Bab 17 : TPSO

"Darimana saja kamu, Karin???"

Dhea menatap tidak percaya melihat ekspresi wajah Karin yang nampak berseri-seri, padahal semalam dia sudah memberitahukan tentang status Alvaro pada sahabatnya itu. Entah setan apa yang sedang merusaki Karin, setelah semalaman tidak pulang dan entah menginap dimana, siang ini Karin pulang dengan penampilan yang cantik dan wajahnya tampak sumringah.

Belum sempat Karin menjawab, Dhea lebih dulu menarik tangan Karin untuk masuk dan mendudukkan sahabatnya itu diatas sofa. Dhea berdiri di depan Karin dengan melipatkan kedua tangannya didada, matanya menatap nyalang mencoba menerka-nerka apa yang sudah terjadi pada Karin sampai semalaman tidak pulang.

"Jadi apa jawabanmu? Semalam kamu gak pulang lho, Rin. Dan apa kamu tau tadi itu...."

"Aku menginap dengan Alvaro." Potong Karin membuat Dhea tercengang kaget. Wanita itu segera menurunkan kedua tangannya dari dadanya.

"A-apa? Menginap? Dengan Alvaro?" Dhea menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari bibir Karin. "Kamu gak lagi ngelindur kan Rin??"

Karin menggeleng pelan. "Gak, Dhe. Semalam aku menginap berdua dengannya."

Seketika tubuh Dhea nampak lemas, dia memegangi dadanya yang terasa sesak mendengar kejujuran sahabatnya. Dia berharap pendengarnya sedang bermasalah.

"Rin, kamu dengar semalam aku bilang apa kan ditelefon? Alvaro sudah menikah dan sudah memiliki seorang istri, Rin!" Dhea menegaskan kembali ucapannya semalam pada Karin saat ditelefon.

"Aku tau, Dhe. Aku dengar."

"Lalu???"

"Aku mencintainya." Jawab Karin.

Dhea nampak syok mendengarnya. "Rin! Kamu menjalani hubungan yang salah. Alvaro sudah menikah, dia suami orang!!"

Karin segera bangun dari duduknya. "Biarkan aku menjalani hubungan ini, Dhe. Aku mencintai Al."

"Hubungan seperti apa yang kamu harapkan, Rin?? Kamu hanya akan terluka!" ucap Dhea dengan nada membentak.

Wajah Karin tertunduk sedih, matanya mulai berkaca-kaca. "Sampai aku benar-benar lelah, dan akhirnya menyerah."

Dhea meletakkan kedua tangannya di pundak Karin dan mengguncang tubuh Karin.

"Rin, sadar Rin!! Kalau papa kamu sama tante Lidia sampai tau mereka pasti akan sangat marah dan kecewa sama kamu."

Karin nampak terdiam, hingga butiran-butiran air mata menetes diwajahnya. "Aku tau Dhe. Aku mohon tolong jaga rahasia ini. Aku mencintai Al, Dhe. Aku merasa nyaman saat bersama dengannya. Aku tidak ingin kehilangan dia."

Tangis Karin pecah seketika. Dia sangat paham tentang kekhawatiran Dhea. Tapi untuk saat ini egonya telah menguasai dirinya. Karin tidak ingin kehilangan Alvaro, meskipun dia tau jika hubungan mereka tidak akan mungkin bisa bertahan lama. Namun setidaknya Karin ingin mengukir kenangan indah dulu bersama dengan Alvaro sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyerah dengan hubungan mereka.

Dhea tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia memeluk tubuh Karin dan membiarkan Karin menangis dipelukannya. Dhea sangat ingin melihat Karin bahagia tapi bukan dengan menjalani hubungan terlarang dengan suami orang. Dhea tidak ingin Karin terluka nantinya.

...🧡🧡🧡🧡🧡...

Siang ini David meminta Kenzo untuk datang ke kantornya. Sepertinya usaha untuk menjodohkan Karin dengan Kenzo masih berjalan dan tidak akan berhenti sebelum usahanya itu membuahkan hasil.

"Rin, ikut yuk makan siang bareng," ajak David. Sekarang dirinya dan Kenzo sudah berdiri di depan meja kerja Karin.

Karin tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Terimakasih, Pak. Tapi saya..."

Karin tidak meneruskan ucapannya saat David berjalan mendekat dan manarik paksa tangan Karin hingga Karin terbangun dari duduknya.

"Sudah, gak ada tapi-tapian. Hari ini Ken ulang tahun dan dia mau traktir kita makan sepuasnya," ucap David.

"Hari ini aku tidak...." ucap Kenzo terpotong saat David menyenggol lengannya dan mengedipkan sebelah matanya agar Kenzo mengangguk setuju dengan ucapan David sebelumnya.

Karin yang percaya dengan ucapan David segera mengulurkan tangannya pada Kenzo untuk menyalaminya.

"Selamat ulang tahun, maaf aku tidak tau," ucap Karin.

Kenzo tersenyum dan menyambut uluran tangan Karin. "Terimakasih."

Kenzo nampak termenung dan memandangi wajah Karin tanpa berkedip. David yang melihat interaksi dua orang didepannya pun langsung senyum-senyum sendiri.

Karin melepaskan jabatan tangannya dan merasa risih pada Kenzo yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

"Ya udah turun yuk?" Ajak David yang dijawab anggukan oleh Kenzo. Ketiganya melangkahkan kakinya ke arah lift, menekan tombol lift dan segera masuk saat pintunya sudah terbuka.

Selama didalam lift diantara ketiganya tidak ada yang bersuara. David sangat paham, sepertinya Karin dan Kenzo membutuhkan waktu untuk berdua supaya keduanya bisa saling ngobrol dan bisa lebih dekat lagi.

"Rin, kamu naik mobil dengan Ken ya? Soalnya aku mau jemput Sisil dulu." Dusta David. saat ini mereka sudah sampai diluar dan mobil David sudah standby di depan kantor.

"Gak apa-apa Rin, kamu bareng aku aja," ujar Kenzo menimpali.

Kenzo berjalan ke arah mobilnya yang juga sudah standby di depan mobil David. Dibukakannya pintu mobil untuk Karin dan dipersilahkannya wanita itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Ayo masuk, Rin." Ucap Kenzo.

Karin mengangguk tersenyum, belum sempat dia melangkah masuk, sebuah mobil lainnya datang dan berhenti disamping mobil Kenzo. Nampak Alvaro turun dari dalam mobil dan menatap Kenzo dan Karin secara bergantian dengan tatapan datarnya.

"Ken, kalian mau kemana?" Tanya Alvaro sambil berjalan mendekat ke arah Kenzo dan Karin.

"Kami mau makan siang. Kamu sendiri tumben sekali datang kemari? Biasanya kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu?" Sindir Kenzo pada Alvaro.

"Aku ada sedikit urusan dengan David." Bohong Alvaro, padahal dia datang kesana untuk melihat Karin. Sebentar saja tidak melihat wanita itu membuatnya merasa sangat rindu.

Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian dia kembali menatap Karin.

"Ayo Rin, masuklah." Perintah Kenzo lagi.

Karin menatap Alvaro yang juga sedang menatapnya. Ingin sekali Alvaro menghalangi Karin supaya tidak pergi dengan Kenzo, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Jika dia menghalangi maka kedua sahabatnya pasti akan menaruh curiga.

Kenzo menyusul masuk dan duduk di kursi pengemudi. Dia membantu memakaikan safety belt untuk Karin, membuat wajah mereka begitu dekat dan tatapan mereka saling bertemu. Alvaro yang melihatnya hanya mampu menatap dari luar. Dia merasa hatinya begitu panas melihat kedekatan Karin dengan Kenzo seperti sekarang.

David menghampiri Alvaro dan merangkul pundak sahabatnya itu.

"Mereka pasangan yang serasi ya?" Ucap David menatap ke arah kepergian mobil Kenzo yang melaju meninggalkan area gedung kantornya.

Alvaro tidak menjawab, dia menatap mobil Kenzo sampai mobil berwarna merah itu menghilang dari pandangan matanya.

"Kemana mereka akan pergi?" Tanya Alvaro pada David.

"Mereka hanya akan pergi makan siang," jawab David.

"Lalu kamu? Kenapa tidak ikut dengan mereka? Sebaiknya kita susul mereka sekarang." Alvaro ingin melangkah tapi langsung ditahan oleh David.

"Biarkan saja, Al. Aku mengirim mereka ketempat yang jauh, biar mereka bisa menghabiskan waktu berdua. Biar cinta tumbuh diantara mereka. Bagaimana menurutmu?" David menepuk-nepuk pundak Alvaro. Dia sudah merencanakan semuanya. David ingin menjebak Karin dan Kenzo supaya bisa memiliki waktu untuk berdua.

Alvaro segera melepaskan tangan David dari pundaknya. Dia menatap David dengan tatapan menyelidik dan khawatir. Alvaro sangat paham siapa David. Pasti ada sesuatu dibalik ucapan David barusan.

"Mengirim? Apa maksudmu dengan mengirim??"

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚘𝚝𝚘𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚒𝚌𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚑

2024-06-17

2

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚔𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚔𝚘𝚔 𝚜𝚖 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐

2024-06-17

1

dewidewie

dewidewie

ayo Al , susul saja

2024-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!