Bab.02. Di kampung Bu Sum

Aku juga bersumpah tidak akan pernah menggunakan nama keluarga dan menyebut kalian sebagai keluarga ku, jika anakku lahir, aku akan ajarkan, bahwa aku ibunya lahir dari seekor anjing, ucap ku dan keluar dari Rumah.

"Tuan mohon Maaf, saya berhenti bekerja sekarang, tugas saya sudah selesai, ucap bibi pengasuh.

"Tidak perlu berhenti, kerja saja baik-baik disini, ucap Mantan ayahnya Violet.

"Maaf Tuan, dari bayi aku yang merawat Nona Muda, dari kecil dia tidak pernah kalian perhatikan, dia sakit pun kalian biarkan, jika Tuan dan nyonya sudah membuangnya seperti anjing',biar aku yang merawatnya.

"Oh terserah bibi, dia sudah bukan urusan kami, sudah saya transfer gaji bibi dan pesangon, dan pergilah, ucap Fahri mantan ayah Violet.

Saat aku berjalan, bibi memanggil ku, ternyata dia sudah duluan dapat taksi, padahal rencananya aku mau ke puncak, tapi di dalam taksi bibi bilang ikut dua saja ke kampungnya.

"Nona Muda, ikut bibi saja, bibi tidak punya anak, sejak suami dan Putra bibi meninggal tertabrak truk.

Bibi masih punya rumah dan sawah, walau sedikit jauh dari kampung, terserah Nona Muda mau sampai kapan di kampung bibi, ucapnya.

"Terimakasih bi, sudah mau menerima ku, setelah anakku lahir aku akan bekerja, tadi sudah ku kirim pesan ke sahabat ku agar ijazahku tolong di ambil, ucap ku

"Ya sudah sekarang kita ke stasiun kereta, selebihnya kita pikirkan nanti, fokus saja dengan kandungan mu, ucap bibi hingga membuatku tenang.

"Bibi, kita mampir ATM dan toko komputer dan handphone, aku mau tukar handphone ini dengan uang lebih murah, serta ke Toko Perhiasan aku mau menjual seluruh perhiasaan milikku, lumayan buat tabungan.

Akhirnya kami tiba di pusat perbelanjaan dan aku menjual seluruh perhiasaan ku termasuk kalung berlian pemberian mereka, yang tersisa tinggal Liontin dengan bandul batu berwarna Merah.

Had penjualan perhiasan sebesar 150 juta, kemudian iPhone 15 Pro varian tertinggi, aku tukar Dengan laptop, tablet dan handphone seharga 4 juta.

Aku membeli Nomor baru dan kartu internet, kemudian aku mengirim pesan kepada sahabat Anggi, kemudian aku bibi Pengasah melanjutkan ke stasiun Kereta Gambir.

Perjalanan kami lanjutkan dengan kereta dan beberapa jam kemudian kami tiba di kampung Bibi Pengasuh, dengan menggunakan taksi.

Bibi Sumiati itulah namanya, dan mulai hari ini, aku menyebut nya ibu, aku sempat mengecek saldo ku di Bank ternyata tabunganku lumayan banyak, aku tabung dari SMP hingga kukis SMA, juga pemberian almarhum kakek dan nenekku, totalnya 600 juga tambah dengan Hasil penjualan perhiasan total semuanya 700 juta, sisa uang cash 50 juta, isng di ATM yang berikan orangtuaku atau mantan, juga masih ada sekitar 75 juta, cukup untukku bertahan hingga selesai melahirkan.

Bu Sumiati, membawaku ke RT setempat, dan menceritakan bahwa, adalah anak temannya yang sudah meninggal, sedangkan aku adalah korban pemerkosaan, akhirnya aku di ijinkan tinggal itu.

Hari tetap berganti, Bu Sumiati membuka warung di pinggir jalan, kebetulan, depan rumah halaman lumayan luas, dan juga jalan raya depan rumah adalah jalan alternatif antar kota.

Tak terasa, kehamilan ku sudah 7 bulan, Bu Sum melarang ku bekerja berat.

Selama kehamilan, aku isi dengan menulis di sebuah platform novel on-line dan lumayan, 3 judul novelku, semua sudah terkontrak, walau hasil tidak banyak, tapi minimal, aku bisa dapat uang 2 hingga 3 juta, walau baru 2 bukan terakhir ini aku mendapatkan bayarannya.

karena aku yang modalin, maka Bu Sum minta aku yang mengatur keuangan warung, pendapatan lumayan, bisa 5 juta sebulan, cukup buat kami makan sehari-harinya, karena Bu Sumi juga bilang, uang gaji dan pesangon dia juga banyak, hasil sawah lumayan.

Aku Bu Sumi tidak kekurangan uang dan juga makanan, makanya kami berdua hidup Seperti biasa.

Saat ini saya dan Bu Sum sudah berada RS, untuk melahirkan, selama kehamilan, Bu Sumi sangat telaten mengurus ku, hingga berjanji, akan merawatnya hingga dapat di panggil yang kuasa.

Selesai adzan subuh, akhirnya aku 100 % jadi menjadi seorang ibu, dengan Bayi laki-laki, lahir secara normal.

Aku menamainya Kaisar Dirgantara..

Setelah 3 hari di RS, akhirnya dokter bilang sudah boleh pulang, aku bahagia, walau hidupku telah di rusak, yang kuasa, tetap melindungi ku dan bayiku.

Sebulan setelah melahirkan, tubuhku kini sudah pulih walau belum 100 % tapi aku sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan saat Kaisar tidur.

Warung sudah kembali, dan kini sudah semakin ramai, membuat aku dan Bu Sum sangat bahagia.

Namun kebahagiaan kami terusik dengan adanya cibiran dari warga kampung, yang serakah dan tamak.

Hal itu terjadi, karena usaha mereka katanya sudah sangat menurun omzetnya.

Kami buka dari subuh, dan banyak supir luar kota yang mampir untuk ngopi dan makan kue atau sarapan, karena kami juga ada nasi uduk.

Sedangkan mereka buka sudah siang, Bu Sum siang akan istirahat, gantian aku yang jaga, sambil menulis novel.

Apapun warga serakah itu bicara, tidak gubris oleh Bu Sum, hingga saat ini, Kaisar genap berusia 1 tahun, aku bersyukur Kaisar tidak pernah merepotkan, dia saat ini sudah mulai berjalan walau kadang masih seeing jatuh.

Empat bulan setelah Kaisar ulangtahun, Bu Sum dapat berita, kalau suami adiknya meninggal, dan Bu Sum bilang dia akan datang kesana, dan warung sementara tutup.

Sehari setelah Bu Sum pergi, peristiwa tak terduga terjadi, warga serakah itu datang dan merusak warung kami yang dalam kondisi tutup, entah apa salah kami hingga mereka datang dan merusaknya.

Tidak luas dengan merusak warung kami, ibu-ibu serakah itu datang dengan membawa beberapa laki-laki remaja tanggung itu merangsek masuk kedalam rumah, mereka menendang pintu hingga membuat Kaisar terbangun dan menangis.

Mereka seperti kesetanan menghancurkan apa saja, piring gelas, mangkok hingga meja dan kursi patah mereka buat.

"Hei perempuan murahan, bilang sama ibumu ini peringatan buatnya, agar jangan pernah membuka warung lagi, ucap mereka.

Saat aku berdiri, seorang ibu-ibu datang menamparku dengan kencang hingga bibir ku berdarah dan menetes mengenai Liontin.

Setelah mereka pergi, pintu aku kunci walau tidak rapat, masuk kamar melihat Kaisar yang sudah tertidur lagi.

Aku tidak beritahukan ke Bu Sum karena dia juga dalam keadaan berduka.

Batu saja hendak keluar kamar untuk membersihkan ruang tengah dan membersihkan Warung yang sudah hancur, Tiba-tiba aku di tarik tanpa bisa bergerak.

Dan Pada saat aku buka Mata, aku telah berada suatu yang sangat indah, hamparan bunga, dan pohon buah-buahan yang telah siap untuk di panen.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

menarik

2024-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Baik.01. Diusir dari Rumah
2 Bab.02. Di kampung Bu Sum
3 Bab.03. keajaiban
4 Bab. 04 .Kembali ke Jakarta
5 Bab.05. Naik Perlahan
6 Bab.06. Bertemu ibu dan kakak
7 Bab. 07. Di Pensiun kan
8 Bab.8 Kaisar mengamuk
9 Bab.09 10 tahun kemudian
10 Bab.10. Kaisar dan Para pelayan
11 Bab. 11 Teman-teman sekolah
12 Bab.12. Di ejek
13 Bab.13. Reunian bagian 1
14 Bab. 14. Reunian bagian 2
15 Bab.15. Violet Vs Reynaldo
16 Bab. 16. Nasib Doni
17 Bab. 17. Mulai curiga
18 Bab. 18. hari Pertama sekolah'
19 Bab.19. Keluarga Wismoyo mulai tahu
20 Bab. 20. keseharian Violet
21 Bab.21. Kebodohan Viane
22 Bab.22. Kaisar di pukul Reynaldo
23 Bab.23. melumpuhkan Reynaldo
24 Bab. 24. Beradu kekuatan
25 Bab.25. Penagihan
26 Bab. 26. Tagihan lunas
27 Bab. 27. Cerita di Central Park
28 Bab.28.Kaisar mengusir Wismoyo
29 Bab. 29. Rencana Keluarga Wismoyo
30 Bab. 30. Diakui Karena Sudah kaya
31 Bab. 31. Fahri dan Lineke ke restoran
32 Bab. 32. Keluarga Sadis
33 Bab 33. Pill 1 triliun
34 Bab. 34. Mandala Tua
35 Bab. 35. Pertarungan Kaisar
36 Bab. 36. Mandala Tua
37 Bab. 37. Di Pengadilan
38 Bab. 38. Keluarga memohon
39 Bab. 39. Kaisar mulai Berbisnis
40 Bab. 40. Kuliner ibu dan anak
41 Bab. 41. Gebrakan baru
42 Bab. 42. Usaha Reynaldo
43 Bab. 43. Kebodohan Reynaldo dan 4 temannya
44 Bab. 44. Nasib Peternakan Terbesar
45 Bab.45. Ketegasan Bianca
46 Bab. 46. Violet mengalah ?
47 Bab. 47. Empire Sky Building
48 Bab. 48. Masalah di Kios Kaisar
49 Bab. 49. Musuh Baru
50 Bab. 50. Signature Prime Global
51 Bab. 51. Tiba di London
52 Bab. 52. Wright Family
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Baik.01. Diusir dari Rumah
2
Bab.02. Di kampung Bu Sum
3
Bab.03. keajaiban
4
Bab. 04 .Kembali ke Jakarta
5
Bab.05. Naik Perlahan
6
Bab.06. Bertemu ibu dan kakak
7
Bab. 07. Di Pensiun kan
8
Bab.8 Kaisar mengamuk
9
Bab.09 10 tahun kemudian
10
Bab.10. Kaisar dan Para pelayan
11
Bab. 11 Teman-teman sekolah
12
Bab.12. Di ejek
13
Bab.13. Reunian bagian 1
14
Bab. 14. Reunian bagian 2
15
Bab.15. Violet Vs Reynaldo
16
Bab. 16. Nasib Doni
17
Bab. 17. Mulai curiga
18
Bab. 18. hari Pertama sekolah'
19
Bab.19. Keluarga Wismoyo mulai tahu
20
Bab. 20. keseharian Violet
21
Bab.21. Kebodohan Viane
22
Bab.22. Kaisar di pukul Reynaldo
23
Bab.23. melumpuhkan Reynaldo
24
Bab. 24. Beradu kekuatan
25
Bab.25. Penagihan
26
Bab. 26. Tagihan lunas
27
Bab. 27. Cerita di Central Park
28
Bab.28.Kaisar mengusir Wismoyo
29
Bab. 29. Rencana Keluarga Wismoyo
30
Bab. 30. Diakui Karena Sudah kaya
31
Bab. 31. Fahri dan Lineke ke restoran
32
Bab. 32. Keluarga Sadis
33
Bab 33. Pill 1 triliun
34
Bab. 34. Mandala Tua
35
Bab. 35. Pertarungan Kaisar
36
Bab. 36. Mandala Tua
37
Bab. 37. Di Pengadilan
38
Bab. 38. Keluarga memohon
39
Bab. 39. Kaisar mulai Berbisnis
40
Bab. 40. Kuliner ibu dan anak
41
Bab. 41. Gebrakan baru
42
Bab. 42. Usaha Reynaldo
43
Bab. 43. Kebodohan Reynaldo dan 4 temannya
44
Bab. 44. Nasib Peternakan Terbesar
45
Bab.45. Ketegasan Bianca
46
Bab. 46. Violet mengalah ?
47
Bab. 47. Empire Sky Building
48
Bab. 48. Masalah di Kios Kaisar
49
Bab. 49. Musuh Baru
50
Bab. 50. Signature Prime Global
51
Bab. 51. Tiba di London
52
Bab. 52. Wright Family

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!