Transmigrasi Panglima Perang

Transmigrasi Panglima Perang

BAB 1

Terdengar dentuman keras di kejauhan, tandanya perang telah dimulai. Ribuan prajurit dari kedua belah pihak berlomba menyerbu medan perang dengan lantang bersorak, mengangkat senjata mereka, siap untuk saling membunuh. Udara semakin panas dengan debu yang beterbangan, menciptakan suasana yang mencekam dan menakutkan.

Di garis depan, seorang panglima muda yang tangguh, mengendalikan pasukannya dengan penuh percaya diri. Wajahnya yang tampan dan garang terlihat semakin tegas saat ia memerintahkan prajuritnya untuk melancarkan serangan ke musuh. Dadanya berdebar kencang, namun ia tak gentar, ia tahu inilah saatnya untuk membuktikan keberanian dan kebijaksanaannya sebagai pemimpin.

Darah segar bercucuran membasahi tanah yang gersang, mengubah warna tanah menjadi merah kecoklatan. Teriakan dan jeritan prajurit yang terluka terdengar menggema di seluruh medan perang, menciptakan simfoni kehancuran yang menyayat hati.

"Cepat! bunuh mereka semua! Pukul mundur para musuh kita!" teriak seorang pria dengan memberi semangat.

Dia adalah panglima perang yang bernama Kingztron Hills, seorang panglima yang gagah perkasa. Dia adalah pemimpin dalam peperangan tersebut.

Setiap kali berperang selalu ia menangkan, sehingga banyak musuh di luar sana takut kepadanya. Untuk kali ini ia bertekad harus menang lagi.

Para bawahannya juga bersemangat berperang, karena para musuh mulai kocar kacir yang menandakan jika mereka sudah dia ambang kekalahan.

Sedikit lagi, peperangan akan selesai dan di menangkan olehnya. Terlihat seulas senyum di bibirnya jika ia akan berhasil dalam perang besar ini.

Saat perang berlangsung, tiba-tiba saja dari belakang seseorang menusuk tubuh Kingztron Hills hingga tembus ke perutnya.

Jlebb!!

Kingztron merasakan sakit yang luar biasa, ia memutar kepalanya dan melihat orang menusuk perutnya itu, dia adalah Dom Hills, Kakak kandungnya Kingztron Hills.

"Dom, kau ...."

"Iya, ini aku," jawabnya dengan senyum yang lebar.

"Kenapa kau lakukan ini?" tanya Kingztron sambil menahan sakit.

"Hahaha, dasar payah! Sebentar lagi peperangan akan selesai, maka hidup mu juga akan selesai sampai di sini!"

"Ke-kenapa? Bukannya aku adalah adik kandung mu? Kenapa kau tega ingin membunuh ku?" Kingztron Hills memegang perutnya yang teramat sakit.

"Heh! Dengar! Aku sudah lama mengincar jabatan panglima perang mu, tapi aku terus bertahan sampai aku punya kesempatan bagus untuk membunuh mu," ucap Dom Hills tertawa lepas.

"Sialan kau! Karena hanya jabatan kau tega membunuh adik kandung mu sendiri! Kau ingin mendapatkan dengan cara licik! Tidak akan ku biarkan! Aku akan membunuh mu!" teriak Kingztron ingin melawan balik.

Tapi sayangnya, tubuhnya tidak bisa bergerak dan terasa berat.

"Hahaha, senjata tajam itu sudah aku lumuri dengan racun yang akan merusak sistem saraf mu, racun itu membuat kau akan mati secepatnya!" ucap Dom Hills tersenyum sinis.

"Dom Hills! Kau benar-benar keterlaluan!Sampai mati pun aku tidak akan memaafkan mu!" teriak Kingztron di mana tubuhnya mulai lemas tak berdaya.

"Siapa peduli dengan maaf mu? Asal kau tahu aku sudah lama menginginkan posisi ini, karena kau tiba-tiba mendapatkan prestasi yang seharusnya menjadi milikku, tapi kau rampas sehingga membuat aku yang hanya menjadi bawahan mu! Aku tidak terima itu! Di saat inilah aku bisa membunuh mu!" teriak Dom Hills penuh dengan dendam.

"Dom Hills, jika kau menginginkan posisi itu aku pasti akan memberikan kepada mu, tapi tidak perlu harus membunuh ku. Kau benar-benar kejam!" cerca Kingztron Hills.

"Jangan membuat aku tertawa Kingztron Hills, kau tidak akan pernah memberi posisi itu kepada ku! Tapi tenang saja, saat kematian mu aku akan memberikan penghormatan terakhir untuk mu. Dan pastinya aku akan menjaga istri ku dengan baik," ucap Dom Hills tersenyum licik.

Ingin rasanya Kingztron Hills membunuh langsung Kakak kandungnya itu, sayangnya tubuhnya tak bisa di gerakkan lagi, darahnya juga banyak keluar, pandangannya juga kunang-kunang.

Dom Hills menarik senjata tajam itu lagi dari tubuh Kingztron Hills membuat ia menjerit kesakitan.

"Hahaha, bagaimana rasanya? Sakit kan? Kalau begitu mati saja kau!" teriak Dom Hills geram.

Dom Hills menancap beberapa kalinya ke tubuh Kingztron Hilss. Kali ini ia menancapnya di punggung hingga tembus ke jantung membuat Kingztron tak berdaya lagi.

Di ambang kematiannya, ia mendengar suara yang sangat familiar. Ya itu adalah suara istrinya yang datang mendekat.

"Sayang, apa dia sudah mati?" tanya Mega istri dari Kingztron datang memeluk Dom.

"Ku rasa begitu," jawab Dom tersenyum puas melihat Kingztron yang sudah terkulai di tanah.

Di sudut matanya ia melihat istrinya sedang bermesraan dengan kakak kandungnya, di sisa satu nafasnya yang terakhir barulah ia menyadari jika selama ini Dom berkhianat, istrinya juga berselingkuh dan mereka bersama-sama merencanakan pembunuhan ini.

Para bawahannya pun juga tak berbuat apa-apa, mereka seolah-olah tidak peduli, tidak ada yang datang menolongnya setidaknya menangisi kepergiannya. Semua adalah pengkhianat!!

"Aku tidak akan memaafkan kalian semua, tidak akan pernah! Akan ku bawa dendam ini hingga aku mati! Jika ada kehidupan selanjutnya maka aku akan membalas kalian semua!"

Perlahan-lahan kesadaran Kingztron menghilang dan kini ia benar-benar sudah tak bernyawa lagi.

Dom Hills mendekati adiknya yang sudah tewas itu dan mengusap wajahnya.

"Tenang saja Kingztron Hills, kematian mu tidak akan sia-sia, namamu akan tercatat dalam sejarah. Tapi yang pastinya aku akan menjadi orang terpandang, bahkan kepala Negara akan menghormati ku," ucap Dom Hills tertawa puas.

**********

Terdengar sayup suara Isak tangis seorang wanita. Bahkan ia merasa tetasan air mata yang jatuh di tangannya.

Dengan susah payah, ia membuka matanya meskipun berat. Ia melihat langit-langit sebuah ruangan yang asing.

"Suami ku! Suami ku! Kamu sudah bangun?" ucap seorang wanita dengan mata sembab.

Ia membuka matanya lebar-lebar dan memandang ke samping, alangkah terkejutnya ia saat melihat wanita asing itu memangilnya sebagai suaminya.

"Kamu ... Kamu siapa?" tanyanya terbelalak.

"Aku istrimu! Kau melupakanku?" tanya wanita itu menaikkan alisnya.

"Hahaha, lihatlah suami payah mu itu, tidak mati malah lupa ingatan. Sepertinya benturan di kepalanya membuat dia menjadi idiot," ujar seorang wanita yang ada di depan pintu tertawa mengejek.

"Tolong kakak jangan katakan seperti itu, suami ku baru saja bangun, kakak malah berkata kasar padanya. Tolong jangan ganggu suami ku," pinta wanita di dekatnya itu memohon.

"Idih! Siapa juga yang mau ganggu pria idiot itu. Justru dia yang menganggu di rumah ini! Dan kau juga, besok adalah hari pertunangan mu dengan Azon untuk menjadi istri ketiganya, jadi inilah terakhir kau bertemu dengan suami idiot mu itu, Jika kau berani kabur maka tamatlah riwayatnya!" ungkap wanita itu dengan mimik wajah penuh ancaman.

"Dari tadi kau terus mengatai ku idiot, ada masalah apa kau dengan ku?" tanyanya geram menatap tajam wanita di depan pintu tersebut.

Wanita itu merasa sedikit gemetar, sebelum ia tak pernah di tatap beringas oleh pria yang selalu ia maki itu, entah kenapa sekarang ia merasa kakinya terpaku di lantai.

"Sudah, lebih baik kakak pergi sana, biarkan suami ku istirahat, dan aku tau apa yang harus aku lakukan!" ucap wanita di dekatnya itu terlihat marah tapi menyimpan kesedihan.

Wanita di depan kamar itu menatap sekilas ke arahnya lalu meninggalkan kamar tersebut.

Ia menarik nafasnya sambil berpikir, ada apa ini? Siapa mereka? Ia benar-benar bingung dengan keadaannya saat ini. Ia melihat ke seluruh tubuhnya dan terkejut karena ia tidak memakai baju panglima perang, melainkan baju lusuh.

Ruangan itu sangat asing baginya, ia tidak pernah melihat ruangan ini sebelumnya. Dan juga tempat yang sangat jauh berbeda dari tempat tinggalnya dulu.

Ia memegang perutnya, tapi itu tidak terasa sakit sama sekali, tapi malah kepalanya yang sakit.

"Apa ini? Kenapa kepala ku yang pusing?" tanyanya tak mengerti. Seharusnya yang sakit itu perut yang di tusuk oleh Abang kandungnya.

"Kepala mu yang sakit? Biar aku pijitin," ucap wanita asing itu ingin memegang kepalanya.

"Tidak apa-apa, katakan saja apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kau bisa begini, siapa aku, siapa kau dan siapa wanita tadi," pintanya.

"Suami ku, nama mu adalah Aztron, aku Zamora, aku istrimu. Yang tadi itu Kakak kandung ku bersama Zezi. Kejadiannya kamu membenturkan kepalamu karena ... Kau sangat sedih setelah tau aku akan menjadi istri ketiga kakak kandung mu, tapi aku lakukan ini demi diri mu agar kau tetap hidup. Maafkan aku yang tidak bisa melindungi mu," ucap Zamora amat sedih.

Zamora sendiri adalah teman saat ia masih kecil, demi bisa melindungi Aztron ia rela menikah dengannya meskipun Aztron sudah menjadi idiot.

Mama dan Kakak kandung Zamora di hasut oleh 2 saudara Aztron untuk membuat Aztron tetap idiot dan tidak ingat tentang ahli waris itu, dengan begitu seluruh harta itu pindah ke tangan 2 saudara kandung Aztron dan keluarga Zamora mendapatkan bagian harta warisan tersebut. Mereka juga berencana membunuh Aztron dalam waktu dekat jika ahli waris itu sudah sah menjadi milik kedua kakak kandungnya.

"Tolong suami ku, tolong ingat aku kembali," pinta Zamora merasa amat sedih bila Aztron melupakan dirinya yang selama ini berjuang untuk melindunginya.

"Biarkan aku pelan-pelan mengingatnya," jawabnya sambil berpikir.

'Aku tadi di bunuh oleh Dom Hills, lalu aku mati, sekarang aku malah berada di kamar asing ini, kenapa seperti ini? Apa aku di beri kesempatan hidup lagi?' batinnya sambil berpikir keras.

Di ingatannya yang lain, ia adalah pewaris yang di tunjukkan oleh Almarhum Papanya untuk memimpin sebuah perusahaan. Tapi malangnya dia mengalami kecelakaan yang di rencanakan oleh 2 saudara kandungnya yang lain demi bisa merebut ahli waris tersebut dan membuat ia menjadi idiot.

"Lalu ini tahun berapa?" tanya Aztron.

"Tahun 2024," jawab Zamora.

"Apa!" Aztron terkejut.

Ya, di tahun yang sama, itu berarti Dom Hills dan istri pengkhianatnya itu masih hidup.

'Jadi jiwa ku pindah ke tubuh ini?" tanyanya melihat seluruh tubuhnya.

Kini barulah ia mengerti jika ia berpindah tubuh, dan malangnya ke tubuh pria idiot.

'Lihat saja kalian! Aku akan mencari kalian dan membalaskan dendam ini, karena aku di beri kesempatan hidup lagi maka aku tidak akan menyia-nyiakan hidupku, aku akan hidup dengan diriku sendiri dan hanya percaya pada diri sendiri saja. Aku tidak akan pernah berbaik hati seperti kehidupan ku yang sebelumnya, aku harus bangkit,' batin Aztron menggenggam erat tangannya.

'Sekarang aku hidup di sini sebagai suami Zamora, perlahan-lahan aku akan mencari tahu di mana Dom Hills dan Mega. Yang harus aku lakukan adalah menyelesaikan masalah yang ada di depan mata, mengahadapi orang-orang yang menyakiti tubuh Pewaris ini dan membalaskan dendamnya,' batin Aztron penuh keyakinan.

Terpopuler

Comments

Gabutdramon

Gabutdramon

dari namanya ini jelas bukan penduduk bumi, semua nama angat alienable

2024-10-08

2

Gabutdramon

Gabutdramon

wah belum pisah udah ditunangkan 😱

2024-10-08

0

Mas Jono

Mas Jono

iya aku juga,,,😁

2024-07-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!