Bab 18 : TPSO

David memperhatikan raut wajah Alvaro yang nampak begitu cemas dan khawatir. Tidak biasanya sahabatnya itu mencemaskan sesuatu yang bukan menjadi urusannya.

"Ayolah Al, aku hanya bercanda, kenapa kamu serius sekali. Mereka hanya pergi makan ke restauran," ujar David kembali menepuk pundak Alvaro.

David masih tidak mengerti mengapa Alvaro harus secemas itu melihat Karin pergi dengan Kenzo. Padahal Alvaro juga tidak mengenal Karin dengan baik. Seingat David mereka baru beberapa kali pernah bertemu. Dan Alvaro juga selalu bersikap dingin pada Karin.

Alvaro memijat-mijat pelipisnya. "Maaf, aku sedang banyak pikiran."

"Ada apa, Al? Kamu sedang ada masalah dengan Maya?" Tanya David.

Alvaro menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, aku hanya sedang memikirkan tentang pekerjaan saja. Kalau begitu aku pergi dulu."

"Bukankah tadi kamu bilang ada urusan denganku?" Ujar David mengingatkan ucapan Alvaro sebelumnya pada Kenzo.

"Tidak jadi, melihat wajahmu saja sudah cukup!" Alvaro bergegas masuk ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya pergi meninggalkan kantor David.

David menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil memandang kepergian mobil Alvaro dari halaman kantornya.

"Ada apa dengannya? Apa dia belum ngadon sama Maya makanya otaknya sedikit geser?" Gumam David sambil berkacak pinggang.

...🧡🧡🧡🧡🧡...

Maya datang mengunjungi kantor suaminya. Namun sekertaris Alvaro memberitahukan jika Alvaro sedang pergi keluar kantor. Akhirnya Maya memilih untuk menunggu di ruangan kerja suaminya, sepertinya Alvaro sedang pergi untuk makan siang.

Padahal Maya sudah mencoba menghubungi Alvaro sejak tadi, namun tidak diangkat oleh Alvaro. Diatas meja kerja Alvaro, Maya melihat ada sebuah paper bag kecil. Maya segera beranjak dari duduknya dan menghampiri meja suaminya. Dibukanya isi paper bag itu dan didalamnya ada sebuah kardus handphone yang masih disegel.

"Al membeli ponsel baru?" Gumam Maya, seingatnya ponsel suaminya masih bagus dan Alvaro bukan tipe orang yang suka gonta-ganti handphone, kecuali jika handphonenya rusak.

Ceklek...

Seseorang membuka pintu ruangan itu, membuat Maya terkesiap kaget. Maya memasukkan kembali kardus handphone ditangannya kedalam paper bag saat melihat ternyata Alvaro yang datang.

"Al, aku menelfonmu. Kenapa kamu tidak mengangkatnya?" Tanya Maya sambil berjalan mendekat ke arah suaminya. Maya mengusap lembut jas Alvaro dan melihat raut wajah Alvaro yang seperti sedang kesal.

"Ada apa, Al?" Maya kembali bertanya karena Alvaro tidak menjawab pertanyaan.

Alvaro mengusap lembut wajah Maya dan memaksakan sebuah senyuman diwajahnya. "Tidak apa-apa. Ada apa kamu datang kemari? Tumben sekali."

Maya memang jarang berkunjung ke kantor suaminya. Setelah Alvaro pergi bekerja, Maya lebih memilih hang out dengan teman-temannya untuk melepaskan rasa jenuhnya sendirian di apartemen.

"Aku merindukan suamiku, apa tidak boleh?" Maya melingkarkan tangannya di leher Alvaro dan mengecup bibir suaminya sebentar.

"Aku yakin bukan hanya itu." Alvaro sangat paham seperti apa Maya. Jika Maya datang mengunjunginya ke kantor pasti ada sesuatu yang diinginkan oleh istrinya itu.

Maya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya, kedatanganku kemari untuk mengajakmu pergi mengunjungi rumah papaku malam ini. Papa menelfon dan mengundang kita untuk makan malam dirumah."

"Apa harus malam ini?" Tanya Alvaro.

"Kenapa, Al? Apa kamu tidak bisa?" Maya balik bertanya.

Tadi pagi Alvaro sudah berjanji pada Karin untuk menjemputnya sepulang kantor. Walaupun dia harus memarkirkan mobilnya sedikit menjauh dari kantor David. Alvaro tidak ingin Karin pulang dengan naik ojek online lagi.

"Tidak apa-apa, nanti aku akan menjemputmu," jawab Alvaro tak ingin membuat Maya curiga. Apalagi mertuanya baru pulang dari liburan di Jepang dan mengundang mereka untuk makan malam, pasti akan jadi pertanyaan jika Alvaro membiarkan Maya datang sendirian.

Maya menurunkan tangannya dari leher Alvaro, dia menoleh ke arah paper bag diatas meja.

"Al, kamu membeli ponsel baru?" Tanya Maya.

Alvaro menatap paper bag diatas meja, pasti asistennya yang menaruhnya disana. Sebelum pergi ke kantor David tadi, Alvaro memang meminta asistennya untuk membelikan sebuah ponsel baru. Alvaro ingin memberikan ponsel itu untuk mengganti ponsel Karin yang rusak.

"Ya, aku ingin memberikan ponsel itu untuk Rama. Selama ini dia sudah bekerja dengan baik. Aku ingin memberinya hadiah kecil," untuk kesekian kalinya Alvaro harus kembali berbohong pada Maya. Tidak mungkin dia mengatakan yang sejujurnya jika sebenarnya ponsel itu untuk Karin.

Meskipun sekarang Alvaro sedang bersama dengan Maya, tapi pikiran Alvaro terus tertuju pada Karin. Entah apa yang sedang dilakukan oleh Karin dan Kenzo sekarang. Alvaro tidak akan bisa tenang jika belum melihatnya sendiri.

Maya menarik tangan Alvaro dan mendudukkan suaminya diatas sofa, lalu Maya duduk dipangkuan Alvaro dan bergelayut manja dipelukan suaminya dengan melingkarkan tangannya di leher Alvaro.

Maya membenamkan wajahnya di cekuk leher suami dan memberikan gigitan kecil disana, membuat bulu-bulu halus Alvaro meremang.

"May, kita sedang ada dikantor!" Alvaro mengingatkan Maya, namun Maya tak menghiraukan dan semakin mencum-bui leher suaminya.

Maya terus menciumi leher suaminya, tak mempedulikan ucapan Alvaro yang terus mencoba mengingatkannya jika mereka sekarang sedang ada di kantor. Lama sekali dia mendambakan peluk hangat dari suaminya. Sejak beberapa bulan ini mereka jarang menghabiskan waktu untuk sekedar romantis berdua.

Maya menegakkan tubuhnya dan menatap wajah suaminya.

"Al, sudah lama sekali kita tidak pergi berlibur. Bagaimana jika weekend kita pergi liburan dan menghabiskan waktu kita hanya berdua. Tanpa harus ada urusan pekerjaan yang mengganggu." Maya menatap sendu wajah suaminya. Betapa dia sangat merindukan kehangatan dari sang suami.

"Maaf May, tapi weekend aku harus melanjutkan pekerjaanku yang kemarin masih tertunda. Aku harus pergi keluar kota lagi. Maaf...."

Dusta, lagi-lagi Alvaro harus berbohong pada Maya. Wajah cantik istrinya itu langsung nampak kecewa mendengar jawaban darinya. Tak ingin dia mengecewakan salah satu dari dua wanita-nya. Hampir setiap hari Alvaro menghabiskan waktunya bersama dengan Maya. Satu hari saja dalam satu minggu Alvaro ingin menghabiskan waktunya bersama dengan Karin.

Maya beranjak bangun dari pangkuan Alvaro, dia meraih tasnya dari atas meja.

"Aku ada janji dengan Tania. Jangan lupa nanti jemput aku ya, sayang." Maya membungkukkan badannya untuk mencium pipi Alvaro. Kemudian wanita itu segera pergi dari ruangan kerja suaminya.

Alvaro menyenderkan tubuhnya pada punggung sofa dan menghembuskan nafas panjang. Dengan mata terpejam, Alvaro menengadahkan kepalanya ke atas. Membiarkan pikirannya berkelana jauh mengingat tentang hubungan rumah tangganya dengan Maya yang semakin hari semakin terasa hambar saja.

Maya selalu saja menghindari pembicaraan dengan Alvaro menyangkut tentang anak. Membuat Alvaro berfikir jika Maya seperti tidak ingin memiliki seorang anak darinya. Diusia pernikahan yang sudah menginjak dua tahun, Alvaro berharap bisa segera memberikan cucu untuk orang tuanya seperti yang selalu diharapkan oleh Arini. Wanita itu selalu menanyakan tentang kehadiran seorang cucu pada Alvaro dan Maya.

...💖💖💖💖💖...

Setelah selesai makan siang, Kenzo mengantarkan kembali Karin ketempat kerjanya. Kenzo menahan pergelangan tangan Karin saat wanita itu hendak melangkah turun dari dalam mobilnya.

"Sepulang kerja aku jemput, ya?" Ujar Kenzo dengan wajah penuh harap.

Karin nampak berfikiran sejenak, Alvaro juga sudah berjanji untuk datang menjemputnya sore ini.

"Emmm, maaf Ken, tapi aku...."

Kenzo segera memotong ucapan Karin. "Karin, bolehkah aku menjalin hubungan lebih dekat denganmu?"

...🌿🌿🌿🌿🌿...

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

telat bang si Karin dah ada yg punya ..

2024-08-12

2

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

3🐠 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚔 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 😍



𝚜𝚞𝚔𝚜𝚎𝚜 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞

2024-06-17

1

Kak Meyla

Kak Meyla

Mending sama yang jomblo aja karin, dengan kamu menjalin hubungan dengan suami org lama kelamaan juga akan ketahuan.

2024-06-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!