Aku juga bersumpah tidak akan pernah menggunakan nama keluarga dan menyebut kalian sebagai keluarga ku, jika anakku lahir, aku akan ajarkan, bahwa aku ibunya lahir dari seekor anjing, ucap ku dan keluar dari Rumah.
"Tuan mohon Maaf, saya berhenti bekerja sekarang, tugas saya sudah selesai, ucap bibi pengasuh.
"Tidak perlu berhenti, kerja saja baik-baik disini, ucap Mantan ayahnya Violet.
"Maaf Tuan, dari bayi aku yang merawat Nona Muda, dari kecil dia tidak pernah kalian perhatikan, dia sakit pun kalian biarkan, jika Tuan dan nyonya sudah membuangnya seperti anjing',biar aku yang merawatnya.
"Oh terserah bibi, dia sudah bukan urusan kami, sudah saya transfer gaji bibi dan pesangon, dan pergilah, ucap Fahri mantan ayah Violet.
Saat aku berjalan, bibi memanggil ku, ternyata dia sudah duluan dapat taksi, padahal rencananya aku mau ke puncak, tapi di dalam taksi bibi bilang ikut dua saja ke kampungnya.
"Nona Muda, ikut bibi saja, bibi tidak punya anak, sejak suami dan Putra bibi meninggal tertabrak truk.
Bibi masih punya rumah dan sawah, walau sedikit jauh dari kampung, terserah Nona Muda mau sampai kapan di kampung bibi, ucapnya.
"Terimakasih bi, sudah mau menerima ku, setelah anakku lahir aku akan bekerja, tadi sudah ku kirim pesan ke sahabat ku agar ijazahku tolong di ambil, ucap ku
"Ya sudah sekarang kita ke stasiun kereta, selebihnya kita pikirkan nanti, fokus saja dengan kandungan mu, ucap bibi hingga membuatku tenang.
"Bibi, kita mampir ATM dan toko komputer dan handphone, aku mau tukar handphone ini dengan uang lebih murah, serta ke Toko Perhiasan aku mau menjual seluruh perhiasaan milikku, lumayan buat tabungan.
Akhirnya kami tiba di pusat perbelanjaan dan aku menjual seluruh perhiasaan ku termasuk kalung berlian pemberian mereka, yang tersisa tinggal Liontin dengan bandul batu berwarna Merah.
Had penjualan perhiasan sebesar 150 juta, kemudian iPhone 15 Pro varian tertinggi, aku tukar Dengan laptop, tablet dan handphone seharga 4 juta.
Aku membeli Nomor baru dan kartu internet, kemudian aku mengirim pesan kepada sahabat Anggi, kemudian aku bibi Pengasah melanjutkan ke stasiun Kereta Gambir.
Perjalanan kami lanjutkan dengan kereta dan beberapa jam kemudian kami tiba di kampung Bibi Pengasuh, dengan menggunakan taksi.
Bibi Sumiati itulah namanya, dan mulai hari ini, aku menyebut nya ibu, aku sempat mengecek saldo ku di Bank ternyata tabunganku lumayan banyak, aku tabung dari SMP hingga kukis SMA, juga pemberian almarhum kakek dan nenekku, totalnya 600 juga tambah dengan Hasil penjualan perhiasan total semuanya 700 juta, sisa uang cash 50 juta, isng di ATM yang berikan orangtuaku atau mantan, juga masih ada sekitar 75 juta, cukup untukku bertahan hingga selesai melahirkan.
Bu Sumiati, membawaku ke RT setempat, dan menceritakan bahwa, adalah anak temannya yang sudah meninggal, sedangkan aku adalah korban pemerkosaan, akhirnya aku di ijinkan tinggal itu.
Hari tetap berganti, Bu Sumiati membuka warung di pinggir jalan, kebetulan, depan rumah halaman lumayan luas, dan juga jalan raya depan rumah adalah jalan alternatif antar kota.
Tak terasa, kehamilan ku sudah 7 bulan, Bu Sum melarang ku bekerja berat.
Selama kehamilan, aku isi dengan menulis di sebuah platform novel on-line dan lumayan, 3 judul novelku, semua sudah terkontrak, walau hasil tidak banyak, tapi minimal, aku bisa dapat uang 2 hingga 3 juta, walau baru 2 bukan terakhir ini aku mendapatkan bayarannya.
karena aku yang modalin, maka Bu Sum minta aku yang mengatur keuangan warung, pendapatan lumayan, bisa 5 juta sebulan, cukup buat kami makan sehari-harinya, karena Bu Sumi juga bilang, uang gaji dan pesangon dia juga banyak, hasil sawah lumayan.
Aku Bu Sumi tidak kekurangan uang dan juga makanan, makanya kami berdua hidup Seperti biasa.
Saat ini saya dan Bu Sum sudah berada RS, untuk melahirkan, selama kehamilan, Bu Sumi sangat telaten mengurus ku, hingga berjanji, akan merawatnya hingga dapat di panggil yang kuasa.
Selesai adzan subuh, akhirnya aku 100 % jadi menjadi seorang ibu, dengan Bayi laki-laki, lahir secara normal.
Aku menamainya Kaisar Dirgantara..
Setelah 3 hari di RS, akhirnya dokter bilang sudah boleh pulang, aku bahagia, walau hidupku telah di rusak, yang kuasa, tetap melindungi ku dan bayiku.
Sebulan setelah melahirkan, tubuhku kini sudah pulih walau belum 100 % tapi aku sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan saat Kaisar tidur.
Warung sudah kembali, dan kini sudah semakin ramai, membuat aku dan Bu Sum sangat bahagia.
Namun kebahagiaan kami terusik dengan adanya cibiran dari warga kampung, yang serakah dan tamak.
Hal itu terjadi, karena usaha mereka katanya sudah sangat menurun omzetnya.
Kami buka dari subuh, dan banyak supir luar kota yang mampir untuk ngopi dan makan kue atau sarapan, karena kami juga ada nasi uduk.
Sedangkan mereka buka sudah siang, Bu Sum siang akan istirahat, gantian aku yang jaga, sambil menulis novel.
Apapun warga serakah itu bicara, tidak gubris oleh Bu Sum, hingga saat ini, Kaisar genap berusia 1 tahun, aku bersyukur Kaisar tidak pernah merepotkan, dia saat ini sudah mulai berjalan walau kadang masih seeing jatuh.
Empat bulan setelah Kaisar ulangtahun, Bu Sum dapat berita, kalau suami adiknya meninggal, dan Bu Sum bilang dia akan datang kesana, dan warung sementara tutup.
Sehari setelah Bu Sum pergi, peristiwa tak terduga terjadi, warga serakah itu datang dan merusak warung kami yang dalam kondisi tutup, entah apa salah kami hingga mereka datang dan merusaknya.
Tidak luas dengan merusak warung kami, ibu-ibu serakah itu datang dengan membawa beberapa laki-laki remaja tanggung itu merangsek masuk kedalam rumah, mereka menendang pintu hingga membuat Kaisar terbangun dan menangis.
Mereka seperti kesetanan menghancurkan apa saja, piring gelas, mangkok hingga meja dan kursi patah mereka buat.
"Hei perempuan murahan, bilang sama ibumu ini peringatan buatnya, agar jangan pernah membuka warung lagi, ucap mereka.
Saat aku berdiri, seorang ibu-ibu datang menamparku dengan kencang hingga bibir ku berdarah dan menetes mengenai Liontin.
Setelah mereka pergi, pintu aku kunci walau tidak rapat, masuk kamar melihat Kaisar yang sudah tertidur lagi.
Aku tidak beritahukan ke Bu Sum karena dia juga dalam keadaan berduka.
Batu saja hendak keluar kamar untuk membersihkan ruang tengah dan membersihkan Warung yang sudah hancur, Tiba-tiba aku di tarik tanpa bisa bergerak.
Dan Pada saat aku buka Mata, aku telah berada suatu yang sangat indah, hamparan bunga, dan pohon buah-buahan yang telah siap untuk di panen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Soraya
menarik
2024-08-27
1