasar padanya.

"Dan kau diam saja? Apakah kau bersikap kasar hanya pada mereka yang tampak diam dan meringkuk saat melihat kelakuan para preman yang merampas hasil dari cafe ini?" cecar Claira membuat pelayan wanita yang sebelumnya bersikap kasar tersudut.

"Anda,,,"

"Pemilik cafe ini," sela Samuel.

Mereka bertiga melebarkan mata mereka setelah mendengar jawaban dari pria yang telah mereka anggap sabagai atasan mereka. Tidak menyangka pemilik dari cafe mereka bekerja memiliki penampilan sangat sederhana bahkan terlihat seperti kurir makanan.

"Haahhh,,," Claira mendesah panjang sembari meletakkan satu telapak tangan diwajahnya.

"Tetap buka cafe ini sampai besok, setidaknya sampai mereka datang lagi,"

"Apakah mereka datang di jam yang sama setiap harinya?" tanya Claira.

"Benar," jawab Samuel.

"Baiklah, aku akan mengurusnya besok. Satu pertanyaan lagi,"

"Siapa yang membuat kue dan kopinya?" tanya Claira.

"Eh,,?" Samuel mengerjap bingung

"Kue itu bukan hasil dari resep yang aku berikan, dan kopinya perlu belajar lebih baik lagi," papar Claira.

"S-Saya yang membuat kopinya," jawab pelayan pria.

"Siapa nama_,,,"

Kalimat Claira terputus ketika suara ponsel miliknya menyela ucapannya. Tangannya merogoh saku celananya dan segera menerima panggilan dengan nama 'Jay' tertera pada layar ponselnya.

📞📞📞📞

"Ya, Jay?" sambut Claira.

"Mama, kapan kembali? Ini sudah sangat jauh melewati jam makan siang," keluh Charles.

"Astaga,,," pekik Claira saat melihat jam dipergelangan tangannya.

"Berapa banyak waktu yang kuhabiskan disini?" gerutu Claira.

"Aku akan datang lagi besok untuk mengurus sisanya," ucap Claira pada Samuel.

Samuel mengangguk patuh, sementara tiga orang lainya masih tetap dengan wajah bingung mereka sembari menatap Claira.

"Hey Baby, tolong jangan marah. Hemm,,, bagaimana jika kita ubah jadwalnya menjadi makan malam?" bujuk Claira.

"Kali ini janji tidak ada kata sibuk lagi," imbuhnya.

📞📞📞📞

Mereka bertiga saling pandang saat mendengar apa yang dikatakan Claira sebelum membuka pintu.

"Sepertinya wanita yang menjadi kekasihnya sangat beruntung, tuan tadi bahkan bisa berbicara begitu manis seperti itu," celetuk pelayan wanita.

"Setidaknya aku masih bisa bekerja," sahut pelayan pria lega.

"Benar, sulit mencari pekerjaan di kota ini," timpal wanita penjaga kasir.

"Dan aku dalam bahaya," sesal pelayan wanita.

Mereka berdua tidak memberikan tanggapan apapun karena khawatir apa yang mereka katakan justru akan menambah kesalahan yang sudah ada.

Disisi lain, Claira melajukan sepeda motornya menuju cafe dimana Charles masih menunggu. Membeli makanan favorit sang anak sebelum tiba, dan segera menangkupkan kedua tangan didepan wajahnya saat ia tiba di cafe dan mendekati anaknya yang masih duduk menunggu.

"Maaf, Baby," sesal Claira.

"Beberapa hal menahan Mama sampai lupa waktu," jelasnya.

"Apakah Mama sudah makan?" tanya Charles.

"Ehm,,, hanya makan sedikit kue di cafe cabang," jawab Claira.

"Tapi, tadi seperti ada masalah," sambut Charles tidak puas.

"Daripada menjelaskannya, bagaimana kalau besok kamu ikut bersama Jay kesana?" tawar Claira.

"Boleh, Ma?" sambut Charles berbinar.

"Tentu saja," jawab Claira.

"Dengan syarat, kamu berangkat bersama Jay setelah dia menyelesaikan tugasnya. Sementara Mama akan berangkat lebih dulu karena harus mengantarkan pesanan. Setelah dari sana kita jalan-jalan, sebelum kamu berangkat lagi," imbuhnya.

"Yayy,,," Charles bersorak senang dan melompat memeluk ibunya.

...@@@@@@@@...

### Hari berikutnya....

Seperti hari sebelumnya, Claira membawa beberapa kotak kue yang ia antar ke cafetaria. Hal yang sama seperti hari berikutnya kembali terulang saat Claira menjadi pusat perhatian bagi sebagian pelajar wanita yang sengaja menunggu Claira muncul sekedar ingin melihat wajahnya.

Namun, hal berbeda terjadi dimana saat ia akan pergi lima pelajar pria tengah duduk dan mengelilingi sepeda motor milik Claira.

"Permisi," Claira menyapa sopan.

"Ya?" jawab salah satu dari mereka.

"Maaf, bisakah kalian pindah? Saya ingin pergi," ucap Claira.

"Tentu," sambutnya tersenyum.

"Dengan syarat, kau tidak lagi datang kemari besok," timpal yang lain.

"Maaf?" Claira mengerutkan keningnya.

"Kami minta kau untuk mengirim orang lain untuk mangantarkan kue kemari," jawabnya.

"Alasannya?" tanya Claira.

"Tidak bisakah kau menurut saja dan lakukan apa yang kami minta?" sambut mereka kesal.

"Tidak," jawab Claira datar.

"Jika kalian membuat masalah, aku hanya perlu membuat laporan tentang kalian," sambung Claira merubah bahasa formalnya.

Mereka serentak mendekati Claira, namun Claira hanya bergeming.

"Aku tidak menyukai saat dimana kau datang kemari," ucap satu dari mereka yang berada di paling depan.

Berdiri tepat didepan Claira yang membuat ia terpaksa mendongakan kepalanya untuk menatap pria yang berdiri didepannya.

"Kau bahkan tidak lebih tinggi dariku," cibirnya.

"Lalu kenapa?" tanya Claira datar.

Wajahnya berubah kesal saat melihat Claira bisa tetap tenang didepannya. Sebaliknya, tatapan Claira justru terasa lebih mendominasi dirinya.

Disisi lain, Jefferi yang tengah menuju tempat dimana Claira berada terkejut saat melihat Claira dikepung oleh beberapa temannya.

"Apa-apaan mereka?" desis Jefferi.

Jefferi bergegas menuju tempat Claira berdiri, tidak ingin orang yang ia anggap teman meski tidak mengetahui namanya diperlakukan buruk.

Beberapa dari mereka saling berbisik saat melihat Jefferi mendekat kearah mereka. Mengambil kesimpulan bahwa kurir itu adalah teman Jeffery.

"Jika kurir itu benar-benar teman Jefferi, mereka salah menganggu orang," komentar salah satu dari mereka yang tidak berani mendekat.

Tak satupun dari mereka tidak mengenal siapa Jefferi. Laki-laki pendiam namun ramah, memiliki segudang prestasi yang luar biasa di universitas hingga membuat semua dosen berdecak kagum.

Tak sampai disana, Jeffery juga memiliki kemampuan bela diri yang mengagumkan dan membuat hampir semua orang di universitas berpikir dua kali untuk melawannya.

Hal lain yang membuat mereka segan terhadap Jefferi adalah, dia yang tidak akan melakukan apapun selama teman-temannya tidak di ganggu.

"Sikapmu sungguh menyebalkan!" dengus yang berada didepan Claira.

Salah satu dari mereka menarik topi yang dikenakan Claira dengan kasar dan menghempaskannya, bersamaan dengan topinya yang terlepas, rambut panjangnya pun terurai begitu saja.

"Ehh,,,," Jeffery tertegun, hingga tanpa sadar menghentikan langkahnya.

Bukan hanya Jeffery, tapi semua mata kini tertuju pada Claira dengan tatapan terkejut, termasuk lima orang yang tengah mengepung dirinya.

"K-K-Kau,,,, wanita??" desis satu dari mereka dengan suara terkejut.

"Kembalikan topiku," pinta Claira dengan nada datar.

"Yooo,,,, jadi,, kau seorang wanita?"

Orang yang menarik topi Claira mengulurkan tangannya, meraih dagu Claira dan memaksa agar menatapnya.

"Kau sungguh cantik jika tetap seperti ini, tapi kenapa kau selalu berpenampilan seperti pria?" tanyanya.

"Itu bukan hal yang harus kau tahu," sambut Claira.

"Cih,,, mari kita lihat, sejauh mana sikap tenangmu ini," cibirnya.

Satu tangannya bergerak kearah pinggang Claira, seolah ingin memeluknya. Melihat hal itu, Jefferi kembali tersadar dan baru akan mengeluarkan suaranya untuk menghentikan mereka ketika hal tak terduga justru terjadi didepannya.

Sebelum tangan pria didepannya sampai di pinggang Claira, ia menangkap pergelangan tangan pria itu, lalu memutarnya, membuat pria itu meringis kesakitan.

"Aaargh,,, "

"Apakah begini caramu memperlakukan seorang wanita?" dengus Claira.

"Aku sudah cukup bersabar dan menahan diri mengingat kau hanya seorang pelajar, tapi kau bersikap seperti seorang preman,"

"Dan ingatlah hal ini dengan baik, aku bukan termasuk orang yang bisa terus bersabar," lanjutnya.

Salah satu dari mereka mencengkram bahu Claira, namun dia bernasib sama. Claira meraih tangan yang menyentuh bahunya dengan gerakan cepat, memutar tangannya lalu mendorongnya dengan satu sentakan telapak tangannya hingga dia tersungkur.

'KRAAKK,,!!'

Suara benda jatuh disertai suara retakan membuat Claira menatap kotak kuenya yang kembali pecah karena ulah mereka.

Tiga orang tersisa seakan tidak peduli dengan apapun dan serentak menyerang Claira, namun Claira mengalahkan mereka semua dengan mudah.

Banyak dari gerakan yang dilakukan Claira adalah menghindar serangan dari mereka yang menyerangnya dan membalas menyerang seperlunya, namun tetap berhasil membuat mereka tersungkur. Lima orang yang menyerang Claira kalah dalam waktu singkat.

Gerakannya tampak gemulai, namun memiliki tenaga yang cukup kuat, bahkan dengan rambut panjang yang terurai tidak membuat Claira kesulitan untuk bergerak.

Claira mengambil kotak yang tadi terjatuh dan menatap tajam pada lima orang yang sudah ia kalahkan.

'Andai aku tidak mengingat bahwa kalian adalah pelajar, aku lebih senang mematahkan tangan kalian,' batin Claira menggeram kesal.

"Aishh,,,, aku bahkan belum lama ini membelinya, dan kalian merusaknya!" geram Claira.

Tangannya terulur mencengkram kerah baju yang tadi melepaskan topinya, dan mengangkat tubuh besar itu dengan mudah hanya menggunakan satu tangannya.

"Ganti!" pinta Claira.

"Kau tahu? Uang tidak jatuh dari langit saat kau membutuhkannya dan aku membeli ini menggunakan uang, ganti ini segera maka urusan kita selesai," ucap Claira kesal.

"B-B-Baik,,, saya akan ganti," jawabnya terbata.

Claira melepaskan cengkramannya, membuat tubuhnya terhempas ke tanah. Dia segera merogoh saku celananya dan memberikan beberapa lembar uang pada Claira dengan tangan gemetar.

Claira menerima uang itu dan menghitungnya, mengambil uang sebanyak yang ia perlukan dan mengembalikan sisanya

"Ini terlalu banyak, aku hanya butuh ini untuk membeli kotak yang baru," ucap Claira mengembalikan sisa uang pada pria yang masih terduduk ditanah.

"T-T-Tapi,,,"

Claira membungkuk membuat dia tidak melanjutkan kalimatnya dengan rasa was-was Claira akan kembali menghajar mereka, namun Claira membungkuk hanya untuk mengambil topinya yang terjatuh, lalu memakainya.

"Aku bukan preman ataupun tukang palak yang akan merampas uangmu tanpa alasan, dan mengganti sesuatu yang kau rusak adalah bentuk dari tanggung jawab,"

"Belajarlah dengan benar," saran Claira sebelum menjauh dari mereka menuju sepeda motornya.

Claira segera meninggalkan lingkungan universitas dengan tetap membawa kotak yang telah rusak, mengabaikan tatapan syok dari semua orang yang terus melihatnya sampai dirinya menghilang dari pandangan mereka.

"....."

"..."

"EEEEHHHHHHH,,,,,,,!!!!!!"

. . . . .

. . . . .

To be Continued...

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

waduh minimal nya aja mengerikan😱

2025-01-23

1

HNF G

HNF G

pada syock semua ya😅😅😅

2024-11-20

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

halo Jefrei.. jantung aman kan??

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 1.PROLOG
2 2. OSC 2
3 3. OSC 3
4 4. OSC 4
5 5 OSC 5
6 6. OSC 6
7 7. OSC 7
8 8. OSC 8
9 9. OSC 9
10 10. OSC 10.
11 11. OSC 11
12 12. Pertemuan dengan Felix. OSC 12
13 13. Kembalinya Jefferi. OSC 13
14 14. Saling Terhubung. OSC 14
15 15. Pertemuan Tak Sengaja. OSC 15.
16 16. Sisi Lain. OSC 16.
17 17. Nyata Dan Tidak. OSC 17.
18 18. Benar Dan Salah. OSC 18.
19 19. Anggota Baru. OSC 19.
20 20. Resmi. OSC 20.
21 21. Masalah Tanpa Disengaja. OSC 21.
22 22. Bertemu. OSC 22.
23 23. Rencana. OSC 23.
24 24. Setengah Lancar. OSC 24.
25 25. Mengenal. OSC 25
26 26. Terjadi Begitu Saja. OSC 26.
27 27. Di Incar. OSC 27.
28 28. Siapa Mereka? OSC 28.
29 29. Tepat Waktu OSC 29.
30 30. Asing OSC 30.
31 31. Mengenal OSC 31.
32 32. Bersikap OSC 32.
33 33. Situasi OSC 33.
34 34. Fakta OSC 34.
35 35. Kebenaran OSC 35.
36 36. Masa Lalu (Claira- Ricardo) OSC 36.
37 37. Masa Lalu (Claira-Ricardo 2) OSC 37.
38 38. Masa Lalu (Claira-Ricardo 3) OSC 38.
39 39. Masa Lalu (Claira-Ricardo 4) OSC 39.
40 40. Masa Lalu (Claira - Ricardo ) OSC 40.
41 41. Masa Lalu ( Claira - Ricardo 5 ) OSC 41.
42 42. Masa Lalu (Claira- Ricardo 6) OSC 42.
43 43. Masa Lalu ( Claira- Ricardo End) OSC 43.
44 44. Berubah OSC 44.
45 45. Bersikap Sama OSC 45.
46 46. Mencairkan Suasana OSC 46.
47 47. Bersama OSC 47.
48 48. Rencana Pergi OSC 48.
49 49. Panggilan Pertama OSC 49.
50 50. Perubahan Perlahan OSC 50.
51 51. Pergi Di Luar Rencana OSC 51.
52 52. Melindungi OSC 52.
53 53. Damai OSC 53.
54 54. Jägermeister OSC 54.
55 55. Bertindak OSC 55.
56 56. Penyusup OSC 56.
57 57. Kiss OSC 57.
58 58. Jägermeister 2 OSC 58.
59 59. Merencanakan Sesuatu OSC 59.
60 60. Makan Bersama OSC 60.
61 61. Intensitas OSC 61.
62 62. Kilasan Singkat OSC 62.
63 63. Membujuk OSC 63.
64 64. Membuka Diri OSC 64.
65 65. Sebuah Subjek Ancaman OSC 65.
66 66. Kedatangan Seseorang OSC 66.
67 67. Ancaman OSC 67.
68 68. Kekonyolan Dua C OSC 68.
69 69. Ancaman 2 OSC 69.
70 70. OSC 70.
71 71. OSC 71.
72 72. OSC 72.
73 73. OSC 73.
74 74. OSC 74
75 75. OSC 75.
76 76. OSC 76.
77 77. OSC 77.
78 78. OSC 78.
79 79. OSC 79.
80 80. OSC 80.
81 81. 0SC 81.
82 82. OSC 82.
83 83.OSC 83.
84 84. OSC 84.
85 85. OSC 85.
86 86. OSC 86.
87 87. OSC 87.
88 88. OSC 88.
89 89. OSC 89.
90 90. OSC 90.
91 91. 0SC 91.
92 92. OSC 92.
93 93. OSC 93
94 94. OSC 94
95 95. OSC 95.
96 96. OSC 96.
97 97. OSC 97.
98 98. OSC 98.
99 99. OSC 99
100 100. OSC 100
101 101. OSC 101.
102 102. OSC 102
103 103. OSC 103.
104 104. OSC 104
105 105. OSC 105
106 106. OSC 106.
107 107. OSC 107.
108 108. OSC 108.
109 109. OSC 109.
110 110. OSC 110.
111 111. OSC 111.
112 112. OSC 112.
113 Ucapan Terima Kasih dan Karya Baru
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1.PROLOG
2
2. OSC 2
3
3. OSC 3
4
4. OSC 4
5
5 OSC 5
6
6. OSC 6
7
7. OSC 7
8
8. OSC 8
9
9. OSC 9
10
10. OSC 10.
11
11. OSC 11
12
12. Pertemuan dengan Felix. OSC 12
13
13. Kembalinya Jefferi. OSC 13
14
14. Saling Terhubung. OSC 14
15
15. Pertemuan Tak Sengaja. OSC 15.
16
16. Sisi Lain. OSC 16.
17
17. Nyata Dan Tidak. OSC 17.
18
18. Benar Dan Salah. OSC 18.
19
19. Anggota Baru. OSC 19.
20
20. Resmi. OSC 20.
21
21. Masalah Tanpa Disengaja. OSC 21.
22
22. Bertemu. OSC 22.
23
23. Rencana. OSC 23.
24
24. Setengah Lancar. OSC 24.
25
25. Mengenal. OSC 25
26
26. Terjadi Begitu Saja. OSC 26.
27
27. Di Incar. OSC 27.
28
28. Siapa Mereka? OSC 28.
29
29. Tepat Waktu OSC 29.
30
30. Asing OSC 30.
31
31. Mengenal OSC 31.
32
32. Bersikap OSC 32.
33
33. Situasi OSC 33.
34
34. Fakta OSC 34.
35
35. Kebenaran OSC 35.
36
36. Masa Lalu (Claira- Ricardo) OSC 36.
37
37. Masa Lalu (Claira-Ricardo 2) OSC 37.
38
38. Masa Lalu (Claira-Ricardo 3) OSC 38.
39
39. Masa Lalu (Claira-Ricardo 4) OSC 39.
40
40. Masa Lalu (Claira - Ricardo ) OSC 40.
41
41. Masa Lalu ( Claira - Ricardo 5 ) OSC 41.
42
42. Masa Lalu (Claira- Ricardo 6) OSC 42.
43
43. Masa Lalu ( Claira- Ricardo End) OSC 43.
44
44. Berubah OSC 44.
45
45. Bersikap Sama OSC 45.
46
46. Mencairkan Suasana OSC 46.
47
47. Bersama OSC 47.
48
48. Rencana Pergi OSC 48.
49
49. Panggilan Pertama OSC 49.
50
50. Perubahan Perlahan OSC 50.
51
51. Pergi Di Luar Rencana OSC 51.
52
52. Melindungi OSC 52.
53
53. Damai OSC 53.
54
54. Jägermeister OSC 54.
55
55. Bertindak OSC 55.
56
56. Penyusup OSC 56.
57
57. Kiss OSC 57.
58
58. Jägermeister 2 OSC 58.
59
59. Merencanakan Sesuatu OSC 59.
60
60. Makan Bersama OSC 60.
61
61. Intensitas OSC 61.
62
62. Kilasan Singkat OSC 62.
63
63. Membujuk OSC 63.
64
64. Membuka Diri OSC 64.
65
65. Sebuah Subjek Ancaman OSC 65.
66
66. Kedatangan Seseorang OSC 66.
67
67. Ancaman OSC 67.
68
68. Kekonyolan Dua C OSC 68.
69
69. Ancaman 2 OSC 69.
70
70. OSC 70.
71
71. OSC 71.
72
72. OSC 72.
73
73. OSC 73.
74
74. OSC 74
75
75. OSC 75.
76
76. OSC 76.
77
77. OSC 77.
78
78. OSC 78.
79
79. OSC 79.
80
80. OSC 80.
81
81. 0SC 81.
82
82. OSC 82.
83
83.OSC 83.
84
84. OSC 84.
85
85. OSC 85.
86
86. OSC 86.
87
87. OSC 87.
88
88. OSC 88.
89
89. OSC 89.
90
90. OSC 90.
91
91. 0SC 91.
92
92. OSC 92.
93
93. OSC 93
94
94. OSC 94
95
95. OSC 95.
96
96. OSC 96.
97
97. OSC 97.
98
98. OSC 98.
99
99. OSC 99
100
100. OSC 100
101
101. OSC 101.
102
102. OSC 102
103
103. OSC 103.
104
104. OSC 104
105
105. OSC 105
106
106. OSC 106.
107
107. OSC 107.
108
108. OSC 108.
109
109. OSC 109.
110
110. OSC 110.
111
111. OSC 111.
112
112. OSC 112.
113
Ucapan Terima Kasih dan Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!