" Cheva? Apa yang terjadi? DImana kamu sekarang? "
Terlihat wajah panik dengan dahi mengkerut diwajah tampan Diaz
" Aku di toilet, seragamku basah. Aku tidak dapat keluar dengan pakaian basah kuyup seperti ini. Tapi jika aku menunggu hingga pakaian ini kering,, sudah pasti aku akan jatuh sakit, kakak tahu kan apa yang terjadi pada mami dan papi jika aku sakit? Jadi,, apa boleh aku minta tolong pada kakak untuk membawakanku pakaian olahraga atau jaket agar aku tidak kedinginan? "
Cheva menjelaskan dengan nada suara yang tenang
" Baiklah, aku tahu betul bagaimana orang tuamu kalau sampai kamu sakit.. Mereka bisa saja membongkar sekolah agar tidak ada toilet, jadi kamu tidak akan sampai kebasahan lagi,, pyuuuhhh,,, aku akan kesana sekarang. Tunggu aku! "
Diaz mengakhiri panggilan teleponnya dengan Cheva dan bergegas menuju loker untuk mengambil seragam olahraga miliknya
" Apa yang terjadi? Kenapa kamu tergesa - gesa seperti itu? "
Tanya Lian yang sebelumnya tengah berbincang bersama Diaz
" Tidak ada apa - apa. Aku pergi ke toilet sebentar "
Diaz bergegas segera ke toilet wanita yang tidak jauh dari kelas Cheva
" Hei, tidak ada kelas olahraga hari ini! "
Teriak Lian pada Diaz yang telah berjalan jauh didepan ketika melihatnya membawa pakaian olahraga
" Cheva! Cheva "
Diaz memanggil Cheva berkali - kali
" Kak Diaz, apa itu kamu? "
Sahutnya memastikan setelah beberapa kali mendengar namanya dipanggil
" Iya, ini aku. Kamu di ruangan mana? "
" Aku di toilet ke 3 kak "
Diaz mendengarkan dengan seksama sumber suara Cheva
Tok tok
" Cheva, apa kamu disini? "
Ketuk Diaz pada pintu toilet nomor 3 sesuai dengan apa yang dikatakan Cheva
" Iya, kak. Aku disini, mana pakaiannya? "
Cheva mengulurkan sebelah tangannya dari celah pintu yang dia buka sedikit
" Nih! Sebenarnya siapa yang mengerjaimu? Kenapa juga mereka mengerjaimu seperti ini? Apa kamu membuat masalah, hah? "
Tanya Diaz yang menunggu diluar toilet dengan tangan yang dilipat didada
" Aku tidak tahu siapa yang mneyiramiku dengan air, kak. Karena aku sedang di dalam toilet. Aku tidak membuat masalah apa - apa kak.. Masalah yang kubuat disekolah ini hanya 1 waktu penerimaan siswa baru saja "
Cheva berganti pakaian sambil menjawab pertanyaan Diaz
" Masalah apa yang kamu buat? Mungkin itu yang jadi pemicu seseorang membencimu! "
Diaz bertanya dengan tenang
" Waktu aku mengirim surat ke kak Diaz, dan kak DIaz tersenyum ketika membaca suratku. Itulah masalah besar yang aku timbulkan "
Cheva menjelaskan dengan bibir mengerucut
" Oh "
" Oh? Kakak cuma bilang oh? Aku mendapatkan masalah dari para gadis yang mengejar kakak dan kakak hanya mengatakan oh? menyebalkan! "
Cheva yang kesal hendak berjalan melewati Diaz
" Hei hei,, kenapa marah? Baiklah aku minta maaf. Tapi,,,, karena itu aku jadi memiliki ide bagus menyingkirkan mereka "
Diaz tersenyum dengan sorot mata seakan memiliki niat licik
" Apa? Jujur kak, aku tidak suka dengan senyum kakak yang seperti ini "
Kata Cheva dengan mencibir Diaz
" Kamu harus membantu ku! Ayolah Cheva adikku yang canrik "
Dia tersenyum merayu Cheva untuk menyetujui rencananya
" Aku memang cantik, tapi rencana gila apa yang kakak miliki?
Cheva bertanya dengan memicingkan mata dan penuh rasa penasaran
" Aku ingin kamu jadi pacarku! "
Perkataan diaz sontak membuat Cheva terkejut
" Kakak gila ya? Meskipun aku cantik hingga membuat kakak terpesona,, bukan berarti kakak bisa mencintai adik kakak sendiri "
Cheva yangterkejut sedikit berteriak menanggapi Diaz
" Kamu yang gila! Dengarkan dulu apa yang aku katakan! "
" Aw,,Sakit tahu "
Diaz sedikit memukul kening Cheva
" Kita pura - pura pacaran. Toh disekolah ini tidak ada yang tahu kalau aku ini kakak mu "
Saran Diaz membuat Cheva terdiam
" Kakak, itu namanya kakak menjerumuskan ku kedalam lubang singa. Kakak enak bisa bebas dari gadis - gadis gila itu, sedangkan aku? karena rencana kakak aku bisa lebih berada dalam bahaya. Mereka bisa menggantungku hidup - hidup "
Gerutu Cheva pada Diaz
" Kamu yakin? Bukankah dengan jadi pacarku kamu memiliki alasan untuk membalas mereka? "
Diaz mendelik membujuk Cheva karena dia paling tahu kalau Cheva tidak suka menindas tanpa alasan
" Emmm,, benar juga apa yang kakak bilang "
Diaz tersenyum melihat Cheva yang mulai memikirkan rencananya
" Baiklah aku setuju. Tapi kakak tidak boleh membatasiku untuk membalas mereka yang mengerjaiku ya! "
Diaz tersenyum puas dengan keputusan yang diambil Cheva
" Ok. aku setuju "
Diaz menjabat tangan Cheva dengan senyum lebar
" Kalau begitu aku tidak perlu lagi segan - segan menggandeng adikku didepan umum "
Diaz melingkarkan sebelah tangannya di pundak Cheva dan berjalan dengannya menuju kelas Cheva
" Kakak tidak perlu berlebihan untuk memamerkanku! Terlihat jelas kalau kakak baik padaku jika ada maunya saja! "
Kata Cheva dengan nada acuh tak acuhnya
" Aku tidak peduli, toh sekarang kita tidak perlu pura - pura tidak kenal lagi. Aku memiliki alasan untuk menemuimu disekolah "
Jawab Diaz yang akan bertingkah usil jika kepada Cheva
" Kakak benar, sebenarnya kakak juga bisa jadi perisaiku disekolah "
Cheva tersenyum ceria bersama Diaz
Kedekatan mereka benar - benar menghebohkan satu sekolah, terutama dikalangan para gadis
" Tadi aku melihat kak Diaz bersama anakkelas satu itu! Mereka berjalan bersama dan kak DIaz sampai merangkulnya "
" Benarkah? Anak baru yang memberikan surat cintanya ke kak Diaz? "
" Iya, si anak baru itu. Memang cantik sich, tapi tetap saja aku tidak rela jika kak DIaz sekarang punya pacar "
" Cheva, apa benar kamu pacaran dengan senior Diaz? Satu sekolah sudai ramai membicarakan kalian berdua "
Kata teman sebangku Cheva ketika mereka didalam ruangan
" Biarkan saja jika mereka membicarakanku. Aku tidak peduli "
Jawab Cheva acuh tak acuh
Brak!!
Tiba - tiba Sharena datang dan menggebrak meja dimana Cheva dan temannya berbincang hingga mereka terkejut
" Cheva, kamu itu anak baru. Berani - beraninya kamu mendekati kak DIaz! "
Katanya dengan nada kesal
" Apa masalahnya denganmu? Sepertinya ini bukan urusanmu? "
JAwab Cheva yang masih tenang menanggapinya
" Dasar anak baru, berani sekali kamu melawanku. Kamu ingin menantangku, hah? "
Sharena semakin dibuat kesal dengan Cheva yang tidak memiliki rasa takut padanya
" Siapa kamu sampai - sampai aku harus takut padamu? "
Cheva memicingkan mata dengan memberikan tatapan angkuhnya pada Sharena
" Aku Sharena putri dari pengusaha tambang meas di kota ini, apa kamu tidak mengenalku? "
" Perusahaan itu milik ayahmu kan, bukan milikmu? Jadi untuk apa kamu membanggakan semua itu? "
Cheva berkata dengan sinis kemudian berdiri dan berbisik pada Sharena
" Jika kamu anak pengusaha tambang emas, maka aku anak dari ratu bisnis "
Cheva tersenyum tipis kemudian beralih pada teman sebangkunya
" Ayo kita ke kantin! Akan lebih baik bertemu kak DIaz untuk membersihkan kembali mataku setelah mataku sakit karena harus melihat gadis sok cantik disini "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Ari Dewi
ok q suka jadi tidak tertindas terus
2021-09-18
0
@mey😍
hahahahha penulis emang the best.
2021-06-17
0
Aakulmulyakin 2020
kok ini kya plagiat gitu ya. kya ada kesamaan cerita dengan novel yg beda judul
2021-04-09
0