Meski Ny.Dania sempat mengatakan permintaan maafnya atas batalnya pertunangan antara Azka dan Jessica, tetap saja hal itu tak mengurangai kemarahan dari kata-kata yang dilontarkan Ibu Jessica kepadanya.
“Putramu tak lebih dari seorang bajingan. Dia berkelakuan brengsek.. Bagaimana sebenarnya caramu mendidiknya hingga dia seperti itu?”
“Kau tak berhak mengomentari bagaimana caraku mendidik Azka.. Itu menjadi urusanku”
“Oh, Kau jelas telah gagal sebagai seorang ibu.. Lihatlah Gadis yang bertunangan dengan putramu hanyalah seorang gadis rendahan.. Dia memang tak pantas mendapatkan putriku. Jessica gadis baik-baik, pintar dan bermartabat. Dia bisa menjaga harga diri dan kehormatannya. Tidak seperti…”
“Sebaik-baiknya putrimu, dia mungkin tak baik untuk putraku”
Ny.Dania memotong ucapan ibu Jessica dan mulai terpancing emosi saat itu. Ia mengatakan kesinisan setelah mendengar bagaimana Ibu Jessica menghina putranya. Bagaimanapun, seorang Ibu pastilah tetap memiliki nurani untuk membela putranya, sebejat apapun kelakuannya.
Meski Ia juga menyimpan kekecewaan yang begitu besar, tetap saja tak boleh ada yang menghina putranya.
Sebagai seorang ibu, Ia jelas akan pasang badan untuk membela putranya dari serangan orang-orang yang berkata buruk terhadapnya.
“Apa yang kau maksud putriku tak baik untuk putramu? Azka lah yang tak baik untuk Jessica.. Dia bajingan! Aku takkan membiarkan putriku menjadi salah satu pelacurnya seperti gadis rendahan itu..”
“Jaga bicaramu..! Aku tidak akan memaafkanmu jika kau sekali lagi menyebut putraku sebagai bajingan dan tidak ada satu pelacur pun dalam kehidupan putraku!!”
Ny.Dania semakin meradang..
“Oh, benarkah? Lalu bagaimana dengan gadis yang dia telanjangi diruang kantornya.. Menjijikkan!”
“Azka tidak menelanjanginya..!”
“Ya, dia akan melakukannya jika saja Jessica tidak memergokinya. Oh, bukankah kau sendiri juga melihat kelakuan bejat putramu..?”
“Hentikan ocehanmu..! bagaimanapun kau membanggakan putrimu Jessica, tetap saja Azka tidak menginginkannya. Aku tidak akan menjerumuskan putraku untuk bertunangan dengan wanita yang tak diinginkannya. Dia putraku satu-satunya dan aku pastikan dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Kebahagiannya ada pada gadis biasa itu, maka aku akan mendukungnya sepenuhnya..”
“Aku tak menyangka Kau sama saja seperti putramu yang…”
“Aku sudah selesai denganmu..!”
Ny. mengakhiri pembicaraan begitu saja dengan menutup telpon dengan keras. Wajahnya memerah menahan amarah pada Ibu Jessica, juga masih pada Azka yang telah mempermalukannya.
Pada saat itu sang suami langsung mendekatinya dan coba menanyakan siapa yang berbicara ditelpon dengannya dan membuatnya meluapkan kemarahan dipagi hari itu.
“Ada apa? Siapa yang menelpon?”
“Ibu Jessica, dia memaki dan astaga, aku tak tahan mendengarnya..”
“Apa yang dia katakan?”
“tentu saja menghina Azka.. Dimana dia aku harus bicara dengannya..?”
“Mama.. mama..”
Tn.Rian mengikuti sang istri yang melangkah menuju kamar Azka. Memperhatikan bagaimana sang istri yang membangunkan putranya dengan cara menarik satu guling dari pelukan Azka kemudian memukulkan ketubuhnya, yang membuat Tn.Rian menggelengkan kepala sambil menahan tawanya.
“Bangun Azka..! Bagaimana kau bisa tidur nyenyak setelah apa yang kau lakukan pada mama.”
Azka menggeliat dan mengerang merasakan pukulan-pukulan ditubuhnya.
“mama, apa yang kau lakukan”
Ibunya tidak seperti biasanya yang membangunkannya hanya dari luar kamarnya dengan menggunakan suara dan ketukan pada pintu kamarnya.
“dimana gadis itu tinggal? Berikan alamatnya pada mama..”
Azka beranjak duduk sambil mengucek matanya yang masih terasa berat. Semalam Ia tak dapat tidur karna memikirkan kekonyolannya dengan bertunangan dengan Yuna.
Dan membayangkan akan seperti apa nantinya bila Doni meneruskan rencananya.
Ia bukan khawatir, melainkan antusias untuk mengikuti permainan.
Meski Ia sadar, Ia tengah mempermainkan kehidupannya dan bukan hanya dirinya saja melainkan juga kedua orangtua nya.
“gadis yang mana mama?”
“Ya Tuhan.. Memangnya ada berapa gadis yang pernah kau tiduri dikantormu? Keterlaluan..!”
“Awh.. Awhh.. mama..!”
Ny.dania kembali memukulkan guling ditangannya kearah Azka, kali ini lebih keras dari sebelumnya hingga membuat Azka berjingkat dari tempat tidur untuk menghindarinya.
“Mama.. Kau menyakitiku..”
“Itu tidak sebanding dengan kesakitan yang telah kau berikan pada mama..! Katakan dimana gadis itu tinggal? Katakan pada oemma, Azka..!”
“Ma.. Untuk apa kau mencari tahu dimana Yoona tinggal?”
Ny.dania memutar mata kearah suaminya.
“benar-benar konyol.. Bagaimana bisa kita tidak mengetahui dimana gadis yang telah bertunangan dengan putra kita itu tinggal..”
“jadi yang mama maksud Yuna?”
Ny.dania kembali beralih pada Azka dan menatapnya dengan kesal.
“Ya.. Bukankah dia pernah membawamu pulang kerumahnya.. Dimana gadis itu tinggal?”
“Apa yang akan mama lakukan?”
“itu terserah pada mama.. Aku bisa melakukan apapun pada gadis yang telah membuat bencana untuk keluargaku..”
“Astaga, ma.. Sudahlah. Semua sudah terjadi.. Kau harus menerimanya..”
“Kau juga jangan terus membela Azka! Kau harusnya menyadarkannya, bahwa apa yang dilakukannya telah merugikan dirinya sendiri.. Bukankah bila mereka jadi bertunangan, perusahaan yang kau bangun dengan keringat dan airmata bisa semakin berkembang dengan menggabungkannya dengan perusahaan milik ayah Jessica..”
“Ya itu benar.. Tapi apa kau tega menukar putramu demi bisnis? Dari awal aku menyetujui perjodohan yang kau sarankan berdasar semua atas keinginan Azka.. Bila Azka tidak menginginkannya, ya sudahlah.. Untuk apa lagi memaksakannya. Kita sudah memiliki jauh melebihi yang kita butuhkan.. Aku sudah cukup puas dengan perusahaan yang kumiliki. Aku pun jauh lebih puas karna kita tidak bergantung pada bantuan oranglain, dan bisa berdiri dan bertahan dengan kedua kaki sendiri..”
Azka tersenyum mendengar apa yang diucapkan ayahnya.
“Papa benar ma.. Untuk apa menggabungkan perusahaan kita dengan mereka, karna nyatanya perusahaan kita lah yang lebih besar. Jelas mereka yang akan mendapatkan keuntungan lebih..”
“Diam Kau Azka.. Jangan terus membela dirimu. Ayah dan anak sama saja mengesalkan..!”
Tn.Rian dan Azka kemudian saling menggunakan isarat mata dan sama-sama mengangguk.
“Sekarang katakan pada mama dimana gadis itu tinggal?”
“Apa yang sebenarnya kau inginkan, ma?”
“Aku ingin memperbaiki yang rusak dari gadis itu..”
“Apa.. Maksud mama?”
“Jangan banyak bicara, dan cepat beritahu mama dimana tempat tinggalnya?”
Maka kemudian dengan paksaan dari Ny.dania, dan tak lagi ingin berdebat dengan sang ibu, Azka akhirnya mengatakan dimana tempat tinggal Yuna. Dan tanpa banyak bicara lagi Ny.dania meminta seorang supir untuk mengantarnya.
Apa yang tadi dikatakan oleh Ibu Jessica mempengaruhinya untuk menunjukkan jika Jessica bukanlah satu-satunya sosok wanita yang mengagumkan.
Dan dirinya takkan menyesalkan karna tak mendapatkannya sebagai tunangan Azka, putranya.
Ny.dania ingin membela putranya dengan jalan menunjukkan pada semua orang yang berkomentar buruk padanya, bahwa gadis yang dipilih oleh putranya adalah gadis yang istimewa meski hanya terlahir dari kalangan biasa.
Tapi nyatanya niatannya untuk mencoba melunakkan sikapnya pada gadis itu sirna setelah melihat Yuna membukakan pintu dalam keadaan kacau dengan gaun semalam yang masih melekat ditubuhnya.
Dalam hati Ia mengerang..
Bagaimana bisa putranya menginginkan gadis seperti itu..
Dan bagaimana bisa Ia berniat mengubah gadis itu menjadi terhormat agar layak untuk bersanding dengan putranya.
“Nyonya.. Kita sudah sampai..”
Seorang supir yang telah menghentikan laju mobilnya dan membukakan pintu untuknya, menyadarkan Ny.Dania dari kediamannya. Ia kemudian menoleh pada Yuna disampingnya dan melihatnya yang juga hanya terdiam dengan jari jemari yang saling bertaut.
“Cepat turun.. Dan bawa barangmu..”
Ny.Dania berucap dingin sebelum akhirnya keluar dari dalam mobil.
Yuna mengambil koper miliknya dengan bantuan sang supir, dan lantas mengikuti langkah Ny. Dania masuk kedalam rumah yang membuatnya ternganga karna kemegahan dan keindahannya.
Bagaimana mungkin bila dirinya akan merasakan tinggal didalamnya..
***
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
srii
dari awal suka bgt sama tulisanyA...
2020-05-06
0
Rizky Winzi
bagus sekali alur ceritax..
2020-01-04
1