Cheva menarik tangan Diaz dan sedikit menepi untuk menghindari perkataannya didengar oleh Lian
" Kakak kemarilah! Apakah Spons kering itu akan ikut dengan kita? "
Cheva berbisik dengan mata masih mentaap pada Lian
" Spons kering? Kenapa kamu memanggil dia seperti itu? "
DIaz mengernyitkan dahi heran dengan pangilan Cheva untuk Lian
" Dia susah sekali tersenyum. Mukanya itu seperti spons kering yang bisa retak dengan mudah kalau sedikit saja digerakkan. Bagaimana bisa ada orang yang sama sekali tidak pernah senyum? Sudahlah. Apa dia akan ikut dengan kita? "
Cheva masih bertanya karena Diaz belum memberikannya jawaban
" Tidak. Aku sudah mengajaknya agar dia ikut pergi dengan kita tapi dia tidak mau "
Diaz menjawab dengan sedikit senyum di bibirnya
" Baguslah, jadi aku bisa tetap menjaga konsentrasiku disana "
Cheva berkat dengan acuh tak acuh
" Maksudnya "
Diaz kembali menatap heran dengan apa yang Cheva katakan
" Tidak ada. Ayo pergi sekarang! "
Ajak Cheva yang mulai berjalan mendekati motor Diaz
Dari kejauhan Sharena memperhatikan mereka
" bagaimana senior Diaz masih tetap bersikap baik padanya? Bukankah fotonya sudah jelas kalau murid baru itu seperti gadis murahan? Tapi itu,, sepertinya Diaz sama sekali tidak peduli dengan foto itu? "
Sharena dengan wajah kesalnya memperhatiakan Cheva, tangannya mengepal keras karena dia sangat tidak menyukai Cheva
" Kita lihat saja berapa lama kamu bisa bertahan disekolah ini! Aku yakin, tidak lama lagi kamu akan dikeluarkan dari sini! "
Sharena tersenyum mencibir Cheva
Cheva pergi ke mall dengan dibonceng oleh Diaz, sedangkan Lian kembali ke rumahnya sendiri
Tak berapa lama mereka telah tiba dimall dan bergegas menuju butik yang sebelumnya Cheva kunjungi bersama dengan Evita
" Di butik mana kamu saat itu? "
Tanya DIaz dengan sedikit menoleh pada Cheva yang sedang melihat - lihat sekelilingnya
" Disana. Butik itu kak! "
Tunjuk Cheva yang memberiyahukan tempat butiknya> Cheva dan Diaz pun masuk ke dalam butik dan mendekat ke petugas butik
" Permisi. Boleh kami meminta bantuan! "
Diaz dengan sopan bertanya pada slah seorang petugas
" Apa kami bisa melihat hasil rekaman CCTV kemarin? "
Petugas itu terdiam tampak sedikit kebingungan
" Maaf itu adalah rekaman toko ini jadi,,,, "
Diaz memicingkan mata menatap petugas itu
" Kami hanya ingin melihatnya sebentar saja. Apa sama sekali tidak bisa? "
" Ehm,,,
Baiklah kalian bisa melihat hasil rekanannya sebentar saja "
Akhirnya petugas itu membuka penyimpanan rekaman CCTV sebelumnya. Diaz dan Cheva memperhatikannya dengan teliti
" ini dia! Kakak lihatlah ini! Aku benar - benar tidak bersalah, Jika memang aku mengenal dia bagaimana bisa wajahku terlihat marah seperti ini? Dan lagi,, jelas kalau dia sedang meminta maaf padaku "
Cheva dengan antusias menjelaskan pada DIaz
" ini tidak bisa menjadi bukti kuat. Pak tolong copy bagian ini ke ponselku! "
Diaz memberikan ponselnya pada petugas toko yang bertugas mengawasi kamre CCTV
" Baiklah, tunggu sebentar! "
" Terimakasih "
Kata Diaz kepada petugas toko yang telah membantunya
"Ini hasil rekamannya, Kamu harus lebih berhati - hati mulai dari sekarang! Jangan terlalu percaya dengan orang lain, terutama orang yang kita tidak kenal "
" Baik kakak. Sekarang apa yang akan kita lakukan? "
" Pulang dan beristirahat "
" Bagamana mungkin aku bisa beristirahat dengan benar, jIka mengingat mereka masih tidak percaya padaku? "
Wajah Cheva berubah muram ketika mengatakannnya, dia seketika menundukkan kepala untuk menikmati kekesalannya
" Jangan terlalu dipikirkan! kita akan mencari tahu siapa dalang dibalik semua kekacauan ini! Lebih baik sekarang kita pulang saja! Kita butuh bantuan om Alex atau tante Adel untuk mencari tahu tentang orang ini "
Diaz membelai lembuat kepala Cheva
" Jika kita memberitahu alasan pergi kesini dan meminta bantuan dari mereka, sudah pasti papi dan mami kita akan mengetahui masalah ini "
Cheva terlihat panik karena khawatir
" Apa menurutmu,,,, tante JI belum mengetahu masalah tentangmu? Itu sesuatu yang tidak mungkin, Aku yakin dia sudah mengtahui segalanya"
" Benarkah? Ya kakak benar juga, Mami dan papiku bukanlah orang biasa, sangat mudah bagi mereka menemukan informasi apapun yang dibutuhkan. Baiklah ayo pulang! "
Cheva akhirnya setuju untuk pulang bersama dengan DIaz
\======
Dirumah Ed. Ed dan Ji sedang menghabiskan waktu bersama setelah pulang dari kantor sambil menunggu putri cantiknya pulang
" My queen,, sepertinya ada yang sedang mengganggu pikiranmu sayang? "
Tanya Ed dengan suara yang begitu lembut pada sang istri sambil sebelah tangannya membelai mesra kepala Ji yang sedang berbaring dengan paha Ed sebagai bantalan untuk menyangga kepalanya.
" Tidak ada, hanya saja,,, putri kita sedang mengalami sedikit masalah. Aku tidak tahu apakah dia dapat melewatinya atau tidak "
Terlihat wajah khawatir sang istri namun Ed hanya tersenyum menanggapinya
" My queen, sebelumnya kamu sendiri yang mengatakan kalau anak kita harus belajar untuk melindungi dirinya sendiri. Apa sekarang kamu meragukan kemampuannya? "
Tanya Ed dengan senyum lembut dan tatapan mesra mengarah pada sang istri
" Aku tidak mungkin meragukan kemampuannya, karena melihat sikapnya selam ini,,meskipun dia ceria dan senang bercanda, tapi dia selalu bersikap tegas jika ada yang melakukan kesalahan sekecil apapun. Dari situ bisa kulihat kalaud dia bisa menyelesaikan setiap masalahnya. Tapi kali ini dia bermain dengan fitnah, dan ini menghebohkan satu sekolahannya "
" Jika ini terjadi disekolah, maka Diaz sudah pasti akan membantunya. Tidak mungkin dia membiarkan adiknya sendirian. Berhentilah untuk mengkhawatirkan anak kita! Sekarag dia sudah tumbuh jadi gadis yang cantik dan pintar, aku yakin dia akan mewarisi kecerdikanmu dalam menangani masalah apapun. KIni tugasmu hanya mengkhawatirkanku saja, karena aku sama sekali tidak bisa berpaling darimu sedikitpun. Apa lebih baik aku menutup perusahaanku dan kembali bekerja denganmu saja? "
Ji kembali tersenyum dengan godaan Ed sebelum dia teringat sesuatu
" Oh bukankah saham perusahaanmu mengalami penurunan? Apa ada masalah? "
Ji menatap wajah Ed dengan penuh tanya
" Tidak ada, semuanya sudah selesai. Sebelumnya ada yang ingin menjatuhkan perusahaanku dengan cara yang licik, tapi aku sudah memberinya pelajaran hingga tidak akan ada lagi kesempatan baginya untuk menjatuhkan perusahaanku karena dia telah dijebloskan kedalam penjara atas kasus penggelapan pajak dan aku yakin kalau semua asetnya akan segera disita "
Ed tersenyum puas dengan apa yang dia ceritakan
" Ternyata semakin lama kamu semakin menyeramkan dalam hal mengatasi masalah "
" Aku cukup banyak belajar darimu my queen. terlebih lagi, sekarang aku bukan lagi tentara yang harus terikat dengan aturan. Aku hanya pebisnis biasa "
Ed menundukkan kepala dan mencium kening Ji
" Mami, papi, jika kalian ingin bermesraan, kenapa tidak dikamar kalian saja? Kalian lupa jika ada orang lain dirumah ini? "
Protes Cheva yang baru saja kembali dari mall setelah diantar oleh Diaz
" Mau bagaimana lagi? Jika aku sedang bersama dengan mami mu aku lupa jika aku sudah memiliki putri cantik yang kini telah beranjak dewasa "
Dengan mengangkat kedua bahunya bersamaan, Ed menjawab pertanyaan Cheva
" Papi,, tolong hargai aku yang masih belum mendapatkan izin pacaran dari papi! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Rihana Hana
thor bikinin surat ijin pacaran ya
2021-03-19
1
Kikoaiko
keluarga ji lebih menyenangkan, si ed kek papi yudha
2021-02-17
3
Nimranah AB
😂😂😂😂
2021-02-11
0