Suami sempurna

Malam harinya, bukan hanya ada Aditya yang tidur di sampingnya saja yang membuat Anga tak bisa tidur, tapi juga udara malam yang tak pernah terasa dingin di Ibu kota dan sekitarnya.

Biasanya Anga tidur di ruangan yang sejuk karena AC, kini Anga terus merasa gelisah karena kamar yang terasa panas. Kipas angin satu-satunya di kamar itu juga tiba-tiba rusak padahal semalam masih bisa di gunakan.

Anga melihat ke samping, dimana Aditya tampak tidur dengan tenang tanpa terusik dengan udara sepanas itu.

Padahal tempat tidur yang tak begitu besar serta guling yang berada di tengah-tengah mereka membuat Anga semakin kepanasan.

Berkali-kali dia mengusap keringat di pelipis serta menggunakan buku untuk mengipasi wajah dan lehernya sendiri.

"Kalau gini caranya, kapan bisa tidur??" Anga ingin menangis rasanya. Baru di hadapkan dengan masalah sekecil itu saja Anga sudah tak bisa menahan air matanya.

Tapi Anga langsung mengusap air matanya saat pria di sampingnya bergerak dan memiringkan rubuhnya menghadap ke arah Anga.

Pria itu tidak berkata apapun meski matanya terbuka menatap Anga.

"Tidurlah, biar Mas kipasin"

Anga melongo saat Aditya mengambil buku di tangannya dan langsung menggunakan buku itu untuk mengipasi wajah dan bagian leher Anga.

"N-nggak udah Mas. Biar Anga aja, maaf kalau Anga berisik. Tidur Mas jadi terganggu"

"Biar Mas aja, besok kamu ada kuliah pagi kan??"

"T-tapi Mas.."

"Shhttttt, tidurlah"

Anga hanya diam sambil menatap Aditya yang memejamkan mata namun tangannya terus bergerak mengipasi Anga.

Padahal besok pagi Aditya juga bekerja, bukan cuma dia yang kuliah.

"Apa ini yang Kak Angga maksud kalau dia adalah pria yang tepat untukku??"

"Kalau memang benar Mas Adit adalah pria yang di gariskan untukku. Aku akan mencoba menerima semuanya dengan ikhlas. Semoga Allah lekas membuka hatiku untuk suamiku ini"

Karena jujur saja, di dalam hati Anga sudah ada seseorang yang menghuninya sejak lama.

Seperti baru saja terlelap, Anga kembali terbangun saat merasakan usapan lembut di punggung tangannya.

"Dek, bangun yuk. Sudah subuh"

Anga mendengar, namun masih merasa berat untuk membuka mata.

"Dek??"

"Iya Mas??"

"Ayo subuh dulu!!"

Anga terpaksa membuka matanya. Menurutnya ini masih terlalu pagi, padahal dulu dia menunaikan sholat subuh di saat matahari sudah terbit. Kadang Anga malah kesiangan dan melewatkan kewajibannya itu.

"Iya" Anga akhirnya bangun dan kembali menunaikan ibadah bersama suaminya.

Saat Anga masih berada di dalam kamar. Anga mendengar suara berisik dari depan rumah. Anga yang penasaran mencoba melihat keadaan di luar dari jendela kamarnya.

Ternyata ada banyak Ibu-ibu yang mengerumuni tukang sayur di pagi yang masih sedikit petang ini.

Tapi yang menarik perhatian Anga, di tengah ibu-ibu itu, ada Aditya di sana.

"Mas Adit ngapain di sana?? Belanja juga??"

Anga tak mendengar dengan jelas apa yang mereka omongkan di sana. Tapi mereka tampak tertawa dengan keras seperti sedang menggoda saat Aditya mulai menjauh dari kerumunan Ibu-ibu itu.

Anga buru-buru keluar dari kamar menghampiri Adit.

"Mas Adit habis belanja??" Anga melihat kantung keresek di tangan Adit. Harusnya tanpa bertanya Anga sudah tau karena dia melihat Adit di tukang sayur.

"Iya, kalau belanja di depan situ. Datangnya setiap hari, namanya Mang Ade, sayurnya seger-seger terus harganya lebih murah. Nggak perlu ke pasar lagi"

Anga semakin heran, sebenarnya apa yang tidak bisa di lakukan oleh Adit. Pria itu bahkan mendekati kata sempurna untuk seorang suami. Bekerja, membersihkan rumah, mencuci baju, memasak dan belanja sendiri.

Andai saja mereka menikah karena cinta, Anga pasti lebih bahagia dan begitu beruntung mendapatkan suami seperti Aditya.

"Mas masak dulu ya, mumpung masih jam segini"

"Anga bantu ya Mas??" Anga tentu tidak ingin berdiam diri terus menerus. Dia ingin belajar mulai sekarang.

Aditya tampak mengerutkan keningnya, mungkin dia bingung karena Anga tidak bisa memasak namun ingin membantunya.

"Anga cuma mau belajar masak, biar nggak Mas Adit terus yang masak"

"Boleh" Adit dengan senang hati menerima niat baik Anga itu.

"Mas Adit, Assalamualaikum!!"

Anga yang mengikuti Aditya ke dapur ikut berbalik saat mendengar suara seseorang datang ke rumahnya pagi-pagi begini.

"Walaikumsalam Mbak Sri!!" Aditya tampaknya sudah mengenal suara tamunya itu.

Anga mengekor Aditya yang kembali keluar menemui tamunya. Tapi Anga hanya sampai ke batas pintu dapur saja dan hanya melihat Aditya dari kejauhan karena merasa malu.

"Ada apa Mbak Sri??"

"Mas Adit, Mbak masak soto banyak hari ini. Daripada mubazir, Mas Adit bantu habisin ya?? Kalau Mbak sama anak-anak dan Mas Wandi saja mana habis" Wanita berumur empat puluhan itu memberikan rantang pada Aditya.

"Wah makasih banyak loh Mbak. Padahal saya aku sudah mau masak"

"Yo rapopo. Masaknya besok aja" Logat jawa sangat kental pada wanita itu.

"Ya udah deh Mbak. Rejeki mana boleh di tolak" Adit menerima rantang dari Sri.

"Nah gitu dong. Tapi Mas Adit, Mbak dengar dari Ibu-ibu kalau Mas Adit sudah menikah. Kok nggak kasih kabar Mbak Sri to Mas?? Kapan nikahnya?? Kenalin istrimu sama Mbak Sri dong!!"

Anga yang mendengar percakapan Aditya dengan tetangganya itu menjadi gugup.

"Iya sebentar ya Mbak, aku panggil dulu"

Aditya membawa rantangnya masuk sekalian memanggil Anga.

"Dek, ikut Mas ke depan ya?? Mas kenalin sama tetangga Mas"

"Tapi Mas, Anga malu" Cicit Anga menundukkan kepalanya.

"Kenapa harus malu?? Ada Mas juga, lagian istri Mas ini cantik kok, kenapa harus malu??"

Anga harus kembali mengigit bibirnya untuk menahan senyumnya karena malu.

"Kalau mau senyum, senyum aja. Jangan di tahan, kamu makin cantik kalau senyum"

Mana ada wanita yang tidak meleleh kalau terus di perlakukan seperti itu.

"Masss!!" Anga mengeluh manja tapi Aditya malah terkekeh melihat tingkah istri kecilnya.

"Ayo!!"

Anga membiarkan tangannya di genggam Aditya saat membawanya keluar.

"Mbak Sri, kenalin ini Kenanga, istri ku. Dan Anga ini Mbak Sri"

Hati Anga berdesir saat Aditya mengenalkan dirinya sebagai seorang istri di hadapan orang lain.

"Panggil aja Anga Mbak" Anga mengulurkan tangannya pada Sri.

"Oalah Ayu tenan Mas. Pinter sampean cari istri" Puji Sri yang melihat sosok Anga. Wanita dengan tinggi 168cm cukup tinggi bagi wanita indonesia.

Bentuk badan Anga yang ideal tak kurus dan tidak gemuk namun tonjolan di bagian tertentu membuat Anga terlihat seksi. Aditya sendiri tidak tau kenapa wanita umurnya belum genap dua puluh satu tahun itu memiliki badan seindah itu.

Belum lagi kulit Anga yang putih bersih, wajah yang cantik dengan mata besar dan bulu mata lentik. Hidung mancung dan bibir merah tanpa polesan lipstik menjadi pelengkapnya.

"Saya Mbak Sri, rumahnya di sebelah. Main ke sana ya?? Temani Mbak di rumah kalau di tinggal Mas Wandi kerja" Sambung Sri sambil menunjuk rumah di sebelahnya.

"Anga masih kuliah Mbak, jadi waktu luangnya cuma sedikit" Aditya yang menjelaskan.

"Oh masih kuliah to?? Tapi yo nggak papa, kan bisa main kalau cuma bentar-bentar aja. Nanti Mbak ajari tips berumah tangga biar langgeng. Jadi istri yang baik biar suami betah di rumah. Gratis wes, mau yo??"

"I-iya Mbak. Kapan-kapan Anga main ke rumah Mbak"

"Yowes, Mbak pulang dulu"

"Makasih sotonya ya Mbak" Ucap Adit agak keras karena Sri sudah mulai jauh.

"Sama-sama Mas Adit" Teriak Sri.

"Nggak usah di dengerin omongan Mbak Sri ya??"

"Emangnya kenapa Mas??"

"Kenapa??" Aditya mengerutkan keningnya.

"Jadi kamu mau belajar jadi istri yang baik buat Mas?? Kamu mau tau caranya biar Mas betah di rumah dari Mbak Sri?? Kalau itu sih, Mas boleh-boleh aja" Aditya menyipitkan matanya sambil tersenyum jahil untuk menggoda Anga.

"B-bukan begitu maksudnya Mas!!"

"Emangnya gimana??" Aditya semakin maju dsn mendesak Anga.

"Emm, i-itu cuma mau makan soto dari Mbak Sri. Kayaknya enak dari baunya. Ayo sarapan aja Mas"

Aditya terkekeh melihat kegugupan Anga. Wanita itu bahkan mencari alasan yang tidak masuk akal untuk menghindari Aditya.

"Manis banget" Gumam pria matang itu.

*

*

*

Mas Aditnya Anga......

Terpopuler

Comments

Bunda SalVa

Bunda SalVa

beneran kata Anga, visual Mas Adit pantesnya jadi model 😍😍😍

2025-01-26

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wah.. visual mas Adit bikin adem mata.. maaf mas bojo..!! 🙏🤭🤭

2024-11-27

0

Nona Aan Chayank

Nona Aan Chayank

Waahhh.. visual nya Adit pas tenan ini mahhh... 🥰🥰👍👍

2025-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bunga Kenanga
2 Dunia yang hancur
3 Kamu punya aku, suamimu
4 Jalani dengan ikhlas
5 Ganteng nggak??
6 Jangan di lepas
7 Menerima dengan ikhlas
8 Suami sempurna
9 Saran dari Caca
10 Istri titipan
11 Istri yang baik
12 Hujan perhatian
13 Kedatangan malapetaka
14 Pelukan dan kecupan pertama
15 Siapa wanita itu??
16 Mas milik kamu
17 Kawin
18 Masalah baru
19 Dua wanita ular
20 Jatuh cinta
21 Bekal makan siang
22 Malam mingguan
23 Ditinggal suami
24 Pap dari suami
25 Langkah yang Anga ambil
26 Aditya pulang
27 Matang dan tampan
28 Bantuan Caca
29 Rasa bersalah
30 Mas tunggu di rumah!!
31 Dingin
32 Penyesalan Anga
33 Kejujuran
34 Ngurusin suami
35 Mas Adit
36 Kemarahan Aditya
37 Tentang lidah
38 Kedatangan Mayang
39 Tidak ada rasa
40 Hak suami
41 Rencana Anga
42 Tidak bisa berhenti
43 Seperti drakula
44 Kilasan masa lalu
45 Sama-sama beruntung
46 Mantan pacar suami
47 Penjelasan Aditya
48 Uang tak bisa membeli cinta
49 Kejutan untuk suami
50 Kejutan yang gagal
51 Peringatan Aditya
52 Penjelasan Aditya
53 Noda membandel
54 Permintaan Anga
55 Belajar mencintai
56 Obat mujarab
57 Kedatangan tamu
58 Hanya takut
59 Ketakutan Anga
60 Ungkapan perasaan
61 Ngidam
62 Berbohong demi kebaikan
63 Pelajaran untuk Angel
64 Terlalu indah
65 Ibu hamil yang senstif
66 Berkunjung ke makam
67 Hampir kehilangan
68 Pelaku
69 Ungkapan tanpa sadar
70 Minta obat
71 Perasaan Diah
72 Butuh kepastian
73 Tante Malini
74 Jalan keluar
75 Hadiah dari suami
76 Permintaan maaf
77 Suami sombong
78 Datang ke Jogja
79 Acara penting
80 Jelaskan!!
81 Baru sadar
82 Kenapa??
83 Dua pilihan
84 Jangan menghinanya
85 Syarat
86 Mendapat restu
87 Tak berubah
88 Pergilah!!
89 Pamit
90 Syarat yang sebenarnya
91 Kenapa Bu??
92 Jangan pergi!!
93 Kekecewaan Aditya
94 Maaf
95 Sudah sejak dulu
96 Menemui Ajeng
97 Pesakitan Ajeng
98 Perubahan Ajeng
99 Keputusan Ajeng
100 Sama-sama beruntung
101 Toping cincin ( Mulai kisah Ajeng dan Raka)
102 Kepergian Ajeng
103 Kabar untuk mertua
104 Pura-pura bahagia
105 Tiga bulan
106 Utang
107 Kangen
108 Ancaman Raka
109 Tak peduli
110 Keterkejutan Raka
111 Mengakhiri
112 Dikokop
113 Marah
114 Terbakar cemburu
115 Pergilah temui dia!!
116 Menemui Ratna
117 Hilang kepercayaan diri
118 Kemarahan Aditya
119 Masih halal
120 Perubahan Raka
121 Sampai di rumah
122 Cemburu
123 Di salahkan
124 Pergilah!!
125 Meyakinkan perasaan
126 Sultan
127 Dua wanita
128 Cemburu
129 Takut kecewa
130 Pria tanpa identitas
131 Mencari Raka
132 Menjadi penguntit
133 Ngidam
134 Wanita pengganggu
135 Nggak cemburu
136 Pria misterius
137 Ajeng menyerah
138 Maafkan aku
139 Ancaman Ajeng
140 Kembali bersama
141 Ngaak mungkin!!
142 Ketulusan Ajeng
143 Kamu bisa Mas!!
144 Aku nggak marah!
145 PROMO NOVEL BARU
146 Pingin punya anak
147 Tujuh bulanan
148 Hamil??
149 Bahagia tiada tara
150 Empat kelinci lucu
151 Melahrikan
152 Akhir
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bunga Kenanga
2
Dunia yang hancur
3
Kamu punya aku, suamimu
4
Jalani dengan ikhlas
5
Ganteng nggak??
6
Jangan di lepas
7
Menerima dengan ikhlas
8
Suami sempurna
9
Saran dari Caca
10
Istri titipan
11
Istri yang baik
12
Hujan perhatian
13
Kedatangan malapetaka
14
Pelukan dan kecupan pertama
15
Siapa wanita itu??
16
Mas milik kamu
17
Kawin
18
Masalah baru
19
Dua wanita ular
20
Jatuh cinta
21
Bekal makan siang
22
Malam mingguan
23
Ditinggal suami
24
Pap dari suami
25
Langkah yang Anga ambil
26
Aditya pulang
27
Matang dan tampan
28
Bantuan Caca
29
Rasa bersalah
30
Mas tunggu di rumah!!
31
Dingin
32
Penyesalan Anga
33
Kejujuran
34
Ngurusin suami
35
Mas Adit
36
Kemarahan Aditya
37
Tentang lidah
38
Kedatangan Mayang
39
Tidak ada rasa
40
Hak suami
41
Rencana Anga
42
Tidak bisa berhenti
43
Seperti drakula
44
Kilasan masa lalu
45
Sama-sama beruntung
46
Mantan pacar suami
47
Penjelasan Aditya
48
Uang tak bisa membeli cinta
49
Kejutan untuk suami
50
Kejutan yang gagal
51
Peringatan Aditya
52
Penjelasan Aditya
53
Noda membandel
54
Permintaan Anga
55
Belajar mencintai
56
Obat mujarab
57
Kedatangan tamu
58
Hanya takut
59
Ketakutan Anga
60
Ungkapan perasaan
61
Ngidam
62
Berbohong demi kebaikan
63
Pelajaran untuk Angel
64
Terlalu indah
65
Ibu hamil yang senstif
66
Berkunjung ke makam
67
Hampir kehilangan
68
Pelaku
69
Ungkapan tanpa sadar
70
Minta obat
71
Perasaan Diah
72
Butuh kepastian
73
Tante Malini
74
Jalan keluar
75
Hadiah dari suami
76
Permintaan maaf
77
Suami sombong
78
Datang ke Jogja
79
Acara penting
80
Jelaskan!!
81
Baru sadar
82
Kenapa??
83
Dua pilihan
84
Jangan menghinanya
85
Syarat
86
Mendapat restu
87
Tak berubah
88
Pergilah!!
89
Pamit
90
Syarat yang sebenarnya
91
Kenapa Bu??
92
Jangan pergi!!
93
Kekecewaan Aditya
94
Maaf
95
Sudah sejak dulu
96
Menemui Ajeng
97
Pesakitan Ajeng
98
Perubahan Ajeng
99
Keputusan Ajeng
100
Sama-sama beruntung
101
Toping cincin ( Mulai kisah Ajeng dan Raka)
102
Kepergian Ajeng
103
Kabar untuk mertua
104
Pura-pura bahagia
105
Tiga bulan
106
Utang
107
Kangen
108
Ancaman Raka
109
Tak peduli
110
Keterkejutan Raka
111
Mengakhiri
112
Dikokop
113
Marah
114
Terbakar cemburu
115
Pergilah temui dia!!
116
Menemui Ratna
117
Hilang kepercayaan diri
118
Kemarahan Aditya
119
Masih halal
120
Perubahan Raka
121
Sampai di rumah
122
Cemburu
123
Di salahkan
124
Pergilah!!
125
Meyakinkan perasaan
126
Sultan
127
Dua wanita
128
Cemburu
129
Takut kecewa
130
Pria tanpa identitas
131
Mencari Raka
132
Menjadi penguntit
133
Ngidam
134
Wanita pengganggu
135
Nggak cemburu
136
Pria misterius
137
Ajeng menyerah
138
Maafkan aku
139
Ancaman Ajeng
140
Kembali bersama
141
Ngaak mungkin!!
142
Ketulusan Ajeng
143
Kamu bisa Mas!!
144
Aku nggak marah!
145
PROMO NOVEL BARU
146
Pingin punya anak
147
Tujuh bulanan
148
Hamil??
149
Bahagia tiada tara
150
Empat kelinci lucu
151
Melahrikan
152
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!