Fedi yang tidak sabar ingin bertemu dengan Ed akhirnya datang kerumahnya setelah kedatangnnya ditolak oleh pihak kantor
" Permisi pak Ed, saya ingin membicarakan kesalah pahaman kita sebelumnya di hotel "
Fedi yang kesal berusaha bicara dengan tenang pada Ed
" Apa anda tidak salah mengatakan kalau itu kesalah pahaman? Saya rasa itu hadiah yang ingin anda berikan pada saya secara langsung? Bukankah begitu, pak Fedi? "
Dengan nada yang sedikit mengejek Ed berkata pada Fedi
" Tidak, itu,,, saya tidak bermaksud seperti itu sama sekali,, saya hanya ,,"
Fedi terlihat gugup setelah melihat tatapan Ed yang dalam
" Apa anda tidak tahu kalau saya telah memiliki istri? Anda ingin merusak hubungan rumah tangga saya? Anda ingin menguji batas kesabaran saya rupanya! "
Ed begitu tenang namun aura yang ditimbulkan membuat suasana terasa canggung
" Sepertinya kita kedatangan tamu ya sayang? "
JI mendekati Ed dan duduk di sebelahnya dengan begitu elegan, bahkan membuat Fedi terpesona olehnya. Ed memberikan tatapan sinis padanya karena telah berani memandang Ji
" Saya kesini hanya untuk menanyakan alasan pak Ed menjebak saya "
Fedi dengan mengumpulkan keberaniannya mengatakan maksud kedatangannya
" Apa yang telah saya lakukan?Saya tidak pernah melakukan apa - apa "
Ed mengangkat kedua bahunya secara bersamaan
" Apa maksud bapak tidak melakukan apa - apa? Anda telah menjebak saya dihotel bersama seorang wanita"
Fedi yang kesal mulai meninggikan suaranya
" Apa yang dia katakan Ed? "
Ji menatap Ed penuh tanda tanya karena dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi
" Ooh itu, anda yakin untuk membicarakannya di depan istri saya? "
Ed menatap Fedi dengan wajah datar kemudian beralih pada JI dengan senyum manisnya
" Tentu. Anda harus bertanggung jawab karena anda, istri saya meminta kami untuk berpisah "
Fedi dengan tidak tahu malunya berusaha menjebak Ed
" Sebenarnya apa yang terjadi Ed? "
Ji semakin bingung dibuatnya
" Sebenarnya begini my queen beberapa hari yang lalu saat aku makan malam untuk membahas kerja sama "
Flash Back On
Seorang wanita cantik nan muda dengan pakaian yang begitu minim masuk ke dalam ruangan mereka. Ed memicingkan mata menatap wanita tersebut dengan dingin. Namun tidak bereaksi apapun
" Mona, temani pak Ed malam ini. Kamu harus bisa menyenangkannya! "
Mona tersenyum dan menganggukkan kepala
" Apa yang kamu maksud dengan ini? "
Suara Ed terasa begitu dingin
" Pak Ed semoga pak Ed menyukai sedikit kesenangan yang saya berikan. Saya hanya ingin pak Ed relax dan tidak banyak pikiran. Saya permisi semoga pak Ed menikmatinya "
Ed mengernyitkan dahi tanpa mengatakan apapun. Tatapan matanya suram, menatap tajam pada Fedi yang mulai beranjak pergi dari ruangan itu
Mona mendekati Ed dan mulai bergelayut manja padanya
" Pak Ed ternyata anda begitu tampan. Saya senang bisa menemani bapak malam ini "
Senyum indah tersungging di wajah mona namun Ed menatap matanya tajam
" Kenapa melakukan ini? "
Katanya dengan begitu dingin
" Saya disini untuk melayani anda pak "
Nada bicara yang manja dan tangan yang terus membelai dada bidang Ed membuatnya tidak tahan
" Kalau begitu, kamu harus bermain denganku dan harus membuatku puas. Karena jika tidak, kamu akan mendapatkan ganjarannya! "
Ed menyeringai berkata dengan sinis dan tatapan mata yang menyeramkan
" A - apa yang harus saya lakukan tuan? "
Dengan wajah pucat pasi karena takut, Mona bertanya pada Ed
" Kamu begitu ingin memuaskan seorang pria kan? Kalau begitu aku ingin kamu memuaskan pak Fedi, orang yang membawamu kemari! "
Cara bicara Ed begitu tenang seakan dia sedang membujuk anak kecil untuk membelikan permen untuknya
" Tapi kan tuan saya disini untuk anda,,, "
tukas Mona berusaha melawan Ed
" Aku tidak membutuhkan mu disisi ku! Aku tidak ingin menyimpan bangkai sekecil apapun di sekitar ku, karena bagimanapun aku menyembunyikannya suatu hari baunya pasti akan tercium juga. Jadi aku tidak suka mengambil resiko apapun. Jika kamu ingin selamat, maka kamu harus menuruti perkataanku atau akan ku laporkan pada polisi atas tuduhan perlakuan yang tidak menyenangkan! '
" Tidak tuan, jangan laporkan saya pada polisi! Baiklah tuan, saya akan menuruti apapun yang tuan katakan! "
Ed tersenyum puas karena berhasil membalikkan keadaan
" Kalau begitu minta seorang pelayan untuk memberikan minuman yang telah diberi obat tidur kepada Fedi, setelah itu aku ingin kamu tidur bersama dengannya tanpa sehelai pakaianpun, seperti kalian telah melakukan hubungan intim dengannya! Dengan begitu,meskipun tidak terjadi sesuatu diantara kalain kamu bisa meminta apapun darinya sebagai bentuk pertanggung jawaban, itupun jika kamu memiliki suatu ambisi "
Jelas Ed pada Mona
" baik tuan, saya mengerti. Tapi tuan anda bisa saja meminta saya untuk memberinya obat perangsang, kenapa anda justru meminta obat tidur? "
Tanya Mona yang tidak mengerti Ed
" Karena aku memiliki istri dan juga anak perempuan, jika aku merusak kehormatanmu, maka itu sama artinya aku telah merendahkan martabat istri dan putriku "
Mona menatap Ed dengan mata berbinar, Dia dibuat terharu dengan jawaban Ed, ini pertama kalinya dia menemukan pria yang begitu baik hati
" Sudahlah cepat pergi temui pelayan, aku yakin kalau fedi masih berada disini. Kalian bisa menggunakan kamar ini, aku akan pergi setelah menyaksikan sendiri Fedi yang tertidur dikamar ini "
" Baik tuan, saya akan pergi sekarang! "
Mona beranjak pergi dari hadapan Ed dan mendekati seorang pelayan untuk memintanya memberikan minuman yang telah diberi obat tidur. Benar kata Ed kalau Fedi masih menunggu di lobby hotel
" Permisi tuan, sepertinya anda sedang menunggu seseorang? Anda bisa minum ini selagi menunggu rekan anda tiba disini! "
Pelayan yang disuruh Mona mendekati Fedi dengan segelas jus buag ditangannya
" Terimakasih "
Fedi tanpa curiga menerima minuman itu lalu meneguknya perlahan. Mona yang memperhatikan tidak jauh dari sana tersenyum melihat rencananya berhasil
" Kenapa tiba - tiba mataku terasa berat begini? Aku mengantuk sekali "
Gumam Fedi setelah meminum jus yang diberikan pelayan, tak lama dia tertidur di sofa itu. Mona yang telah menunggu akhirnya mendekat setelah melihat Fedi terlelap. Dia memanggil pelayan dan meminta bantuan untuk membawanya ke kamar dimana Ed masih duduk menunggu mereka
" kamu melakukannya dengan baik "
Kata Ed yang tersenyum setelah melihat Fedi yang tak sadarkan diri
" Atur posisi kalian agar tampak seperti telah melakukan sesuatu. Karena sepertinya akan ada saksi mata yang melihat posisi terakhir kalian. AKu akan menghubungi istrinya! "
Ed merogoh saku Fedi untuk mengambil ponselnya dan mencari no istrinya Fedi
" baik tuab, saya mengerti "
" Ambil foto mereka dan kirimkan pada no ini bersama dengan alamat hotelnya! "
Pinta Ed kepada pelayan, dia juga memberikan uang pada pelayan itu dan juga pada Mona sebagai imbalan atas apa yang mereka lakukan
" Baik tuan. terimakasih "
" Aku jadi merindukan ratuku "
Gumam Ed sebelum dia beranjak pergi meninggalkan kamar hotel untuk kembali pulang kerumahnya. Pagi harinya seperti yang diharapkan Tamy istri Fedi datang dan memergoki Fedi yang masih terlelap bersama Mona dengan posisi memeluknya tanpa pakaian dan hanya berbalut selimut saja
Flash Back Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Ari Dewi
ah oak jendral pasti juga terpesona makanya mau cari myqueen
2021-09-18
0
Rihana Hana
ini dia,jenderal kesayangan
2021-03-19
1
Bundakevin Tasha
wah pak ferdi cari mati ingin mengusik ed
2021-03-07
0