Reynaldo terus memandang Kaisar dari kejauhan, dan beberapa teman sekolah Violet juga, mereka melihat senyum bahagia di wajah Violet, dan betapa tampannya Kaisar.
Acara pun selesai, Kaisar sudah beberapa kali di telpon Bu Sum, karena sudah jam 10 malam, dia langsung ke parkiran dan mengambil mobil, yang kali ini dia bawa, untuk menjemput Violet.
Kaisar datang dan memanggil bundanya, yang berdiri bersama dengan Anggi serta yang lain, di kejutkan dengan suara Kaisar.
"Ayo Bunda, kita sudah lewat waktu jam pulang, ucap Kaisar dengan lembut.
Teman-teman Violet terkesima dengan cara Kaisar berbicara, Violet segera mengakhiri perbincangannya dan segera menghampiri mobil miliknya.
Kembali lagi teman-teman Violet di buat sesak napas, saat melihat Koenigsegg Jesko, mobil yang baru datang sekitar sebulan lalu, di hadiahkan perusahaan untuk sangat Tuan Muda yang sudah masuk SMA.
Setelah bundanya memasang seat belt, Kaisar langsung melajukan mobilnya perlahan untuk keluar ke jalan raya.
"Anggi, itu mobil sangat mahal, ucap teman-teman Violet, yang diwakili Reyne.
"aku juga baru lihat mobilnya, memang dia cerita, kalau dia baru beli mobil untuk Putranya, berarti itu mobilnya, ucap Anggi.
"Kenapa kamu pakai mobil ini nak, ucap Violet, yang heran dengan putranya.
"Biar teman-teman ibu tidak lagi meremehkan ibu, seperti di acara Tante Anggi, ucap Kaisar
Pagi menggantikan malam, nampak bi Sumi sudah selesai menata sarapan di atas meja, dan mengambilkan makanan untuk Violet dan Kaisar.
"Gimana acara nya, tanya Bu Sumi.
"Biasalah Bu, budek kuping mendengar ocehan mereka, yang tidak jelas, makanya dari dulu, Violet malas ke acara-acara seperti itu, jawab Violet.
"Hehehehe, itulah dunia luar, harta adalah bungkusan terbaik untuk hal apa pun, jawab Bu Sumi.
"Bunda, Kaisar ingin ke Mall, mau ketemu teman SMP, boleh gak? tanya Kaisar.
"Boleh dong, mau bawa mobil atau naik taksi seperti biasa? Tanya Violet.
"Taksi saja bunda, nanti, teman-teman pada heboh, ucap Kaisar.
Kaisar sendiri, di sekolah nya, hanya sedikit teman nya, itupun teman sejak dia TK, mereka berpikir, Kaisar memiliki keluarga seperti mereka, yang bekerja di Perusahaan orang lain.
"Ya sudah, hati - hati, apa dompet mu masih ada uang cash, tanya Violet.
"Masih ada 600 ribu, taksi online bayar pakai Aplikasi saja, ucap Kaisar.
"Ya sudah kalau begitu, jangan pulang lewat Maghrib, ingat besok Kaisar hari pertama masuk sekolah, ucap Violet mengingatkan.
"Baik Bunda, jawab Kaisar.
Waktu telah menunjukkan jam 09.00, taksi juga tiba, Kaisar pamit ke Violet dan Bu Sumi, untuk feeder busway, tujuan Mall Gandaria City, Jakarta Selatan.
Kaisar di biasakan hidup sederhana, walau kadang ke sekolah di antar sopir, tapi lebih banyak Violet mengantar nya menggunakan mobil pickup restoran.
Jika Kaisar pergi jalan-jalan dengan temannya, mereka semua naik angkutan umum, sama halnya jika Kaisar mau main ke rumah kawannya dia lebih cenderung naik Taksi, soal rumah besarnya, teman-temannya tau mereka numpang, karena belum punya rumah.
Tiba di Stasiun bus, teman-temannya sudah menunggu nya, Yori, Denis dan Romel, mereka bertiga adalah teman dari TK, Violet akrab dengan ketiga orang tuanya anak-anak itu.
Sebenarnya masih ada satu lagi, tapi dia anak perempuan, namun sekarang lagi berada di negara ibunya yang orang inggris.
Violet membaca seluruh laporan yang di berikan oleh Bianca Rosalina, ada hal menarik yang di sampaikan olehnya.
Bianca melaporkan, ada kavling di daerah strategis, 10 ribu meter, 8
kavling gandeng, artinya ada 8 hektar, harga pembelian sekaligus, 45 triliun, lokasi dekat Pantai.
Dengan Cepat Violet menghubungi Bianca, agar segera mengeksekusi Lahan tersebut, dan jika ada lahan kecil-kecil di deretan itu segera eksekusi.
Bianca yang sedang duduk Santai bersama suaminya, segera membalas pesan Violet, bahwa ada 2 hektar yang di pecah menjadi 4 kavling, dan jika di beli, maka kompleks 10 hektar itu akan jadi Zona ekslusif VK Group Company.
"Baik Blanca, besok segera urus saya ingin paling lambat 3 hari sudah tanah tersebut sudah menjadi milik perusahaan kita, buat hotel dan apartemen, buat juga supermarket, Perintah Violet.
"Baik Nona Muda, jawab Blanca, dan juga langsung berbicara dengan pengurus lahan itu, dan sepakat besok siang akan ketemu.
Bianca segera melaporkan agar Violet bisa menyiapkan dananya.
Violet segera, mentransfer dana dari beberapa rekening yang biasa di pakai untuk bermain saham, setelah menyisakan jutaan Dolar, di beberapa rekening miliknya.
Dana terkumpul sebesar 60 triliun, dan itu sudah cukup membeli dan membangun di lahan itu, jika kurang bisa di pakai uang yang memang sudah ada sekitar 200 triliun, miliknya di luar pendapatan perusahaannya, 200 triliun hasil dari penjualan batu permata dan Herbal, serta Pill.
Hingga saat ini, ada beberapa klinik yang memesan beberapa formula untuk kecantikan.
Pagi sudah berganti, di meja makan sudah duduk 3 orang beda usia, Bu Sumi, Violet dan Kaisar.
"Disekolah harus baik-baik, tampil sederhana seperti dulu kamu SD dan SMP, ucap Bu Sumi.
"Lebih nyaman seperti Nek, jawab Kaisar yang memang lebih senang bergaya seperti ibunya yang sederhana.
"Ya sudah, apa semuanya sudah lengkap, tanya Violet.
"Sudah Bunda, jawab Kaisar kemudian menuju teras.
Untuk hari pertama masuk sekolah, Violet akan mengantarnya, dia menggunakan mobil bak terbuka milik restoran.
Violet yang tampil sederhana, lebih tepatnya seperti emak-emak pada umumnya, kaos longgar dan celana pendek, serta tas kecil.
Beberapa ibu-ibu melihat Violet parkir mobil serta mengajak Kaisar, pada hari itu, ada acara, bagaimana orang tuan,mengantar anaknya ke Kelas, setelah upacara bendera.
Beberapa ibu-ibu mendekati Violet sambil ngobrol santai menunggu selesai upacara, mereka ingin tahu siapa anak nya Violet dan kelas apa.
Selesai mengantarkan Kaisar di kelasnya, violet langsung menuju parkiran, karena mobilnya mau dipakai.
Di depan Gerbang sekolah, ada seorang ibu-ibu membuka payung dan hendak berjalan kaki, cuaca gerimis hingga ibu itu membuka payung nya.
"Halo Bu, mau pulang kemana? tanya Violet.
"Disana Bu, lampu merah belok kiri, ada Perumahan di situ, jawab ibu itu.
"Itu masih jauh Bu, ayo naik, saya lewat kompleks perumahan itu, jawab Violet sambil membuka pintu mobil.
Ibu itu tanpa menolak dan langsung naik, ibu itu yang duduk bersama dengan Violet sambil menunggu upacara selesai.
Ibu itu memiliki seorang anak gadis satu-satunya, Suaminya pergi meninggalkan nya dan menikah di Malaysia, dia membuka usaha warung nasi, warisan ibunya.
"Terimakasih Bu, motor saya lagi di bengkel, jadi hari ini jalan kaki saja, ucap ibu itu.
"Sekalian olah raga, tapi kan hujan Bu, Ucap Violet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments