...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
"Duduklah dulu, sebentar lagi akan selesai," ucap Zamora kepada Aztron yang berdiri di dekat pintu.
Dengan ragu-ragu, Aztron duduk di kursi menunggu masakan yang di buatkan oleh Zamora.
Zamora melayangkan senyumannya ke arah Aztron lalu kembali fokus dengan masakannya.
...❤️❤️❤️❤️...
Aziz duduk di sofa dengan tubuh tegang, kedua tangannya menggenggam erat hingga kulit putih pucat terlihat. Wajahnya merah padam, penuh amarah yang tak terbendung. Dalam sekejap, Aziz membanting gelas kaca yang ada di tangannya ke lantai dengan keras. Pecahan kaca bertebaran, mencerminkan kemarahan yang membara dalam dirinya.
"Sial! Kenapa bisa Aztron menjadi sekuat dan secerdas ini!" teriak Aziz dengan suara yang bergetar. "Setelah pulih dari kebodohannya, aku sungguh kesulitan melawannya. Tidak bisa, aku harus rebut kembali ahli waris itu. Aku tidak akan membiarkan dia mengambilnya dari tangan ku! Meskipun ahli waris itu miliknya, tapi aku yang sudah bekerja keras untuk perusahaan itu, aku tidak membiarkan dia mengambil kerja keras ku!"
Ungkapan kekesalan dan ketidakpercayaan terpancar jelas dari raut wajah Aziz. Matanya menyipit, bibirnya bergetar, dan napasnya terengah-engah. Hatinya merasa terhina dan diremehkan oleh Aztron yang tiba-tiba muncul kembali untuk mengambil ahli warisnya.
Aziz mengepalkan tinjunya semakin keras, merasakan keberanian dan tekad membara dalam dirinya. Ia bertekad akan berjuang habis-habisan untuk mempertahankan apa yang selama ini ia raih dengan jerih payah.
Aziz merasa gelisah, berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumahnya yang sederhana. Pikirannya tak henti-hentinya mencari ide untuk melawan Aztron, musuh bebuyutannya yang telah lama menghancurkan hidupnya. Aziz mengusap keringat di keningnya, menghela napas berat dan terus berusaha merangkai strategi. Ketegangan menggelayut di udara, Aziz merasa seolah waktu semakin sempit untuk menentukan langkah berikutnya.
"Bagaimana ini kak?" tanya Azon melihat Kakaknya itu mondar mandir.
"Diam kau dulu!" bentak Aziz.
Azon manyun sambil melipat tangannya.
Ia merasa hampir putus asa, merasa tak ada jalan keluar. Tiba-tiba, mata Aziz berbinar, seolah ada kilatan cahaya yang menyala di pikirannya.
"Ini dia! Aku punya ide," seru Aziz dalam hati, seakan menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah lama ia cari.
"Aku harus menjebaknya, akan ku buat dia malu berkali-kali lipat," ucap Aziz geram.
"Menjebaknya bagaimana?" Tanya Azon tak mengerti.
"Kau diam saja, biar aku yang pikirkan caranya," ucap Aziz membuat Azon terdiam.
"Kali ini, aku tak akan membiarkannya begitu saja," gumam Aziz dengan suara yang penuh kebencian.
Aziz pun langsung menyusun rencana jitu untuk menjebak sang Aztron. Ia merancang strategi yang tak terduga, agar Aztron itu merasakan pahitnya kekalahan dan malu yang mendera.
...❤️❤️❤️❤️...
Aztron dan Zamora duduk bersama untuk menyantap makanannya.
"Mau bicara apa tadi?" tanya Zamora penasaran karena tadi saat di mobil Aztron ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
"Ah iya, aku ingin kau menjadi sekretaris ku, demi keselamatan mu untuk terus berada di dekat ku agar aku bisa melindungi mu. Apa kau setuju?" Tanya Aztron.
"Aku mau." angguk Zamora cepat.
Mungkin, dengan begini hati Aztron akan terbuka kembali untuk menerima dirinya lagi. Karena ia mencintai Aztron tulus.
"Ya begitu saja besok kita akan ke kantor," ucap Aztron melahap makanannya.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
saniscara patriawuha.
gassssddd mbokkkk lesss22
2024-06-13
0
Patrick Khan
.lanjut kak
2024-06-13
0
jaran goyang
𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐳
2024-06-13
0