Beberapa tahun telah berlalu
Cheva dibesarkan dengan penuh kasih
sayang. Karena Ed tidak tega melihat Ji yang begitu kesakitan saat melahirkan,
jadi dia tidak ingin memiliki anak lain. Dia hanya memiliki Cheva saja, Cheva
sangat dimanjakan oleh Ed. Setiap Cheva melakukan sesuatu yang baik dia akan
memberikan hadiah. Bahkan ketika lulus sekolah menengah pertama, Ed telah
membelikannya mobil sport terbaru, namun dia tidak mengizinkannya menyetir
sendiri
Cheva dan Diaz telah tumbuh menjadi remaja yang cantik dan tampan. Diaz kini telah menginjak kelas 3 SMA sedangkan
Cheva hendak masuk SMA. Kini akan diadakan penerimaan siswa baru disekolahan Diaz
" Cheva, kamu benar akan masuk
ke sekolah yang sama dengan Diaz? Papi yakin perlakuan setiap orang akan
berbeda kepada kalian "
Tanya Ed yang ragu dengan putrinya
" Tentu pih, apa salahnya jika
aku satu sekolah dengan kak Diaz? Aku tidak peduli dengan sikap orang lain.
Yang penting aku ingin masuk ke sekolah favorit itu "
Jawab Cheva dengan tenang
" Tuan Jendral , biarkan saja
anakmu sendiri menentukan pilihannya! Biarkan dia belajar mengambil keputusan,
kamu hanya perlu mengawasinya saja. Tidak perlu mengatur dia "
Ji berusaha membela Cheva
" My queen, aku tidak
mengaturnya. Aku hanya tidak ingin dia mendapat perlakuan tidak adil jika satu
sekolah dengan Diaz. Meskipun mereka sama - sama keturunan keluarga Kusuma,
tapi Cheva tidak menggunakan nama Kusuma "
Kata Ed dengan tenang dan dingin
" Papi tenang saja,aku pasti
bisa ko. Ini bukan masalah besar untukku. Aku cukup belajar bagaimana menangani
masalah mereka saja. Tapi,, aku hanya ingin sekolah dan memiliki banyak teman,
aku tidak ingin membuat keributan. Terakhir kali aku dimarahi oleh orang tua
temanku saat sekolah menengah pertama,, mami membuat keluarganya bangrut dan
bersujud di hadapanku. Aku tidak ingin itu terjadi lagi. Biarkan aku menangani
masalahku sendiri, papi dan mami tidak boleh ikut campur lagi, ok? "
Kata Cheva kepada Ji dan Ed
“ Tapi tuan putriku,, bagaimana bisa papi membiarkanmu dalam kesulitan begitu saja? Tentu mami dan papi tidak bisa berdiam diri melihatmu dalam kesulitan“
Bujuk Ed kepada Cheva
“ Jika papi dan mami selalu turun tangan mengatasi masalahku, kapan aku bisa belajar menangani masalahku sendiri? Ayolah pih, biarkan aku menangani masalahku sendiri. Aku pasti bisa menjaga diriku sendiri kok. Aku tidak akan mudah untuk ditindas begitu saja “
Cheva membujuk Ed dengan mata yang terlihat berbinar. Ji
hanya tersenyum melihat Cheva merayu sang ayah. Dia tahu betul kalau Ed pasti akan setuju dengan apa yang Cheva inginkan, karena sekarang hanya 2 hal yang dapat membuat Ed setuju mengenai sesuatu. Pertama rayuan maut Ji yang sangat jarang keluar dan kedua tatapan memohon sang anak
" Haahh,, Baiklah, papi akan membiarkanmu masuk kesekolah Diaz, tapi ingat. Kamu harus bisa melindungi dirimu sendiri! Karena papi yakin sekali Diaz melindungimu, itu akan membuat mereka semakin membencimu "
Ed akhirnya menyerah pada Cheva dan setuju jika dia harus bisa menjaga dirinnya sendiri kalau memang tidak ingin orang tuanya turun tangan langsung
" Yess,, terimakasih papi. Muach!
Terimakasih mami, Muach "
Cheva yang begitu senang akhirnya mencium pipi Ed dan Ji secara bergantian
" Cheva, kamu ini memiliki darah seorang penguasa. Kamu tidak perlu takut akan hal apapun. Karena kamu masih memiliki mami dan papi. Meskipun kami tidak ikut campur tangan jika kamu menghadapi masalah, Masih ada kakek dan nenakmu yang masih segar bugar untuk ikut bermain bersama denganmu "
Ji memperingatkan Cheva dengan senyum tipisnya
" Ku mohon mami, jangan biarkan kakek dan nenek juga campur tangan dalam masalahku. Itu akan lebih gawat dibandingkan papi dan mami yang turun tangan. 1 dunia bisa heboh jika kakek Yudha turun tangan "
Cheva dengan tangan memohon dan duduk di hadapan Ji bekata dengan penuh harap. Ji hanya tersenyum dan menganggukkan kepala
\========
Sementara itu dirumah Biru
" Diaz, besok kamu mulai masuk sekolah kan sayang? "
Tanya Mili pada putranya
" Iya mih, aku mulai masuk sekolah besok. Dan besok juga penerimaan siswa baru Cheva juga akan masuk ke sekolahku "
Jawab Diaz dengan tenangnya
" Benarkan? Itu bagus, jadi kamu bisa melindunginya! "
Jawab Mili dengan riang
" Cheva tidak akan suka jika aku membantu dia. Dia tidak suka jika mendapat perlakuan yang berlebihan "
Diaz berkata dengan acuh tak acuh
" Setidaknya kamu tidak akan membiarkan dia kesusahan sendiri kan? "
" Iya, mami tenang saja. Aku akan menjaganya, tapi aku tidak mungkin dekat dengannya didepan umum. Cheva tidak akan menyukai itu "
" Terserah kamu saja. Kalian berdua sama saja. Padahal tidak berasal dari rahim yang sama "
Mili berbicara dengan nada yang terdengsr putus asa
" Tapi kami memiliki darah yang sama. Ikatan darah lebih kental daripada air "
Jawab Diaz dengan acuh tak acuh
" Kamu benar. Itu juga tidak dapat diabaikan. Mami tidak dapat mengabaikan hal itu "
\==========
Keesokan harinya
Cheva sudah bersiap pagi - pagi sekali untuk berangkat ke sekolah
" Cheva, apa kamu sudah bersiap untuk berangkat ke sekolahmu sayang? "
Tanya Ji pada putri semata wayangnya
" Iya mami, sebentar lagi aku turun! "
Teriak Cheva yang sedang bersiap dan tak lama dia turun ke lantai bawah
" My princess papi sudah siap ke sekolah. Ternyata kamu sudah jadi remaja sekarang "
Goda Ed dengan senyum seakan mengejek
" Tentu saja aku sudah remaja. Sekarang aku bisa menjaga diriku sendiri "
Jawab Cheva dengan pasti
" Selalu saja jawabannya mengarah kesana. Kami tidak akan ikut campur, justru papi senang jika kamu bisa mengatasi masalahmu sendiri. Itu artinya waktu papi bersama my queen bisa lebih banyak "
Ed tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya pada Ji
" Papi, kenapa papi hanya memikirkan mami? Papi sama sekali tidak memikirkan aku? "
Cheva bertanya dengan nada kesal
" Bukannya tadi kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu bisa menangani setiap masalah sendiri? "
Jawab Ed dengan begitu tenang
" Sudahlah, aku malas berdebat dengan papi. Aku mau berangkat dulu. Daah papi daah mami "
Cheva berpamitan sambil berjalan keluar dari rumah untuk pergi ke sekolah.. Dia tiba - tiba berhenti di depan mobil sport miliknya yang dikemudikan supir
" Ada apa non? Kenapa tidak masuk ke dalam mobil? "
Tanya pak supir yang melihat Cheva termenung depan mobilnya.
" Tunggu sebentar pak! Ada yang saya lupakan "
Cheva dengan tergesa - gesa kembali ke dalam
" Mami, papi,, aku ingin mobil yang terlihat biasa saja! mobilku sepertinya terlalu mewah jika dipakai ke sekolah "
Kata Cheva yang kembali mendekati Ji dan Ed
" Kalau begitu hari ini kamu papi antar, siang ini akan papi pedan kan mobil yang sesuai dengan keinginan mu "
" Tidak, aku naik taksi saja. Aku tidak ingin hari pertamaku di sekolah harus kacau karena dikira sebagai peliharaan sugar daddy "
" Apa kamu gila berkata seperti itu?! "
Cheva menjawab dengan santai dan pergi meninggalkan orabg tuanya. Berbanding terbalik dengan Ed yang kesal karena perkataan Cheva yang mengatakan dia seperti om - om
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Yen
Sugar Daddy Edward 🤣
2022-01-09
1
ana surya
gemes
2021-07-21
0
rahmaadani
sudah baca lebih 3 kali mulai istri manja tuan kusuma samapai sini
2021-06-28
0