Arsya telah berangkat ke Kanada dimana ia akan mengambil jenasah Paman Barkah di Turkey
"Tunggu Mas pulang dan jangan kemana-mana" ucap Arsya yang meminta istrinya untuk di rumah saja
Arsya masuk kedalam mobil dan segera berangkat ke Bandara
Mama Arsya mengajak masuk kembali ke dalam kamar
"Istirahatlah sayang, Mama akan menemui para tamu"
Bilqis menganggukkan kepalanya dan ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur
"Kenapa Paman meninggalkan Bilqis sendirian?" Air mata Bilqis kembali mengalir dan lama-lama tanpa teras Bilqis memejamkan matanya
Arsya telah sampai di Bandara dan saat ini dia berjalan masuk ke dalam pesawat
Brug!
Tanpa sengaja Arsya menabrak tubuh seseorang wanita
"Maaf, saya tidak sengaja" ucap Arsya
"Arsya? Benar kan kamu Arsya?"
Arsya mengernyitkan dahinya dan mencoba mengingat wanita itu
"Aku Devi, teman kuliah kamu"
"Oh iya aku ingat, Aku duluan ya"
Arsya langsung meninggalkan Devi menuju ke first class
Devi sangat bahagia dan tidak menyangka bisa bertemu dengan lelaki yang dia kagumi saat kuliah
Arsya langsung duduk dan berdoa agar selamat sampai tujuan
Tak berselang lama pesawat lepas landas menuju Turkey
Kembali ke kediaman Mama Lina
Reyhan memberhentikan mobilnya di depan rumah Arsya
"Ayo Reyhan, kita masuk" Ajak Mama Lina
Reyhan dan Mama Lina masuk ke dalam rumah Mama Arsya
"Perkenalkan nama saya Reyhan dan ini Mama saya Mama Lina" ucap Reyhan
Mama Arsya mengernyitkan dahinya dan mengetahui nama Reyhan adalah lelaki yang tidak datang ke pernikahan Bilqis
Mama Arsya meminta mereka untuk duduk dan saat Mama menerima tamu yang lain tiba-tiba Reyhan meminta ijin untuk ke kamar kecil
Mama Arsya memberitahukan kalau kamar kecil berada di ada di dekat gudang
Reyhan langsung berjalan ke belakang dan ia mencari keberadaan Bilqis
"Kasihan Non Bilqis, dari kemarin menangis terus dan tidak mau makan" ucap salah satu Tante Arsya
Reyhan yang mendengar merasakan hatinya juga ikut sedih
Sepertinya Reyhan mulai jatuh cinta dengan Bilqis, tetapi disisi lain ia harus menyerahkan Bilqis kepada Tuan Robert
"Bi, ini tolong antarkan ke kamar Bilqis" ucap Tante Mia
"B-biar saya saja yang antar, saya sahabatnya" Reyhan membohongiku mereka
Tante Mia yang percaya langsung memberikan nampan yang berisi teh hangat dan roti untuk Bilqis
Reyhan naik ke lantai atas dimana kamar Bilqis ada disana
Dan ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Reyhan menepuk pundak Bilqis dan membuat Bilqis langsung terkejut
"Ma mmmpph...
Reyhan langsung menutup mulut Bilqis agar tidak berteriak
"Aku lepaskan tanganku tapi tolong jangan berteriak" ucap Reyhan
Bilqis menganggukkan kepalanya dan Reyhan melepaskan tangannya
"Mas Reyhan.kenapa ada disini? Keluar Mas!"
"Aku akan keluar tapi tolong kamu makan ini dulu"
Bilqis mengambil roti itu dan langsung memakannya karena ia ingin Reyhan segera keluar dari kamarnya
"Aku akan mengantarmu ke Turkey untuk menjemput jenazah Paman Barkah"
"Mas Arsya sudah menjemput jenasah Paman Barkah" jawab Bilqis
Reyhan membujuk kalau bisa saja jenasah Paman Barkah tidak bisa di bawa ke Indonesia
"Kalau kamu mau, besok aku antar. Tapi jangan bilang Mama Arsya" ucap Reyhan
Reyhan langsung keluar dari kamar Bilqis dan kembali ke ruang tamu
Kemudian Mama Lina mengajak Reyhan untuk pulang ke rumah
Di dalam kamarnya, Bilqis menjadi dilema karena perkataan yang diucapkan oleh Reyhan
"Apakah jenasah Paman Barkah tidak bisa dibawa ke Indonesia?" Gumam Bilqis
Bilqis akan menghubungi suaminya tetapi ia ingat kau saat ini suaminya sedang berada di pesawat
Akhirnya Bilqis memutuskan untuk tidur kembali sambil menunggu kabar dari suaminya
Keesokan harinya
Arsya telah sampai di Turkey dan sekarang ia sedang berada di rumah sakit dimana jenasah Paman Barkah ada disana
Pihak rumah sakit mengatakan kalau jenasah Paman Barkah lebih baik dimakamkan disini. Jenasah Paman Barkah sudah mulai membengkak dan kalau dibawa ke Indonesia pasti akan kesusahan
Arsya menganggukkan kepalanya dan ia meminta Dokter untuk menunggu sebentar karena ia akan menghubungi Bilqis terlebih dahulu
Arsya keluar dari kamar jenazah dan ia segera menghubungi istrinya
"Hallo Mas, ada apa?" Tanya Bilqis
Kemudian Arsya menceritakan apa yang dikatakan oleh dokter dan ternyata benar apa kata Reyhan kalau jenasah Paman Barkah tidak doaido bawa ke Indonesia
"Aku akan kesana Mas, aku ingin melihat Paman untuk terkahir kalinya" pinta Biliqs
"Tidak usah sayang, nanti Mas kirimkan fotonya saja. Setelah itu Mas akan pulang ke Indonesia. Sayang dirumah saja ya " ucap Arsya
Arsya langsung menutup ponselnya dan ia kembali masuk ke ruang jenazah
"Baik dokter, jenasah Paman Barkah bisa dimakamkan sekarang"
Dokter segera melakukan pemakaman untuk Paman Barkah
Bilqis menggelengkan kepalanya dan ia ingin melihat Paman Barkah untuk terkahir kalinya
"Aku akan meminta Reyhan untuk mengantarkan ke Turkey" ucap BIlqis
Bilqis langsung menghubungi Reyhan dan memintanya untuk mengantarkannya ke Turkey
Mendengar perkataan Bilqis, Reyhan langsung tersenyum bahagia karena rencananya sebentar lagi akan berhasil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments