Bilqis langsung tersungkur ketika dua buah peluru bersarang di punggungnya
Seketika polisi langsung menembak kaki anak buah Tuan Robert
"SAYANG!!" Teriak Arsya
Bilqis langsung muntah darah dan ia meminta maaf kepada suaminya
"M-maafkan aku Mas" ucap Bilqis yang langsung tidak sadarkan diri
Arsya langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya ke rumah sakit
"Sayang, aku mohon bertahanlah. Aku masih membutuhkanmu" ucap Arsya
Arsya menambah kecepatan mobilnya agar lekas sampai di rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD, dokter meminta Arsya untuk menandatangani surat pernyataan untuk operasi Bilqis
"Selamatkan istri saya!"
Dokter menganggukkan kepalanya dan segera membawa Bilqis ke ruang operasi
Arsya mengambil ponselnya dan menghubungkan Mamanya agar lekas ke rumah sakit
Baru kali ini Arsya merasakan ketakutan kehilangan seseorang yang ia sayangi
"Bertahanlah sayang" gumam Arsya yang mondar mandir di depan ruang operasi
Tak berselang lama Mama Arsya tiba dan segera ia memeluk putranya yang sedang sedih
"Mama yakin kalau Bilqis pasti akan kuat " ucap Mama yang memberi semangat kepada Arsya
Mama dan Arsya menunggu di depan ruang operasi sampai beberapa jam
"Tuan Arsya.." Panggil dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi
Arsya langsung bangkit dan menghampiri dokter tersebut
"Bagaimana keadaan istri saya dok?"
"Pasien mengalami pendarahan hebat dan maaf janin yang ada di kandungan istri anda tidak terselamatkan"
"Janin? M-maksud dokter istri saya sedang mengandung?" Tanya Arsya
Dokter menganggukkan kepalanya dan ia juga mengatakan mungkin dalam beberapa hari Bilqis baru bisa sadar
Arsya dan Bilqis sama-sama tidak tahu jika ada janin di dalam perut Bilqis yang sekarang telah tiada
Arsya meminta kepada dokter untuk memindahkan Bilqis di ruang VVIP karena Arsya tidak mau jika anak buah Robert mengganggu Bilqis
Di tempat lain dimana Reyhan merasa kebingungan karena tidak bisa membebaskan Ryan dari cengkraman Tuan Robert
"Aku harus bisa keluar dari sel ini. Tapi bagaimana caranya?" gumam Reyhan yang mencari akal untuk bisa keluar dari sel penjara
Tuan Robert sangat marah ketika mendengar Reyhan dan anak buahnya telah tertangkap polisi
Kemudian Tuan Robert melirik Ryan yang sedang ia ikat
"T-tuan mau apa?" Tanya Ryan yang ketakutan melihat lirikan Tuan Robert
"Lebih baik aku bermain denganmu saja" ucap Tuan Robert yang langsung membopong tubuh Ryan dan membawanya ke kamar
Ryan yang ketakutan langsung berteriak memanggil nama Reyhan
"Berteriaklah karena Reyhan tidak akan bisa menolongmu lagi!" Ucap Tuan Robert yang bersiap-siap untuk mengajak Ryan melakukan ritual olahraga bersama
Ryan yang masih dalam keadaan terikat hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mencoba berontak agar Tuan Robert tidak melakukan kegilaannya
Tuan Robert yang sudah melepaskan pakaiannya langsung naik ke atas tempat tidur
BRAKKK!!
suara pintu yang ditendang keras oleh Reyhan yang berhasil kabur dari penjara
BUGH
BUGH
BUGH
Reyhan langsung melayangkan pukulannya ke arah Tuan Robert sampai tersungkur di lantai
"Jangan ganggu kekasihku atau aku akan mematahkan tanganmu!!" ucap Reyhan dengan nada tinggi
Kemudian Reyhan mengajak Ryan untuk segera pergi dari tempat itu
"Sayang, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Reyhan yang mencemaskan keadaan Ryan
Ryan menangis dan menganggukkan kepalanya ke arah Reyhan
Reyhan masuk ke dalam Tuan Robert dan segera ia melajukannya menuju tempat yang menurut Reyhan aman untuk saat ini
Ryan tidak menyangka jika Reyhan sekarang sudah mulai mencintai dirinya
"Bagaimana kamu bisa keluar dari penjara?" Tanya Ryan
Reyhan mengatakan kalau dirinya pura-pura sakit dan saat akan di bawa ke rumah sakit. Ia langsung kabur dengan cara bersembunyi di dalam ambulance yang sedang keluar
"Kamu pintar sekali sayang" ucap Ryan yang langsung mencium bibir Reyhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments