Wah, sungguh mencari perkara besar Ashton pada Greisy. Greisy semakin naik darah dengan perkataan Ashton yang seolah merendahkan dirinya.
“Eh, kamu pikir aku nggak laku gitu. Hello, tuan Ashton terhormat, saya Greisy wanita yang membuat setiap kaum pria terpikat. Kamu bilang aku nggak laku? Asal kamu tahu yah, aku itu nggak perlu ngejar cowok, yang ada cowok yang datang sendiri ke hadapanku, bahkan menyatakan cintanya padaku!" jelasnya dengan membanggakan diri sendiri.
Ashton malah senyum remeh, penjelasan itu serasa tidak berguna untuknya.
“Alasan, padahal memang gak ada orang yang suka,” sindirnya.
“Masih gak percaya juga yah. Saya Greisy telah ditembak oleh Garvin, ketua tim KKN kuliah di desa. Bahkan pernyataan cintanya membuat aku begitu senang, karena aku juga sangatlah menyukai dirinya,” jelasnya secara terbuka. Tanpa sadar Greisy telah mengungkapkan perasaannya pada Ashton.
Ashton yang mendengarkan pernyataan itu, seketika diam dan membuang pandangannya ke arah lain. Hatinya bergemuruh hebat saat Greisy telah melontarkan perasannya yang jelas bukan untuk Ashton. Ada orang lain yang ternyata disukai oleh Greisy. Jiwanya serasa terbakar hebat setelah ada ucapan yang ia tidak bisa terima.
Melihat Ashton yang tidak merespon kembali, Greisy berpikir mengapa Ashton diam.
“Kenapa diam?" tanyanya.
“Siapa pria yang kau sukai?” tanyanya secara langsung. “Garvin, cocok juga untukmu. Semoga kamu langgeng yah,” ucapnya dengan nada rendah.
Greisy membelalakkan matanya, ia sadar atas ucapannya sendiri. Ditepuknya mulut yang mudahnya cerocos tanpa disaring terlebih dahulu. Greisy merutuki dirinya sendiri. Greisy kembali duduk di samping Ashton.
“Kenapa kita harus bicara ini sih. Sebenarnya ada yang lebih penting dari hal ini. Jadi, gimana dong? Bantuin aku!” rengeknya.
“Kamu lebih baik pulang, selesaikan urusanmu sendiri,” Ashton berdiri dan secepat mungkin melijit dari tempat itu.
Greisy semakin kebingungan. Ashton tidak mau, dan masalahnya tidak ada solusi sama sekali. Tanpa sadar dalam keadaan duduk, Ashton tidak lagi berada di sekitarnya.
Hening beberapa menit, Greisy langsung sadar dirinya telah ditinggalkan. Greisy berdiri dan melihat pohon-pohon tinggi yang menggerakan daun-daunnya.
“Ashton! Ashton! Lo kenapa sih? Plis bantu aku!" pintanya teriak di area hutan yang semakin seram.
“Ashton!” panggilnya berulang kali. Langkah kakinya terus berjalan memasuki hutan, namun Ashton sama sekali tidak menyahut.
Greisy malah merasa tidak enak, dan bahkan bersalah. Namun letak kesalahannya tidak ia ketahui dimana.
Rumput yang bertumbuh memenuhi tanah yang semakin memanjang membuat Greisy sedikit takut salah langkah pada setiap lubang tanah yang tersedia.
“Ashton, kau dimana?” ucapnya setelah beberapa menit membuat nafasnya tersengal-sengal. Keningnya sudah dipenuhi cucuran keringat. Tenaganya pun cukup terkuras, Greisy memilih isitirahat di bawah pohon. Tidak sengaja bola matanya melihat ular cobra menjalar ke arahnya, sontak saja membuatnya bangkit beridiri dengan rasa panik.
"Ah!" pekiknya ketakutan
“Hush... Hush..." Greisy berusaha untuk mengusir ular tersebut, namun malah semakin mendekat. Greisy tidak ada pilihan selain lari.
Namun ullar itu ikut turut mengejarnya.
“Tolong! Tolong!” Teriaknya minta tolong, berharap ada orang yang menolongnya. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang dengan raut wajah takut.
Greisy sudah kelelahan dan langkah kakinya malah semakin lambat. Nafasnya tidak beraturan lagi. Air matanya sudah lolos jatuh membasahi pipinya. Hatinya berharap seorang yang pernah menolongnya di hutan, datang lagi, Namun sama sekali tidak datang. Greisy jatuh ke tanah karena tidak tahan lagi berlari.
Ular itu semakin mendekat, sementara Greisy penuh ketakutan, hanya bisa memundurkan badannya perlahan-lahan dengan menyeret kakinya.
Hati kecilnya memanggil Ashton agar menolongnya, namun Ashton sama sekali tidak datang.
“Ashton tolong aku!" panggilnya sekuat mungkin. Tidak ada sahutan lagi, kini Greisy pasrah, ular itu sudah berada di ujung kakinya, sudah bersiap untuk mematuk Greisy.
“Ahk!!!” pekiknya dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments