Bab 9

Arsya telah berangkat ke Kanada dimana ia akan mengambil jenasah Paman Barkah di Turkey

"Tunggu Mas pulang dan jangan kemana-mana" ucap Arsya yang meminta istrinya untuk di rumah saja

Arsya masuk kedalam mobil dan segera berangkat ke Bandara

Mama Arsya mengajak masuk kembali ke dalam kamar

"Istirahatlah sayang, Mama akan menemui para tamu"

Bilqis menganggukkan kepalanya dan ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur

"Kenapa Paman meninggalkan Bilqis sendirian?" Air mata Bilqis kembali mengalir dan lama-lama tanpa teras Bilqis memejamkan matanya

Arsya telah sampai di Bandara dan saat ini dia berjalan masuk ke dalam pesawat

Brug!

Tanpa sengaja Arsya menabrak tubuh seseorang wanita

"Maaf, saya tidak sengaja" ucap Arsya

"Arsya? Benar kan kamu Arsya?"

Arsya mengernyitkan dahinya dan mencoba mengingat wanita itu

"Aku Devi, teman kuliah kamu"

"Oh iya aku ingat, Aku duluan ya"

Arsya langsung meninggalkan Devi menuju ke first class

Devi sangat bahagia dan tidak menyangka bisa bertemu dengan lelaki yang dia kagumi saat kuliah

Arsya langsung duduk dan berdoa agar selamat sampai tujuan

Tak berselang lama pesawat lepas landas menuju Turkey

Kembali ke kediaman Mama Lina

Reyhan memberhentikan mobilnya di depan rumah Arsya

"Ayo Reyhan, kita masuk" Ajak Mama Lina

Reyhan dan Mama Lina masuk ke dalam rumah Mama Arsya

"Perkenalkan nama saya Reyhan dan ini Mama saya Mama Lina" ucap Reyhan

Mama Arsya mengernyitkan dahinya dan mengetahui nama Reyhan adalah lelaki yang tidak datang ke pernikahan Bilqis

Mama Arsya meminta mereka untuk duduk dan saat Mama menerima tamu yang lain tiba-tiba Reyhan meminta ijin untuk ke kamar kecil

Mama Arsya memberitahukan kalau kamar kecil berada di ada di dekat gudang

Reyhan langsung berjalan ke belakang dan ia mencari keberadaan Bilqis

"Kasihan Non Bilqis, dari kemarin menangis terus dan tidak mau makan" ucap salah satu Tante Arsya

Reyhan yang mendengar merasakan hatinya juga ikut sedih

Sepertinya Reyhan mulai jatuh cinta dengan Bilqis, tetapi disisi lain ia harus menyerahkan Bilqis kepada Tuan Robert

"Bi, ini tolong antarkan ke kamar Bilqis" ucap Tante Mia

"B-biar saya saja yang antar, saya sahabatnya" Reyhan membohongiku mereka

Tante Mia yang percaya langsung memberikan nampan yang berisi teh hangat dan roti untuk Bilqis

Reyhan naik ke lantai atas dimana kamar Bilqis ada disana

Dan ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu

Reyhan menepuk pundak Bilqis dan membuat Bilqis langsung terkejut

"Ma mmmpph...

Reyhan langsung menutup mulut Bilqis agar tidak berteriak

"Aku lepaskan tanganku tapi tolong jangan berteriak" ucap Reyhan

Bilqis menganggukkan kepalanya dan Reyhan melepaskan tangannya

"Mas Reyhan.kenapa ada disini? Keluar Mas!"

"Aku akan keluar tapi tolong kamu makan ini dulu"

Bilqis mengambil roti itu dan langsung memakannya karena ia ingin Reyhan segera keluar dari kamarnya

"Aku akan mengantarmu ke Turkey untuk menjemput jenazah Paman Barkah"

"Mas Arsya sudah menjemput jenasah Paman Barkah" jawab Bilqis

Reyhan membujuk kalau bisa saja jenasah Paman Barkah tidak bisa di bawa ke Indonesia

"Kalau kamu mau, besok aku antar. Tapi jangan bilang Mama Arsya" ucap Reyhan

Reyhan langsung keluar dari kamar Bilqis dan kembali ke ruang tamu

Kemudian Mama Lina mengajak Reyhan untuk pulang ke rumah

Di dalam kamarnya, Bilqis menjadi dilema karena perkataan yang diucapkan oleh Reyhan

"Apakah jenasah Paman Barkah tidak bisa dibawa ke Indonesia?" Gumam Bilqis

Bilqis akan menghubungi suaminya tetapi ia ingat kau saat ini suaminya sedang berada di pesawat

Akhirnya Bilqis memutuskan untuk tidur kembali sambil menunggu kabar dari suaminya

Keesokan harinya

Arsya telah sampai di Turkey dan sekarang ia sedang berada di rumah sakit dimana jenasah Paman Barkah ada disana

Pihak rumah sakit mengatakan kalau jenasah Paman Barkah lebih baik dimakamkan disini. Jenasah Paman Barkah sudah mulai membengkak dan kalau dibawa ke Indonesia pasti akan kesusahan

Arsya menganggukkan kepalanya dan ia meminta Dokter untuk menunggu sebentar karena ia akan menghubungi Bilqis terlebih dahulu

Arsya keluar dari kamar jenazah dan ia segera menghubungi istrinya

"Hallo Mas, ada apa?" Tanya Bilqis

Kemudian Arsya menceritakan apa yang dikatakan oleh dokter dan ternyata benar apa kata Reyhan kalau jenasah Paman Barkah tidak doaido bawa ke Indonesia

"Aku akan kesana Mas, aku ingin melihat Paman untuk terkahir kalinya" pinta Biliqs

"Tidak usah sayang, nanti Mas kirimkan fotonya saja. Setelah itu Mas akan pulang ke Indonesia. Sayang dirumah saja ya " ucap Arsya

Arsya langsung menutup ponselnya dan ia kembali masuk ke ruang jenazah

"Baik dokter, jenasah Paman Barkah bisa dimakamkan sekarang"

Dokter segera melakukan pemakaman untuk Paman Barkah

Bilqis menggelengkan kepalanya dan ia ingin melihat Paman Barkah untuk terkahir kalinya

"Aku akan meminta Reyhan untuk mengantarkan ke Turkey" ucap BIlqis

Bilqis langsung menghubungi Reyhan dan memintanya untuk mengantarkannya ke Turkey

Mendengar perkataan Bilqis, Reyhan langsung tersenyum bahagia karena rencananya sebentar lagi akan berhasil

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!