Reynaldo semakin gelisah, ingatan soal pemerkosaan yang dia lakukan 15 tahun lalu selalu terngiang di kepalanya, tapi jika benar peristiwa itu membuahkan seorang anak, kenapa Violet tidak mencarinya.
Reynaldo tidak pernah tahu kalau Violet berasal dari keluarga Wismoyo, jadi dia tidak tahu apa alasannya hingga kini tidak ada yang pernah menuntutnya, dulu beberapa wanita yang dia cabuli menerornya, tapi khusus Violet, dia sama sekali tidak pernah menuntut.
Orang yang pikirkan Reynaldo, sudah menganggap nya mati, bahkan Kaisar sendiri tidak pernah menanyakan lagi siapa ayahnya, disekolah saja, saat ada yang bertanya mana Ayahnya, Kaisar menjawab sudah meninggal, dan dia tinggal bersama ibu dan neneknya.
Bu Sumi sudah menganggap Violet adalah Putranya dan otomatis, Kaisar adalah cucunya, apalagi dia memang tidak memiliki anak.
Saudara-saudara Bu Sumi juga sudah mengangkat Violet menjadi keponakan mereka, hingga saat acara kumpul keluarga, Violet dan Kaisar, mendapat tempat di keluarga besar mereka.
Kehidupan perekonomian keluarga Bu Sumi juga sangat maju saat ini, walau hanya usaha kecil tapi minimal sudah bisa mengangkat derajat mereka.
Ada yang membuat pabrik sumpit dan tusuk gigi serta tusuk sate, serta peralatan dari bambu lainnya, ada juga membuka konveksi skala kecil, dan terakhir usaha lele dan gurami serta ikan mujair, di samping sawah dan ladang.
Keponakan yang diurus dari kecil Bu Sum, kini toko pertanian nya sudah sangat besar, dus juga punya usaha penggilingan padi, jadi untuk ukuran orang desa dan kecamatan, keluarga Bu Sum sudah termasuk orang kaya, dan semua itu, bantuan dari Violet.
Sepupu angkat Violet juga, sudah di bantu berusaha sendiri, ada yang buka warung makan, warung bakso, ada yang buka grosir sayur dan bahan-bahan dapur di pasar kecamatan, dan ada juga yang buka Grosir sembako.
Violet ingin mereka semua hidup mapan, hingga kedepannya mereka bisa saling menopang satu sama lain.
Setiap acara keluarga, mereka semua bawa mobil, atau motor bagi yang bujangan atau yang masih kuliah dan SMA.
Mereka kadang berkumpul di pantai sambil bakar-bakaran ikan atau Ayam.
Adik bungsu Bu Sum, sukses dengan peternakan Ayam daging dan petelur serta Domba, padahal dia dulu, paling brengsek hidupnya, tapi setelah di ceraikan istrinya dan dia menikah lagi, dia datang meminta bantuan ke Violet.
Violet dengan hati memberikannya modal, dan membantu membeli lahan 50 hektar, hebatnya dia sanggup mengembalikan bantuan Violet, tapi Violet menolaknya.
Semua saudara Bu Sum seperti itu, mereka ingin mengembalikan modal yang di berikan Violet, tapi semuanya di tolak.
Bahkan saat ini, mereka sudah di berikan uang untuk masa tuanya, masing-masing 100 milyar, hingga membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa membalas dengan menyayangi Violet dengan tulus.
Kaisar juga tumbuh menjadi remaja yang sangat sopan pada saudara-saudara Bu Sum, dia memanggil mereka semua Kakek dan Nenek, juga sepupu angkat Violet dengan sebutan Paman.
Keluarga Bu Sum, hidup dengan kesederhanaan dan keharmonisan, Bu Sum beserta saudara-saudaranya membangun rumah besar, di lahan milik orangtua mereka, untuk tempat berkumpul, Rumah yang berada di tengah - tengah sawah, puluhan hektare yang sudah di beli oleh Violet.
Lahan dan sawah tersebut sejatinya milik Violet, karena dia yang membeli kembali lahan itu dari orang lain, akan tetapi untuk pekarangan rumah, dan bangunan rumah, Violet hibahkan sebagai milik bersama, dan tidak bisa di jual.
Lahan 2 hektar, dibangun menjadi 5 bangunan, sesuai jumlah kakak beradik Bu Sum, dan terdapat sebuah pendopo besar.
Sedangkan sawah tetap milik Violet seluas 60 hektar, belum ditambah dengan milik Bu Sum, sawah itu di kelola oleh keponakan Bu Sum, dengan sistem bagi hasil seperti biasa.
Semua uang pendapatan dari sawah dan ladang, masuk rekening Bu Sum, jadi bisa di pastikan Bu Sum tanpa bekerja pun menjadi yang terkaya dia antara saudara-saudaranya, apalagi setiap bulan violet memberikannya uang bulanan yang tidak sedikit.
Bu Sum hanya menerimanya, toh bagi Bu Sum, semua hartanya akan di wariskan kepada Violet dan Kaisar, karena secara hukum Violet adalah Putrinya.
Violet sebelum pulang kerumahnya, dia mampir ke restorannya, yang tetap ramai.
Banyak karyawan wanita yang terpesona dengan Kaisar, walau berwajah dingin tapi saat ngobrol, lagi akan di buat sakit perut, apalagi bagi karyawan sudah dari awal bekerja, pasti mereka juga akan menggoda Kaisar.
Kaisar bahagia melihat karyawan ibunya yang setia bekerja, banyak karyawan yang betah karena baik Violet maupun Kaisar, tidak pernah berlaku sombong, Kaisar saja jika ingin makan sesuatu, dia akan pesan terlebih dahulu sebelum dia datang dengan motor matiknya.
itupun jika neneknya tidak sempat membuat kannya makanan, jadi dia kabur ke restoran Ibunya, selesai makan dia pasti akan berterimakasih dan catat di buku pengambilan pribadi, yang akan di hitung saat tutup bulan.
Violet memang mengajarkan pada Kaisar seperti itu, karyawan juga sama, walau saat tutup bulan tidak di bayar, tapi paling tidak hitungan stok tidak keliru, kecuali saat tutup restoran, ada makanan yang tersisa, maka para karyawan bisa bawa pulang, hingga mereka sendiri bosan.
"Halo Tuan Muda ganteng, hari ini mau makan apa? tanya seorang pelayan senior.
"Oh bibi pelayan yang cantik, tolong buatkan Tuan Muda ini seperti biasa, hanya tambahkan sedikit cap cay nya, dan bilang sama Paman koki jangan pelit", jawab Kaisar yang balas menggoda pelayan senior itu.
Semua karyawan ikut tertawa bahagia melihat Tuan Muda mereka yang dingin sama orang lain, tapi hangat kepada mereka.
Para pengunjung juga sangat senang makan di restoran itu, karena melihat pemilik restoran begitu akrab dengan karyawan mereka.
Mereka berpikir, pasti makanan disini di buat dengan penuh keikhlasan dan rasa bahagia, hingga makanan itu terasa lebih nikmat.
"Tuan Muda, apakah sudah daftar sekolah, tanya seorang Karyawan perempuan.
"Sudah kak, barusan ini Kaisar dan Bunda pulang dari daftar, dan kalau kakak sendiri bagaimana kapan masuk kuliahnya, tanya balik Kaisar.
"Bulan depan, tapi ambil jadwal sore, agar lagi bisa kerja, jawab karyawan yang bernama Hesti.
Hesti adalah anak Yatim-piatu, di ambil Violet dari lampu merah berjualan kacang goreng, di sekolahkan hingga lulus SMA dan akan biayai untuk kuliah, diapun tinggal di rumah Violet, walau di bangunan rumah pelayan.
Semua karyawan tidak ada yang iri dengan Hesti, karena jika mereka mau sekolah lagi bisa bicarakan baik-baik dengan Violet.
Ada beberapa pelayan yang kuliah sore walau bayar sendiri, tapi bagi mereka itu sudah bersyukur, Violet membayar kuliah mereka dan potongan gaji, anggaplah uang makan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Soraya
Kaisar baru empat belas tahun tpi dh SMA hebat
2024-08-27
1