Cheva berangkat kesekolahnya sendiri menggunakan taksi untuk menjalani penerimaan siswa baru. Dengan masih mengenakan seragam SMP dan rambut di ikat dengan pita yang berwarna warni. Saat Cheva memasuki gerbang sekolah. Diaz menunggunya di dekat gerbang untuk menyapanya
" Kak Diaz,,, "
Teriak Cheva dan berhambur ke pelukan Diaz, mereka sudah seperti kakak adik dan Cheva terbiasa dengan bersikap manja pada Diaz
" Hei bocah, ini tempat umum. Kamu tidak takut jika ada orang lain yang melihat kita? "
Kata Diaz dengan tangan mengusap lembut kepala Cheva
" Kita sudah sembunyi,, bagaimana mungkin masih ada orang lain yang melihat kita? Kak, apa kakak menjadi salah satu penitia penerimaan siswa baru? Aku cukup khawatir dihati pertamaku sekolah disini "
Tanya Cheva yang mulai melerai pelukannya dengan Diaz
" Aku tidak turun langsung sebagai panitia karena sekarang aku sudah kelas 3, tapi kamu tenang saja karena aku tetap ikut mengawasi kalian "
Kata Diaz dengan senyum yang lembut
" Jadi begitu ya,,,? "
Cheva berkata dengan sedikit nada yang rendah. Diaz mengerutkan keningnya dan mencubit seddikit hidung Cheva
" Sejak kapan kamu jadi seorang penakut? "
" Eitsss,, aku bukan seorang penakut, kakak ingat kan kalau kita tidak perlu takut oleh apapun? Karena kita adalah keluarga Kusuma, ya meskipun aku tidak menggunakan nama keluarga kakek Yudha, tapi darahnya tetap mengalir di tubuhku "
Cheva tersenyum ceria saat mengatakannya
" Aku justru iri padamu, kamu bisa leluasa tanpa nama Kusuma dan tidak harus berurusan dengan para penjilat itu "
Diaz berkata dengan wajah kesal
Teeeettt teeeetttt teeetttt
" Belnya sudah berbunyi, kamu sebaiknya cepat menuju lapangan! Aku juga harus kembali ke kelas "
Kata Diaz pada Cheva
" Oke, sampai nanti kak "
Cheva berjalan menuju lapangan, meninggalkan Diaz yang masih berdiri tidak jauh dari gerbang
" Kamu mengenal anak baru itu? "
Terdengar suara seseorang dari belakang Diaz,diapun menoleh dan dilihatnya ternyata itu suara dari temannya
Erliansyah Anggara
" hmn,, kapan kamu datang? Bel sudah berbunyi, sebaiknya kita masuk! "
Ajak Diaz pada sabatnya yang sering dipaggil dengan nama Lian
Diaz berjalan masuk diikuti oleh Lian yang mengikuti dari belakang
" Apa kamu sudah memutuskan mau ikut dengan orang tuamu pindah keluar negri atau tidak? "
Tanya Diaz pada hubungan temannya dan juga ayahnya
" Aku tidak ingin ikut dengannya aku lebih suka berada dikota ini dengan teman - temanku. Jadi aku akan tinggal sendiri diapartemen "
" Bagaimana kalau kamu tinggal dirumahku saja? Rumahku cukup luas dan aku juga jadi punya temen dirumah "
Diaz mengajukan saran pada Lian
" Tidak, terimakasih. Aku akan baik - baik saja jika tidak bisa diganggu oleh mu "
Kata Lian dengan sikap acuh tak acuhnya
" Kenapa kamu begitu menyebalkan? Bagaimana juga aku bisa berteman dengan orang sepertimu? "
Kata Diaz yang kesal dengan sikap Lian yang acuh tak acuh
" Entahlah, aku juga bingung. Bagaimana aku bisa berteman dengan keturunan bangsawan gila sepertimu? "
Lian dan Diaz berjalan bersama melewati lapangan olahraga dimana para siswa baru sedang berbaris disana. Semua mata menatap 2 pemuda tampan yang menjadi lelaki idaman disekolah itu. Tidak terkecuali Cheva
" Apa itu temannya kak Diaz? "
Pikir Cheva yang tanpa sengaja dia dan Lian saling menatap satu sama lain. Sorot mata Lian begitu dalam dilihatnya. Para siswi disekitar Cheva berteriak histeris ketika Lian menatap ke arah mereka.
Lian begitu tampan Sorot mata tajam, bibir tipis dengan kulit putih bersih, rambut hitam pekat sepekat langit malam dan tinggi badan semampai, memang pantas menjadi pujaan hati setiap wanita. Dengan mengenakan setelan seragam rapih dan dasi yang tidak dinaikkan ke atas semua. Tangannya dimasukkan ke dalam saku membuatnya semakin memancarkan pesonanya
Diaz pun tak kalah tampan dari LIan, pembawaannya yang tenang dengan rambut sedikit berwarna coklat, mata coklat dan bibir tipis, kulit putih dan juga tinggi membuat dia juga menjadi pujaan hati para sisiwi,Terlebih lagi, mereka yang tahu kalau Diaz adalah keturunan dari keluarga Kusuma selalu berusaha mengambil simpati dari Diaz untuk medapatkan perhatiannya dengan berbagai macam cara dan juga macam - macam hadiah
" Diaz, kamu belum menjawab pertanyaanku. Apa kamu mengenal anak baru itu? "
Tanya Lian yang masih belum mendapatkan jawaban dari Diaz
" Memangnya kenapa? Sepertinya kamu penasaran sekali dengannya? "
Tanya Diaz yang berjalan beriringan dengan LIan, dia menatapnya lekat penuh tanya
" Kenapa Lian sangat penasaran dengan Cheva? Cheva memang cantik, tidak heran juga kalau dia terpesona dengan kecantikan Cheva. Tapi ini cukup mengherankan melihat Lian yang selama ini dingin pada wanita "
" Kenapa memandangiku seperti itu? Jangan bilang kalau kamu juga terpesona dengan ketampananku? "
Lian berkata kepada Diaz tanpa menoleh kepadanya sama sekali
" Hilangkan rasa percaya dirimu yang terlalu tinggi itu! "
Kata Diaz dengan ketus
\=======
Sementara di lapangan siswa baru masih berdiri di bawah terik matahari
" Kita akan bermain,, Kalian maju ke depan dengan jalan jongkok dan berusaha merayu salah satu senior! "
Semua siswa baru terdiam entah hendak mengatakan apa, mereka tidak tahu bagaimana harus melakukannya
" Jika kalian tidak bisa berkata langsung, maka tulislah surat cinta dan berikan pada orang yang menjadi target kalian! "
" Baiklah, aku bisa tulis surat untuk kak Diaz saja "
Cheva tidak tahu kalau karena keputusannya itu justru membuatnya mengalami banyak masalah kedepannya.
Diaz yang tersenyum saat membaca surat dari Cheva membuat semua gadis yang menjadi fans Diaz merasa iri dan cemburu
" Bagaimana anak baru itu bisa mendapatkan perhatian dari kak Diaz? Lihatlah dia tersenyum saat membaca suratnya! "
" Benar, berani sekali anak itu bersaing dengan kita"
" Bukan dengan kita,, dia akan berurusan dengan gadis paling cantik disekolah "
" Maksudmu,, kak Sharena? "
" Ya, Sharena Aleandra. Sudah jadi rahasia umum kalau dia menyukai kak Diaz dan selalu berusaha untuk mendapatkan perhatiannya "
" Sepertinya anak baru itu akan mendapatkan banyak kesulitan disekolah ini "
Beberapa siswa dan siswi saling membicarakan Cheva dan Diaz
" Ya sepertinya memang begitu. Wajahnya cukup cantik. Aku yakin kalau dia akan mengambil banyak perhatian para siswa. Dan itu akan membuat para gadis tidak suka terhadapnya "
Cheva menjadi pusat perhatian karena wajah cantiknya. Tidak hanya pria yang memperhatikan dia, tapi juga para wanita ikut memperhatikan dia
" Hei, Kamu anak baru yang berada dibaris kedua "
Tunjuk seorang senior perempuan pada Cheva
" Maju ke depan! "
Cheva pun berjalan ke depan, mendekati sang senior yang jadi salah satu panitia
" Iya kak "
Cheva berkata dengan sopan dan senyum tipis
" Sepertinya kamu sangat sennag jadi pusat perhatian? "
Cheva mengernyitkan dahi mendengar pertanyaan sang senior tanpa menjawab pertanyaannya
" Sini, biar aku buat kamu semakin cantik dan jadi pusat perhatian semua orang. Jadi mereka tidak akan memalingkan wajah darimu, bahkan kamu akan jadi siswi yang paling terkenal "
* Jangan lupa vote\, like dan komentarnya. Terimakasih *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Keyla Aulia Abug
🤣🤣🤣🤣🤭
2021-03-01
0
Casnialovly Purple
q pikir Diaz cewe 🤭🤭🤭anaknya BI dan mili
2021-02-27
0
Casnialovly Purple
w pikir Lian cewe taunya cowo
2021-02-27
0