11

Para gerombolan yang datang terkejut melihat kemurkaan sang tuannya. Tidak hanya mereka, wanita yang tengah digendongnya lebih terkejut. Ia juga melihat kekuatan yang bersinar nampak sekelibat itu mampu menjatuhkan pria itu.

“Maaf tuan, lebih baik anda menyerahkan wanita itu! Sebelum kami bertindak kekerasan," ujar pria yang membantu temannya kembali bangun. Para pengikutnya merasa aneh dengan Ashton yang bisanya menolong wanita itu. Wanita adalah manusia dan sudah melanggar perjanjiannya, maka tidak ada pilihan akan dijadikan sebagai manusia serigala.

“Tidak ada yang boleh membantah perkataanku!” sentak Ashton menggelagar. Namun para pengikutnya yang semakin bertambah mendekati mereka saat suara yang bergema dari Ashton, didengarkan oleh manusia serigala lainnya.

“Maaf tuan, kami akan tetap membawa wanita itu!” seketika dengan seperti angin kencang diantara mereka berhasil merampas wanita itu dari tangan Ashton. Ashton linglung karena salah satu diantara mereka menghembuskan serbuk yang membuat bola matanya perih sesaat.

“Kurang ajar! Ini tidak bisa terjadi, kemana mereka membawa wanita itu? Ahk sial!” Ashton mendadak orang yang tidak tahu arah. Ia mencari sana-sini namun tidak menemukan mereka. Ia mengingat wanita yang sendu itu mampu membuatnya tenang, namun saat ini nyawanya terancam.

“Greisy! Greisy!” Panggilnya berulang kali.

Namun tidak ada sahutan sama sekali.

“Greisy!” ucapnya menggelagar di suatu ruanga tempat ia istirahat. Ia terbangun dengan nafas yang tidak beraturan.

“Ya ampun nak," sang ibu mendekati putranya dengan penuh khawatir. Ibu duduk di tepi kasur mendekati putranya pelan dan memeluknya erat.

Ashton terbangun dari alam mimpinya. Ia keringat dingin dan takut dengan apa yang dimimpikan tadi serasa nyata. Ia membalas pelukan ibu yang melahirkannya. Sang ayah yang hanya berdiri tidak menganggu aktivitas itu.

“Mama kangen nak, kamu tiga hari ini terbaring. mama khawatir,”ucap ibu mengelus-elus pundak sang putra. Ashton tidak menjawab, yang dibutuhkan hanya energi positif untuk membuang rasa ketakutan itu.

Raja Dalbert malah tersingkap dengan teriakan sang putra. Bangun dan menyebut nam seorang yaitu Greisy. Tidak biasanya putranya memimpikan seseorang dan nama itu seorang perempuan. Apakah putranya sedang jatuh hati pada seseorang! gumamnya dalam hati.

“Hem,” dehem ayah, kedua orang yang dicintainya melepas pelukan.

“Siapa Greisy? Hingga kamu ketakutan saat bangun seperti tadi,” ujar sang ayah menyeledik. Entah mengapa anaknya semakin aneh sejak beberapa hari yang lalu. Kedatangannya kemarin tersenyum sendiri di teras, jarang pulang, dan salah seorang pengikutnya memberitahu bahwa Ashton berada di gerbang hutan.

Ashton terkejut, lidahnya berkelu untuk menjawab pertanyaan sang ayah. Tidak mungkin ia menceritakan Greisy, yang mana ia sendiri juga tidak tahu siapa wanita itu lebih jelasnya. Ia menolong hanya itu yang ia lakukan, selebihnya tidak Ashton tahu.

“Ih ayah, anak baru siuman ini malah diintrogasi. Gak boleh tahu. Sudah nak, jangan terlalu dipikirkan, pikirkan kesehatanmu," ucap mama lembut. Ashton melirik, dan tahu bahwa mama sedang menyelamatkan dirinya dari pertanyaan ayah.

“Sudah lebih baik kamu istirahat!” mama membaringkan kembali Ashton di kasur yang bernuansa merah pekat.

Selamat itu yang bergejolak di dada Ashton. Setidaknya terhindar pertanyaan yang membuatnya kalang kabut. Orang tuanya melenggang keluar dari kamar Ashton. Ashton menatap langit-langit kamarnya, seraya pikirannya berkelana pada wanita yang dimimpikan tadi. Sungguh mimpi yang berhasil memporak-porandakan perasaannya. Greisy wanita yang pernah ia tolong, malah ditangkap oleh satu bangsanya. Gil ajika hal itu terjadi.

Entah mengapa perasannya membenci hal itu jika terjadi.

Tetapi tunggu, mengapa wanita itu hadir dimimpinya? Aneh jika putra raja memimpikan seorang perempuan. Ashton pria yang dikenal dingin namun kejam dalam segala hal yang mengusik. Mungkinkah ini pertanda bahwa dirinya dengan wanita itu akan kembali bertemu? Jika memang iya, Ashton malam tersenyum bahagia jika wanita itu datang lagi. Ashton membayangkan wanita cantik berambut panjang dan bola mata yang menghanyutkan dirinya dalam kedamaian. Ashton melupakan bagian mimpinya bahwa Greisy ketahuan oleh manusia serigala. Hatinya masih berbunga-bunga memikirkan Greisy.

“Mama kenapa ajak ayah keluar? Aku masih bertanya pada putra kita. Mama malah narik aku,” sewot suaminya yang merenggut kesal di kamar.

Istrinya malah mengelengkan kepala melihat suami yang tampak kesal duduk membelakangi dirinya. Tidak ada sahutan, Dalbert menoleh ke belakang, istrinya terbaring di balutan selimut.

“Astaga mama!" pekik Dalbert melihat istrinya malah memilih tidur.

“Tidur yah. Ini sudah malam, mama ngantuk berat nih,” ujarnya enteng. Ayah semakin merutuk mau tidak mau ia juga ikut membaringkan diri.

Tidak ada lagi suara, membalikkan diri menatap punggung suaminya. Ia malah tertawa geli membuat suaminya kesal.

"Jangan menertawaiku! Atau tidak kulahap kamu sehabis mungkin!” ucapnya tegas tidak main-main. Istrinya kembali merenggut kembali membelakangi.

Menyambut suasana yang begitu cerah, para manusia serigala terkhusus wilayah Dalbert sedang lalu Lalang mencari buru untuk makanan. Biasanya daging dan darah diperoleh dari hewan yang mereka merayakan kesembuhan para pengikutnya yang sudah sehat kembali.

Kesediaan makanan dan olahan makanan dihidangka pada meja yang memanjang.

Biasanya mereka akan memakan hewan buruan itu secara bersamaan, jika sudah mencapai hal yang membahagiakan. Dan saat ini mereka bersama di meja makan sambil menikmati makanan yang telah diburu sebelumnya.

Sementara suami istri yang sedang berdrama ala rumah tangga pada umumnya, karena masalah sipele pasti dibesarkan dan itu ulah suami. Melihat Dalbert membuat Jasmine selaku istri berusaha membujuknya supaya bergabung dalam acara makan bersama itu.

“Sudahlah yah, jangan seperti anak kecil! Ayo kita pergi makan, mereka sudah nunggu di sana pasti,”bujuknya pada suami sedang duduk di bangku kebesarannya. Dalbert tidak merespon sama sekali dan malah acuh.

Ratupun berjalan mengarah pada suami dan keberanian yang nekad ia mencium bibir suami dengan lahap. Itu sukses membuat Dalbert terkejut.

“Sudah ayo makan!" ajak istri tercinta dengan lembut.

“Sogokanmu tidak berlaku bagiku,” ucapnya cuek namun ada kesenangan tersendiri di hati melihat agresifnya istri tercinta.

“Astaga ayah. Harus berapa lama lagi aku menunggu. Itu juga ayah menanyakan yang membuat putraku takut untuk menjawab pertanyaamu. Aku tidak mau putraku sakit lagi, cukup ia terbaring tiga hari,” sentak Jasmine.

"Yah, setidaknya aku harus tahu putraku sedang dekat dengan siapa?" ujar ayah tidak mau kalah.

“Dia sudah besar, Ashton berhak memilih dengan siapa dia dekat. Kita sebagai orang tua hanya perlu mendukungnya, bukan mengekangnya,” jawab istri yang sudah mode galak.

Dalbert sedikit menunduk. Mengekang Ashton itu memang tidak pernah ia terapkan pada putranya. Ashton selalu dibebaskan dan Ashton tidak pernah melakukan kesalahan pada dirinya. Selama ini juga Ashton selalu membanggakan dirinya. Dalbert merenungi apa yang diucapkan istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!