...☘️☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️☘️...
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
Tak lama kemudian, ia pun sampai di sebuah gedung yang cukup besar dan tinggi.
Ia melihat gedung itu saksama, Aztron pun keluar dari mobilnya dan menuju perusahaan tersebut.
Saat ia sampai di sana, Aztron pun menuju pintu utama.
Tiba-tiba ia di hadang oleh beberapa petugas keamanan.
"Minggir!" kata Aztron datar.
"Tidak bisa! Anda tidak boleh masuk," ucap petugas keamanan itu menghalangi Aztron.
"Aku bilang minggir ya minggir!" bentak Aztron.
"Tidak bisa! Kamu di perintahkan oleh Tuan Aziz agar tidak membiarkan orang yang tidak berkepentingan masuk," ucap petugas keamanan itu.
"Aku sudah beri kamu kesempatan tapi kau tetap tidak membiarkan aku masuk juga, aku terpaksa menyingkirkan mu!"
Aztron menarik tangan petugas keamanan itu lalu memutarnya kebelakang dan menghempaskannya ke lantai.
Brukkkkk!
"Akhhhhhhhhh!" teriak petugas keamanan itu kesakitan.
Sedangkan yang lain, Aztron mencengkam tubuhnya dengan kuat dan membantingnya ke arah temannya itu.
Sedangkan yang satu lagi terlihat ketakutan dan ingin melarikan diri. Tapi Aztron tak membiarkannya begitu saja.
Aztron menarik baju bagian belakang petugas keamanan itu lalu menghantam wajahnya dengan kuat.
Cpak!
Cpuk!
Cpak!
Cpuk!
Petugas keamanan itu pun pingsan karena Aztron menghambat kepalanya.
Petugas yang tadi di hantam Aztron berusaha bangun dan memeluk Aztron dari belakang.
Aztron memegang tangan petugas keamanan itu lalu memutarnya ke belakang lalu mematahkan tangannya.
Krakkkk!
"Aaaaaaaaaaaaa!" teriak pria itu kesakitan.
Aztron melempar petugas keamanan kebelakang dan ia pun masuk ke dalam.
"Eh itu bukannya Tuan Aztron yang seharusnya ahli waris itu? Tapi dia di nyatakan idiot dan terpaksa di pindahkan ke Tuan Aziz. Kalau dia idiot kenapa dia datang ke sini?" tanya mereka.
"Apa jangan-jangan dia udah nggak idiot lagi, lihatlah gayanya yang keren itu. Sepertinya dia sudah sembuh," ucap karyawan yang lain saat melihat Aztron berjalan mencari ruang CEO.
Sesampainya ia di depan ruang CEO. Aztron mencoba membuka pintu tersebut.
"Tuan, maaf Anda tidak bisa masuk ke ruang ini," tahan seseorang.
"Kau siapa?" Tanya Aztron.
"Saya adalah Asisten Tuan Aziz," jawabnya.
"Hanya asisten kau berlagak? Aku adalah pemilik warisan perusahaan ini kenapa Anda tidak boleh masuk?" Tanya Aztron dengan tatapan tajam hingga menusuk jantung asisten tersebut membuat ia gugup.
"Saya ... Saya hanya menjalankan perintah," jawab asisten itu tertunduk.
"Hanya menjalan perintah? Aku adalah perintah dan peraturan itu sendiri. Karena aku adalah pewaris perusahaan ini maka aku yang berhak. Karena kau adalah antek-antek dari Aziz maka kau kau tidak ku perlukan," ucap Aztron.
Secepat kilat tangan Aztron meriah kerja baju asisten itu membuat Asisten itu terkejut karena entah sejak kapan tangan Aztron sudah menggenggam kerah bajunya.
Dan secepat kilat juga Aztron melempar asisten itu hingga ia tersudut dan menabrak tembok.
Bruukkk!
"Akhhhhhhhhh!" kepalanya terbentur dengan tembok membuat kepala bagian belakangnya berdarah karena lemparan yang sangat kuat itu.
Aztron mencoba masuk ke dalam, tapi sepertinya harus ada sidik jari agar pintu bisa terbuka.
"Heh! Aku tidak perlu pakai sidik jari untuk masuk ke dalam ruangan ini," ucap Aztron.
Aztron menendang pintu tersebut, ternyata pintu itu terbuat dari baja.
"Akhhhhhhhhh! Kerahkan semua kekuatan ku!" Teriak Aztron.
Aztron pun mendobrak pintu itu beberapa kali membuat pintu tersebut penyok.
Aztron mencoba lagi dan akhirnya ada celah untuk merenggangkan pintu tersebut.
...☘️☘️☘️☘️ Bersambung ☘️☘️☘️☘️...
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Hardianto Erlangga
spa yg dia suruh,,,????
2024-10-12
0
Hardianto Erlangga
kosa kata yg terbolak balik,,munkin dia nulis pas lagi ngantuk,,
2024-10-12
0
Jimmy Avolution
lanjut
2024-06-17
0