BAB 10

...☘️☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️☘️...

...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...

...☘️☘️☘️☘️☘️☘️...

Mereka pun segera kabur dari perusahaan tersebut takut jika Aztron mengamuk.

Sesampainya di luar, mereka pun masuk ke dalam mobil untuk berdiskusi.

"Bagaimana ini Tuan Aziz, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Pak Harun.

"Kita harus cari celah agar Aztron tidak punya kesempatan untuk memimpin perusahaan," ucap Aziz bertekad.

Dengan nada yang penuh keyakinan, Aziz mencoba meyakinkan kedua orang itu bahwa dia bisa mengambil alih kembali perusahaan milik keluarganya yang sempat jatuh ke tangan orang lain.

"Sebagai putra sulung, aku memiliki hak untuk mengambil kembali perusahaan ini. aku yakin bisa membawa perusahaan ke puncak kesuksesan," kata Aziz penuh semangat.

Namun, Pak Harun dan Pak Fauzi tampak ragu. Mereka saling pandang, lalu berbisik di antara mereka berdua, seolah-olah meragukan kemampuan Aziz.

"Tuan Aziz, kamu tahu kami menghormati Anda. Tapi, perusahaan ini sudah mulai jatuh, kami tak bisa berlama-lama menunggu, kami juga butuh kepastian, jika terlalu lama kami juga akan merugikan, sebelum itu terjadi lebih baik Anda pikirkan dengan baik bagaimana perusahaan itu kembali kepada Anda," ungkap Pak Fauzi dengan nada ragu.

Wajah Aziz merah padam, dia mencoba menahan rasa jengkel dan marah. Dia mengepalkan tangan di pangkuannya, berusaha tetap tenang.

"Aku mengerti keraguan Anda, Pak. Tapi, aku sudah mempersiapkan diri selama beberapa tahun terakhir ini. Saya yakin bisa membuktikan kepada Anda semua bahwa aku pantas untuk mengambil alih perusahaan ini," ujar Aziz berusaha meyakinkan kembali.

Pak Harun mengangguk perlahan.

"Kami akan mempertimbangkan usulanmu, Tuan Aziz. Namun, kami butuh bukti nyata dan strategi yang jelas untuk menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan."

Aziz menatap kedua orang itu, berjanji dalam hati akan membuktikan bahwa dia mampu mengambil alih perusahaan.

Dia bersumpah akan membuktikan keraguan Pak Harun dan Pak Fauzi salah.

"Baiklah Tuan, kami hanya bisa membantu sampai di sini saja, kamu harap Anda bisa memberi kami harapan kembali dengan Anda, kalau begitu kami permisi," ucap Pak Harun dan Pak Fauzi keluar dari mobil.

"Sial! Bagaimana mereka bisa meragukan ku seperti itu? Mereka ini sudah tidak bantu berpikir tapi malah memaksa," gumam Aziz dengan suara bergetar. Ia menghentakkan kakinya mengekspresikan kekesalannya.

Hatinya terasa tercabik-cabik, menyadari bahwa orang-orang yang selama ini dianggapnya sebagai teman ternyata malah meragukannya. Aziz menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya yang hampir meledak.

Aziz duduk dengan lemas, menatap langit-langit mobilnya sambil merenung. "Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membuktikan jika ia bisa merampas kembali perusahaan tersebut di tangannya.

Dengan kesal, Aziz pun melajukan mobilnya untuk pergi ke suatu tempat.

"Mulai sekarang aku mulai mengambil alih perusahaan ini, aku harus mencari seseorang yang bisa aku percaya untuk mengurus perusahaan ku, atau ... Zamora?" tanyanya ingat dengan istrinya itu.

Aztron pun keluar dari ruang CEO-nya dan berdiri di atas podium tempat biasa Aziz memberi arahan.

...☘️☘️☘️☘️ Bersambung ☘️☘️☘️☘️...

...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...

...☘️☘️☘️☘️☘️☘️...

Terpopuler

Comments

guntur moch

guntur moch

ini cerita seperti di Kejar-kejar Hutang

2024-07-09

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaskeun

2024-06-17

0

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

gassssssd mbokkkkk lesss22

2024-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!