Cheva masih menatap Sharena dengan tenang dan dari kejauhan DIaz, Lian dan Evita memperhatikan mereka
" kamu menantangku? "
Sharena yang mulai kesal dengan Cheva bicara dengan nada tinggi, kemarahan jelas sekali terlihat dari wajahnya, tatapan matanya pun seakan menunjukkan kalau dia bisa melahapnya kapan saja
" Jika kamu ingin mengujiku,,, silahkan saja! "
Cheva tersenyum tipis menjawab pertanyaan Sharena
" Huh, sombong. Aku pasti akan membuatmu dikeluarkan dari sekolah! "
Sharena yang kesal dan juga teman - temannya, beranjak pergi meninggalkan Cheva menuju kantor kepala sekolah. Sedangkan Cheva kembali ke kelasnya
Ayah Sharena adalah salah satu penyumbang dana yang lumayan cukup besar disekolah ini, jadi dia selalu di akan emaskan oleh pihak sekolah terutama kepala sekolah, karena selain takut kehilangan donatur yang cukup besar pada sekolah tapi juga, kepala sekolah adalh teman dri ayahnya
Tok tok tok
" Permisi pak, maaf saya mengganggu "
Sharena mengetuk pintu terlbih dahulu sebelum masuk ke ruang kepala sekolah
" Oh Sharena. SIlahkan masuk! Ada apa kamu kemari? "
Kepala sekolah ini namanya Pak Sam. Dia adalah pria paruh baya yang tinggi dan gagah, rambut yang di tata rapih dengan sebagian telah berwarna putih sama sekali tidak menurunkan kharismanya sedikitpun
" Saya mau bertanya pak. Apakah disekolah inii menerima siswi murahan untuk menjadi murid disini? Maksud saya, dia sekolah disini hanya untuk menemukan pria kaya "
Sharena bertanya dengan hati - hati untuk mendapatkan informasi agar dia bisa mengeluarkan Cheva
" Selama prestasi akademisnya bagus dan dia juga tidak mencemarkan nama baik sekolah kita,, itu sama sekali tidak jadi maslah "
Pak Sam berkata dengan penuh wibawa
" Jadi kalau kita punya bukti bahwa dia melakukan sesuatu hal yang mencemarkan nama baik sekilah, apa dia bisa dikeluarkan dari sini?
" Benar, jika ada bukti mana mungkin kita membiarkan dia begitu saja ada disekolah "
Sharena tersenyum tipis seakan telah merencanakan sesuatu
" owh,, kalau begitu terimaksih pak, saya permisi dulu. Sekali lagi maaf karena saya telah menyita waktu bapak "
" Iya tidak papa "
Sharena berdiri kemudian melangkahkan kaki meninggalkan ruang kepala sekolah
" Cheva, aku pasti akan membuatmu dikeluarkan dari sekolah dan dari sisi Diaz "
Gumam Sharena dengan tatapan tajam penuh kebencian setelah keluar dari ruang kepala sekolah
\=======
Dias dan Lian datang ke kelas Cheva untuk menanyakan perihal Sharena
" Cheva, apa yang terjadi antara kamu dan Sharena? Sepertinya dia memiliki masalah denganmu? "
Tanya Diaz dengan lembut, Lian berdiri disampingnya
" Entahlah, ku rasa aku tidak memiliki masalah langsung dengannya. Masalah ku dimulai ketika aku memberikan surat cinta padamu "
Cheva menatap DIaz dengan tajam, DIaz hanya tersenyum kepada Cheva
" Siapa yang suruh kamu kirim surat padaku? "
" Jika bukan padamu, pada siapa lagi aku akan mengirim surat cinta "
" Sampai kapan aku harus jadi obat nyamuk diantara kalian? Kamu bilang tidak akan menemui kekasihmu ini! Jika aku tahu kamu akan bertemu dengannya, lebih baik aku tidak ikut saja "
Gerutu Lian
" Bukankah kamu bisa belajar dari kami bagaimana caranya berpegangan tangan dan bergandengan? Kelihatannya kamu kaku sekali kak Lian? "
Cheva mengejek Lian sambil menggandeng Diaz. Melihat reaksi Lian yang kesal karena menghadapi Cheva membuat DIaz berusaha menahan tawa, Karena biasanya para gadis yang mendekati Lian hanya akan tertunduk dengan memberikan hadiah tanpa berani menatap matanya, Lian hanya akan mengatakan satu kaliamat yang menjadi andalannya ' pergi jangan ganggu aku ' kali ini dia memiliki lawan bicara lain selain Diaz dan itu adalah seorang wanita, yaitu Cheva yang tidak pernah ingin mengalah
" Cheva,,, berhentilah mengganggunya! Sampai kapan kamu akan terus menggodanya? "
Cheva terkekeh melihat wajah kesal Lian
" Baik - baik, aku tidak akan mengganggunya lagi. Ada apa kemari? Apa kakak sangat merindukanku? "
Cheva memasang senyum ceria saat bersama dengan DIaz, itu karena mereka sudah terbiasa bersama. Tapi untuk orang lain yang melihatnya,, mereka terlihat sangat mesra seperti benar - benar sepasang kekasih
" Tidak, aku hanya penasaran apa yang Sharena katakan padamu "
interaksi mereka berdua terus menjadi perhatian hampir semua murid yang ada
" Jika kamu masih lama, aku kembali ke kelas terlebih dahulu "
Lian berbalik pergi meninggalkan Diaz menuju kelas
" Kak Lian! Apa kamu begitu takut pada perempuan atau memang kamu hanya tidak suka denganku? "
Lian menghentikan langkahnya ketika Cheva memanggilnya. Dia terdiam mendengarkan perkataan Cheva tanpa menoleh padanya, kemudian kembali melangkahkan kakinya
Tuk
" Aww.. kenapa kakak memukul keningku? Kakak selalu saja memukulku "
Cheva menggerutu dengan bibir mengerucut kepada Diaz
" Cheva, kenapa kamu bekata seperti itu? Jangan pernah berkata seperti itu lagi padanya! "
" Iya, iya, maaf. Aku tidak akan melakukan hal itu lagi. Tapi,,, apa dia memiliki masa lalu yang kelam? Sepertiya dia orang yang sangat tertutup? Seperti ada dinding besar yang menghalanginya dengan makhluk yang namanya perempuan. Sepertinya ada masa lalu yang ingin dikuburnya jauh dari dalam lubuk jatinya yabg terdalam "
Cheva menatap punggung Lian yang berjaln menjauh darinya
" Pokokya jangan membuat masalah dengannya! Dia orang yang baik, namun memiliki dinding pertahanan yang sangat kokoh"
Jelas Diaz kepada sang adik, ynag semakin penasaran karena Diaz memperingatinya
" Dinding itu pasti akan hancur ka. Aku ingin menembus dinding yang tinggi dan kokoh itu. Aku pasti akan membuatnya menghancurkan tembok pertahanannya sendiri "
" Haah,, rasanya sia - sia jika aku memberitahumu! kamu juga tidak mendengarkan peringatanku "
Diaz menghela nafas pasrah tak berdaya dengan sifat Cheva yang keras kepala dan tidak bisa diatur
" kalau begitu, daripada kakak melarangku, akan lebih baik kakak membantuku untuk mencairkan hatinya. Aku yakin ada sesuatu yang berat yang dialami olehnya "
Cheva berkata dengan tatapan menyelidik kepada Diaz
" Jangan menatapku seperti itu! Aku tidak bisa menceritakan apapun padamu. Sudahlah, aku harus kembali ke kelas sekarang "
Diaz berbalik dan meninggalkan Cheva yang terdiam karena sedang penasaran dengan Lian
" Aku pasti bisa membuatmu jadi orang yang terbuka dan tidak menyendiri lagi. Kamu cukup tampan, sayang jika ketampananmu tidak ada yang memiliki dan hanya dihabiskan sendirian saja "
Cheva bergumam dengan pandangan kedepan membayangkan Lian
\======
" Halo,, aku memiliki pekerjaan untukmu! Aku ingin kamu pura - pura merayu seorang gadis, setelah itu ambil foto yang terlihat mesra dengannya! Aku ingin foto itu secepatnya kamu dapatkan dan berikan padaku! Untuk bayarannya akan aku kirimkan setelah kamu menyelesaikan pekerjaan ini. Aku akan mengirimkan foto targetmu sekarang. Ini pekerjaan yang gampang, ku harap kamu tidak melakukan kesalahan sedikitpun! "
Sharena menghubungi seseorang untuk membuat jebakan terhadap Cheva. Setelah mengakhiri panggilannya dia mengirimkan foto Cheva yang dia peroleh ketka penerimaan siswa baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
abu😻acii
dia tak tau yg mau di jebak anak sultan😂😂
2023-03-10
1
nyonya besar
tidak semudah itu ferguso, apalagi cuma poto
2021-08-11
0
Ulil Zamhariroh
aduh
Sharena bunuh diri
2021-03-19
2