Keesokan harinya berita menghebohkan mucul disekolah. Semua orang membicarakan Cheva
" Lihatlah foto ini, bukankah dia telah menjadi pacar senior Diaz? Pria yang paling diidamkan di sekolah ini? Bagaimana bisa dia pergi bersama dengan om - om seperti itu? "
" Kalau alasannya adalah uang, senior juga pasti memiliki banyak uang karena dia merupakan keluarga Kusuma. Lantas apa alasannya sampai harus pergi bersama dengan om - om seperti itu? "
" Mungkin karena senior Diaz tidak berpengalaman, sedangkan om - om sudah pasti ahli dalam hal 'itu'.. Hahaha "
Mereka membicarakan dan mengejek Cheva sesuka hati mereka
" Cheva, ayo ikut denganku! "
" Ada apa kak? Kita mau kemana? Kenapa kakak menarikku ke tempat sepi begini? "
Protes Cheva dengan wajah polosnya karena Diaz menariknya ke belakang gedung sekolah. Dia sama sekali tidak tahu mengenai itu karena baru saja tiba disekolah
" Kamu tidak tahu berita apa yang sedang tersebar disekolah? "
Diaz menaikkan suaranya karena kesal. Cheva memicingkan mata menatap Diaz karena tak mengerti dengan apa yang Diaz katakan. Kemudian DIaz merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel milikny dan membuka foto
" Lihatlah ini! "
Diaz menunjukkan foto itu kepada Cheva
" Apa maksudnya ini? Gila ya? Siapa yang berani melakukan ini padaku? "
Mata Cheva membelalak melihat foto yang ditunjukkan Diaz
" Kamu tidak tahu diapa orang ini? "
Diaz terlihat menyipitkan mata bertanya pada Cheva
" Kakak kenal dia atu tidak? Mana aku tahu siapa pak tua ini. Siapapun mereka, mereka harus tahu sedang berurusan dengan siapa "
Cheva berkata dengan dingin, wajah kesal di dan sorot mata yang begitu tajam
" Tenang dulu, pikirkan lagi dimana kamu bertemu dia! "
DIaz berusaha menenagkan Cheva yang sedang marah
" Aku tahu. Kemarin saat aku di mall, pria ini tiba - tiba memelukku dari belakang karena mengira kalau aku keponakannya. Jadi itu tipuan yang dibuat untuk menjebakku,, "
Setelah Cheva memikirkannya, dia mengingat kejadian ketika di butik. Senyum tipis dengan mata mendelik terlihat dimata Cheva
" Kalau begitu, pulang sekolah nanti kita akan bermain sebagai detektif dan pergi ke butik itu "
" Oke kak "
Cheva tersenyum ceria menyetujui ajakan DIaz
" Biar aku antar kamu ke kelas, kamu pasti akan jadi pusat perhatian saat ini "
" Bukankah aku sudah jadi pusat perhatian sejak aku masuk kesini untuk pertama kalinya? Entah siapa yang menjadi penyebab setiap masalah terjadi padaku "
Sindir Cheva pada Diaz dengan wajah sinisnya
Diaz hanya tersenyum dan melingkarkan sebelah tangannya di pundak Cheva dan tangan satunya dimasukkan ke dalam saku celana, Mereka berjalan menuju kelas Cheva
Benar saja, semua mata memandang dengan tatapan sinis dan mencibir pada Cheva
" Kakak Lihat sendiri kan? Ini salah satu masalah yang timbul karena cemburu buta dari pengangum kakak "
Cheva sedikit mendongak menatap Diaz
" Tidak perlu menghiraukan mereka! "
Diaz dengan wajah datarnya berkata pada Cheva
" Yaahhh,,, sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan tatapan itu. Tidak perlu mengkhawatirkanku ini hanya masalah kecil. Yang jadi masalah sekarang,,, apa papi dan mamiku juga mendengar hal ini? "
Cheva dan DIaz menghentikan langkahnya dan saling menatap dengan wajah panik
\========
Dikantor JB Companies, JI sedang mempelajari sebuah dokumen untuk rapatnya nanti. Dia begitu fokus pada materi yang akan menjadi bahan rapat hingga sebuah foto masuk ke ponselnya dari forum orang tua murid. Seketika tatapan matanya berubah tajam dan menyeramkan. Adel yang sedang bersama dengannya tahu betul kalau ada sesuatu yang membuatnya marah
" Apa yang terjadi Ji? Apakah terjadi sesuatu yang gawat? "
Tanya Adel setelah melihat ekspresi Ji yang tiba - tiba berubah menyeramkan setelah menerima sebuah pesan
" Ada orang bodoh yang berusaha menjebak putriku "
Sorot matanya sungguh menyeramkan, membuat suasana diruangan itu seketika merinding jika berada didekatnya
" Apa yang kamu maksud JI? "
Adel tidak mengerti dengan apa yang Ji maksud. Sudah lama dia tidak mendengar kata ' bermain ' dari mulut Ji setelah Yudha mengumumkan bahwa Bi dan Ji adalah keturunannya. Tidak ada yang berani mengusik mereka. Apa kali ini Ji akan kembali bermain?
Adel terhanyut sesaat dalam pikirannya
" Apa kamu akan bermain dengan orang yang mencari masalah dengan Cheva? "
Adel tak kuasa menahan rasa penasarannya. Ji merespon dengan tatapan dingin dan senyum tipis di bibirnya
" Tidak, aku akan membiarkan Cheva berlatih dengan mainan pertamanya. Dia akan sangat senang memulai permainan ini "
\=======
Disekolah Lian terus saja menatap DIaz dengan tatapan seakan meminta penjelasan
" Ada apa? Kenapa hari ini kamu terus saja memperhatikanku seperti itu? "
DIaz dengan sikap dinginnya akhirnya bertanya pada LIan karena sudah tidak bisa lagi menahan tatapan curiga dari sahabatnya
" Kamu sama sekali tidak terganggu dengan rumor yang ada saat ini mengenai pacarmu? "
Lian menatap tajam dengan suara yang tenang
" Untuk apa aku mempedulikan rumor tidak jelas seperti itu? Aku tahu betul bagaimana Cheva. Dia bukan gadis yang bisa melakukan hal rendahan seperti itu "
Diaz tersenyum tipis menjelaskan pada Lian
' Bagaimana kamu bisa sangat percaya padanya? Sepertinya dia gadis yang suka bermain - main? "
" Cara bicaranya memang berani, dia lebih suka mengungkapkan apa yang dia pikirkan. Tapi dia bukan gadis yang buruk. DIa gadis yang sangat baik dan hanya ingin mendapatkan sebuah hubungan yang tulus tanpa ada syarat atau alasan. Kamu akan mengerti dia jika kamu bisa menjalin hubungan dekat dengannya "
Diaz berusaha memberi gambaran tentang Cheva tapi dia tidak bisa mengatakan langsung kalau Cheva adalah adik sepupunya. Cheva tidak akan suka hal itu. terlebih jika Lian baik terhadapnya karena dia adik Diaz
" Setelah pulang sekolah kami akan pergi ke mall untuk melihat CCTV yang merekam kejadian kemarin. Apa kamu akan ikut bersama dengan kami? "
" Tidak, terimakasih. Aku sama sekali tidak tertarik melihat kemesraan kalian "
Lian menjawab dengan sinis
" Apa benar kamu tidak tertarik melihat kemesraan kami? Atau kamu takut melihat tingkah Cheva yang lucu? "
Diaz tersenyum menggoda Lian
" Apa hubungannya dengan ku? Dia itu kan kekasihmu kenapa aku malah yang harus melihat tingkah mneyebalkannya? "
" Apa kamu yakin? "
Diaz tersenyum menggoda Lian
" Dengar ya pemuda bodoh! ini pertama kalinya aku melihat ada seorang pria yang malah ingin membuat temannya sendiri dekat dengan kekasihnya. Bagimana jika aku merebutnya darimu? "
Lian mulai kesal dengan sikap Diaz
" Tentu saja aku senang, itu artinya kamu mau membuka hatimu untuk seorang gadis "
Jawab Diaz dengan senyum mengembang
" Benar - benar bodoh "
Lian dibuat emosi oleh Diaz. Tapi perdebatan mereka tidak pernah benar - benar serius, karena mereka telah menjadi teman sejak lama, bahkan Lian akan lebih terbuka pada DIaz daripada keluarganya sendiri. Mereka berdua saling menjaga dan percaya satu sama lain
Jam pulang sekolahpun telah tiba, Cheva menunggu Diaz diparkiran
' Haah, kak DIaz lama sekali "
Cheva menunggu sambil duduk dengan kedua tangan menyangga dagunya. Tak lama DIaz pun terlihat berjalan beriringan dengan Lian
" Kenapa si muka spons kering datang bersama dengan kakak? Apa dia akan ikut bersama kami? "
Gumam Cheva dengan mata menatap DIaz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Ari Dewi
ayo Lian ikut
2021-09-18
0
Anti@
spons kering🤣🤣
2021-07-10
0
Rere Li
muka spons ada" aja sih Thor
2021-06-14
0