Episode 7

Pagi berikutnya rutinitasku masih tak

berubah. Bangun dipagi hari dan

bersiap untuk selanjutnya menikmati

sarapan pagi bersama kedua orangtuaku.

Menghabiskan beberapa menit untuk mengobrol dengan Papa tentang pekerjaan dan beberapa menit yang lain untuk mendengar keinginan atau aku lebih suka menyebutnya sebagai keluhan Mama karna tak adanya seorang wanita yang saat ini ku kencani.

Mama sangat ingin melihatku

membawa seorang wanita yang

benar-benar kuinginkan kehadapannya. Bukan hanya sekedar

main-main seperti yang sebelumnya

kulakukan.

Jika sudah seperti itu, aku tahu

kemana arah pembicaraan ini akan

berakhir. Menyebalkan..

“Bukan aku tak mau berkencan

Ma.. Tapi lihatlah apa yang sudah

Papa lakukan padaku. Aku bahkan

hampir tak punya waktu untuk sekedar melirik seorang gadis. Semua

pekerjaan itu menghalangiku untuk

melakukannya..”

dengusku kearah Papa yang seperti

biasa, menganggap lalu semua

keluhanku.

“Hmmm.. Begitukah?”

Aku mengangguk dengan wajah

memelas kearah Mama..

“Ini masa mu untuk bekerja keras

Azka.. Sama hal nya dengan apa

yang kulakukan dulu”

“Tapi Pa.. Dulu saat Kau seusia

Azka, Kau sudah memiliki Aku juga

menimang bayi Azka dilenganmu..”

“Itu karna aku lebih pintar darinya.

Aku mengutamakan untuk mengejar

dan mendapatkanmu lebih dulu

istriku..”

Aishh..

Melihat wajah Mama yang merona,

Aku bisa memastikan jika Mama

takkan lagi memikirkan wajah

memelas yang kutunjukkan.

Yang justru akan terjadi jika aku tetap berada diantara mereka, Aku hanya akan dijadikan pendengar sekaligus penonton cerita manis mereka seperti yang sudah sering terjadi.

Dan aku tidak menginginkannya lagi.

Aku bahkan sudah menghapal diluar

kepalaku karna seringnya mereka

menceritakan hal itu kepadaku..

“Aku harus berangkat..”

Melirik jam pada pergelangan

tanganku, Aku berdiri untuk kemudian mencium Mama.

Ini sudah menjadi aturan yang tak

boleh dilupakan.

“Mama punya banyak kenalan dan

mereka mempunyai anak-anak gadis

yang cantik. Mungkin itu akan

membantumu untuk melirik salah satu diantaranya dan menetapkan

pilihanmu.”

Aku memutar mata kearah Mama yang nampaknya tak memperdulikan reaksi penolakan dalam bahasa tubuhku.

“Jangan macam-macam Mama..

Hari ini aku tak punya waktu untuk hal seperti itu”

Mama mengangkat bahu, Aku bisa

menangkap ketidak perdulian dimatanya.

Oh..

Mengapa harus ada topik semacam itu dipagi ini. Benar-benar merusak mood ku..

***

Setiba dikantor dan sebelum

memasuki ruang kerjaku, terlebih dulu aku akan mengingatkan dua wanita berseragam resepsionis itu untuk memberi alasan ketidak hadirankupada siapapun yang mencoba menemuiku.

Sekedar berjaga-jaga, Aku punya

firasat jika Mama akan melakukan

sesuatu. DanDan aku tak ingin diganggu dalam pekerjaanku..

“Jika ada siapapun yang mencariku

tanpa membuat janji terlebih dulu,

katakan aku tidak ada..Terutama jika

itu seorang wanita, jangan pernah

mengijinkannya untuk naik keruanganku”

“kami mengerti Pak..”

Keduanya mengangguk tanda mengerti dengan apa yang kukatakan, termasuk gadis yang sebelumnya dengan berani menatapku.

Meneruskan langkahku menuju lift

khusus, Aku membutuhkan tak kurang dari lima menit untuk berada dibalik meja kerjaku dan berhadapan dengan banyaknya pekerjaan yang harus kuselesaikan.

Tuhan melindungiku dengan tidak

adanya gangguan selama beberapa

jam aku berkutat dengan kertas-

kertas berisi banyak hal termasuk

salah satunya catatan bisnis dengan

beberapa perjanjian yang

menyertainya.

Mengerang beberapa kali, Aku teringat akan Yuri.

Disaat seperti ini aku benar-benar merasa kehilangannya. Aku membutuhkan kehadirannya disini,

untuk membantuku menyelesaikan

semua pekerjaanku.

Yuri..

Aku harus secepatnya menemuinya.

“Azka Rianda..”

Terkejut, aku mendongak mendengar

seseorang menyebut namaku. Dan

berdiri disana seorang wanita yang

tak kukenal tersenyum dengan

kedipan mata kearahku.

“Siapa kau?”

“Oh, kukira ibumu sudah memberi

tahu”

Dia melangkah mendekatiku..

“Siapa yang mengijinkanmu masuk?”

Dia berkerut keheranan..

“Seorang resepsionis mengatakan jika kau sudah menungguku..”

Sialan..

Berani-beraninya mengabaikan ucapanku.

Mengambil telpon, Aku akan

memperingatkannya..

“Siapapun Kau.. Naik keruanganku

sekarang! Jika dalam waktu lima

menit Kau tak berada dihadapanku.

Kau dipecat!!”

Aku akan melihat siapa yang berani

mengabaikan ucapanku..

Aku benar-benar merasa

kesal terhadap siapapun yang telah

membiarkannya masuk, juga pada

kehadiran wanita yang entah berasal

darimana, tapi jelas keduanya telah

membuyarkan konsentrasiku.

Berdiri dari dudukku dengan kedua

tangan terlipat didepan dada juga

tatapan tajam yang terarah padanya,

kurasa aku telah berhasil

membuatnya terintimidasi oleh

sikapku.

Dan segera setelah ini aku juga akan

membuat siapapun yang mengabaikan ucapanku menyesali keteledorannya.

“Maaf.. tapi aku tak tahu jika kau

sedang sibuk Azka.. Ibu mu yang

mengatakan jika Aku bisa bertemu

denganmu disini, dan resepsionis tadi juga mengatakan jika Kau sedang menungguku. Maka kurasa ibumu sudah mengatur pertemuan kita..”

Mama akan mendapat teguran dariku segera setelah aku menginjakkan kaki dirumah.

Tapi untuk saat ini aku benar-benar

menginginkan siapapun resepsiois itu

yang telah mengijinkan wanita ini

masuk untuk berada dihadapanku dan menerima konsekuensi atas tindakan lancang yang dilakukannya dengan mengabaikan ucapanku..

“Azka..”

Wanita itu memanggilku dengan suara rendah nya, terlihat takut-takut..

“Jadi apa yang sekarang kau inginkan

nona?”

“emm.. Kurasa ini sudah terlanjur

terjadi. Kita sudah bertemu, maka tak ada salahnya jika kita berkenalan

bukan..”

Aku mengerutkan dahi mendengarnya,

ternyata dia cukup punya nyali dengan mengulurkan tangannya padaku..

“nama ku Jessica.. senang bisa

berkenalan denganmu, Azka..”

Aku bahkan tak memperkenalkan

diriku nona, tapi kau lah yang lebih

dulu mengenalku lewat campur tangan Mama tentunya.

“Kau sempurna.. Sama seperti yang

dikatakan Ibu mu padaku”

tentu saja, Ibu mana yang tidak akan

membanggakan putranya. Terlebih

aku adalah anak semata wayang yang dimilikinya.

Sudah pasti aku bisa membayangkan

bagaimana Mama menceritakan

tentang diriku kepada gadis-gadis

yang ditemuinya.

Mama akan bertindak layaknya SPG

yang mempromosikan produk yang

dijualnya tanpa cela.

Demi Tuhan..

Aku pernah melihat mama

melakukannya dan itu cukup memalukan untukku.

Aku bukan tak ingin serius dengan

gadis yang ku kencani.

Aku hanya belum menemukan gadis

yang bisa mengikat hatiku dan

membuatku berpikir untuk

memilikinya, dan membawanya ke

altar pernikahan seperti apa yang

diinginkan Mama, agar aku serius

menjalin satu hubungan dan

berkomitmen setelahnya.

“Jadi kau benar-benar sibuk?”

“Sangat..”

“tidak ada waktu sebentar untuk kita

bisa mengobrol?”

“sama sekali tidak.. Kurasa aku akan

menerima kerugian fantastis bila aku

menggunakan waktu kerja untuk

sesuatu yang tidak penting, seperti

mengobrol..”

Raut wajahnya berubah dan

mendengus kesal mendengar

ucapanku..

Aku masih tak perduli dan tetap

menunggu seseorang itu untuk berada diruanganku.

Aku bisa menghitung saat ini bahkan

telah lewat dari waktu lima menit

yang kuberikan.

Dan kemudian pintu ruanganku

diketuk, dengan Doni yang

kemudian masuk. Jelas bukan

resepsionis bodoh disana.

“Mana dia?”

“Saya akan menjelaskan pada anda

Pak..”

Aku tahu Doni selalu mengerti

dengan apa yang ada dikepalaku,

terbukti ketika dia kemudian

menghampiriku dan menarikku sedikit

agak menjauh dari Jessica.

Jika bukan karna aku yang telah lama

mengenalnya bahkan tumbuh besar

dengannya, Aku takkan membiarkan

Doni melakukannya, terlebih

didepan seorang wanita yang berada

diruanganku.

“maksudmu resepsionis dibawah? Dia yang kau tanyakan?”

Doni tidak akan memanggilku

secara formal bila kami hanya

berbicara berdua.

“Ya.. Dia mengacaukan konsentrasiku

dengan membiarkan wanita itu masuk, sementara aku sudah

memperingatkan sebelumnya..”

Doni tahu betapa aku tak suka jika

waktu kerjaku terganggu.

Dia juga tahu, dua bulan kehilangan

Yuri sebagai sekertarisku membuatku

berubah lebih buruk dengan sikapku

itu.

Aku terbiasa mengandalkan Yuri. Dia

wanita paling pintar yang pernah

kukenal. Dan kehilangannya

membuatku pincang dalam urusan

pekerjaan.

Bukan aku tak mencari penggantinya.

Tapi aku tak menemukan yang seperti dirinya dari dua puluh sekertaris baru yang

sempat kupekerjakan dan kupecat

dalam dua bulan terakhir.

Kesemuanya tak ada yang sepintar

Yuri dalam menangani pekerjaan.

“Sebaiknya Kau urus pesangonnya,

Aku sudah memecatnya!”

“Tapi Kau tak bisa melakukannya..

Dia punya kontrak kerja”

“Persetan dengan itu.. Aku tak perduli!”

“yang satu ini kau pasti perduli jika

aku memberitahumu siapa dia

sebenarnya..”

“siapa?”

“gadis itu bernama Yuna.. Dia adik

Yuri..”

adik Yuri..?

“Aku ingin mengatakan ini padamu

sebelumnya, Aku yang membawanya

bekerja disini karna dia

membutuhkannya setelah kepergian

Yuri, dia butuh uang..”

Doni juga yang dulu membawa

Yuri untuk bekerja. Dan keduanya

cukup dekat.

Aku bahkan sering melihatnya pergi

bersama. MakaMaka aku cukup heran saat dia tak tahu kemana Yuri pergi.

Dan sekarang dia membawa adik

Yuri?

Tentu Aku butuh lebih banyak penjelasan untuk itu..

“jelaskan padaku setelah kau bawa

wanita itu keluar dari ruanganku”

“Baik.. Aku akan melakukannya..”

Doni kembali masuk keruang

kerja ku setelah beberapa saat

kemudian. Aku tak bisa menahan

diriku dan langsung bertanya

padanya..

“Jadi gadis itu adik Yuri?”

“Ya.. Seperti yang kukatakan padamu

tadi. Dia memang adik Yuri.. Dia

berada disini juga untuk membayar

hutang Yuri pada perusahaan.. Karna

itu kau tak bisa memecatnya begitu

saja”

Oh..

Ini sedikit mengagetkan,

Aku baru tahu jika Yuri memiliki

hutang pada perusahaan.

Kurasa aku menggajinya cukup besar sebagai sekertarisku..

“Bukankah kau tadi mengatakan dia bekerja karna butuh uang? Kenapa

sekarang menjadi dia dipekerjakan

untuk melunasi hutang? Dan kupikir

selama ini Yuri tak pernah berhutang

pada perusahaan.. Dia bisa meminjam padaku secara pribadi jika dia membutuhkannya”

“Kau pasti tahu, Yuri takkan

segampang itu melakukannya. Dia cukup punya harga diri..”

Ya..

Yuri memang tak pernah sekalipun

mengeluhkan tentang kehidupan

pribadinya padaku.

“Yuna mengatakan butuh pekerjaan

dan saat itu satu posisi resepsionis

kosong. Maka aku menawarkannya

dan dia menyetujui”

“kenapa kau tak membicarakannya

denganku terlebih dulu?”

“Kau berada di Tokyo minggu lalu..

dan kupikir kau akan bisa

menerimanya. Itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan”

Aku memikirkan bagaimana gadis itu

kemudian menghidupi dirinya jika ia

masih harus melunasi hutang yang

ditinggalkan Yuri. Karna setahuku Yuri tak lagi memiliki orangtua, otomatis keduanya menghidupi diri mereka sendiri.

“berapa sebenarnya hutang yang

ditinggalkan Yuri? Bebaskan saja

semua itu..”

“Aku akan memeriksanya lebih dulu..”

***

To be continued

Terpopuler

Comments

Ibra Ibrahim

Ibra Ibrahim

Spti drakor yahhh tp lupa judul film, hanya kknya meninggal, salah paham

2020-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127 (END)
128 Pengumuman...!!!
129 AFS SEASON 2 BAB 1
130 AFS SEASON 2 BAB 2
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127 (END)
128
Pengumuman...!!!
129
AFS SEASON 2 BAB 1
130
AFS SEASON 2 BAB 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!