Bab 3

Reyhan membuka matanya setelah dirinya pingsan karena melakukan pesta mi**s bersama Ryan yang merupakan kaki tangannya

Reyhan tidak menyadari kalau dirinya selama satu hari tidak sadarkan diri

Dan sekarang Reyhan masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke rumah Bilqis

Reyhan meninggalkan Ryan yang tidak bangun juga setelah beberapa kali Reyhan membangunkannya

Reyhan mulai melajukan mobilnya menuju rumah Bilqis

Sesampainya di rumah Bilqis, Reyhan melihat tidak ada tamu yang hadir dan suara musik yang seharusnya menggema di pernikahannya

Reyhan turun tanpa melihat ada keanehan yang terjadi pada dirinya

"Mas cari siapa? Kenapa berpakaian seperti pengantin?" Tanya tetangga Bilqis yang belum mengenal Reyhan

"Saya calon suaminya Bilqis dan hari ini kami akan menikah" Jawab Reyhan dengan santainya

Tetangga Bilqis langsung tertawa melihat Reyhan yang seperti orang tidak waras

"Kenapa anda tertawa? Apakah ada hal lucu?"

"Jelas saya tertawa, ternyata kamu mempelai pria yang tidak datang kemarin"

Reyhan yang kebingungan akhirnya bertanya kembali kepada tetangga Bilqis

"Mas sekarang hari kamis dan pernikahan Bilqis kemarin hari Rabu"

Reyhan langsung mengambil ponselnya dan benar kalau hari ini hari Kamis

"Lalu dimana Bilqis dan Pama Barkah? Kenapa rumahnya sepi?"

"Mereka sekarang sedang berada di rumah Arsya suami Bilqis "

Reyhan membelalakkan matanya saat mendengar perkataan tentangga Bilqis yang bernama Pak Hamid

Pak Hamid juga mengatakan kalau sekarang mereka mengadakan syukuran pernikahan Bilqis dan Arsy

"Syukuran pernikahan?"

Reyhan melangkahkan kakinya dan masuk ke dalam mobil dengan tatapan kosong

"TIDAK!! KENAPA KAMU TIDAK MAU MENUNGGUKU MALAH MENIKAH DENGAN ORANG LAIN?!" Teriak Reyhan sambil memukul-mukul setirnya

Hubungan yang telah dijalin selama tujuh tahun harus hancur seketika

"Hahaha, aku seperti orang bodoh!!"

Reyhan mengambil ponselnya dan segera menghubungi BIlqis

Bilqis tidak mendengar jika ponselnya berdering karena saat ini dirinya sedang berada di ruang tamu dengan keluarga Arsya

"Masya Allah, kamu masih cantik seperti waktu itu" ucap Mama yang memuji Bilqis

Sudah beberapa tahun Mama memang tidak pernah bertemu dengan Bilqis

Mereka terakhir bertemu di pemakaman mantan kekasih Bilqis

"Saya selaku wali dari Alm orang tua Bilqis ingin mengucapkan terima kasih dan saya juga ingin menitipkan Bilqis"

Om Barkah juga memberitahukan kepada Mama kalau malam nanti dirinya akan kembali bekerja di luar negeri

"Saya akan menjaganya seperti putri saya sendiri" ucap Mama

Setelah acara selesai, Om Barkah berpamitan kepada BIlqis dan semua anggota keluarga Arsya

"Om..." Bilqis memeluk Om Barkah dengan air mata yang mengalir

Om Barkah meminta selalu menjaga dirinya dan suaminya

Bilqis menganggukkan kepalanya dan setelah itu Om Barkah berangkat ke Bandara

"Ayo kita istirahat" ajak Arsya yang langsung menggandeng tangan istrinya

Sebelum masuk kamar, Mama memanggil Bilqis dan membisikkan sesuatu yang membuat jantung Bilqis berdetak kencang

"Cucu?"

"Iya sayang, lekas berikan Mama cucu yang cantik" ucap Mama

Bilqis menundukkan wajahnya dan meminta ijin kepada Mama untuk masuk ke kamar

"Dasar pengantin baru masih malu-malu, paling kalau sudah tahu rasanya malah minta terus' ucap Tante Dina yang merupakan adik Mama

Mama mencubit lengan Tante Dian agar diam dan tidak ingin membuat malu Bilqis.

Bilqis masuk ke kamar dan melihat suaminya yang sudah membentangkan selimut di lantai

"Mas Arsya, tidurlah di atas, nanti kita kasih pembatas guling" ucap Bilqis yang tidak tega melihat wajah suaminya

"Kamu yakin?" Tanya Arsya

Bilqis menganggukkan kepalanya dan ia langsung mengambil guling untuk dijadikan pembatas

"Selamat istirahat Bilqis"

"I-iya Mas"

Mereka berdua mencoba memejamkan mata dengan detak jantung yang berdetak kencang

Bilqis dan Arsya tidak berani ada yang bergerak dan tiba-tiba tidak sengaja kaki Arsya menyenggol kaki Bilqis

"M-maaf..."

Bilqis pura-pura tidur agar Arsya tidak malu ketika kakinya menyenggolnya

Arsya mencoba memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur

Hanya dalam hitungan detik Bilqis telah tertidur pulas dan guling untuk dijadikan pembatas telah hilang kemana

Arsy yang belum bisa tidur bisa merasakan kalau Bilqis saat ini sedang memeluknya

"Jangan berdiri dulu si mungil, belum waktunya kamu tampil" ucap Arsya dalam hati

Sebagai lelaki normal yang mendapatkan pelukan dari istrinya, si mungil pasti akan bangkit dari tidurnya

Arsya mencoba melepaskan tangan Bilqis agar tidak memeluknya tetapi Bilqis malah memeluk erat tubuhnya

Arsya hanya bisa berdoa untuk tidak tergoda dengan istrinya yang sangat cantik sekali

"Si mungil tolong di tahan dulu ya" ucap Arsya sambil menggelengkan kepalanya

Arsya yang mengantuk akhirnya tertidur juga dengan posisi yang sama

Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi

BIlqis membuka matanya dan melihat hidung suaminya yang sangat mancung sekali

"Tampan sekali kamu Mas" ucap Bilqis yang belum sadar kalau tangannya sedang memeluk tubuh suaminya

"Apakah sudah puas menatapku sayang dan sekarang tolong lepaskan tanganmu"

Bilqis langsung terkejut dan melepaskan pelukannya dan ia segera masuk ke kamar mandi

Jantung Bilqis berdetak kencang dan ia melihat pipinya yang memerah seperti udang rebus

"Aduh memalukan sekali aku ini, dimana guling semalam?"

Bilqis segera mandi dan setelah itu ia keluar dari kamar mandi

"M-mas mandi dulu" ucap BIlqis yang masih menundukkan kepalanya

Arsya menahan tawanya ketika melihat istrinya yang masih menundukkan kepalanya

BIlqis lekas memakai mukenanya dan menunggu suaminya yang masih mandi

Setelah selesai mandi mereka berdua lekas melaksanakan sholat subuh berjamaah

"Bilqis, Mas mau bicara sebentar"

"Ada apa Mas?" Tanya Bilqis dengan wajah cemas

Bilqis takut jika semalam dirinya melakukan hal aneh yang membuat Arsya marah

"Jangan menunduk terus, pandang wajah Mas"

"I-iya Mas " Bilqis mengangkat kepalanya perlahan lahan

Arsy memandang wajah istrinya yang sangat cantik sekali

"Masya Allah, cantik sekali kamu"

"Terima kasih Mas, Mas ingin bicara apa?"

Kemudian Arsya menanyakan tentang kegiatan apa yang biasanya Bilqis lakukan dan ada pertanyaan yang membuat Arys resah tetapi dia harus mengatakan kepada Bilqis soal nafkah batin

"Bilqis biasanya jualan kue di pasar dan soal itu..."

"Sudah jangan diteruskan, aku akan menunggumu sampai kamu siap" ucap Arsya yang langsung berdiri dan keluar dari kamarnya

Bilqis merasa tidak enak hati dengan Arsya yang jelas-jelas telah menjadi suaminya

"Aku akan memberikan hak kamu mas setelah aku bertemu dengan Reyhan" ucap Bilqis dalam hati

Bilqis ingin mengetahui apa alasan Reyhan tidak datang ke pernikahannya

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!