Bab 11 : TPSO

Sudah hampir satu bulan Karin memilih menginap di rumah Dhea. Mendengar betapa percayanya papanya pada dirinya membuat Karin merasa tidak tega jika harus berkata jujur tentang hubungan dirinya dengan Alvaro yang tidak pernah nyata.

Sepertinya Alvaro juga benar-benar pergi menjauh darinya, sejak kejadian hari itu Alvaro tidak pernah muncul lagi didepan mata Karin. Seharusnya Karin merasa senang karena itu artinya dia sudah tau jawaban Alvaro untuknya. Pria itu memang tidak akan pernah memberikan balasan perasaan yang sama.

Namun keegoisan dalam diri begitu besar, semakin hari rasa kagumnya pada sosok Alvaro semakin besar. Bukannya menjauh, malah diam-diam setelah pulang dari kantor, Karin datang ke kantor milik Alvaro hanya untuk melihat wajah pria itu dari kejauhan.

"Kayak gak ada pria lain aja Rin.. Rin... Memangnya setampan dan segagah apa sih pria itu sampai pesonanya membuat kamu jadi gila," ujar Dhea mendudukkan dirinya di tepi ranjang, menatap Karin yang sedang tidur terlentang dengan pandangan lurus keatas menatap langit-langit kamar itu. Khayalan wanita itu sudah dipenuhi oleh Alvaro.

"Aku udah berusaha buat lupain dia Dhe, tapi gak bisa. Sehari aja gak lihat wajahnya kayak udah seribu tahun lamanya. Semakin hari rindu ini semakin berat." Karin memiringkan kepalanya kesamping, menatap pada Dhea.

"Tapi gak nyosor duluan juga kali, Rin. Gimana kalau tuh bibir udah ada yang punya? Bisa-bisa kena sampluk panci gosong kamu, Rin." Dhea menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk jidatnya sendiri mengingat cerita Karin yang sudah mencium dan menyatakan perasaannya pada Alvaro duluan.

Karin tidak langsung menjawab, dia meluruskan kembali pandangannya ke atas. Antara dirinya dan Alvaro memang belum pernah ada obrolan pribadi. Setiap bertemu mereka hanya membahas tentang kebohongan Karin. Alvaro sudah berbaik hati ingin membantu menjelaskan pada papa dan tante Karin, namun niat baik Alvaro ditolak oleh Karin. Dan malah berujung pengungkapan cinta Karin.

"Tapi dia tidak protes, itu berarti dia menikmati juga ciuman dariku." Karin menyentuh bibirnya, mengingat kembali ciumannya dengan Alvaro hari itu. Sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan.

Dhea mengambil sebuah bantal dan melemparkannya ke wajah Karin, supaya sahabatnya itu tidak terus berkhayal tentang pria yang belum jelas statusnya.

"Rese banget sih Dhe!!" Protes Karin menyingkirkan bantal dari wajahnya.

"Kenali dulu lebih jauh latar belakang pria itu, jangan sampai yang kamu khayalanin itu ternyata kekasih atau suami orang. Ujung-ujungnya kamu yang bakal patah hati sendiri, sakit tak berdarah," ledek Dhea diakhiri dengan tawa keras yang langsung mendapatkan lemparan bantal balik diwajahnya dari Karin.

"Tapi aku serius, Rin. Cari tau dulu tentang latar belakangnya setelah itu baru kamu lakukan proses pendekatan lagi. Ya kali aja lama-lama pria itu kepincut juga sama kamu, jadi kamu tidak perlu berbohong terus sama papa dan tante Lidia," sambung Dhea menatap serius pada Karin.

Karin nampak terdiam, dia berusaha mencerna kata-kata Dhea dengan baik. Karin sebenarnya juga ingin tahu jika Alvaro sudah memiliki seorang kekasih atau belum, jika iya, maka dia akan mundur dan tidak akan pernah hadir kembali di hadapan pria itu.

Karin bergegas bangun dan duduk menghadap ke arah Dhea.

"Kamu bantu aku ya Dhe? Aku ingin tau apakah dia sudah punya pacar atau belum," ujar Karin menatap Dhea dengan serius.

"Jika dia sudah memiliki seorang kekasih maka aku akan berhenti untuk mengagumi dan tidak akan pernah hadir kembali dalam hidupnya," tambah Karin.

"Memangnya siapa nama pria itu?" Tanya Dhea penasaran.

"Namanya....."

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Seperti biasanya, malam ini Alvaro memilih untuk mandi terlebih dahulu setelah pulang kantor. Sementara Maya tengah menyiapkan makanan yang memang sudah dimasakkan khusus oleh seorang asisten rumah tangga.

Asisten rumah tangga yang bekerja disana sudah pulang sejak jam 6 petang tadi, sehingga malam ini Alvaro hanya berdua saja dengan Maya di apartemen mewah itu, sama seperti malam-malam sebelumnya.

Selesai mandi, Alvaro berjalan ke arah cermin, dia menatap pantulan dirinya sendiri di dalam cermin. Alvaro menatap bibirnya yang berwarna sedikit kemerahan dan menyentuh bibirnya dengan satu tangannya.

"Tidak, aku pasti sudah gila," gumam Alvaro mengatai dirinya sendiri, bisa-bisanya dia teringat terus dengan ciuman Karin di bibirnya satu bulan yang lalu.

Alvaro merasa Karin adalah seorang wanita gila yang sudah membuatnya menggila. Seberapa keras dia berusaha untuk melupakan apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan Karin, justru bayangan wanita itu semakin sering muncul di dalam kepalanya.

"Al...." Suara de-sa-han lembut seorang wanita terdengar memanggil nama Alvaro.

Saking asyiknya membayangkan wajah Karin sampai-sampai Alvaro tidak menyadari jika pintu kamar mandi sudah dibuka oleh seseorang. Mendengar suara yang nampak familiar membuat Alvaro menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka lebar, wajahnya nampak terkejut melihat seorang wanita sudah berdiri diambang pintu dengan memakai lingerie berwarna hitam tipis.

Dengan langkah perlahan dan tatapan mata yang saling terkunci, wanita itu berjalan dengan langkah menggoda ke arah Alvaro. Dua tangan wanita itu terangkat dan menyentuh dada bidang milik Alvaro yang memang sedang tidak memakai baju. Dirabanya menyelusuri sampai sejengkal-jengkalnya, sampai pemilik dada itu merasakan sensasi panas yang mulai menjalar merasuki ke dalam tubuh.

Satu tangannya turun dan menarik handuk yang melilit di pinggang Alvaro hingga handuk berwarna putih itu terlepas dan jatuh ke atas lantai. Sementara satu tangannya lagi melingkar ke belakang leher Alvaro dan menekan tengkuk kepala pria itu kedepan. Mengarahkan wajah Alvaro ke leher jenjangnya dan membiarkan bibir pria itu menempel di leher mulusnya.

Dengan mata terpejam wanita itu menggigit bibir bawahnya saat merasakan hembusan nafas Alvaro menyapu lehernya, hingga sebuah gelayar aneh mulai terasa, merasuk diantara keduanya.

"Ooohhh... Al...."

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Terpopuler

Comments

Kak Meyla

Kak Meyla

Bukan cuman ingatannya yg membekas tapi rasanya jg🤭🙏

2024-06-04

2

Kak Meyla

Kak Meyla

Kalau tau udah punya istri gimna? 😁

2024-06-04

1

Kak Meyla

Kak Meyla

Ngak mungkin nolak lah🤭

2024-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!