Cheva telah tiba disekolah, pandangan semua siswa terhadapnya masih sama saja. Mereka memandang rendah pada Cheva.
Diaz setalu menunggu Cheva di depan gerbang.
“ Tidak usah pedulikan mereka. Bagaimana penyelidikannya? “
Tanya Diaz dengan tenang pada Cheva yang sedang berjalan disampingnya
“ Seperti dugaan ku. Yang menjadi dalang masalah ini adalah penggemar rahasia kakak. Orang itu bilang Sharena yang menyuruh mereka “
Cheva menjawab selayaknya adik pada sang kakak, dengan ekspresi wajah seperti anak kecil yang merajuk
“ Owh dia, aku penasaran apalagi yang akan dia lakukan? Sepertinya gertakan dariku waktu tu malah membuatnya semakin menjadi “
Diaz menjawab dengan acuh tak acuh
“ AAhhh,, ini semua gara – gara kakak. Seandainya kakak tidak bilang kalau kita pacaran, pasti hati – hariku disekolah akan sangat tenang dan menyenangkan . Tidak seperti sekarang, sungguh merepotkan! “ Wajah Cheva terlihat kesal dan nada bicaranya begitu sinis
“ Jika aku tidak melakukan itu, maka aku yang akan direpotkan. Apalagi kalau mereka juga tau kamu itu adikku, kamu akan lebih
kewalahan dari sekarang “
Diaz menjawab dengan sangat tenang
“ Ehmmm,,, Kakak benar. Aku juga pasti akan dikejar oleh mereka supaya aku bisa mendekatkan mereka dengan kakak. Haaah kenapa hidupku penuh dilema seperti ini? “
Cheva menghela napas panjang mengingat kesulitan yang di alami
“ Ya sudah kita ke kelas sekarang! “
Cheva mengangukkan kepala dan kembali berjalan menuju kelasnya bersama dengan Diaz
“ Kak, kemana si muka spons? Biasanya kalian akan selalu bersama seperti perangko “
Cheva bertanya dengan acuh tak acuh
“ Dia tidak masuk. Mungkin dia juga sedang mengalami masa
sulit dalam hidupnya “
“ Apa yang kakak maksud? “
Dahi Cheva berkerut hingga kedua alisnya hampir menyatu
“ Tidak ada. Cepat masuk nanti bel keburu berbunyi “
“ Cheva! Cheva! Kamu dipanggil kepala sekolah keruangannya! “
Evita berteriak memanggil Cheva.
Cheva dan Diaz saling menatap kemudan tersenyum. Siswa lain menatap Cheva dengan tatapan sinis dan mencibir
“ Sepertinya dia berada dalam masalah besar? “
“ Tentu saja. Beritanya sangat menghebohkan hingga ke forum
wali murid “
“ Baguslah, lagipula aku tidak sudi kalau harus satu sekolah dengan mainan om – om “
Disebuah sudut Sharena tersenyum melihat Cheva yang selalu
menerima tatapan kebencian dari rekan siswa yang lain
" Kamu pasti dikeluarkan dari sekolah Cheva dan aku bisa kembali dekat dengan senior Diaz
“ Kenapa kamu tersenyum? Apa kamu telah mengetahui cara untuk mengatasi Sharena? “
Tanya Diaz kepada Cheva yang tersenyum setelah mendengar kalau dia dipanggil pak kepala sekolah
“ Sepertinya ini waktunya mengetahui cara penyelesaian masalahku? “
“ Aku akan ikut denganmu! Aku ingin tahu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya “
“ Tentu saja aku akan main cantik “
Cheva tersenyum penuh keyainan
“ Aku tidak percaya padamu “
Diaz berusaha menggoda Cheva
Cheva mengerucutkan dahi pada Diaz
“ Ya sudah ikut saja kalau tidak percaya “
Akhirnya Cheva dan Diaz berjalan menuju kantor kepala sekolah
Tok tok tok
Cheva mengetuk pintu kantor kepala sekolah sebelum
mendapatkan izin darinya
“ Masuk! “
“ Permisi pak “
Cheva dan Diaz membuka pintu kantor dan melihat pak kepala
sekolah yang tengah duduk di kursi kerjanya
“ Diaz, Cheva, kemarilah! silahkan duduk! “
Kepala sekolah mempersilahkan Cheva dan Diaz duduk disertai isyarat tangan
“ Terimakasih pak “
Cheva dan Diaz menjawab secara serempak
“ Maaf pak, ada perlu apa bapak memanggil saya kemari? “
Cheva penuh sopan santun bertanya pada pak kepala sekolah
“ Bapak ingin minta penjelasan dari kamu mengenai rumor yang beredar beberapa hari ini disekolah. Sekarang semua orang tua murid mengajukan keberatan kalau kamu sekolah disini. Bagaimana kamu akan menjelaskan semuanya?
“Pak kepala sekolah bertanya dengan tenang namun tegas kepada
Cheva
“ Saya tidak bersalah pak. Ada seseorang yang telab menjebak saya
dan ingin saya dikeluarkan dari sekolah ini pak “
Cheva dengan wajah polosnya berusaha meyakinkan kepala
sekolah
“ Bagaimana kamu bisa mengatakan itu tanpa adanya bukti?
Saya butuh bukti nyata bukan cuma statemen atau pernyataan semata “
Tegas pak kepala sekolah
“ Tentu kami sudah punya bukti pak “
Diaz menyela pembicaraan Cheva dan kepala sekolah
“ Apa benar kamu punya buktinya? “
Kepala sekolah mengernyitkan dahinya
“ Tentu saja pak. Kami telah mneyelidikinya dan menemukan
orang – orang yang telah menjebak saya. Bahkan saya sudah tahu siapa dalang
dibalik semua ini “
Cheva berkata dengan penuh keyakinan dan pak kepala sekolah menelan salivanya ketika mendengar kalau Cheva telah menemukan bukti ketidak bersalahannya
“ Kalau begitu besok kamu bisa membawanya kemari untuk melakukan pembelaan terhadapmu “
Keringat dingin bercucuran dari dahi kepala sekolah namun dia tetap berusaha tenang
“ Baik, saya akan membawanya kemari. Maaf pak boleh saya bertanya? "
" Silahkan Cheva! "
" Hukuman apa yang akan di dapatkan oleh seorang yang berani memfitnah orang lain? "
Mata Cheva menatap tajam, menuntut sebuah jawaban
" Dia bisa saja dikeluarkan dari sekolah "
Pak kepala sekolah menjawab dengan ragu
" Owh, jadi yang bersalah bisa di keluarkan ya. Terimakasih pak! "
Cheva tersenyum mengulang perkataan pak kepala sekolah
" Ya, tentu saja. Kalian sudah boleh pergi sekarang! "
" Terimakasih pak. Kami permisi "
Diaz dan Cheva beranjak keluar dari kantor pak kepala sekolah
Tuut tuut tuut
" Cheva sudah memiliki bukti kalau dia tidak bersalah. Jadi kamu membohongi paman? "
Kepala sekolah menghubungi seseorang setelah Cheva keluar
" Tidak paman, aku tidak bohong. Cheva memang seorang gadis murahan yang selalu menggoda pria kaya "
Sharena berusaha membela dirinya sendiri
" Cheva mengatakan pada paman kalau dia memiliki bukti yang dapat menunjukkan kalau dia tidak bersalah, besok dia akan membawanya kemari. Jika memang kamu berbohong, maka dengan terpaksa paman harus mengeluarkan kamu dari sekolah "
Pak kepala sekolah berkata dengan tegas
" Tapi kan paman... "
Sharena ketakutan ketika dia mendengar akan dikeluarkan
" Meskipun kamu anak dari temanku, aku tidak bisa melindungimu jika kamu memang melakukan kesalahan "
Pak kepala sekolah memotong perkataan Sharena sebelum dia selesai bicara
" Baik paman, aku mengerti! "
Sharena pun mengakhiri panggilan teleponnya
"Cheva tidak mungkin memiliki bukti, dia pasti bohong dan kedua orang itu juga sudah ku bayar mahal dan ku minta untuk bersembunyi. Tidak mungkin dia dapat menemukan mereka berdua. Cheva pasti hanya mengada - ada dan ingin membuatku takut saja "
Sharena mulai panik dan berbicara sendiri..
dia menggigit ujung kuku ibu darinya dan berjalan mondar mandir
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
" Halo, besok bawa kedua orang itu ke sekolahku! Aku ingin mereka membuat kesaksian bahwa aku tidak bersalah. Aku juga ingin kalian membawa kamera dan mempublikasikan secara langsung apa yang akan terjadi besok! Aku ingin seluruh dunia menjadi saksi kalau akau tidak bersalah, dan gadis bodoh itu juga harus merasakan bagaimana rasanya dikucilkan. Bukan oleh satu sekolah saja, tetapi oleh seluruh dunia "
Cheva menghubungi pengawal Ji yang menjaga dua orang pria itu agar tidak kabur dan memintanya melakukan siaran langsung esok
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
° 。☬R▼ェzel_Yuichi 🗡️
masalah begini ortu ngak di panggil k sekolah 🥺
2021-07-28
0
Rina Nazira
mantab cheva. lebih keren dri ji
2021-02-26
0
Novi Margaretha
wuiiiihhh muantap 👍👍👍,ini mah bkn perang dunia tp lbh dr perang dunia🤣🤣🤣🤣🤣
2021-02-13
0