" Mami dengar dari Adel katanya kamu sudah menemukan orang yang memfitnah mu Va? "
Ji bertanya pada Cheva yang sedang asyik menonton televisi
Cheva menoleh ke arah Ji dengan senyum
" Iya mih. Kedua orang itu bilang kalau yang menyuruh mereka adalah teman sekolahku. Dan masalahnya lagi dia itu mengagumi kak Diaz.. Jadi sudah jelas motif dia melakukan itu padaku.. Haahhhh "
Cheva menghela napas panjang setelah menceritakan semuanya pada sang ibu
" Lalu apa yang akan kamu lakukan kepadanya? "
Ji kini telah duduk di sebelah Cheva dengan badan bersandar pada sofa dan kaki bertumpu
" Ehm,, aku tidak akan melakukan apa - apa. Aku hanya akan membongkar semuanya di depan umum saja. Sebelumnya dia menyebarkan rumor padaku, tapi aku akan membuktikan kebenaran di depan semua orang "
Cheva menjawab dengan wajah polosnya dan nada yang manja
" Mih papi ada dimana? "
Tanya Cheva ketika menyadari kalau ibunya hanya seorang diri
" Dia ada undangan makan malam jadi mami pulang sendiri "
\=\=\=\=\=\=\=\=
Sementara itu Ed sedang berada di sebuah kamar hotel yang telah direservasi oleh salah satu klien yang akan bekerja sama dengannya
" Maaf pak Ed kami datang terlambat! "
Fedi seorang pria paruh baya yang hendak bekerja sama Dengan Ed tiba sedikit lebih terlambat
" Tidak masalah.. Silahkan duduk! "
Ed yang telah duduk lebih dulu mempersilakan Fedi duduk
" Terimakasih.. Pak Ed kapan kerja sama kita akan berlangsung? "
Fedi berusaha mempercepat perbincangan mereka
" Jika semua sudah mulai terencana maka kita bisa segera melakukannya "
Ed menjawab dengan tenang sambil mengesap kopi miliknya
" Pak Ed bisakah anda memastikan kalau perusahaan kami yang akan memenangkan kerja sama ini? "
" itu tergantung pada proposal yang kalian ajukan padaku. Aku hanya akan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki performa dan ide bagus untuk proyek ini "
Fedi tersenyum licik menatap Ed
prok prok
Fedi bertepuk sebanyak 2x sebagai kode kemudian
Ceklek
seorang wanita cantik nan muda dengan pakaian yang begiti minim masuk ke dalam ruangan mereka. Ed memicingkan mata menatap wanita tersebut dengan dingin. Namun tidak bereaksi apapun
" Mona, temani pak Ed malam ini. Kamu harus bisa menyenangkannya! "
Mona tersenyum dan menganggukkan kepala
" Apa yang kamu maksud dengan ini? "
Suara Ed terasa begitu dingin
" Pak Ed semoga pak Ed menyukai sedikit kesenangan yang saya berikan. Saya hanya ingin pak Ed relax dan tidak banyak pikiran. Saya permisi semoga pak Ed menikmatinya "
Ed mengernyitkan dahi tanpa mengatakan apapun. Tatapan matanya suram, menatap tajam pada Fedi yang mulai beranjak pergi dari ruangan itu
Mona mendekati Ed dan mulai bergelayut manja padanya
" Pak Ed ternyata anda begitu tampan. Saya senang bisa menemani bapak malam ini "
Senyum indah tersungging di wajah mona namun Ed menatap matanya tajam
" Kenapa melakukan ini? "
Katanya dengan begitu dingin
" Saya disini untuk melayani anda pak "
Nada bicara yang manja dan tangan yang terus membelai dada bidang Ed membuatnya tidak tahan
" Kalau begitu, kamu harus bermain denganku dan harus membuatku puas. Karena jika tidak, kamu akan mendapatkan ganjarannya! "
Ed menyeringai berkata dengan sinis dan tatapan mata yang menyeramkan
\=\=\=\=\=\=\=\=
" Pagi tante "
Diaz sudah berada di rumah Cheva untuk menjemputnya
" Pagi Diaz. Tumben sekali kamu menjemput Cheva. Pa yang kalian rencanakan? "
Ji menatap curiga pada keponakannya
" Memangnya aku tidak boleh menjemput adikku sendiri? Aku ingin berangkat bersama dengan Cheva "
Diaz dengan cara bicaranya yang tenang menjawab pertanyaan Ji
" Tentu saja boleh. Hanya saja sedikit aneh, tante yakin kalau kalian berdua pasti merencanakan sesuatu "
Ji masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Diaz
" Tidak ada tante, kami tidak merencanakan apapun "
Ji semakin memicingkan matanya dan Diaz terlihat salah tingkah dengan mata yang menoleh kesana kemari
" Ada apa my queen? Kenapa pagi - pagi sudah mengintrogasi Diaz? "
Ed mendekat kepada Ji dan berdiri disampingnya
" Tidak papa. Aku hanya penasaran dengan apa yang sedang mereka rencanakan. Karena ini sedikit aneh, Diaz menjemput Cheva hari ini "
Ji menatap mesra Pada Ed.
" Om. tante ada aku disini. Jangan menunjukkan kasih sayang kalian berdua di hadapanku "
Diaz memprotes Ed yang hendak mencium kening Ji
" Aku tidak melihatmu disini "
Ed menjawab dengan acuh tak acuh
" Tidak perlu pedulikan papi dan mamiku kak. Mereka tidak pernah menganggap ada orang lain lagi jika sedang berdua. Bahkan aku saja dilupakan "
Cheva yang selesai bersiap mendekati Diaz untuk berangkat bersama
" Sepertinya my princess sedang cemburu pada mami "
Ed tersenyum menggoda Cheva
" Sudahlah kami berangkat dulu. Bye mami, bye papi "
" Kami berangkat dulu om, tante "
Cheva dan Diaz pamit secara bergiliran pada Ji dan Ed. Dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Ji dan Ed..
Diaz dan Cheva berjalan ke depan, meninggalkan rumah Cheva dan mengendarai motor Diaz
" Kamu sudah siap Cheva? "
Tanya Diaz memastikan setelah Cheva naik ke motornya
" Tentu ka. Kita berangkat sekarang! "
Diaz pun mengendarai motornya menuju sekolah dengan Cheva naik dibelakangnya
Cheva dan Diaz menjadi pusat perhatian begitu mereka memasuki gerbang sekolah bersama. Lian yang baru tiba juga memperhatikan Cheva dan Diaz
" Bagaimana kalian bisa datang bersama? "
Tanya Lian dengan wajah dan cara bicaranya yang sinis ketika Diaz memarkir motor disebelahnya
" Tentu saja kak Diaz menjemputku. Apa yang salah dengan itu? "
Cheva juga menjawab dengan sinis
" Lian, apa yang terjadi denganmu kemarin sampai kamu tidak masuk sekolah? "
Tanya Diaz setelah melepas helm miliknya
" Tidak ada, bukan masalah penting "
Jawab Lian acuh tak acuh sambil berjalan meninggalkan Cheva dan Diaz
" Ternyata kakak dan kak Lian sama - sama aneh. Pantas saja kalian bisa cocok dan berteman baik "
Cheva berbicara dengan nada bicara yang sedikit mengejek
" Sudah, ayo kita jalan! "
Diaz menarik Cheva dan melingkarkan sebelah tangan di pundaknya
" Kamu sudah menyiapkan buktinya? "
" Tentu saja. Dengan ini kita tidak perlu mengotori tangan kita sendiri "
Cheva tersenyum sinis diikuti Diaz yang kemudian ikut tersenyum
" Kita langsung ke ruang kepala sekolah! Aku akan menghubungi pengawal mami "
Diaz menyetujui ajakan Cheva dengan senyum disertai anggukan kepala
" Halo,, kalian bisa berangkat sekarang! Jangan sampai ada yang salah! "
Cheva menghubungi pengawal Ji dengan singkat kemudian melanjutkan langkahnya kembali bersama Diaz menuju ruang kepala sekolah
Tok tok tok
" Permisi pak "
Diaz dan Cheva mengetuk pintun sebelum masuk ruang kepala sekolah
" Silahkan masuk Diaz, Cheva . Apa kalian sudah membawa bukti yang kalian miliki? "
Kepala sekolah langsung bicara pada intinya
" Tidak akan lama lagi sampai disini pak "
Jawab Diaz dengan tenang
" Apa yang memfitnah kalian berdua itu siswa disini? "
" Tentu saja siswa disini. Bukankah bapak mengenal baik siapa orangnya? "
Diaz menatap penuh curiga pada kepala sekolah
" Apa maksudmu Diaz? "
Kepala sekolah memicingkan matanya menatap Diaz
"Tidak ada maksud apa - apa pak. Hanya saj Cheva sangat jarang bergaul dengan sembarangan orang, akses dia berteman hanya sekolah. Jadi kemungkinan besar siswa sekolah ini juga yang tidak menyukainya "
Diaz masih tersenyum lembut namun tatapan matanya menjadi dingin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Annisa Wibowo
lawong si Ed iki wes bucin parah sama si Ji, eh digangguin
2021-04-28
0
Nona azis
wiiiihhh ngerriiiii
2021-01-09
2
Yessy Kusuma
g pcya aja klo ed kek gtu
2021-01-02
2