Tn.Rian baru berencana untuk menyusul sang istri yang telah lebih dulu meninggalkan ruangan itu, namun belum sampai Ia mencapai pintu Ny.Dania justru kembali masuk dengan wajah memerah menahan marah dan langsung menerjang kearah Azka, mengepalkan tangan dan memukul-mukulkannya kedada Azka.
“Keterlaluan! Kau benar-benar keterlaluan Azka..! Bagaimana kau bisa melakukan itu pada mama.. Kau ingin mama mati karna tak sanggup menahan malu.. Hah!”
“Mama..”
“Ma, kau ini kenapa?”
Tn.Rian menarik sang istri dan merangkulnya, menahannya agar tak lagi menyerang Azka..
“Kau tahu apa yang baru saja kudengar.. Gadis itu ternyata hanyalah seorang resepsionis, tapi Azka.. Dia menjadikannya sekretaris pribadinya. Astaga Tuhan.. Dia melakukan itu demi kepuasannya, Pa.. Menjijikkan! Bagaimana bisa dia lahir dari rahimku..”
Ny.Dania benar-benar menunjukkan kemurkaannya. Setelah dengan marah meninggalkan ruangan Azka, Ia masuk kedalam salah satu toilet. Berniat untuk menenangkan diri dengan mencuci wajahnya yang sejak tadi menegang.
Namun yang terjadi, Ia justru mendengar dua orang gadis yang membicarakan sesuatu saat itu..
“Yuna.. Dimana Kau? Kenapa lama sekali?”
“Ada tidak disana?”
“tidak aku tidak melihatnya..”
“dia bilang hanya ingin ke toilet tadi..”
“entahlah.. Apa mungkin dia sudah kembali..?”
Ny.Dania tak menyadari hingga saat itu Ia masih menyimak pembicaraan dua gadis yang tak dikenalnya, tapi Ia bisa memastikan dua gadis itu adalah bagian dari karyawan perusahaan.
“eh, Husna.. Kau sudah lama mengenal Yuna?”
“tidak.. Aku juga baru mengenalnya. Dia belum lama bekerja.. Tapi aku benar-benar iri dengan keberuntungannya”
“Ya, tidak banyak orang yang bisa mendapatkan keberuntungan seperti itu.. Bagaimana bisa dari hanya seorang resepsionis kemudian beralih menjadi sekretaris pimpinan perusahaan.. Kau pikir ada sesuatu hingga bisa seperti itu?”
“entahlah.. Tapi kupikir dia…”
“Yuna berhubungan gelap dengan Presdir kan? Itu kan yang ingin kau katakan.. Aku juga mencurigai hal itu”
Ny.Dania terperangah mendengarnya, tak menduga jika telah tersebar isu seperti itu karna tindakan putranya yang sampai harus melakukan hal sejauh itu hanya karna menginginkan seorang gadis belia.
Ia kembali teringat saat Azka meninggalkannya dan Jessica hanya untuk membawa gadis itu bersamanya.
Maka kemarahannya yang kemudian membawanya kembali keruangan Azka..
“tenanglah ma.. Darimana kau mendengar hal itu?”
“itu tidak penting.. Aku juga pernah melihat Azka membawa gadis itu dengan mobilnya.. kemana kalian pergi saat itu? Hotel..? Kau pasti membawanya ke hotel dan bukanlah ke pertemuan bisnis. dia hanya seorang resepsionis apa yang bisa dilakukannya dalam sebuah pertemuan bisnis. kebohongan apalagi yang kau lakukan pada mama, Azka..!”
“Tuan muda Azka tidak membawa saya kedalam pertemuan bisnis ataupun hotel, Nyonya.. Dia hanya mengantar saya pulang”
“Pulang? Kau bahkan berani membawa pulang seorang pria kerumahmu.. Kau pasti juga membawanya masuk kedalam kamarmu.. dan tidur bersama disana!! DASAR GADIS LIAR..!! DIMANA LAGI KAU PERNAH TIDUR DENGAN PUTRAKU..!!”
“Tidak.. saya tidak melakukan hal seperti itu..”
Yuna menggeleng dengan terluka mendengar tuduhan seperti itu. namun posisinya saat itu sebagai seorang yang bersalah membuatnya terus akan dianggap salah sekalipun Ia mengatakan semua kebenaran yang dimiliki.
“Mama.. kendalikan dirimu.. tenanglah..”
“Jangan memintaku untuk tenang.. Sekarang kau tanyakan saja pada putramu itu, benar atau tidak apa yang kukatakan tadi..?!”
“Azka…?”
Tn.Rian tak perlu mengatakan lebih rinci mengenai apa maksudnya, namun Azka sudah cukup mengerti dan hanya perlu mengganggukkan kepala sebagai jawaban.
“Ini tidak seperti apa yang Nyonya dan Tuan bayangkan.. Saya bisa jelaskan semuanya. saya akan katakan mengapa Tn. muda Azka kemudian menjadikan saya sebagai sekretarisnya. Hal itu hanyalah karna…”
“Karna aku menginginkanmu Yuna..”
Azka dengan cepat memotong kalimat Yuna dan menarik pinggangnya hingga berada dekat dengannya.
“Ya, aku menginginkan gadis ini ma.. Tak ada yang lebih kuinginkan melebihi dia. Kumohon kalian mengertilah..”
Yuna merasakan sekujur tubuhnya menegang, namun Ia masih bisa menggunakan tangannya untuk melakukan cubitan disekitar pinggang Azka yang keras. Berusaha untuk membuat Azka menghentikan ucapannya, namun hal itu sama sekali terlihat tak berpengaruh. Azka justru memasang wajah serius didepan kedua orangtua nya.
“Oh Tuhan.. Pa, hentikan dia Pa.. Aku tak ingin mendengar Azka mengatakan itu..”
“Mama.. Aku minta maaf. Aku sama sekali tak bermaksud untuk menyakiti mama. Aku juga takkan mempermalukan mama dihadapan teman-teman mama. Aku akan tetap menjalani pertunangan. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku.. Malam ini aku ingin bertunangan dengan Yuna, dan selanjutnya kalian bisa mengatur pernikahan kami..”
Azka sendiri merasa apa yang dikatakannya adalah konyol. Namun Ia sudah terlanjur basah, dan terjebak dalam kubangan permainannya sendiri. Tapi Ia takkan mau membiarkan dirinya terjebak sendirian.
Maka Ia kemudian menarik Yuna, seseorang yang telah menggali jebakan itu lebih dulu untuknya, juga haruslah masuk kedalamnya untuk menemaninya.
“Apalagi yang akan kau katakan Azka..? Kau ingin membuat mama terkena serangan jantung!”
“Papa menghargai pertanggung jawabanmu.. Itu barulah anakku. Putraku bukanlah seorang pecundang yang kabur dari kesalahannya. Aku tidak membesarkanmu untuk menjadi seorang bajingan.. Aku menyetujui keputusanmu, Azka..”
“Tidak.. Pa, apa yang kau katakan! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.. Gadis itu tidak pantas untuk Azka.”
Ny.Dania semakin meradang. Sampai saat itu Ia masih tak percaya memiliki seorang putra dan suami yang membuatnya merasakan kemarahan diwaktu yang bersamaan.
“tidak ada yang lebih pantas daripada seorang gadis yang putra kita inginkan, ma.. Mendengar apa yang kau katakan, dan apa yang telah Azka lakukan, Aku bisa menilai jika Azka memang benar-benar menginginkan gadis itu”
“Tidak.. Aku akan mengaggapnya sebagai kenakalan remaja. Aku akan memaafkannya jika Azka meninggalkan gadis itu..”
“Kau sendiri yang mengatakan Azka sudah dewasa. Dia dua puluh delapan tahun.. Kau tak lupa itu kan? Dia seorang pria dewasa yang tahu dengan apa dan siapa yang diinginkannya. Dan dia menginginkan gadis itu, ma..”
Ny.dania merasakan tubuhnya semakin lemas, hingga membuatnya perlu untuk merangkul sang suami dengan sangat erat. Apa yang telah Azka lakukan telah membuatnya terguncang.
“Apa yang bisa kita lakukan Pa.. Dia gadis yang bahkan tak jelas asal usulnya. Dia tidak memiliki orangtua dan masih sangat belia untuk Azka..”
“Lihatlah Yuna.. Dia gadis muda yang cantik. Kau tahu apa yang kulihat saat pertama melihatnya tadi..? Aku seperti melihatmu diwaktu dulu. Muda, cantik dan terkesan lugu. Azka memiliki selera yang sama sepertiku..”
“Aku jelas lebih cantik darinya.. Tapi aku tidaklah se-Liar dia..”
Tn.Rian hanya tersenyum mendengarnya. Ia merasa sang istri mulai sedikit melunak.
“Kau juga masih belia waktu itu, tapi Yuna sedikit lebih muda darimu.. Kau lupa berapa usiamu saat menikah denganku..?”
“Aku sembilan belas tahun dan hanya satu tahun lebih tua darinya..”
Azka menatap kagum pada sang ayah yang bisa melunakkan ibunya. Ibunya yang masih terlihat muda, menikah diusia sembilan belas tahun dan memiliki dirinya diusia dua puluh tahun.
Kini usianya bahkan belum mencapai lima puluh tahun. Ibunya berada dalam usia empat puluh delapan tahun sekarang, tak heran bila Ia masih bertenaga untuk bisa memarahinya.
“Ya Tuhan Pa.. Jangan membandingkan apalagi menyamakanku dengannya. Aku memang masih muda saat itu, tapi aku bisa menjaga kehormatanku.. Aku tidak melakukan perbuatan dosa seperti yang dilakukannya. Aku tidak akan membiarkan Azka bersama dengan gadis seperti itu..!”
“Jadi kau akan membiarkan mereka terus melakukan perbuatan dosa? Aku jelas tidak akan membiarkannya..”
“Astaga.. Aku bisa mati saat ini juga”
“Mama..”
Azka berusaha untuk mendekati Ny.Dania namun sang ibu menolak.
“Mama marah padamu Azka.. Aku bahkan merasa tak bisa lagi melihatmu sebagai putraku”
“mama.. Aku minta maaf. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku”
“Kalau begitu bawa Jessica kembali untuk bertunangan denganmu..!”
“Mama aku tidak bisa.. Aku tidak menginginkannya..”
“Sudahlah, ma.. Jangan bersikap keras seperti itu. Tak ada lagi waktu untuk berdebat. Kita harus turun dan memulai acara.. Aku sudah memutuskan untuk menyetujui keinginan Azka.. Tidak ada lagi bantahan. Kalian berdua lebih baik merapikan diri.. Kami akan menunggu kalian dibawah”
Tn.Rian langsung saja membawa sang istri keluar dari ruangan Azka, meski saat itu Ny.Dania masih sangat menentang apa yang telah diputuskannya.
Sepeninggal kedua orangtuanya, Azka langsung melepaskan rangkulannya ditubuh Yuna. Dan dengan santainya membenarkan kancingan pada kemeja nya yang terbuka, juga mengambil jas yang melapisinya yang saat itu tergeletak dilantai ruang kerjanya.
Yuna diam, namun menatapnya dengan kemarahan tak mengerti dengan maksud Azka yang justru memojokkan posisinya.
“Apa yang anda lakukan Pak?”
“Aku membuatmu bertanggung jawab atas apa yang telah kau sebabkan.. Kau membuat calon tunanganku lari. Aku tak ingin membuat kedua orangtua ku dipermalukan, maka Kau haruslah menggantikannya..”
“Saya mendengar dengan jelas anda berkali mengatakan bahwa tak menginginkan pertunangan itu.. Mengapa justru saya yang harus bertanggung jawab? Saya justru merasa anda yang memanfaatkan saya untuk pembatalan pertunangan yang sebenarnya tidak anda inginkan itu. Anda jelas yang mendapat keuntungan..”
Azka mendekat dan berdiri dihadapan Yuna yang menatapnya dengan nyalang.
Ia merogoh salah satu saku pada jas yang telah dikenakannya dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Sebuah kotak yang berisi dua buah cincin, Ia tunjukkan pada Yuna dan kembali mengantonginya.
Dengan tak kalah santai, Ia kemudian mengambil beberapa helai rambut Yuna dan menyelipkan ke belakang telinganya.
“Jangan banyak bicara nona.. Bagaimanapun kau yang memulai ini lebih dulu dan aku akan memastikan kau bertanggung jawab sampai akhir.. Aku akan mengikatmu dalam pertunangan itu”
Azka berucap dingin ditelinganya, sebelum akhirnya merenggut siku Yuna dan merangkulnya. Membawanya menyusul kedua orangtua nya.
***
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
srii
👍👍👍
2020-05-06
0
cinay14
hmmmppp..
2020-01-05
1
Acid
💪💪💪👍👍👍😘😘😘
2019-12-20
0