Dengan langkah malas Jemina mendekati pintu lalu membuka nya.
" ada apa? kalian berisik sekali" ucap Jemina yang benar-benar masih sangat mengantuk.
Louis menatap dengan marah karena reaksi Cassandra yang terlihat santai dan melupakan sesuatu.
" aku tak mau tau, setengah jam lagi sudah siap di kereta" ucap Louis tegas lalu pergi dari sana.
Jemina mengerutkan keningnya setengah kesal dan setengah penasaran.
" kenapa dia suka sekali marah-marah. memangnya ada apa?" omel Jemina sambil berjalan masuk.
" nyonya, hari ini adalah pesta pernikahan Earl Anthony. Bagaimana bisa anda melupakannya?" Helena masuk dengan wajah gusar. Pasalnya dia hanya memiliki waktu 30 menit.
" Earl Anthony? bukankah masih 2 hari lagi?"
" tidak nyonya, hari ini pernikahan nya" Helena segera mengarahkan Cassandra untuk duduk di kursi rias. sedangkan dia segera menyuruh pelayan lainnya segera bertugas.
" kenapa acaranya di majukan?"
Di Sekeliling Jemina sudah ada 3 pelayan yang bertugas masing-masing. Ada yang mengelap wajah dan tubuh Jemina. Ada yang menyisir rambutnya dan Helena yang sedang memilah-Milah perhiasan.
" acaranya tidak di majukan, memang hari ini nyonya" jawab Helena setengah terburu-buru.
" kenapa aku tidak ingat. Lalu besok lusa ada acara apa? kenapa aku merasa besok lusa ada acara juga" Jemina seakan bermonolog karena semua pelayan sedang sibuk sedangkan dia terus saja menganggu konsentrasi mereka.
Meskipun begitu Jemina tetap menurut saja dengan apa yang pelayan inginkan. Dia di arahkan berdiri, berbalik, duduk lagi. Jemina ikuti semua arahannya.
" tidak ada acara apapun Nyonya" Helena sudah siap marah, namun dia harus ekstra bersabar. Ini pertama kalinya nyonya nya melupakan acara penting. Biasanya bahkan beberapa jam sebelum acara, Cassandra akan bersiap dengan segala hal untuk mempercantik diri nya.
" tidak-tidak. aku yakin ada acara besok lusa" Jemina masih menolak dan terus membantah.
" nyonya, lebih baik anda berganti baju sekarang" Helena menarik nafas panjang, bukan hanya kemarahan Cassandra. Helena lebih takut jika di marahi oleh Louis.
" gaun ini? Terlalu terang.. cari lagi.." tolak Jemina.
" Nyonya temanya memang warna cerah" Helena sudah keliatan kesal.
" tapi ini terlalu ramai juga. Norak sekali.."
" nyonya, saya mohon. Kita tidak memiliki banyak waktu. Gaun ini memang di rancang khusus untuk acara ini" Helena ingin sekali berteriak tapi di depannya adalah Duchess Winston.
" oh" jawab singkat Jemina, baru bersedia memakai gaun tersebut.
Setelah berbagai macam perdebatan serta keributan akhirnya Jemina sudah siap masuk ke dalam kereta. Di dalam Louis terlihat duduk dan menatap nya kesal.
" lama sekali"
" salahkan saja Helena. Dia terlalu lamban" jawab Jemina asal. Helena yang mendengarnya tiba-tiba ingin menjitak kepala sang nyonya.
" kenapa kau tidak datang sendiri saja atau dengan si Pamela itu " sambung Jemina yang sudah duduk dan masih di tatap tajam oleh Louis, wanita itu jadi ikut kesal.
" mana bisa Cassandra, ini acara formal"
" oh ya aku lupa jika dia hanya selingkuhan" ejek Jemina.
" kenapa kau sekarang pintar sekali membuat ku kesal?"
" entahlah, mungkin karena kau juga mengesalkan" sambil menaikkan bahu dengan enteng.
Louis menarik nafas panjang, dia lebih baik diam atau darahnya semakin naik karena terus mendengar ucapan Cassandra yang semakin pedas.
Perjalanan yang begitu canggung akhirnya berakhir, pasangan Duke dan Duchess itu sampai di bangunan megah yang sudah terlihat ramai.
" Duke dan Duchess sampai" ucap salah satu penjaga saat Louis dan Cassandra berjalan dari ambang pintu.
Mereka adalah tamu kehormatan, tentu saja menjadi penentu acara di mulai atau tidak.
Louis dan Cassandra terlihat melambaikan tangan lalu menuju ke tempat yang sudah di sediakan. Tempat mereka berada di baris terdepan, menyaksikan Earl Anthony serta pasangan mengucap janji suci. Acara pernikahan berjalan dengan sangat lancar. Jemina menatap beberapa tamu undangan, semuanya adalah orang-orang penting yang dia tau. Jemina cukup lama tinggal di kota ini jadi sebagian bangsawan yang dekat dengan Duke Winston tentu dia tau.
" Duchess, anda selalu saja memukau" ucap salah seorang bangsawan wanita yang mendekati nya saat makan siang berlangsung.
" terimakasih, anda juga terlihat begitu menawan" balas Jemina.
" ah begitu, anda terlalu memuji Duchess"
Jemina tersenyum manis.
" ini pertama kalinya saya melihat senyum anda, sangat manis Duchess" balas wanita itu. Jemina sendiri memang sengaja melakukannya. Dia ingin merubah penilaian orang tentang dirinya yang lama. Kini Cassandra harus di kenal baik dan ramah. Jemina tidak mau mendapatkan kesulitan jika tetap mempertahankan karakter Cassandra.
" Duchess Winston" sapa beberapa lelaki yang ikut bergabung. Dilihatnya Cassandra tidak menolak jadi mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin hubungan. Siapa lelaki di sini yang menolak kecantikan wajah Cassandra, hanya suaminya saja yang merasa kurang dan, berselingkuh dengan wanita lain.
Louis yang sedang berbincang dengan tamu lain, kini perhatian nya teralihkan pada gerombolan tamu lelaki yang berdiri mengelilingi Cassandra. Mereka tampak akrab dan dekat. Kening Louis langsung mengerut tidak suka.
" sebentar.. " Louis izin meninggalkan obrolan lalu berjalan mendekati sang istri.
Dia baru sadar jika kecolongan, biasanya Cassandra akan menempel padanya. Dia lupa jika wanita ini tengah mengeluarkan taktik baru yang membuatnya mudah kesal.
" aku tak tau jika ada obrolan menarik di sini" ucap Louis penuh dengan nada tak suka. lelaki yang ada di depannya langsung menggeser memberikan jalan.
" Duke .. " ucap Jemina setelah Louis tiba-tiba menarik pinggangnya dengan erat.
" apa yang sudah aku lewatkan?" sambung Louis sambil menatap sekeliling dengan wajah datar. Beberapa orang memilih menyingkir saat merasakan ketidaksenangan Duke Winston.
" kami hanya membicarakan masalah Sepele Duke" jawab Jemina dengan senyum tipis. Tapi sudah bisa menambah kecantikan wajahnya. Louis semakin kebakaran jenggot, Cassandra tidak lagi bergantung padanya. Apalagi dia juga tau bagaimana kecantikan istrinya di puja banyak orang.
" Duke , Duchess kami permisi" ucap salah satu pasangan kemudian di ikuti beberapa lainnya. Sampai akhirnya tinggal mereka sendiri.
" apa yang kau rencanakan?" desis Louis tepat di telinga Cassandra saat pura-pura merapikan anak rambut wanita itu.
" tidak ada. aku hanya ingin bersosialisasi saja. Sudah lama sekali aku tidak menyapa mereka" kilah Jemina yang sebenarnya juga sedang memanas manasi Louis.
" sejak kapan kau suka berinteraksi dengan mereka?"
" sejak saat ini"
" kau semakin pandai membalas perkataan ku ya"
" Tuan, kenapa anda marah. Aku hanya berbincang saja tidak sampai berselingkuh seperti mu" bisik Jemina manja sambil merapikan dasi Louis.
" baguslah. Karena jika kau berani melakukannya aku tidak segan-segan mencelakai" ancam Louis.
" tenang saja" Jemina tersenyum ramah. Sama sekali tidak takut. Dalam hatinya wanita itu merasa puas. Semakin Louis salah paham semakin bagus untuk rencana nya malam ini. Dia akan menggunakan tangan Louis untuk membalas dendam pada Ivon. Malam ini dia berharap terjadi hal buruk pada lelaki brengsek itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments