Diaz dan Cheva duduk dengan tenang tidak jauh dari pak kepala sekolah yang terus memperhatikan Cheva dan Diaz. Keringat dingin terlihat bercucuran di dahi kepala sekolah
' Pak, apa anda baik - baik saja? "
Cheva bertanya dengan wajah polos dan lugunya
" I- iya Va, bapak baik - baik saja. Kamu tidak perlu khawatir. Kapan bukti yang kamu katakan itu akan tiba disini? "
Pak kepala sekolah terlihat gugup dan panik
" Sebentar lagi pak. Mungkin sedang dalam perjalanan "
jawab Cheva dengan tenang
Tok tok tok
" Masuk! "
Terlihat 4 orang pria dari balik pintu dan mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan kepala sekolah. 2 orang dari mereka merupakan pengawal Ji sedankan yang 2 lagi merupakan orang suruhan Sharena
" Nona, kami sudah membawa mereka kemari dan menjalankan apa yang nona perintahkan "
Salah seorang pengawal melapor pada Cheva
" Pak, bisakah bapak meminta Sharena dari siwi kelas 2 untuk datang kemari? "
Diaz masih tetap tenang berbicara pada kepala sekolah
" Kenapa dengan Sharena? Apa dia yang menyebarkan rumor itu? "
Tanya kepala sekolah yang mencoba tetap tenang
" Baiklah, bapak akan meminta seseorang memanggilnya kemari! "
Pak kepala sekolah kemudian berdiri dan mendekati telpon untuk menghubungi salah seorang guru agar memanggilkan Sharena keruangannya
" Halo, pak guru, tolong beritahu Sharena agar dia datang ke kantorku sekarang! Terimakasih "
" Sebentar lagi dia akan datang kemari "
Pak kepala sekolah kembali beralih pada Diaz dan Cheva setelah selesai menghubungi salah satu guru
Di waktu yang sama di kelas Sharena
" Permisi,, Sharena, pak kepala sekolah memintamu untuk datang keruangannya sekarang! "
Panggil salah seorang guru ke kelas Sharena
Deg
wajah Sharena seketika berubah pucat
" Bagaimana ini? Apa Cheva benar - benar telah menemukan buktinya? Jika itu terjadi,,, aku bisa dikeluarkan dari sekolah ini. Apa yang harus aku lakukan sekarang? "
Sharena terdiam dengan berbagai pemikiran yang tiba - tiba muncul dikepalanya
" Ren, ada masalah apa sampai kepala sekolah memanggilmu keruangannya? "
" benar apakah telah terjadi sesuatu? "
Hampir semua teman sekelasnya mendekat dan menyanyakan Sharena alasan kepala sekolah memanggilnya keruangan
" aku juga tidak tahu. Sebaiknya aku segera kesana agar aku tahu alasannya dia memanggilku "
Sharena memaksakan diri untuk tersenyum sebelum mulai melangkahka kaki menuju ruangan kepala sekolah.
" Untuk apa kepala sekolah memanggilku? apa Cheva benar - benar menemukan buktinya? "
Sarena berjalan dengan kepala tertunduk dan pikiran bercabang
Tok tok tok
" Permisi. Bapak memanggil sa,,,,"
Sharena mengetuk pintu sebelum masuk, betapa terkejutnya dai begitu membuka pintu telah duduk Cheva, DIaz, kepala sekolah juga orang yang telah menjadi suruhannya
Kedua pengawal yang datang hanya berdiri disamping Cheva dan Diaz. salah satunya memakai kamera perekam yang telah diatur dan terhubung ke pengawal lain yang akan menayangkannya secara langsung di televisi
" Saharena, duduklah! "
" Terimakasih pak? "
Sharenapun duduk dengan kedua tangannya yang sling menggenggam dan terlihat gemetar
" Sharena, apa kamu mengenal kedua orang ini? "
Pak kepala sekolah bertanya dengan wajah yang sudah tenang dan menunjuk pada dua orang di dahapan mereka
" Saya tidak kenal pak "
DIa masih tetap berusaha menunjukkan sikap tenangnya
" Apa yang kalian berdua maksud sebelumnya adalah nona cantik ini atau bukan? "
Diaz dengan kaki dilipat dan tangan diletakkan diatas paha bertanya dengan tenang
" Ehm,,, "
Kedua orang itu tidak mau membuka mulutnya
" Kenapa kalian berdua tidak mengakui apa yang kalian katakan sebelumnya padaku? "
Cheva dengan nada manja dan seakan tak berdosa bertanya pada orang itu, namun sorot matanya memancarkan aura mengancam yang membuat kedua pria merasa takut mengingat kejadian yang mereka alami sebelumnya
" Be, benar nona ini yang telah meminta kami untuk mendekati nona Cheva dan mengambil fotonya untuk membuat berita palsu "
Pria yang merasa ketakutan akhirnya membuka suara dengan terbata - bata
" Itu tidak benar! Mereka pasti berbohong! Aku sama sekali tidak mengenal mereka! "
Teriak Sharena yang mulai ketakutan dengan wajah yang mulai pucat
" Kalian jangan bicara sembarangan ya! "
" Nona anda memang telah memberikan kami begitu banyak uang, tapi anda tidak bisa lepas dari tanggung jawab begitu saja! Kita memang tidak mengenal secara langsung. Tapi jelas - jelas anda telah ,menggunakan jasa kaami untuk mejatuhkan nama baik nona Cheva "
Salah satu pria berusaha untuk membela diri agar tidak hanya dia dan temannya yang mendapat hukuman
" Pak kepala sekolah, mereka berusaja memfitnah saya. Saya tidak membayar mereka untuk memfitnah Cheva. Saya tidak bersalah pak "
Sharena mulai menitikan air matanya
" Sepertinya kak Sharena tidak bersalah, apa kalian ingin membohongi kami? "
Cheva dengan wajah lugunya berusaha membuat 2 orang pria itu takut
" Bagaimana gadis ini bisa berkata dengan sorot mata yang lembut bidadari ? sedangkan sebelumnya dia terlihat sangat menyeramkan, seperti iblis yang bisa mencabut nyawa kami kapan saja "
pikir slahh seorang pria yang memperhatikan ekspresi wajah Cheva
" kami punya buktinya "
Deg
Sharena begitu terkejut ketika mereka mengatakanpunya buktinya
" Bukti apa yang kalian maksud? "
Tanya Diaz dengan raut wajah dinginnya
" Iya, ini adalh bukti pecakapan kami. Aku selalu merekan setiap percakapan dengan orang yang menyewa kami "
Bukti percakapan mereka pun diputar. Sharena tidak dapat mengatakan apa - apa lagi. Dia hanya menundukkan kepala dengan derai air mata
" Kenapa senior melakukan ini padaku? apa salahku pada Senior? Aku hanya murid baru tapi kakak sudah membullyku sejak masa oenerimaan siswa. Apa yang membuat kakak melakukan itu padaku,, hiks. hiks. hiks.. ? "
Cheva bertanya dengan derai air mata kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Diaz
" Aku.. aku.. aku tidak suka kalau kamu mendekati senior. Kamu selalu saja berhasil mengambil hati senior. Baik itu senior Diaz maupun Lian "
Tatapan mata Sharena penuh kebencian yang meluap - luap
" Hanya karena itu? Hanya karena itu kakak memfitnah ku dan menjatuhkan harga diriku dengan cara menyebarkan foto yang tidak benar itu.. hiks... hiks... hiks...? "
Cheva menjawabnya disela isak tangisnya
" Itu foto asli, apanya yang tidak benar? Dia memang memelukmu kan? "
Sharena tersenyum sinis dengan air mata yang masih berlinang
" Tapi kan mereka dibayar oleh kakak untuk memelukku dan mengambil fotoku "
" Orang lain tidak akan peduli. Karena mereka hanya perlu melihat, bukan mendengar! "
Dengan tatapan mata yang tajam Sharena menatap Cheva
" Sharena! Kamu sudah keterlaluan! "
Bentak pak kepala sekolah yang membuat Sharena terkejut
" Bukannya minta maaf dan mengakui kesalahan, malah tetap angkuh dan keras kepala "
Kepala sekolah mulai kesal dengan sikap Sharena
" Karena kamu telah membuat kekacauan yang merugikan pihak sekolah. Karena kamu sudah terbukti bersalah. Secara terpaksa saya harus mengeluarkan kamu dari sekolah.
" Jangan pak, kumohon jangan keluarkan aku,, hiks,, hiks,, hiks,, "
Sharena tertunduk dengan tangan yang disatukan seraya memohon
" Sharena,. kamu harus menjadikan ini sebagai pelajaran hidup dan memperbaiki sikapmu sendiri "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 442 Episodes
Comments
Rihana Hana
kasian kamu syarena,o ya thor ko g ada yerusan ceritanya ayah nya cheva sama relasi nya yg jebak sama oerempuan cantik
2021-03-19
1
Norlimisti AE
aku mash kefikiran sama ED bisa2nya tergoda sama mona
2021-02-25
0
Salsabila Bilqis
uniiikk.... biasanya horang kaya terutama gol sultan akan menjadikan anak sbg aset bisnis..
2021-02-25
1